Teknik Menulis | Berkaitan dengan hal tersebut, dibutuhkan ketrampilan dalam menyajikan buku ajar dengan gaya bahasa ilmiah populer. Dengan permainan tata bahasa ilmiah populer, maka buku ajar akan menjadi lebih komunikatif dan muda dipahami oleh para mahasiswa.
Teknik Menulis | Banyaknya Tata Permainan Bahasa (language-games) di dalam kehidupan, menyebabkan manusia tidak mungkin berbahasa hanya dalam satu cara. Selain itu, tidak mungkin pula menganggap komunikasi hanyalah sekadar penyampaian pesan dari komunikator ke komunikannya. Itu sebabnya, dewasa ini komunikasi lebih dimaknai sebagai penstrukturan kosa kata dan sintaksis berdasarkan konstruksi fakta yang terekspresikan. Oleh karena itu, komunikasi bersifat emansipatori (bukan lagi saling menguasai). Komunikasi yang tidak emansipatoris, berdampaknya pada sering munculnya kekeliruan epistemologi (keliru pengetahuan karena tidak cermat dalam memahami kata, istilah, atau ungkapan) (Bahan Tayang (tata permainan) Bahasa Artikel Ilmiah).
Teknik Menulis | Pemahaman terhadap tata permainan bahasa yang baik akan membuat tulisan menjadi lebih mudah dipahami. Tata permainan bahasa yang dimaksud di sini bukan hanya dalam konteks ilmiah, melainkan juga berkaitan dengan bahasa yang mengandung nilai kehidupan. Bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam komunitas sosial. sebagaimana yang diuraikan oleh Wibowo (2016:55), pelbagai tata permainan bahasa yang sehari-hari digunakan dalam kehidupan, juga sekaligus mengandung suatu nilai komunitas sosial. Artinya, meskipun komunitas sosial buku ajar menunjukkan latar belakang keilmuan tertentu, fakta menunjukkan bahwa para insan akademik di dalamnya sebenarnya “terikat ” dengan suatu lingkungan budaya. Itu sebabnya, pesan yang diungkapkan dari buku ajar tidak bisa dilepaskan dari makna sosial yang berciri-ciri khas Indonesia dan disajikan melalui bahasa Indonesia gaya ilmiah populer.
Teknik Menulis | Kata ilmiah sering diartikan untuk hal yang berkaitan dengan kaidah ilmu pengetahuan. Dimana istilah karya ilmiah digunakan untuk sebuah tulisan yang mendalam sebagai hasil mengkaji dengan metode ilmiah. Dalam hal ini bukan berarti bahwa tulisan itu selalu berupa hasil penelitian ilmiah. Sebagai contoh tulisan yang berupa petunjuk teknik atau bahkan cerita pengalaman nyata dan pengalaman biasa, yang bukan hasil penelitian ilmiah tetapi disajikan dalam bentuk yang mendalam sebagai hasil ilmiah (Suwardi Lubis). Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, populer berarti dikenal dan disukai orang banyak (umum); sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya; mudah dipahami orang banyak (http://kbbi.web.id/populer). Dari penjelasan tersebut, dapat diartikan bahwa gaya penulisan ilmiah populer adalah gaya penulisan buku ajar dengan bahasa yang lebih mudah dipahami mahasiswa dengan tetap memperhatikan kaidah ilmiah. Alhasil, dalam proses penyusunan buku ajar yang berasal dari penelitian yang telah dilakukan, secara otomatis akan mengalami reduksi makna. Namun, yang perlu diingat, reduksi makna tersebut tetap memperhatian sumber rujukan sebagai wujud pertanggungjawaban ilmiah penulis. Adapun contoh yang dapat menjelaskan perbedaan antara tata permainan bahasa ilmiah populer dan tata permainan bahasa lainnya sebagaimana dikemukakan oleh Rifai (2007) yang dikutip dari Buku Penulisan Buku Ajar Perguruan Tinggi: Hakikat, Formulasi, dan Problem Etisnya, yaitu:
Pasar merupakan salah satu sistem ekonomi tempat melakukan transaksi berdasarkan asas pasokan dan permintaan. Terasi yang dijadikan komoditas perdagangan di pasar dibuat melalui proes fermentasi aerob dan anaerob berbahan baku surplus udang dan ikan.
Pasar merupakan tempat orang memperjualbelikan terasi setiap pekan atau pada hari pasar. Terasi yang diperjualbelikan di pasar dibuat dari sisa udang dan ikan yang tidak habi sterjual.
“Ke mana, Bu? ”
“Ke pasar!”
“Ngapain?”
“Ah, udah tahu pakai tanya-tanya. Mau jual terasi!”
“Ibu mau berangkat kemana?”
“Akum au pergi ke pasar.”
“Untuk apa Ibu berkunjung ke pasa?”
“Ah, engkau pasti sudah mengetahuinya, jadi untuk apa menanyakan? Akum au menjual terasi yang selalu kuperdagangkan untuk menghidupimu.”
Teknik Menulis | Tanpa ada ketrampilan dalam menyajikan dan memahami tata permainan bahasa, maka benarlah apa yang disampaikan oleh Wittgenstein “Batas Bahasamu adalah batas duniamu”. Dari kalimat tersebut dapat diartikan bahwa apa yang kita ketahui hanyalah sebatas kata-kata yang kita gunakan. Selamat Menulis !!!
Referensi:
[Ulin Nafiah]
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…
View Comments