Tips menulis monograf – Banyak yang merasa kesulitan bagaimana menulis buku monograf. Bahkan, seorang dosen yang memiliki jam terbang yang banyak pun juga banyak yang mengeluhkan kesulitan menulis buku monograf. Lantas, benarkah menulis monograf itu memang benar sulit? Atau hanya perasaan saja? Kesempatan kali ini akan membahas tips menulis monograf untuk dosen.
Mungkin di dalam benak akan ada banyak kegelisahan, menulis buku monograf itu sulit. Padahal sebenarnya tidak selalu demikian. Sebelum mengulas lebih tentang tips menulis monograf, minimal Anda tahu apa sih buku monograf? Monograf adalah hasil penelitian yang dikonversi dalam sebuah buku. Dimana tema yang dituliskan hanya fokus pada sub bidang ilmu yang lebih spesifik dan terfokus. Jadi bukan mengulas satu tema yang besar.
Contoh monograf yang mengulas sub bidang ilmu yang spesifik adalah, menulis buku matematika. Dalam bidang matematika terdiri sub bab, seperti aljabar, persamaan garis dsb. Maka buku monograf yang diambil pada sub bidang ilmu yang dibahas. Jadi ulasan fokus pada aljabar saja, tidak fokus ke hal lain. Popularitas menulis buku monograf bagi dosen juga menarik perhatian, karena dapat digunakan untuk mengajukan angka kredit poin. Berikut adalah tips menulis buku monograf untuk dosen.
Tips menulis monograf yang pertama adalah, tentukan sub bidang ilmu yang sesuai. Karena buku monograf harus ditulis oleh orang yang berkompeten, maka setiap penulis buku monograf adalah yang sudah memiliki gelar keilmuan yang sesuai dengan apa yang hendak ditulis. Jika penulis tidak memiliki bidang yang tidak sesuai, tentunya akan dipertanyakan keandalannya.
Seringkali muncul masalah baru ketika hendak menentukan tema atau sub bidang. Yaitu kesulitan, ingin mengambil sub fokus apa. Jika Anda melakukan kesulitan semacam ini, trik yang bisa dicoba dapat dimulai dengan bertanya pada diri sendiri. Kemudian siapkan sebuah kertas.
Tulis semua hal atau tema yang Anda kuasai yang sesuai dengan bidang keilmuan yang sudah dikuasai. Tulis sebanyak mungkin tema. Kemudian, pilih salah satu sub tema yang sudah Anda tulis, untuk dikembangkan. Dari sub tema yang Anda pilih, nantinya dikembangkan dan dibuat kerangka tulisan.
Masih suka bingung saat menulis buku monograf? Panduan ini akan membantu Anda menulis buku hingga tuntas!
GRATIS: Ebook Panduan Ringkas Menulis Buku Monograf
Trik dan tips menulis monograf adalah membuat kerangka tulisan pun sebenarnya mudah. Karena di sini sebenarnya Anda hanya tinggal mengembangkan, mencari turunannya. Kemudian turunan yang ditemukan, dibuat turunan lagi. Hingga mengerucut pada satu pembahasan yang lebih terfokus.
Kemudian muncul pertanyaan, membuat kerangka tulisan itu tidak penting? Memang ada tipe penulis yang langsung menuliskannya begitu saja. Tanpa harus membuat kerangka tulisan. Memang cara seperti bisa saja dan sah-sah saja. Tetapi kasus yang terjadi, kurang terfokus dan menyeluruh. Seringkali pula penulis kehilangan arah tujuan. Jatuhnya buang-buang waktu dan buku monograf Anda tidak kunjung selesai.
Trik dan tips menulis monograf bisa dengan membuat struktur konten monograf yang tepat sasaran. Apa saja sih struktur konten monograf? Pada dasarnya ada beberapa unsur yang perlu dibuat agar struktur konten monograf rapi. Berikut adalah struktur monograf yang baik dan benar.
Struktur konten monograf yang perlu ada adalah latar belakang. Latar belakang berisi tulisan tentang alasan kenapa penulis mengambil tema tersebut.
Berisi tentang masalah yang sudah Anda rumuskan. Tentu saja Anda sebelumnya sudah memiliki rumusan masalah yang sudah Anda cari dan lakukan pengujian. Fungsi rumusan inilah yang nantinya akan membantu lebih mudah memaparkan penjabaran tulisan dan pemaparan.
Tujuan termasuk ke dalam struktur konten monograf. Tentu setiap kali menulis selalu ada tujuan yang diharapkan bukan. Tanpa tujuan yang jelas, bisa jadi, buku monograf Anda tidak termotivasi untuk segera diselesaikan. Dengan kata lain, tujuan adalah sebagai motivasi untuk konsisten menyelesaikan misi menulis buku monograf Anda.
Jika pada penulisan karya ilmiah, penulis dituntut untuk memperbanyak sumber referensi dari berbagai sumber. Berbeda ketika kita menulis buku monograf. Ketika menulis buku monograf, penulis bisa langsung memaparkan sudut pandang dan gaya penulis dalam menyikapi masalah.
Jadi penulis tidak berpaku pada sumber referensi. Tinjauan pustaka bisa ditulis dengan langsung memaparkan dan menulis secara langsung topik yang hendak penulis tulis.
Penulis monograf dalam menulis pun juga harus berhati-hati. Karena nantinya buku ini akan dijadikan sebagai rujukan ilmiah untuk dosen, mahasiswa bahkan dengan peneliti. Jadi, ketika menulis hasil atau membahas di bagian isi yang menyantumkan sebuah rujukan, pastikan untuk mencantumkan sumber secara jelas.
Ketika menyantumkan paparan di bagian hasil dan pembahasan, pastikan untuk melakukan diskusi pembahasan. Terkait dengan pembahasan yang dicantumkan, sekurang-kurangnya 70% dicantumkan di daftar pustaka atau kajian. Jika buku monograf tidak mengacu banyak di daftar pustaka, maka akan mempengaruhi penilaian, tentunya jika buku monograf diajukan untuk poin angka kredit.
Saat menyusun hingga menerbitkan buku monograf, Anda harus menyesuaikan standar Dikti agar buku Anda diakui. Oleh karena itu, jangan sampai Anda salah memilih penerbit dan berakhir tidak bisa klaim angka kredit.
Kuncinya kuasai cara identifikasi penerbit berkualitas dan kredibel! Silakan cek rangkuman dan download gratis E-Book Kunci Sukses Publikasi [NEW 2024]. Mulai dari etika, kriteria, hingga cara mengidentifikasi dibahas secara lengkap di e-book tersebut. Dowload segera karena kunci sukses publikasi ada di tangan Anda.
Daftar pustaka berisi data dari sumber referensi yang telah digunakan sebelum-sebelumnya. Yang termasuk daftar pustaka dalam hal ini bermacam-macam, ada yang dari jurnal, kajian, penelitian dan banyak pula yang diambil dari referensi buku.
Setelah selesai menulis secara keseluruhan, maka langkah selanjutnya melakukan proses editing naskah. Lakukan editing, jika perlu, lakukan revisi jika dirasa memang itu perlu direvisi. Karena banyak sekali naskah yang seringkali ditemukan kesalahan ketik atau semacamnya.
Apalagi jika buku monograf digunakan untuk mendapatkan angka kredit poin. Maka hindari kesalahan kecil sekalipun. Agar tidak mengurangi poin penilaian. Intinya adalah, buat buku monograf sebaik dan semaksimal mungkin. Karena buku monograf tidak sekedar dipergunakan untuk mendapatkan kredit poin, tetapi juga digunakan untuk pegangan peneliti, dosen dan mahasiswa. Dimana, tanggungjawab seorang penulis monograf sebenarnya sangatlah berat.
Itulah beberapa trik dan tips menulis monograf untuk anda yang memang kesulitan dan ingin menulis buku. Dari tips dan trik menyusun monograf di atas, apakah membantu Anda? Semoga tulisan ini membantu Anda dan semoga bermanfaat. Jika Anda masih belum puas dengan tips dan trik dari kami, Anda bisa mempelajari ulasan serupa di website kami.
Jika Anda masih binggung menentukan apa yang akan Anda tulis, Anda bisa berhenti sejenak sekedar refreshing. Setelah itu cobalah untuk kembali bekerja dan mencoba untuk menggali potensi diri sendiri. Dijamin, ketika Anda sudah mendapatkan feelnya, Anda akan memiliki banyak sekali ide dan gagasan yang potensial untuk Anda kembangkan. Selamat berkarya dan melanjutkan menyelesaikan buku yang tengah Anda tulis, semoga tips menulis monograf ini bermanfaat.
Itulah tips yang bisa Anda terapkan agar naskah Anda selesai. Setelah selesai menulis, Anda perlu memilih penerbit dan menerbitkan buku monograf dengan nomor ISBN di penerbit anggota IKAPI agar buku diakui Dikti.
Terbitkan buku di Penerbit Deepublish saja! Sudah 6000+ lebih akademisi menerbitkan di sini. Tak perlu ragu dan daftar melalui laman Menerbitkan Buku di Deepublish sekarang juga!
Referensi:
Muntohar, Agus Setyo. 2018. Materi ceramah “Tips dan Trik Penulisan Monograf”. UMY.
Kontributor: Novia Intan
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…