Berita

Teknik Menulis Buku Ajar Berdasarkan Persiapan Khusus

Tidak dapat dipungkiri ketersediaan buku ajar dalam proses transformasi ilmu pengetahuan sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses belajar, tidak terkecuali di Perguruan Tinggi. Sebab, tanpa persiapan yang matang, sehebat apapun kemampuan teknik menulis kita tidak ada gunanya.

Teknik Menulis | Salah satu sumber belajar yang diwajibkan oleh Pemerintah adalah ketersediaannya buku ajar yang ditulis oleh Dosen. Sebagaimana Pasal 12 ayat (3) Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang menyatakan, “Dosen secara perseorangan atau berkelompok wajib menulis buku ajar atau buku teks, yang ditebitkan oleh Perguruan Tinggi dan/atau publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber belajar dan untuk pengembangan budaya akademik serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi Sivitas Akademika”. Selain itu, banyaknya jumlah dosen Indonesia yang berpengalaman melakukan penelitian sangat disayangkan apabila tidak dimanfaatkan untuk menulis buku ajar.

Teknik Menulis | Sehubungan dengan penulisan naskah buku ajar sebagaimana dikutip dari buku Penulisan Buku Ajar Perguruan Tinggi: Hakikat, Formulasi, dan Problem Etsinya, materi naskah buku ajar dewasa ini dapat berisikan (1) Hasil penelitian laboratorium, lapangan, atau kepustakaan yang dilakukan oleh dosen bersangkutan sehubungan dengan mata kuliah yang diajarkannya; (2) Gagasan konseptual berkaitan dengan kritik atau “perbaikan” atas suatu teori, konsep, dan paradigma ilmu yang diajarkan dosen yang bersangkutan; atau (3) Kajian dan aplikasi suatu teori yang bertalian dengan ilmu pengetahuan yang diajarkan oleh dosen yang bersangkutan. Dengan demikian, naskah buku tersebut memiliki kekhasannya sendiri, sehingga buku ajar berbeda dari diktat (lecture note atau review teori), modul (buku petunjuk atau manual look), monografi, dan buku referensi.

Teknik Menulis | Lebih lanjut, menulis naskah buku pengajaran di perguruan tinggi bagi seorang dosen, selain untuk memotivasi diri agar aktif menulis, meneliti, dan mengikuti perkembangan ilmunya, juga untuk memperlihatkan kemampuan kritis dalam membumikan ilmu yang dipelajari dalam konteks Indonesia. Berpijak dari hal tersebut, diperlukan langkah-langkah persiapan teknik menulis buku ajar sebagai berikut:

  1. Menyiapkan Laporan Penelitian < teknik menulis >

Apa pun bentuk laporan penelitian, pada dasarnya adalah cerminan dari proses kerja intelektual atau realisasi dari sikap kritis insan akademik terkait kehendaknya dalam mengetahui segala sesuatu. Sehingga untuk menulis buku ajar, simak dan cermatilah kembali laporan penelitian Anda. Pilihlah bagian mana saja dari laporan penelitian Anda yang hendak dijadikan bahan penulisan buku, mengingat tidak semua substansi laporan penelitian layak untuk diangkat sebagai penunjang materi buku tersebut. Dalam penegasan lain, kita tidak menjadikan laporan penelitian sebagai buku ajar, tetapi merekonstruksi bagian-bagian tertentu yang dapat menunjang pemikiran atau penemuan dalam buku ajar.

  1. Menyiapkan Silabus Mata Kuliah < teknik menulis >

Setelah menyiapkan laporan penelitian, siapkan pula SAP/silabus mata kuliah, karena SAP/silabus adalah pedoman dalam mengajar. Sesuaikan SAP/silabus kuliah dengan bagian-bagian tertentu laporan penelitian yang dianggap patut disampaikan kepada pembaca luas, mungkin karena kandungan informasi terbarunya yang khas Indonesia. Dengan berpegang pada SAP/silabus kuliah, akan lebih mudah untuk merancang sistematika penulisan buku ajar.

  1. Memahami Sistematika Naskah < teknik menulis >

Terkait dengan persiapan membukukan materi ajar, kita dapat menyiangi hasil penyesuaian antara SAP/silabus dan bagian-bagian tertentu laporan penelitian, dan kemudian menyebarkannya ke dalam elemen substantif (isi) dan elemen prosedural (metode). Dari hasil penyiangan, selanjutnya dapat diselaraskan dengan sistematika umum buku ajar. Hal yang perlu diingat, sistematika laporan penelitian tidak selalu sama dengan sistematika umum buku ajar. Terutama karena buku ajar lebih menuntut untuk meperbaharui informasi atau melakukan pengayaan, baik yang berkaitan dengan data, metode maupun teori. Sehingga, agar buku tersebut yang ditulis tetap up to date, janganlah segan-segan melakukan penajaman dalam analisis dan pembahasan, terutama jika laporan penelitian sudah uzur.

Secara umum, sistematika buku ajar terdiri dari tiga bagian pokoknya, bagian awal, isi, dan bagian penyudah (bdk. Achmadi, 2011; Rifai, 2011;Wibowo, 2011). Bagian pemula berisikan (a) kover depan yang berisikan judul, nama penulis, dan tahun penulisan; (b) halaman judul-dalam yang informasinya sama dengan kover depan; (c) halaman persembahan atau semboyan; (d) daftar isi; (e) halaman prakata atau pengantar yang berisikan gambaran si penulisnya tentang seluk-beluk proses penulisan, termasuk harapan-harapannya kepada pembaca; (f) daftar gambar atau tabel (jika ada); dan (g) halaman dedikasi atau halaman ucapan terima kasih.

Sementara itu, pada bagian batang tubuh berisikan bab dan sub-subbab yang menggambarkan kepakaran penulis berkaitan dengan penelitiannya. Pembagian jumlah babnya pun sangat bervariasi, tergantung tujuan, kegunaan, dan kreativitas penulisnya. Akan tetapi, bagian batang tubuh buku ajar pada umumnya memuat latar belakang penelitian, metode, analisi, pembahasan, hasil pembahasan, dan simpulan. Sementara itu, bagian penyudah berisikan (1) daftar pustaka; (2) lampiran; (3) globalisasi atau takarir yang memuat istilah khusus yang digunakan penulisnya; dan (4) indeks.

Terlepas dari itu, bagian yang paling penting dari naskah buku adalah pada bagian batang tubuh (isi) yang berisikan bab dan sub-subba. Pada bagian ini menunjukkan tingkat kepakaran penulisnya berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan. Selamat Menulis !!

 

Anda punya RENCANA MENULIS BUKU?

atau NASKAH SIAP CETAK?

Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.

Anda juga bisa KONSULTASI dengan Costumer Care yang siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.

Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR JADI PENULIS.
SEBELUM ANDA MENYESAL 🙁

🙂

*****BONUS*****

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI TEKNIK MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!

Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download

 

Referensi:

  • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, <http://sindikker.dikti.go.id/dok/UU/UU0122012_Full.pdf>
  • Wibowo, Wahyu, 2016, Penulisan Buku Ajar Perguruan Tinggi: Hakikat, Formulasi, dan Problem Etsinya, Jakarta: Rajawali Pers.

[Ulin Nafiah]

deepublish

Recent Posts

Ketik Ulang agar Tidak Plagiat, Emang Bisa?

Dalam menyusun karya tulis ilmiah maka akan identik dengan penambahan kutipan. Kutipan ini biasanya dicantumkan…

5 hari ago

8 Cara Mencari Sinonim Kata untuk Prafrase

Salah satu upaya yang umum dilakukan penulis untuk menghindari plagiarisme adalah dengan melakukan parafrase. Teknik…

5 hari ago

Cara Mengubah Kata agar Tidak Plagiat dan Toolsnya

Ada banyak cara bisa dilakukan peneliti untuk menghindari plagiarisme saat menyusun karya ilmiah, salah satunya…

6 hari ago

Cara Bebas Finansial bagi Akademisi, Bisa?

Berada di kondisi bebas finansial menjadi impian banyak orang di dunia, bisa jadi Anda termasuk…

6 hari ago

Kerja Sama Workshop Penulisan Buku Ber-ISBN di Jakarta

Bagi sebuah perguruan tinggi, memastikan dosen-dosen di bawah naungannya menerbitkan buku ber-ISBN adalah hal penting.…

6 hari ago

Kerja Sama Workshop Penulisan Karya Ilmiah di Jakarta

Setiap perguruan tinggi di Indonesia tentu ingin memaksimalkan pencapaian IKU (Indikator Kinerja Utama). Ada banyak…

6 hari ago