Ketika teknik menulis buku, pada dasarnya ada banyak tahapan yang harus kita lalui, mulai dari menemukan ide, menyusun kerangka tulisan, hingga melakukan proses editing. Dari sekian banyak proses tersebut, tentu ada beberapa bagian yang kita anggap susah dan ada beberapa bagian yang kita anggap mudah. Pada awal penulisan, sebenarnya kita disuguhkan oleh tahapan-tahapan yang sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Ketika kita terbiasa, hal-hal yang sebenarnya sulit untuk dilakukan dalam teknik menulis buku juga secara tidak sadar akan menjadi mudah. Tentu hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari keinginan kita sendiri untuk membuat sebuah buku. Kita tentu mengakui bahwa bagian tersulit dari teknik menulis buku adalah mencantumkan setiap ide yang kita miliki ke dalam isi buku yang ingin kita tulis. Artinya kesulitan tersebut akan muncul di bagian pembahasan dimana kita dituntut untuk berbicara dengan menggunakan data dan hal lain yang mendukung argumen kita, khususnya untuk buku referensi. Meskipun demikian, setidaknya ada beberapa hal awal yang bisa dengan mudah kita selesaikan terlebih dahulu.
Salah satu tahapan awal yang bisa kita lakukan ketika sudah memulai untuk teknik menulis buku adalah dengan menuliskan bagian-bagian yang kita anggap paling mudah untuk ditulis. Kondisi tersebut tentu serupa dengan istilah yang sering kita dengar sewaktu masih kecil yaitu kerjakanlah soal yang paling mudah terlebih dahulu. Pepatah itu tentu juga berlaku pada dunia kepenulisan dimana kita bisa menuliskan hal-hal yang paling mudah terlebih dahulu. Tidak hanya yang kita anggap mudah, tetapi juga bagian yang kita anggap menarik. Ketika hal tersebut kita lakukan, tentu di awal masa penulisan tersebut kita akan merasa bersemangat karena hal-hal yang kita tulis tersebut kita anggap mudah dan menarik. Situasi tersebut menjadi penting dilakukan dalam rangka menjaga mood kita supaya tetap konsisten dalam teknik menulis buku dari awal hingga akhir. Kita bisa melakukan langkah tersebut dengan melihat outline yang sudah kita buat sebelumnya. Artinya outline tersebut bisa menjadi rujukan kita untuk menentukan poin-poin apa saja yang sekiranya bisa kita jabarkan terlebih dahulu.
Selanjutnya, pada tahap awal penulisan tersebut, kita juga bisa mempertimbangkan aspek ketersediaan bahan atau data yang kita miliki. Artinya kita bisa menulis bagian-bagian yang datanya cukup untuk memperkuat argumen kita. Dengan demikian, poin-poin tulisan lain yang datanya belum terlalu terkumpul banyak bisa dikerjakan di bagian-bagian akhir sembari kita mengumpulkan data untuk bagian tersebut. Menulis bagian yang kita anggap paling mudah juga tidak berarti kita harus mengurutkan pekerjaan kita sesuai dengan outline yang sudah kita buat dari awal hingga akhir. Artinya kita bisa menulis dari bagian yang kita anggap mudah. Apabila bagian tersebut ada di bab 3, maka kita bisa mengisi bab 3 tersebut dengan tulisan yang ingin kita sampaikan, meskipun bab 1 dan bab 2 belum kita selesaikan. Hanya saja yang terpenting nantinya kita juga harus melakukan pengecekan ulang supaya alur tulisan kita tidak terputus-putus dari awal hingga akhir.
Selanjutnya, hal lain yang bisa kita lakukan di awal kepenulisan adalah dengan membuat bagian pendahuluan dari buku yang kita buat. Bagian pendahuluan ini relatif mudah karena kita hanya menceritakan secara umum dari isi buku yang kita tulis tersebut. Meskipun demikian, kita tidak perlu berbicara banyak data di bagian ini karena bagian pendahuluan hanyalah menjadi sebuah teras dari buku yang nantinya dibaca oleh publik. Hal yang perlu kita ketahui dari pendahuluan yaitu bahwa pendahuluan harus dibuat semenarik mungkin yang setidaknya bisa mengantarkan pembaca ke dalam tulisan inti kita. Dalam teknik menulis buku, membuat pendahuluan pada dasarnya bukanlah hal yang sulit dilakukan selama kita sudah mengetahui alur atau garis besar isi yang ingin kita sampaikan di dalam buku yang kita tulis tersebut. Artinya bagian pendahuluan hampir sama dengan sebuah sinopsis yang menjelaskan secara singkat isi buku yang kita tulis sendiri.
Adapun waktu yang kita butuhkan untuk menulis bagian pendahuluan ini pada dasarnya tidak lama. Kita bahkan bisa menyelesaikan bagian ini hanya dalam waktu satu hari saja karena kontennya yang tidak terlalu banyak dibahas di bagian pendahuluan ini. Meskipun demikian, kita juga perlu mengecek kembali bagian pendahuluan yang sudah kita buat tersebut. Jangan sampai pendahuluan yang kita buat tersebut tidak sesuai dengan isi buku yang sudah kita tulis. Artinya apa yang kita janjikan akan dibahas di bagian selanjutnya harus sesuai dengan fakta yang ada. Pembaca harus menemukan janji-janji yang sudah kita sampaikan di bagian pendahuluan. Oleh karena itu, bagian ini menjadi bagian mudah dan paling penting dari sebuah buku yang akan kita terbitkan.
Salah satu hal yang paling mudah untuk kita lakukan di awal proses penulisan buku adalah dengan teknik menulis buku biografi diri kita sendiri sebagai seorang penulis. Proses penulisan biografi ini menjadi menarik karena kita dituntut untuk menjelaskan diri kita sendiri. Untuk membuat bagian ini, kita hanya membutuhkan waktu sehari saja. Seperti bagian sebelumnya, bagian ini adalah bagian yang paling mudah untuk dibuat, tetapi sekaligus bagian yang paling penting dari buku yang kita buat. Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari identitas diri kita sendiri sebagai seorang penulis. Tanpa adanya biografi ini, tentu pembaca akan merasa kesulitan untuk mengidentifikasi penulis buku. Artinya pembaca pun juga perlu mengetahui latar belakang dan pengalaman penulis di berbagai hal, khususnya di bidang-bidang yang menjadi keahlian si penulis. Dengan adanya bagian ini, kita secara tidak langsung akan mendapatkan banyak keuntungan.
Bagian biografi menjadi bagian yang relatif penting di dalam susunan sebuah buku. Adanya bagian tersebut setidaknya memudahkan pembaca untuk mengenal diri kita sebagai seorang penulis secara lebih mendalam. Dari hal tersebut, justru kita juga bisa mendapatkan banyak keuntungan. Dengan mencantumkan nomor telepon dan alamat e-mail, pembaca memiliki kesempatan untuk menghubungi diri kita. Apakah itu untuk sekedar berbagi pengalaman, menjadi pembicara, dan lain sebagainya. Tidak sedikit penulis yang kemudian diundang menjadi pembicara di berbagai acara berkat bukunya yang luar biasa menginspirasi banyak orang, baik buku fiksi ataupun non-fiksi. Oleh karena itu, tentu kita harus membuat bagian biografi semenarik mungkin untuk memunculkan kesan yang positif terhadap pembaca.
Bagian terakhir yang bisa kita buat pada awal proses penulisan buku adalah dengan merancang kata pengantar. Bagi sebagian orang, kata pengantar merupakan bagian yang tidak terlalu penting dalam sebuah buku. Artinya tidak banyak pembaca juga yang terlalu memperhatikan bagian kata pengantar tersebut. Di sisi lain, tidak sedikit juga penulis yang peduli terhadap bagian ini supaya bisa memunculkan pesan yang positif bagi pembaca. Bahkan tidak sedikit penulis yang memerlukan jasa orang lain hanya untuk membuat kata pengantar. Bagi pembaca yang peduli terhadap semua isi buku, kata pengantar mungkin menjadi bagian yang menarik untuk dibaca karena isinya yang relatif lebih ringan. Oleh karena itu, kita sebagai seorang penulis juga perlu untuk mencantumkan kata pengantar di dalam buku yang kita buat.
Demikian artikel berjudul Teknik Menulis: 4 Langkah di Awal Menulis Buku. Semoga bermanfaat.
[Bastian Widyatama]
Referensi
Mawardi, Dodi, 2009, Cara Mudah Menulis Buku dengan Metode 12 Pas, Jakarta: Raih Asa Sukses.
Anda punya RENCANA MENULIS BUKU
atau NASKAH SIAP CETAK?
Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.
Anda juga bisa KONSULTASI dengan Customer Care yang siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.
Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR.
Silakan ISI FORM di laman ini. 🙂
Dalam menyusun karya ilmiah, Anda tak jarang perlu menuliskan suatu satuan atau ukuran. Penulisan satuan…
Kegiatan penelitian yang dilakukan para dosen dan peneliti tentunya tidak terlepas dari tahap analisis tren…
Mempelajari tips visualisasi data penelitian tentu penting bagi seorang dosen dalam mengurus publikasi ilmiah. Sebab…
Penulisan pasal dan ayat yang benar di dalam bahasa Indonesia ternyata diatur sedemikian rupa. Artinya,…
Kegiatan penelitian diketahui memiliki banyak teknik, salah satunya adalah teknik grounded theory. Teknik penelitian ini…
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi mengumumkan pembukaan program Bantuan Akreditasi Program Studi…