Daftar Isi
Teknik Menulis | Beberapa penulis pemula mempertanyakan hal tentang bagaimana menumbuhkan motivasi melakukan teknik menulis buku.
Teknik menulis | Semangat menulis naik turun merupakan hal biasa dalam dunia penulisan, khususnya dalam belajar melakukan teknik menulis buku. Orang sering begitu bersemangat ketika di awal memulai sesuatu. Namun seiring waktu, perlahan motivasi menulis itu meluntur.
Anda juga alami hal yang sama? Bagaimana mengatasinya? Ini dia solusinya, baca pelan-pelan ya biar paham isinya.
Apa tujuan Anda melakukan teknik menulis buku? Coba tenangkan diri Anda. Lihat kembali tujuan Anda melakukannya. Apa yang ingin Anda capai dari melakukan teknik menulis buku. Apakah untuk mengekspresikan diri? Apakah untuk menghidupi keluarga? Apakah untuk membantu orang lain meraih kehidupan yang lebih lebih baik? Atau apa?
Coba ingat lagi tujuan Anda menulis. Perjelaslah tujuan tersebut. Tujuan tersebutlah yang akan mendorong Anda untuk tetap kuat terus semangat melakukan teknik menulis buku. Bila Anda punya tujuan yang lebih spesifik, visualisasikan tujuan tersebut dan taruh di tempat yang sering Anda lihat. Misalnya saya ingin memberangkatkan orang tua saya haji dengan menulis, saya buat foto mereka seolah-olah sedang pergi haji, bila perlu saya berikan target waktu kapan saya bisa mewujudkan target tersebut.
Ketika motivasi Anda menurun, mungkin saja Anda sedang stres. Tekanan lingkungan sedang menghimpit Anda. Dan itu sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik dan mental Anda.
Coba pikirkan baik-baik kondisi Anda saat ini. Apakah stres yang Anda alami ini berat atau ringan? Bila ringan, singkirkan agar Anda bisa fokus pada goal Anda! Jika masalahnya berat, selesaikan masalah itu, segera, jangan ditunda! Setelah itu barulah Anda dapat dengan enteng berfokus pada goal. Bila masalah besar itu tidak Anda selesaikan segera, Anda akan terpasung.
Saat semangat Anda down, mungkin Anda perlu berbagi (sharing) dengan teman Anda yang sama-sama penulis. Anda bisa ngobrol dengan teman Anda. Anda ceritakan masalah Anda pada mereka. Mungkin mereka punya solusi yang bisa membuat semangat melakukan teknik menulis buku Anda kembali bangkit.
Saya sering melakukan hal ini. Ketika semangat sedang down, saya paksakan diri saya untuk bertemu teman satu minat. Hasilnya tidak sia-sia, semangatpun muncul seketika. Jangankan mendengar masukan positif dari mereka, melihat wajah mereka saja sudah bikin saya semangat. Apakah Anda juga pernah merasakan hal yang serupa?
Mengikuti pelatihan melakukan teknik menulis buku juga akan membuat Anda bergairah karena, pertama, Anda akan menemukan banyak pengetahuan baru disana. Kedua, Anda akan menemukan kumpulan orang yang bergairah. Rumusnya begini: Lesu + Banyak Pengetahuan Segar + Banyak Gairah = Sangat Bergairah.
Atmosfir lingkungan sekitar kita mempengaruhi hasrat dan gairah kita. Ketika kita dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki banyak gairah dan semangat untuk menulis, otomatis kita juga akan terpengaruh. Kita akan lupa kenapa semangat kita turun, bahkan mungkin saja kita dapat ide-ide segar setelah mengikuti pelatihan tersebut.
Setiap persoalan pasti ada solusinya. Cara tercepat untuk menenangkan diri dan bersiap untuk mendapatkan inspirasi adalah dengan menyerahkan diri kepada Allah SWT. Dekatkan diri Anda pada-Nya. Perbanyak doa. Anda pasti diberi bila meminta pada-Nya. Tidak ada doa yang sia-sia. Bila Anda lemah, mintalah pada Yang Maha Kuat! Ini adalah logika sederhana yang cocok untuk siapapun dan di zaman apapun.
Ada kalanya kita merasa jenuh menjalani rutinitas yang ada. Bisa jadi selama kurun waktu tertentu (1 atau 2 bulan terakhir) Anda menjalani rutinitas yang sama setiap hari, dari bangun tidur sampai tidur lagi. Rasanya hidup seperti robot, yang tidak memiliki hasrat dan hanya melakukan itu-itu saja.
Lupakan rutinitas Anda sejenak. Luangkan waktu untuk diri Anda melakukan hal yang Anda sukai, jalan-jalan misalnya, atau nonton atau apapun yang membuat Anda merasa santai. Ini akan me-refresh diri Anda, mengembalikan semangat Anda yang sudah turun. Tapi ingat, jangan terlalu lama meninggalkan rutinitas Anda. Anda punya tanggung jawab yang harus diselesaikan, seperti melakukan teknik menulis buku contohnya.
Terakhir, saya ingin berbagi pengalaman ketika saya sedang mengalami kondisi yang kurang bersemangat.
Saya akan tanyakan pada diri saya. Sampai kapan saya kurang termotivasi seperti ini? Sementara di depan sana, ada tujuan yang harus saya kejar. Bukan demi diri saya sendiri, tapi demi tujuan yang saya cintai, menuliskan solusi untuk masalah orang banyak. Untuk itu, saya harus bangkit! Bangkit! Bangkit!
Yes! Saya akan kepalkan tangan saya ke atas sambil meneriakkan kata-kata yang penuh semangat, “Saya Bisa!”
Bagaimana dengan Anda, apakah Anda punya pengalaman menarik seputar motivasi melakukan teknik menulis buku?
[Aditya Kusuma]
Anda punya RENCANA MENULIS BUKU
atau NASKAH SIAP CETAK?
Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.
Anda juga bisa KONSULTASI dengan Customer Care yang siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.
Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR.
Silakan ISI FORM di laman ini. 🙂
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…