Tips Kuliah Daring – Kebijakan Work From Home (WFH) akan masih terus dilakukan selama pandemic Covid-19. Semua institusi pendidikan pun menerapkan kebijakan tersebut dengan dosen dan mahasiswa melakukan sistem kuliah daring. Dalam praktiknya, kuliah daring sangat membutuhkan jaringan internet yang cepat dan stabil. Sehingga diperlukan kuota internet yang mencukupi, yang tak jarang membuat kantong dosen atau mahasiswa kering. Dan berikut tips kuliah daring tanpa buat kantong kering.
Dalam praktik kuliah daring, dosen dan mahasiswa memanfaatkan aplikasi untuk proses interaksinya. Aplikasi tersebut digunakan dalam waktu yang lama, seperti waktu kuliah pada umumnya. Hal tersebutlah yang tak jarang menjadi kendala mahasiswa maupun dosen harus merogoh koceknya lebih dalam karena biaya untuk akses internet semakin banyak.
Pada akhirnya, perkuliahan daring mengharuskan penggunaan internet meningkat. Tak sedikit mahasiswa mengeluhkan hal tersebut, sebab biaya kuota internet cukup menguras kantong mereka. Lantas bagaimana solusinya? Berikut tips agar kuliah daring tanpa buat kantong kering.
Dalam perkuliahan berbasis daring, utamanya berkenaan dengan video conference (ViCon) sebagai media pembelajaran. Pembelajaran melalui ViCon ini memang menguras kuota internet.
Cara mensiasati pemakaian kuota internet agar lebih hematnya adalah dengan cara, misal mahasiswa mengambil 20 satuan kredit semester (SKS). Dalam sebulan, mahasiswa berarti membutuhkan waktu sekitar 66,67 jam untuk mengikuti pembelajaran daring selama pandemic ini. Diperkirakan satu jam membutuhkan kuota internet sebanyak 1 GB, setara dengan harga Rp 3.829. Hasilnya mahasiswa memerlukan anggaran dana untuk kuota internet selama 1 bulan sekitar Rp 254 ribu.
Tentu saja, biaya tersebut terbilang mahal bagi mahasiswa. Apalagi mahasiswa dengan kesulitan ekonomi. Sebaiknya, kampus melakukan pengalihan biaya operasional instansi pendidikan yang tidak terpakai untuk subsidi pulsa bagi mahasiswa yang membutuhkan koneksi pembelajaran daring.
Pengaturan yang optimal pembelajaran daring dengan dua mode. Yaitu, pembelajaran efektif secara daring dengan proporsi 40 persen serempak dan 60 persen mode tidak serempak. Ini berdasarkan pada kuliah daring yang dikenal dua metode, yakni synchronous (serempak) dengan menggunakan ViCon, dan asynchronous (tidak serempak) dengan menggunakan Learning Management System (LMS).
Metode tersebut dimulai dengan pembelajaran tidak serempak melalui materi dari dosen dalam bentuk teks, grafik, gambar, audio dan video yang didokumentasikan dalam bentuk audio visual dengan ukuran file yang tidak terlalu besar.
Kemudian, setelah diberikan materi berbentuk audio visual, mahasiswa dan dosen dapat berinteraksi melalui ViCon. Fokus pembelajaran meliputi klarifikasi, penguatan pemahaman, dan berdiskusi.
Dengan metode ini, dosen dapat memotivasi mahasiswa untuk terus giat belajar.
Cara lain agar mahasiswa maupun dosen menghemat kuota internet adalah dengan menggunakan layanan YouTube. Efisiennya, dosen mengupload materi kuliahnya di YouTube.
Penggunaan YouTube disarankan, karena banyak provider yang memberikan layanan kuota gratis untuk mengakses YouTube. Belum lagi dengan YouTube resolusi dapat diset untuk memperkecil serapan kuota. Dengan begitu penghematan kuota di masa kuliah daring ini bisa dilakukan.
Selain itu, di YouTube juga disediakan fasilitas live chat. Dengan fasilitas tersebut mahasiswa bisa berinteraksi langsung dengan dosen baik diskusi atau menanyakan materi kuliah yang kurang dimengerti.
Kombinasi dengan beberapa aplikasi juga bisa dilakukan. Misalnya, usai menyimak YouTube mahasiswa dapat melanjutkan diskusi di grup whatsapp.
Mahasiswa juga bisa mengunduh materi kuliah pada malam hari. Karena akan banyak paket gratis untuk akses internet lewat tengah malam. Sebelum tidur, mahasiswa bisa mendownload materi, sembari proses mengunduh karena membutuhkan waktu yang lama jika materinya sangat banyak mahasiswa bisa tidur. Besoknya, mahasiswa bisa belajar.
E-book lebih praktis dan mudah diakses, memperolehnya pun dengan cara digital. E-book ini bisa diperoleh gratis maupun berbayar. E-book juga bisa dijadikan sarana belajar dan e-book dukung kuliah daring.
E-book berfungsi sebagai salah satu alternatif media belajar yang lebih fun. Berbeda dengan buku cetak, buku digital dapat membuat konten multimedia pada isinya. Sehingga dapat menyajikan bahan ajar yang lebih menarik dan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
E-book juga berfungsi sebagai media berbagi informasi. Bentuknya yang digital tentu saja mudah untuk segera disebarluaskan. Baik melalui media website, email, whatsapp, dan media digital lainnya. Untuk mengunduh atau mengakses e-book pun cukup ringan tidak memerlukan kuota internet yang besar.
Tak hanya mahasiswa, dosen pun diuntungkan dengan e-book. Pasalnya e-book bisa menjadi jalan pintas dosen untuk memperkenalkan dirinya di dunia virtual demi eksistensi dosen yang bersangkutan. Selain bisa menjadi pendapatan sampingan, ketika ebook tersebut dikomersilkan.
Apakah Anda tertarik untuk membuat ebook? atau naskah buku fisik Anda dibuatkan e-book? Penerbit Deepublish bisa membantu Anda mewujudkannya. Ingin tahu lebih lanjut tentang cara menerbitkan e-book? Silahkan hubungi customer service kami yang tertera pada website ini. (Titisayuw)
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…