Berita

Tips Menaikkan Poin Kredit

Tips menaikkan poin kredit. Poin kredit dosen memiliki fungsi sebagai tolak ukur seberapa layak Anda untuk menempati pangkat dan jabatan berikutnya. Jabatan yang dimaksud antara lain dari Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala, sampai Guru Besar.

Sebenarnya apa itu angka poin kredit dosen? Angka Kredit dosen adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Dosen dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatan. Angka Kredit dosen adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Dosen dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatan. Sebelum membahas soal tips menaikkan poin kredit, mari kita ulas terlebih dahulu seberapa penting angka kredit bagi kalangan akademisi.

Seberapa Pentingkah Menaikkan Angka Poin Kredit?

Tentu jawabannya penting. Apalagi jika seorang dosen ingin naik jabatan. Yang berarti hal ini berhubungan dengan karir seorang dosen.

Penilaian angka kredit adalah suatu bentuk penghargaan dari pemerintah atas prestasi kinerja yang telah di capai oleh seorang dosen. Dengan angka kredit tersebut seorang dosen yang telah mempunyai prestasi kerja sesuai dengan peraturan perundangan berhak untuk mendapatkan kenaikan jabatan akademik.

Tahapan dari jabatan akademik meliputi asisten ahli, Lektor, Lektor Kepala, dan Guru Besar. Persyaratan untuk menduduki jabatan akademik professor harus memiliki kualifikasi akademik doktor atau S3 seperti Pasal 48 ayat 3 UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen)

Kelebihan Menaikkan Poin Kredit

Kelebihan angka kredit pada unsur penelitian yang diperoleh pada kenaikan jabatan dan/atau kenaikan pangkat terakhir dapat dipergunakan untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat berikutnya jika kebutuhan minimal angka kredit unsur penelitian pada saat diusulkan oleh Tim Penilai Jabatan Akademik (PJA) Pusat ke Direktur Jenderal Dikti untuk jabatan ke Lektor Kepala dan Profesor sudah terpenuhi. Untuk jabatan akademik Asisten Ahli dan Lektor diusulkan oleh Tim Penilai Jabatan Akademik (PJA) Perguruan Tinggi kepada Rektor/Ketua/Direktur dan Ketua/Kepala Lembaga Layanan Perguruan Tinggi (Koordinator Kopertis).

Kelebihan tips menaikkan poin kredit pada unsur penelitian sebagaimana dimaksud pada pembahasan sebelumnya, bahwa angka kredit dosen dapat dipergunakan paling banyak 80% (delapan puluh persen) dari kebutuhan minimal unsur penelitian untuk kenaikan jabatan akademik/pangkat berikutnya.

Cara Menaikkan Angka Kredit Dosen

Untuk menaikkan angka kredit dosen, seperti sudah dibahas sebelumnya besarnya angka kredit mengikuti kegiatan pendidikan sekolah dengan memperoleh gelar/sebutan/ijazah/akta, apabila bidang ilmu untuk gelar akademik yang diperoleh sama dengan bidang penugasan jabatan fungsional dosennya. Hal ini dapat ditunjang dengan melakukan beberapa aktivitas akademik berikut ini:

  • Sivitas Akandemika memiliki tugas menstransformasikan ilmu pengetahuan atau teknologi yang dikuasai kepada mahasiswa dengan mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran yang aktif. Sehingga mahasiswa dapat mengembangkan potensinya secara optimal.
  • Kemudian dosen secara perorangan atau kelompok wajib menulis buku ajar atau buku teks yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi atau publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber belajar dan pengembangan budaya akademik serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi civitas mahasiswa.
  • Dosen juga wajib mengabdi kepada masyarakat yang berfungsi sebagai proses pengemabnagan ilmu pengetahuan dan teknologi pengayaan sumber belajar, atau untuk pembelajaran dan pematangan Sivitas Akademika.
  • Melakukan bimbingan karya tulis atau karya kreatif lain bagi dosen yang belum mahir dalam pembuatan karya tulis tersebut.

Yang perlu dicatat, aturan menaikkan poin kredit dosen setiap lembaga memiliki aturan sendiri-sendiri. Demikian ulasan mengenai tips menaikkan kredit poin dosen. Jika Anda ingin menaikkan angka kredit poin dengan cara menerbitkan buku ajar atau buku ilmiah, Penerbit Deepublish bisa membantu Anda dalam proses penerbitan. Semoga artikel ini bermanfaat, selamat menulis!


Kontributor: Novia Intan

deepublish

Recent Posts

Skala Diferensial Semantik: Jenis, Cara Menghitungnya

Menggunakan skala pengukuran diferensial semantik atau semantic differential bisa dilakukan peneliti ketika meneliti terkait sikap,…

19 jam ago

Heatmap: Fungsi, Contoh, Cara Membuat untuk Visualisasi Data

Pernahkah melihat penyajian data secara visual yang memperlihatkan beberapa warna? Jika pernah, Anda sedang melihat…

1 hari ago

Skala Guttman: Rumus, Contoh dan Cara Menghitung

Pada saat melaksanakan penelitian yang mengukur sikap individu maupun sikap kelompok, banyak peneliti yang menggunakan…

2 hari ago

Skala Likert: Rumus, Cara Menghitung, Kelebihan, Kekurangannya

Skala likert menjadi salah satu skala penilaian yang umum digunakan dalam proses pengumpulan data lewat…

2 hari ago

Daftar Kompetensi Peneliti Kualitatif dan Kuantitatif, Sudahkah Menguasainya?

Dalam melaksanakan kegiatan penelitian, Anda perlu memahami dan menguasai seluruh kompetensi peneliti agar bisa melakukan…

2 hari ago

9 Tips Menyusun Paragraf Pertama yang Menarik Minat Pembaca Buku Ilmiah

Bijak dan tepat dalam menyusun paragraf pertama atau paragraf pembuka dari naskah buku yang sedang…

3 hari ago