Writing Advice

11 Tips Menulis Buku dengan Kualitas yang Mumpuni

Membaca dan mempelajari kemudian menerapkan berbagai tips menulis buku tentu menjadi penting untuk dilakukan seorang penulis. Menulis buku dilakukan tidak hanya oleh penulis profesional, akan tetapi juga bisa oleh siapa saja. 

Bahkan, ada beberapa profesi di Indonesia yang memiliki kewajiban untuk menulis dan menerbitkan buku. Salah satunya adalah profesi dosen. Seseorang menulis buku tentu memiliki alasan dan tujuan tersendiri, tidak melulu karena kewajiban profesinya. 

Apalagi, menulis buku secara rutin memberi manfaat yang sangat kompleks bagi pelakunya. Namun, masih banyak orang kesulitan untuk bisa menulis buku dengan kualitas baik. Jika Anda mengalami situasi serupa maka bisa menyimak informasi di bawah ini. 

Sekilas Tentang Menulis Buku

Dikutip melalui Repository Universitas Muhammadiyah Pringsewu (UMPRI), menjelaskan bahwa menulis adalah sebuah proses kreatif untuk menuangkan gagasan dan pikiran dalam bentuk sebuah bahasa tulis dalam tujuan, seperti memberitahu, menghibur, dan meyakinkan. 

Menulis menjadi media bagi seseorang untuk melakukan komunikasi dua arah untuk menuangkan isi pikiran, menyampaikan gagasan, dan lain sebagainya. Setiap orang memiliki alasan dan tujuan tersendiri dalam kegiatan menulis. 

Menulis juga bisa dilakukan di berbagai media disesuaikan dengan jenis tulisan yang dibuat. Misalnya tulisan pendek bisa menulis dan dipublikasikan lewat blog pribadi maupun lewat akun media sosial. Menulis cerita bisa disusun menjadi cerpen, cerbung, novel, dan sebagainya. 

Salah satu jenis tulisan yang cukup populer adalah menulis buku. Sehingga ide di dalam pikiran dituangkan menjadi naskah buku yang biasanya terdiri dari beberapa halaman. Buku ini lantas diterbitkan baik secara cetak maupun elektronik agar bisa dibaca khalayak luas. 

Menulis buku dipahami sebagai aktivitas menulis dengan tingkat kesulitan paling tinggi, sehingga penulis membutuhkan tips menulis buku untuk dipelajari dengan seksama. Sebab menulis buku tidak bisa dilakukan sembarang orang. 

Sekalipun sudah menyusun naskah buku, belum tentu bisa diterbitkan. Misalnya karena tidak ada penerbit yang menerima naskah tersebut karena satu dan lain hal. Sehingga menulis buku umumnya dilakukan oleh ahlinya dan oleh mereka yang punya keterampilan mumpuni dalam menulis. 

Mengapa Perlu Menulis dan Menerbitkan Buku?

Meskipun menjadi aktivitas menulis yang paling sulit, akan tetapi menulis buku menjadi langkah yang tepat untuk dilakukan siapa saja. Dikutip melalui website Bibliosmia, dijelaskan ada beberapa alasan kenapa seseorang perlu menulis dan menerbitkan buku. Yaitu: 

1. Media Dokumentasi

Alasan yang pertama adalah karena buku yang diterbitkan bisa menjadi media dokumentasi. Yakni dokumentasi dari ide atau gagasan yang dimiliki, temuan dalam penelitian, dan lain sebagainya. 

Buku juga diketahui bersifat lebih abadi, dimana bisa dicetak ulang oleh pihak penerbit. Selain itu buku lama juga bisa ditemukan di toko buku setengah pakai sampai perpustakaan. Sehingga ide maupun temuan Anda akan terdokumentasikan untuk jangka waktu yang lama. 

2. Bagian dari Personal Branding

Alasan kedua kenapa perlu menulis dan menerbitkan buku adalah menjadi bagian dari personal branding. Anda yang ingin dikenal sebagai penulis profesional, dosen yang bertanggung jawab, dan citra positif lain. Maka bisa rutin menerbitkan buku, khususnya buku dengan kualitas baik. 

3. Menginspirasi Pembaca

Menulis dan menerbitkan buku bisa menjadi sarana bagi penulis untuk menginspirasi pembaca dan banyak orang di dunia. Sebab isi buku tersebut bisa memberi ilmu, wawasan, dan sebagainya yang bermanfaat bagi pembaca. 

Sehingga menarik minat mereka untuk melakukan hal positif sesuai isi buku atau mengikuti jejak penulis dalam menulis buku berkualitas dan bermanfaat. Jadi, karya dalam bentuk buku dijamin memberi inspirasi dan manfaat positif yang besar bagi masyarakat. 

4. Sarana Berbagi Informasi

Jika Anda seorang dosen dan aktif melakukan penelitian, maka hasil penelitian tentu perlu disampaikan ke publik. Menerbitkan buku bisa menjadi sarana mempublikasikan temuan tersebut. Sehingga isi buku akan menginformasikan temuan tersebut untuk bisa segera dimanfaatkan oleh pembaca. 

5. Sarana Menyuarakan Gagasan

Menulis dan menerbitkan buku juga bisa menjadi sarana untuk menyuarakan gagasan yang dimiliki. Misalnya gagasan untuk menyuarakan dan melawan ketidakadilan di masyarakat sehingga bisa diketahui publik luas. 

Hal ini akan mencegah ketidakadilan semakin meluas karena banyak pembaca menyadari dampaknya. Oleh sebab itu, menerbitkan buku bisa menjadi sarana untuk memperbaiki kondisi maupun menghentikan hal-hal buruk di masyarakat. 

Tak hanya 5 alasan tersebut, menulis dan menerbitkan buku juga paling dianjurkan banyak pihak karena memberi manfaat ekonomi bagi pelakunya. Jika Anda bisa menerbitkan buku maka berhak mendapatkan royalti. 

Nilai royalti ini bisa sangat menarik ketika buku karya Anda terjual dalam jumlah tinggi di pasaran. Sehingga bisa menjadi sumber pemasukan bahkan passive income yang bisa membantu mencapai tujuan finansial. Menulis buku pun bukan sekedar hobi untuk mengisi waktu luang, akan tetapi bisa menjadi sarana membangun passive income

Tips Menulis Buku dengan Kualitas Baik

Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa menulis buku tidak mudah dan tidak sembarang orang bisa melakukannya. Hal ini terjadi karena naskah buku memiliki jumlah halaman lebih banyak dibanding karya tulis non buku. Misalnya artikel pendek, esai, cerpen, dan sebagainya. 

Selain itu, menulis buku harus bisa membangun alur yang memang rapi untuk memudahkan pembaca menikmati setiap isi naskah dan memahaminya. Sehingga menulis buku tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. 

Meskipun dikenal susah, akan tetapi siapa saja bisa menulis buku selama mau belajar dan serius. Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa tips menulis buku untuk menghasilkan kualitas yang baik dan kredibel: 

1. Menentukan Topik yang Tepat

Tips yang pertama dalam menulis buku dengan kualitas baik sehingga enak dibaca dan mudah dipahami adalah menentukan topik yang tepat. Pada dasarnya ada banyak sekali kriteria yang membuat topik naskah buku bisa dikatakan tepat. 

Mulai dari topik yang memang menarik, dipahami dengan baik oleh penulis, sesuai dengan genre atau jenis buku, memiliki target pembaca atau disukai banyak orang, dan lain sebagainya. 

Secara umum, banyak yang menyarankan agar penulis fokus pada topik yang dikuasai dan disukai untuk membuat isi naskah mengalir. Selain itu, topik yang dikuasai dengan baik bisa dijelaskan secara rinci sehingga menyajikan informasi yang kompleks pada pembaca. 

Topik yang tepat juga adalah topik tunggal, sehingga tidak perlu menjelaskan dua topik berbeda atau lebih dalam satu naskah. Hal ini membantu membuat isi naskah buku terfokus, memberi penjelasan mendalam, dan mudah dipahami pembaca. 

2. Melakukan Riset Sesuai Topik

Tips menulis buku yang kedua agar hasilnya memuaskan adalah melakukan riset sesuai dengan topik yang sudah dipilih. Riset disini berlaku untuk semua jenis buku, baik fiksi maupun non fiksi. 

Pada buku non fiksi, riset menjadi keharusan untuk memastikan topik yang dipilih memiliki dasar yang kuat. Sekaligus memberi informasi bahwa seluruh penjabaran topik mengacu pada sumber-sumber yang kredibel. Sehingga semua sumber dicantumkan, khususnya di daftar pustaka. 

Sementara pada buku fiksi, riset membantu mematangkan topik dan membangun alur cerita yang logis. Semakin sesuai dengan kondisi aktual di lapangan maka biasanya akan semakin dipandang menarik oleh pembaca. 

Misalnya, tanpa riset Anda bisa saja membangun tokoh berprofesi sebagai dokter dan sudah menjadi spesialis di usia 27 tahun. Apakah mungkin? Secara fiksi iya, tetapi secara aktual di lapangan, tidak. Jika tokohnya saja tidak logis maka biasanya dengan mudah menghilangkan mood pembaca. 

3. Membuat Outline Buku

Hal ketiga yang menjadi tips menulis buku berkualitas adalah membuat outline atau kerangka karangan. Kerangka karangan akan berisi seluruh bab sampai sub bab, lengkap dengan judul setiap poin-poin bab tersebut. 

Sehingga kerangka ini ibarat “Google Map” bagi penulis agar bisa menjabarkan naskah secara runtut, lengkap, dan juga terfokus tanpa resiko melebar ke topik lain. Menyusun kerangka akan meningkatkan efisiensi dalam menulis buku. 

Jadi, jika Anda memiliki kesibukan lain yang menyita waktu dan tenaga. Baik itu dosen dengan kesibukan akademiknya yang tinggi, ibu rumah tangga yang sibuk momong batita, dan sebagainya. 

Maka menyusun kerangka bisa membantu menulis dengan cepat tapi hasilnya efektif. Sehingga waktu menulis yang minim tidak menjadi kendala. Jadi, silahkan meluangkan waktu sebentar untuk menyusun kerangka karangan. 

4. Menyusun Jadwal Menulis

Menghasilkan buku dengan kualitas baik dan disukai oleh para pembaca tentu tidak cukup bermodalkan topik menarik dan kerangka yang runtut. Melainkan juga harus segera diselesaikan untuk bisa segera diterbitkan dan diakses para pembaca setia. 

Membantu mencapai hal tersebut, maka penulis bisa mulai menyusun jadwal menulis sebagai tips menulis buku secara efektif dan efisien. Mengatur jadwal menulis menjadi semakin penting jika Anda super sibuk. 

Misalnya saja Anda seorang dosen dan masih sibuk melaksanakan tugas mengajar dan penelitian. Maka di sela-sela kesibukan tersebut perlu disediakan waktu khusus untuk menulis agar naskah berprogres. Sehingga bisa tetap memenuhi kewajiban menerbitkan karya ilmiah dalam bentuk buku. 

Adapun jadwal disini tidak harus setiap hari, dan usahakan fleksibel sesuai dengan agenda harian. Tidak masalah jika hanya bisa menulis sekali dalam seminggu dan hanya dalam 30 menit. Selama ada waktu khusus untuk menulis, maka naskah akan tetap berkembang. 

5. Perbanyak Aktivitas Membaca

Jika Anda menulis dan fokus menulis lalu berhenti membaca karya orang lain, maka akan menghambat perkembangan naskah yang sedang disusun. Sebab membaca memberi lebih banyak data, informasi, dan inspirasi ide tulisan. 

Selain itu, membaca juga membantu memperkaya penguasaan kosa kata sehingga prose smenuangkan ide menjadi tulisan jauh lebih mudah. Oleh sebab itu, sebagai tip menulis buku dengan kualitas baik maka penting untuk tetap rajin membaca. Khususnya bacaan yang Anda sukai atau relevan dengan topik yang dikembangkan.  

6. Belajar Bersabar dan Konsisten dalam Menulis

Menulis adalah proses panjang dan jika memiliki kesibukan tinggi maka proses ini akan jauh lebih panjang dibanding penulis lain. Jadi, selama menulis buku silahkan belajar untuk bersabar, tetap konsisten, dan pahami tidak ada yang instan dalam berkarya. 

Bahkan seorang Ika Natassa pernah mengaku bisa merampungkan salah satu buku best seller miliknya dalam waktu 3 tahun. Jadi, tidak ada batasan waktu dan Anda bebas menulis kapan saja asal konsisten dan penuh kesabaran. Hasilnya, naskah buku Anda memiliki kualitas baik yang disukai oleh pembaca. 

7. Mematuhi Etika Penulisan Karya

Dalam tips menulis buku dengan kualitas yang baik, sudah tentu akan membahas mengenai etika penulisan karya. Etika dalam menulis memang berlaku untuk semua jenis tulisan, baik ilmiah maupun non ilmiah. 

Sebab, seorang penulis tentu tidak ingin karyanya dijiplak penulis lain tanpa izin. Oleh sebab itu, menjadi penulis buku sebaiknya paham dan mematuhi seluruh etika penulisan karya. Misalnya tidak melakukan plagiarisme.

Jika menulis buku ilmiah maka menghindari falsifikasi, fabrikasi, dan sebagainya. Sebab penulis buku ilmiah seperti kalangan dosen, jika sampai ketahuan melakukan pelanggaran etika maka reputasi dan karir akademiknya akan menjadi taruhan. Bukan hanya karirnya sebagai penulis yang rusak. 

8. Menyusun Judul Buku yang Menarik

Tips selanjutnya adalah terkait dengan penyusunan judul. Beberapa penulis mungkin hanya fokus pada isi naskah dan memaksimalkan kualitasnya, lalu mengabaikan judul. Padahal menyusun judul yang menarik dan menunjukan kualitas isi buku bisa mendongkrak minat baca. 

Oleh sebab itu, dalam menyusun buku berkualitas akan berkaitan erat dengan penyusunan judul yang tepat dan menarik. Sehingga semakin banyak yang tertarik membaca dan memanfaatkan isi buku tersebut untuk berbagai keperluan. 

Ada banyak teknik bisa diterapkan dalam menyusun judul yang menarik dan berkualitas. Misalnya: 

  • Fokus pada judul yang ringkas, bahkan untuk buku fiksi banyak yang hanya memakai judul dari satu kata saja.
  • Menambahkan unsur spesifik untuk menargetkan pembaca dan menarik minat pembaca. Misalnya menambahkan kata “bagi pemula”, “ bagi ibu rumah tangga” dan sejenisnya ada judul.
  • Menambahkan informasi tentang nilai tambah buku. Misalnya dengan menambahkan keterangan “7 hari mahir…”, “Mudah dan Cepat…”, dan sejenisnya.

9. Melakukan Editing Mandiri

Jika naskah buku sudah berhasil diselesaikan sampai bab terakhir, kemudian juga sudah disusun judul yang dianggap paling menarik. Maka tips menulis buku berikutnya adalah melakukan editing mandiri. 

Artinya, Anda perlu memeriksa naskah tersebut untuk mengecek ada tidaknya kesalahan untuk kemudian diperbaiki saat itu juga. Kesalahan-kesalahan minor yang bisa ditemukan penulis pemula bisa menjadi prioritas. 

Misalnya kesalahan pemilihan kosakata, kesalahan penggunaan tanda baca, kalimat dirasa terlalu panjang, dan sebagainya. Lakukan editing mandiri ketika naskah sudah diselesaikan. Hindari melakukan editing di tengah proses menulis karena bisa mengacaukan isi naskah, jadwal menulis, dan naskah susah selesai.

10. Mengecek Plagiarisme

Tips berikutnya adalah melakukan pengecekan plagiarisme. Meskipun Anda sudah berkomitmen untuk mematuhi etika menulis karya, akan tetapi untuk memastikan tetap harus dilakukan pengecekan. 

Misalnya menggunakan Turnitin, Quetext, Duplichecker, dan tools lainnya dengan fungsi sejenis. Tujuannya untuk memastikan naskah bersih dari dugaan plagiarisme sehingga bisa mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi dari plagiarisme yang tidak disengaja. 

11. Mengirimkan Naskah ke Penerbit yang Tepat

Tips yang terakhir adalah mengirimkan naskah buku ke penerbit yang tepat. Pilih penerbit yang profesional dan memiliki editor berpengalaman. Sehingga naskah Anda akan diperiksa dengan teliti dan dilakukan perbaikan agar isi sesuai standar yang berlaku. 

Memilih penerbit dengan profesionalitas tinggi bisa meningkatkan kualitas naskah dan meningkatkan angka penjualan karena diminati pembaca. Selain itu, penerbit yang tepat akan membantu Anda mendapatkan hak sebagai penulis. Misalnya mendapat royalti dan dengan persentase yang sesuai ketentuan. 

Dengan beberapa tips menulis buku tersebut, maka Anda bisa memastikan kualitas naskah terjamin. Sehingga tidak ada pelanggaran etika dan isi naskah bisa dipahami oleh para pembaca dengan baik. 

Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

Halaman Prancis Buku: Isi, Contoh, Bedanya dengan Halaman Judul

Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…

3 hari ago

18 Tools Pendeteksi AI untuk Karya Tulis dan Gambar

Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…

3 hari ago

Panduan Menulis Draft Buku, Bisa Tingkatkan Produktivitas!

Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…

4 hari ago

7 Hal yang Harus Diperhatikan saat Melakukan Self Editing

Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…

4 hari ago

25 Pilihan Platform AI untuk Parafrase

Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…

4 hari ago

15 Pilihan AI untuk Membuat Mind Mapping

Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…

4 hari ago