Teknik Menulis | Pertanyaan-pertanyaan di atas sudah pasti membuat kita berpikir dan merenung setelah selesai menulis buku. Kita akan bertanya-tanya mengenai kualitas tulisan yang kita hasilkan. Kita akan mencari tahu lebih jauh tentang berhasil atau tidaknya kita dalam menulis. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat kita peroleh ketika kita mengetahui beberapa elemen yang menjadikan tulisan kita berkualitas.
Teknik Menulis | Pada dasarnya, tulisan yang baik dapat dinilai dengan memerhatikan beberapa aspek. Tulisan sebaiknya hemat, ringkas, jelas, dan sederhana, tetapi memiliki sisi menarik untuk dibaca. Selain itu, baik atau tidaknya tulisan juga tergantung pada kecakapan penulisnya. Penulis dengan penguasaan teknik penulisan dan kaidah tata bahasa yang baik tentu cenderung menghasilkan tulisan yang baik, dibandingkan penulis yang belum menguasainya. Kemudian terdapat beberapa elemen lain yang bisa diperhatikan untuk mengukur baik atau tidaknya suatu tulisan.
Elemen-elemen yang dapat digunakan dalam mengukur kualitas tulisan antara lain:
Informasi dapat diibaratkan sebagai bata penyusun sebuah tulisan yang efektif. Untuk sebuah tulisan yang efektif, penulis harus mengumpulkan kepingan-kepingan informasi yang akan dijadikannya sebagai bahan teknik menulis buku. Kepingan informasi yang dikumpulkan sebaiknya memiliki detail konkret yang spesifik dan akurat. Dengan begitu, penulis kemudian akan menyajikan informasi yang spesifik dan akurat pula kepada para pembaca. Banyaknya informasi akan memengaruhi banyak atau tidaknya pesan yang diperoleh pembaca.
Informasi berbeda dengan bahasa. Bahasa lebih berperan sebagai media penyampaian informasi. Pernak-pernik bahasa tidak menjamin tersampainya informasi secara jelas dan lengkap. Oleh karena itu, penting bagi penulis untuk memilih penggunaan bahasa yang tepat meskipun sederhana agar pesannya sampai ke pembaca.
Tulisan yang baik hendaknya berdampak pada pembaca. Orang-orang yang sedang menulis buku atau telah menyelesaikannya sebaiknya mengoreksi kembali substansi tulisannya. Sudahkah tulisan yang dihasilkan penting untuk dibaca? Apakah tulisan yang dikerjakannya akan dibutuhkan pembaca? Dalam teknik menulis buku, signifikansi sangat diperlukan. Selain menyampaikan pesan, penulis juga sebaiknya menekankan pentingnya buku yang dituliskannya agar para pembaca memahami tujuan penulisan buku tersebut.
Terkadang tulisan yang tidak banyak tetapi memiliki batasan yang jelas lebih baik untuk dibaca daripada tulisan yang panjang tetapi tidak fokus. Pada umumnya, menulis buku hanya memiliki satu hal penting yang kemudian diulas dalam bentuk penjelasan-penjelasan atau narasi. Dari satu hal penting tersebut, akan ada penjabaran-penjabaran yang bisa memperkuat isi tulisan. Jadi, tulisan tidak perlu dipaparkan secara luas tanpa memiliki batas.
Konteks dapat dianggap sebagai kaitan tulisan dengan permasalahan lain. Untuk membuat tulisan yang efektif, penulis perlu melihat secara kontekstual dan meletakkan informasi pada perspektif yang tepat. Ia perlu menempatkan diri sebagai pembaca juga agar informasi yang ia sajikan tidak hanya dimengerti oleh dirinya. Ia juga perlu mempertimbangkan seberapa jauh tipikal dan dampak dari tulisannya. Kepiawaian penulis untuk menyajikan konteks cukup penting untuk memudahkan pembaca mencerna ide-ide yang dituliskannya.
Sudah menjadi ketentuan yang mutlak jika tulisan harus menarik. Jika tulisan tidak menarik, pastinya pembaca akan malas untuk menyelesaikan keseluruhan isi tulisan. Di sini kemudian penulis memiliki tugas yang cukup sulit. Ia harus menuliskan kata demi kata yang nantinya membuat pembaca mau membaca tulisan dari judul hingga selesai. Wajah dan cara penyajian yang menarik nantinya akan membawa pembaca berkenalan dan memahami dengan mudah gagasan sekaligus informasi yang ada dalam tulisan.
Sebaiknya penulis juga mengetahui jenis-jenis atau bentuk tulisan. Ia perlu menuangkan idenya ke dalam bentuk tulisan yang baik dan benar. Jika berbentuk narasi, sebaiknya ia membuat tulisan mengalir dan enak untuk dibaca. Ia juga perlu menyajikan informasi yang utuh sehingga pembacanya akan memahami tiap-tiap bagian dari tulisan.
Suara tulisan berkaitan dengan panjang atau pendeknya penggunaan kalimat dan paragraf. Suara tulisan dapat dirasakan ketika pembaca sedang membaca isi tulisan. Untuk membuat suara tulisan yang tidak sumbang, penulis sebaiknya menuliskan kalimat efektif. Penulis sebagai penutur sebaiknya menyajikan kalimat yang ringkas, padat, padu, dan mudah dipahami. Ia juga perlu menguasai penggunaan tanda baca dan teknik penulisan lainnya. Penggunaan kata-kata baku dan struktur kalimat juga harus diperhatikan. Selain itu, penting juga bagi penulis untuk menyajikan warna suara yang konsisten, terfokus dan memberikan makna. Intinya, penulis harus menulis dengan bahasa yang komunikatif. Dengan begitu pembaca akan mampu menangkap gagasan dari penulis.
Dalam teknik menulis, penting bagi penulis untuk melihat ketujuh elemen tersebut. Jika dalam tulisannya ia sudah mendapati adanya ketujuh elemen tersebut, tidak diragukan lagi bahwa pembaca akan tertarik untuk mengetahui keseluruhan substansi buku dituliskannya. Ia juga akan memberikan pengetahuan dan informasi baru yang selanjutnya akan berdampak pada pembaca. Dengan begitu, kualitas tulisannya tidak akan diragukan dan mendatangkan manfaat bagi para pembacanya.
Anda punya RENCANA MENULIS BUKU?
atau NASKAH SIAP CETAK?
Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.
Anda juga bisa KONSULTASI dengan Costumer Care yang siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.
Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR JADI PENULIS.
SEBELUM ANDA MENYESAL 🙁
🙂
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI TEKNIK MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!
Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download
Referensi:
[Wiwik Fitri Wulandari]
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…