Bekerja sebagai penulis yang melakukan teknik menulis bukanlah melewati proses yang singkat. Ada serangkaian kegiatan yang akan dilalui oleh seorang penulis sampai akhirnya ia menyelesaikan sebuah karya. Pekerjaannya bukan sekedar teknik menulis buku dengan cara mengetikkan huruf perhuruf atau kata demi kata saja. Terdapat berbagai hal yang perlu dilakukannya untuk menyelesaikan sebuah karya yang baik dan digemari oleh banyak pembaca.
Dalam teknik menulis buku, seorang penulis perlu melakukan persiapan. Ia perlu mendapatkan inspirasi untuk dikelola menjadi ide atau gagasan, lalu menuangkannya ke dalam tulisan. Ia juga perlu melakukan riset, dengan tujuan mencari materi yang akan dituliskannya. Selain itu, dalam proses teknik menulis buku sendiri, ia akan sering melakukan perbaikan atau penyuntingan karyanya.
Untuk melalui semua proses tersebut, seorang penulis membutuhkan waktu yang banyak. Ia perlu mengatur waktunya sendiri untuk berkarya, di samping melakukan aktivitas lain. Dengan mengatur waktu, tidak akan ada jadwal yang bertabrakan. Segala aktivitas juga akan dapat dilakukan tanpa mengganggu aktivitas lainnya, jika seseorang memanajemen waktunya dengan baik. Kemudian bagaimana cara mengatur waktu saat teknik menulis buku agar tidak mengganggu aktivitas lainnya? Untuk mendapatkan kiat-kiat mengatur waktu saat teknik menulis buku, para penulis dapat menyimak uraian di bawah ini.
Perencanaan sebaiknya dilakukan dengan matang. Penulis sebaiknya membuat perencanaan dengan matang terlebih dahulu, kemudian beraksi. Ia dapat membuat jadwal menulis dan menyusun kerangka tulisan sebelum mulai teknik menulis buku. Hal ini akan mempersingkat waktu beraksi yakni pada saat menulis. Perencanaan perlu dimatangkan mengingat lebih banyak waktu yang akan dihabiskan untuk menyusunnya daripada langsung beraksi teknik menulis buku.
Menunggu waktu luang tidak akan membuat seorang penulis selesai dalam teknik menulis. Akan ada banyak aktivitas yang datang silih berganti sehingga penulis bisa saja tidak sempat mengerjakan karyanya, apalagi menyelesaikannya. Oleh karena itu, perlu bagi seorang penulis untuk meluangkan waktunya sehingga ia dapat fokus pada satu pekerjaan saja, yakni teknik menulis buku.
Dengan fokus teknik menulis buku, penulis tentunya akan menyingkirkan segala macam gangguan atau aktivitas yang dapat menginterupsi. Banyaknya gangguan akan membuat stabilitas yang dibangun sebelumnya menghilang. Selain itu, penulis juga sebaiknya menempatkan diri pada lingkungan yang kondusif agar dapat menulis dengan tenang. Caranya, ia bisa saja menjauhkan ponsel, mematikan koneksi internet, atau menjauhi tempat yang berisik agar dapat berkonsentrasi saat menulis buku.
Setelah meluangkan waktu, penulis hendaknya memaksimalkan waktu tersebut agar lebih efektif. Alokasi waktu untuk teknik menulis buku dapat ia gunakan untuk menulis saja. Ingat, hanya menulis. Tidak ada hal lain yang perlu dilakukan selain mengetikkan huruf demi huruf menjadi serangkaian kata, kalimat, dan paragraf. Seorang penulis hendaknya fokus untuk menuangkan gagasannya saja tanpa berpikir tentang proses penyuntingan dan sebagainya. Penulis hendaknya membatasi fokusnya bahwa alokasi waktu yang ada akan digunakannya hanya untuk menulis.
Kemudian si penulis juga hendaknya tega kepada dirinya sendiri. Ia harus berjanji bahwa sebelum tulisannya banyak ia tidak akan berhenti. Ia juga tidak akan membiarkan tulisannya terbengkalai sehingga selesai dalam waktu yang sangat lama. Jika ia berhenti, akan sulit untuk mulai menulis kembali.
Segala sesuatu yang dipaksakan hasilnya tak akan baik. Begitupun saat menulis, saat penulis merasa penat atau bosan dan lelah sehingga tidak ada lagi ide yang akan dituangkan, lebih baik ia berhenti. Ia bisa menikmati waktu dengan menyegarkan pikiran sejenak, sebelum nantinya melanjutkan perjuangannya menulis kembali. Ia dapat pergi jalan-jalan, bertemu teman, mencari udara segar, sampai pikirannya terasa segar dan netral kembali. Jangan pernah memaksakan diri untuk menulis ketika pikiran juga dipenuhi dengan hal-hal lain.
Ketika menulis buku harus meluangkan waktu luang, maka belajar ilmu menulis bisa dilakukan ketika ada waktu luang. Tidak ada salahnya penulis mengisi waktu luangnya dengan mempelajari ilmu menulis. Penulis bisa mengasah kemampuannya dalam berliterasi. Ia bisa mengikuti perkembangan dunia menulis agar tidak ketinggalan oleh penulis lainnya. Meningkatkan kemampuan dan menambah ilmu menulis dapat dilakukan dengan cara mengikuti seminar, diskusi, pelatihan, bisa juga belajar secara otodidak dengan belajar melalui situs-situs terkait dunia penulisan di internet.
Memaksimalkan waktu untuk menulis buku sebaiknya juga dibarengi dengan perhitungan akan jaminan kualitas tulisan. Jangan sampai si penulis telah mengalokasikan banyak waktu dan memaksimalkannya tetapi pada akhirnya yang ia tulis miskin apresiasi. Oleh karena itu, seorang penulis perlu meluangkan banyak waktu untuk mempersiapkan tulisannya dengan baik. Selanjutnya, ia perlu menulis dengan maksimal dan menyuntingnya setelah selesai. Untuk mengetahui tingkat kualitas karyanya, ia bisa meminta pendapat kepada orang-orang yang dianggap ahli untuk memberikan penilaian.
Di samping itu, ada sebuah kunci yang bisa dijadikan patokan untuk dapat memanfaatkan waktu dalam teknik menulis buku. Mulailah mencintai menulis, sehingga nantinya karya yang dihasilkan akan lebih bermakna. Prosesnya pun akan lebih ringan dan nyaman dijalani. Semakin si penulis cinta akan dunianya, ia akan memanfaatkan waktunya yang berharga sebaik mungkin tanpa melewatkan sedikitpun manfaat. Dengan begitu, manajemen waktu bukan lagi persoalan yang rumit untuk diterapkan.
Referensi:
[Wiwik Fitri Wulandari]
Anda punya RENCANA MENULIS BUKU
atau NASKAH SIAP CETAK?
Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.
Anda juga bisa KONSULTASI dengan Customer Care yang siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.
Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR.
Silakan ISI FORM di laman ini. 🙂
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…