Teknik Menulis | Sebuah buku akan dilihat dari judulnya pertama kali. Judul boleh jadi dianggap sebagai elemen penting untuk menarik pembaca. Bagi Anda yang menulis buku tentu perlu memerhatikan pentingnya membuat judul yang menarik. Dalam menulis buku, kita seringkali ragu menuliskan judul yang tepat. Terkadang, judul yang sudah dituliskan pun masih dirasa kurang menarik. Hal ini kemudian berujung pada sedikit atau tidak adanya orang yang tertarik untuk membaca buku yang kita tulis.
Salah satu tantangan membuat judul adalah menarik banyak mata supaya membaca judul hingga isi buku yang kita tulis. Dalam menuliskan judul, terdapat beberapa hal sepele yang seringkali kita abaikan. Padahal, beberapa hal sepele tersebut menentukan baik atau tidaknya judul yang kita tulis. Beberapa hal yang sepele tapi perlu diperhatikan dengan teliti antara lain:
Penggunaan tanda titik (.) untuk judul tidaklah tepat. Titik hanya digunakan pada saat menulis kalimat berita atau pernyataan.
Walaupun dipakai sebagai judul, pertanyaan tetap menggunakan tanda tanya.
Dalam teknik menulis judul, perlu diketahui bahwa kata-kata yang telah berbentuk jamak tidak perlu dijamakkan lagi. Seperti yang telah kita pahami, jamak berarti banyak atau lebih dari satu. Jika sudah terdapat bilangan lebih dari satu pada judul, maka kata benda tidak perlu diulang atau dijamakkan kembali. Sebagai contoh, kita dapat menggunakan kata dosen. Untuk menulis kata tersebut dalam bentuk jamak, dapat dituliskan “dosen-dosen” atau “para dosen”. Kemudian jika ditambahkan dengan bilangan, maka tidak perlu pengulangan, contohnya “tiga dosen”, bukannya “tiga dosen-dosen”.
Penggunaan dua kata yang merupakan sinonim dalam sebuah judul menyebabkan adanya pemborosan kata. Kemudian tidak tepat jika dalam judul terdapat 2 kata yang memiliki persamaan atau kemiripan arti. Sebagai contoh, dalam judul tidak bisa dituliskan “adalah merupakan”. Hanya 1 kata saja yang dapat ditulis, yakni “adalah” atau “merupakan” saja.
Meskipun hanya sebuah judul, penulisannya yang tidak logis tidak dapat diterima oleh akal sehat. Tidak logisnya judul biasanya ditemui dalam berbagai karya yang judulnya berupa kalimat. Dalam teknik menulis judul yang berupa kalimat, penulis perlu memikirkan kembali agar judul logis atau tidak logis ketika dibaca.
Judul yang paralel maksudnya memiliki kesamaan bentuk.
Contoh: Jasa Penerbitan Buku Terpercaya dan Dijamin Kualitasnya (kurang tepat), seharusnya Jasa Penerbitan Buku Terpercaya dan Terjamin Kualitasnya
Judul yang akan dituliskan tidak perlu terlalu panjang. Judul yang terlalu panjang menjadi tidak menarik untuk dibaca. Dalam menulis buku biasanya terdapat ketentuan tersendiri untuk penulisan judul. Ketentuan tersebut membatasi pemakaian kata atau banyaknya karakter dalam menulis judul.
Untuk karya nonfiksi, judul sebaiknya menyampaikan informasi penting dengan menggunakan kata kunci, bahkan metodologi. Judul juga sebaiknya tidak memberatkan pembaca. Penulis bisa membuat judul untuk tulisannya dengan batas maksimal 10 kata.
Meskipun judul dituliskan sesuai keinginan penulis untuk menarik pembaca, struktur yang digunakan juga harus tepat. Penulisan struktur yang tidak tepat biasanya ditemukan dari judul hasil terjemahan dengan penggunaan kata “dimana”. Kata ini tidak perlu dituliskan pada judul yang bukan merupakan pertanyaan.
Teknik Menulis judul sebaiknya juga dilakukan dengan memilih kelompok kata yang ringkas. Kelompok kata yang tidak ringkas dapat diganti dengan kata lain yang masih memiliki kesamaan makna. Salah satu contoh penulisan judul yang kurang tepat adalah “Pemerintah Mengadakan Penelitian Minyak Jarak”. Judul tersebut dapat diganti menjadi “Pemerintah Meneliti Minyak Jarak”.
Poin ini sangat penting dalam penulisan judul. Huruf kapital digunakan dalam penulisan huruf pertama semua kata, kecuali kata yang bersifat partikel. Kata partikel meliputi kata penghubung atau konjungsi, preposisi atau kata depan, dan interjeksi atau seruan perasaan. Namun jika kata partikel terletak di awal kalimat, penulisan huruf pertamanya tetap menggunakan huruf kapital. Kata partikel meliputi di, ke, dari, dan, atau, yang, untuk, dengan, dalam, pada, kepada, sebagai, terhadap, jika, maka, tapi, karena, tentang, agar, supaya, hingga, sejak, kok, dong, deh, ah, oh, ialah, seperti, secara, meskipun, demi, si, per, pun, dan lain-lain.
Kemudian huruf kapital juga digunakan hanya pada huruf pertama kata ulang sempurna. Contoh: Kehidupan Orang-Orang Iban di Kapuas Hulu. Sementara itu, huruf kapital tidak digunakan pada kata ulang yang berubah bunyi atau berimbuhan. Contoh: “Harga Sayur-mayur Semakin Tinggi”, “Kemarau Berlangsung Selama Bertahun-tahun”.
Setelah memahami poin-poin penting yang perlu diperhatikan dalam menulis judul, kini kita dapat mencoba membuat judul dengan baik dan benar. Tidak hanya itu, kita juga dapat berkreasi untuk menuliskan judul yang menarik. Khusus untuk menulis buku nonfiksi, terdapat beberapa cara teknik menulis judul yang baik dan menarik, di antaranya:
Judul biasanya dituliskan paling akhir setelah tulisan selesai. Tidak menutup kemungkinan pula judul dituliskan selama proses penulisan, dengan melewati beberapa kali penggantian atau revisi. Jadi, sebaiknya penulis menuliskan judul jika karyanya telah benar-benar selesai.
Sebelum merumuskan judul, perlu kiranya penulis melihattema besar tulisan. Dari situ Anda bisa menentukan judul yang mewakili tema tulisan. Penulis bisa meminta bantuan seseorang untuk membantu mengidentifikasi tema tulisan.
Untuk mendapatkan ide dalam menulis judul, penulis perlu membaca kembali kalimat per kalimat dan menemukan pikiran utama. Penulis selanjutnya dapat mengintegrasikan pikiran utama dan menuliskannya dalam bentuk judul.
Dengan mempertimbangkan target pembaca, penulis dapat mengidentifikasi kelompok orang yang akan tertarik membaca karyanya. Ia kemudian bisa menuliskan judul dengan menggunakan bahasa yang sesuai dan memperkirakan tingkat pemahaman calon pembaca karyanya.
Judul memiliki fungsi untuk memprediksi isi tulisan dan tidak menyesatkan pembaca. Agar menarik, penulis hendaknya memilih kata kunci yang sesuai dan menarik perhatian sehingga menggugah pembaca.
Dengan memahami keseluruhan isi tulisan, penulis dapat memilih pola judul yang harus dituliskannya. Ia bisa memilih judul yang deklaratif untuk karya yang berisi temuan atau kesimpulan. Sementara itu, ia dapat menggunakan judul deskriptif dalam menggambarkan subjek tulisannya tanpa mengungkapkan kesimpulan. Kemudian ia bisa menggunakan judul interogatif dalam bentuk pertanyaan untuk memperkenalkan pokok bahasan dalam tulisannya.
Ketika masih bingung menentukan judul tulisan, penulis dapat membuat beberapa judul terlebih dahulu dalam suatu daftar. Ia bisa mencocokkan kembali tiap-tiap judul dengan pokok pikiran dalam tulisannya. Setelah itu, ia dapat memilih judul yang paling sesuai dengan tulisan.
Uraian di atas memberikan gambaran kepada kita mengenai kaidah menulis judul. Selain dapat memahami tata cara penulisan judul, kita juga dapat mengasah keterampilan dalam membuat judul dengan baik dan benar. Dari sini pula kita dapat belajar untuk berkreasi membuat sebuah tulisan dengan judul yang juga menarik untuk dibaca.
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang Teknik Menulis Anda dapat melihat Artikel-artikel berikut:
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!
[Wiwik Fitri Wulandari]
Referensi:
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…
View Comments
Apakah bisa menerbitkan buku dari kumpulan tulisan blog?