Information

Uji Kredibilitas Data Kualitatif dalam Penelitian

Dalam sebuah penelitian, penjelasan mengenai seluruh data atau informasi wajib bisa dipertanggung jawabkan. Oleh sebab itu, ada tahapan yang disebut pemeriksaan keabsahan data. Dalam penelitian kualitatif, ada tahap uji kredibilitas data kualitatif. 

Uji pada kredibilitas data menjadi tahanan penting untuk memastikan data tersebut sah masuk dalam laporan penelitian. Sebab sudah terbukti didapatkan dari sumber yang kredibel dan karena faktor lainnya. 

Dalam menguji kedibilitas data, peneliti tentu perlu memahami tata caranya seperti apa. Sehingga hasil pengujian tepat dan data yang didapatkan bisa dicantumkan dalam laporan untuk diakses para pembaca. Berikut penjelasan detailnya. 

Apa Itu Uji Kredibilitas?

Dikutip melalui website Eprints Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), menurut Sugiyono (2015) dalam penelitian kualitatif ada tahapan uji keabsahan data penelitian. Dalam penelitian jenis ini, setidaknya akan ada 4 jenis pengujian data penelitian. 

Mencakup uji kredibilitas (credibility), uji transferabilitas (transferability), uji dependabilitas (dependability) dan terakhir uji objektivitas (confirmability). Uji kredibilitas sendiri adalah uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif. 

Pengujian ini menjadi penting untuk memastikan data memang valid dan bisa diandalkan. Pengujian ini sekaligus membantu mendapat kepercayaan dari semua pihak yang mendukung kegiatan penelitian. Termasuk juga masyarakat luas jika hasil penelitian dipublikasikan. 

Bagi peneliti sendiri, melakukan uji kredibilitas data kualitatif juga sangat penting. Hal ini bisa menurunkan resiko adanya bias pada data penelitian. Sehingga memudahkan proses analisis dan penarikan kesimpulan. Sekaligus meningkatkan kredibilitas peneliti itu sendiri. 

Cara Uji Kredibilitas

Dikutip melalui website resmi Repository IAIN Kudus, dalam proses uji kredibilitas data kualitatif peneliti bisa memakai berbagai cara. Seperti perpanjangan waktu pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi analisis kasus negatif, dan member check. Berikut penjelasan detailnya: 

1. Perpanjangan Waktu Pengamatan

Cara pertama dalam melakukan pengujian kredibilitas data adalah perpanjangan waktu pengamatan. Dikutip melalui Repository Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), teknik ini dilakukan karena ada kemungkinan data dari narasumber belum lengkap. 

Secara umum, perpanjangan waktu pengamatan adalah peneliti melakukan kunjungan ulang ke lokasi subjek penelitian (sumber data) dan melakukan pengumpulan data ulang (kedua kalinya). 

Jika di kunjungan pertama ada kemungkinan peneliti masih dianggap orang asing. Maka narasumber bisa saja memberi informasi tidak mendalam, dimana ada beberapa informasi yang sengaja tidak disampaikan. 

Inilah alasan kenapa peneliti perlu melakukan pendekatan pada narasumber. Sekaligus datang sampai beberapa kali ke lokasi pengumpulan data. Sehingga bisa mendapatkan data yang tidak hanya lengkapi, tapi juga valid. 

Dalam proses kunjungan ulang ini, peneliti bisa mengecek atau memastikan apakah data dari kunjungan sebelumnya sama. Jika sama, maka artinya data tersebut memang valid. Sebaliknya, jika berbeda maka bisa mencari data pendukung lain. 

2. Peningkatan Ketekunan dalam Penelitian

Cara uji kredibilitas yang kedua adalah peningkatan ketekunan dalam penelitian. Meningkatkan ketekunan pada penelitian adalah peneliti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan.

Dalam cara ini, peneliti akan memeriksa kembali data yang didapatkan dari proses pengumpulan yang telah dilakukan. Kemudian memastikan data tersebut ditulis dengan benar yang dibandingkan dengan bukti pengumpulan data lain. 

Misalnya, peneliti mengecek catatan hasil wawancara dengan narasumber. Kemudian dibandingkan dengan hasil rekaman saat wawancara berlangsung. Ketekunan yang lebih, membantu peneliti menemukan ada tidaknya kesalahan. Jika memang ada, maka bisa segera diperbaiki. 

3. Triangulasi

Cara ketiga dalam uji kredibilitas data kualitatif adalah triangulasi. Triangulasi sendiri adalah pengajuan kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. 

Dalam penerapannya, peneliti akan melakukan pengecekan data dari berbagai sumber dalam 3 tahapan. Yaitu: 

a. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber adalah pengujian kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah didapat melalui beberapa sumber. Misalnya dalam wawancara, peneliti tidak hanya mewawancarai satu narasumber melainkan beberapa sekaligus. 

b. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik adalah pengujian kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya, peneliti melakukan pengumpulan data dalam wawancara sekaligus dengan observasi di lapangan. Sehingga ada dua teknik yang diterapkan. 

c. Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu adalah pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. 

Waktu pengambilan data yang berbeda, sering memberikan data yang berbeda pula. Dalam wawancara, sering disarankan untuk dilakukan di pagi hari. Sehingga narasumber masih segar dan tidak memiliki banyak pikiran. Data yang diberikan narasumber cenderung lebih valid. 

Oleh sebab itu, pengujian data penelitian kualitatif disarankan dilakukan dengan mengumpulkan data di beberapa waktu dan situasi. Sehingga bisa memastikan data yang didapatkan sudah valid atau belum, sudah sesuai atau belum dengan aktual di lapangan, dan sebagainya. 

4. Diskusi Analisis Kasus Negatif

Cara ketiga untuk uji kredibilitas data kualitatif adalah diskusi analisis kasus negatif. Sehingga juga disebut proses analisis kasus negatif yang dilakukan bersama rekan sesama peneliti maupun rekan di satu tim penelitian. 

Menurut Sugiyono, kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Sehingga analisis kasus negatif adalah mencari data yang berbeda atau bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Sehingga sama artinya peneliti menguji kebenaran data yang didapat. 

Contohnya, peneliti meneliti tingkat kepuasan layanan kesehatan klinik X. Total ada 50 responden, 20 diantaranya mengaku puas. Namun, 30 diantaranya mengaku tidak puas. 

Kasus negatif ini bisa membantu peneliti menemukan kebenaran dari data yang didapatkan. Misalnya mencari tahu alasan ketidakpuasan dari sebagian besar pasien. Jika memang benar ditemukan, maka data “tidak puas” tersebut valid. Begitu pula jika sebaliknya. 

5. Member Check

Cara kelima dalam melakukan uji kredibilitas data kualitatif adalah dengan member check. Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data.

Member check dilakukan untuk menguji kebenaran dari data yang diberikan narasumber. Penerapannya, peneliti akan menunjukan laporan hasil penelitian dan memastikan data di dalamnya sesuai dengan maksud yang disampaikan narasumber. 

Manfaat Uji Kredibilitas Data Kualitatif

Setelah memahami apa itu uji kredibilitas data kualitatif dan berbagai cara dalam melakukannya. Para peneliti juga perlu memahami apa saja manfaat yang didapatkan jika tahapan penting ini dilakukan. 

Berikut beberapa manfaat dari uji kredibilitas tersebut: 

1. Meningkatkan Kepercayaan pada Hasil Penelitian

Ada banyak penelitian dilakukan oleh dosen, mahasiswa, dan peneliti di sejumlah lembaga penelitian. Namun, tidak semua penelitian tersebut memberikan hasil yang langsung dipercaya oleh publik. 

Apalagi jika peneliti tidak bisa mempertanggung jawabkan data yang didapatkan dalam penelitian tersebut. Oleh sebab itu, uji kredibilitas pada data kualitatif sangat penting. Sehingga data tersebut dijamin valid atau kredibel. 

Jika data sudah dilakukan pengujian dan disampaikan hasil uji tersebut dalam laporan penelitian. Maka akan membantu pembaca mempercayai hasil penelitian dalam laporan tersebut. 

2. Menghindari Bias dalam Penelitian

Manfaat kedua dari proses uji kredibilitas pada data kualitatif adalah menghindari bias. Dalam proses pengumpulan data penelitian akan ada banyak faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas data. 

Ada kemungkinan data yang didapatkan keliru. Baik keliru dari apa yang disampaikan narasumber dan sumber data lain. Maupun kesalahan peneliti dalam memahami data yang didapatkan, sehingga terjadi salah paham. 

Uji kredibilitas membantu mengetahui ada tidaknya kesalahan tersebut. Sehingga jika memang ada, maka bisa segera diketahui, dan kemudian diperbaiki. Uji ini pada akhirnya membantu menghindari bias dalam penelitian yang dilakukan. 

3. Memastikan Validitas dari Temuan

Manfaat selanjutnya dari uji kredibilitas data kualitatif adalah memastikan validitas temuan. Data yang dijamin valid baik dari segi instrumen, alat ukur, atau tes adalah sangat penting dalam penelitian. 

Sebab, validitas data yang didapatkan akan menentukan validitas dari temuan dalam penelitian tersebut. Semua peneliti tentu perlu memastikan hal ini, sehingga memerlukan proses uji kredibilitas agar validitas temuan tidak diragukan. 

4. Mendapatkan Data Valid dan Representatif

Uji kredibilitas juga bermanfaat untuk mendapatkan data yang valid dan representatif. Hal ini sejalan dengan penjelasan sebelumnya, dimana data yang valid adalah hal krusial dalam penelitian. 

Validitas data akan menentukan kualitas dan kredibilitas temuan penelitian. Sehingga perlu dipastikan memang valid dari awal. Oleh sebab itu, data yang didapatkan perlu diuji ulang dengan salah satu atau beberapa cara yang dijelaskan sebelumnya. 

Data yang sudah teruji, tentunya akan dijamin lebih valid. Sekaligus bisa dipastikan merepresentasikan kondisi aktual di lapangan. Hal ini tentu menjadikan kualitas penelitian lebih mumpuni. 

5. Meningkatkan Ketelitian dan Transparansi Penelitian

Uji kredibilitas data kualitatif dalam penelitian juga meningkatkan ketelitian peneliti. Selain itu, tahapan ini juga meningkatkan transparansi penelitian. Uji kredibilitas membuat peneliti melakukan uji ulang kualitas data yang sudah didapatkan. 

Dalam proses uji ulang ini, peneliti akan lebih teliti. Sehingga bisa memastikan tidak ada data yang salah atau bias. Sekaligus tidak ada data yang kurang sesuai dengan aktual di lapangan. 

Hasil uji, nantinya juga akan dipaparkan di dalam laporan hasil penelitian. Sehingga pembaca laporan mengetahui seluruh data sudah diuji. Hal ini tentunya efektif meningkatkan transparansi penelitian. Sehingga tidak ada keraguan pada setiap informasi yang disampaikan pada laporan. 

6. Menghasilkan Kesimpulan Lebih Mendalam

Data dalam penelitian tentunya akan berkontribusi dalam kesimpulan yang dirumuskan peneliti. Jika data tersebut bias, atau katakanlah tidak sesuai dengan kondisi aktual di lapangan. Maka kesimpulan yang ditarik juga menjadi bias. 

Uji kredibilitas membantu mencegah hal tersebut. Sebab, peneliti akan kembali mengecek kualitas dan kebenaran data yang didapatkan. Selama dilakukan dengan benar, teliti, dan sesuai prosedur ilmiah. Maka hasil uji kredibilitas bisa optimal, kesimpulan yang ditarik pun lebih tepat dan bahkan lebih mendalam. 

7. Meningkatkan Kredibilitas Peneliti

Uji kredibilitas pada data kualitatif sudah menjadi hal umum dan bahkan wajib dalam kegiatan penelitian. Uji kredibilitas memastikan apapun informasi dalam laporan penelitian adalah benar, bisa dipercaya, dan bisa diandalkan. 

Proses ini ketika dilakukan peneliti, juga akan membuktikan peneliti tersebut paham seluruh tahapan penelitian. Sehingga menunjukan kredibilitas peneliti tersebut dalam upaya mencegah bias dalam bentuk apapun dari penelitiannya. 

8. Meningkatkan Kontribusi Penelitian

Manfaat selanjutnya adalah meningkatkan kontribusi penelitian secara nyata. Data penelitian yang sudah teruji kredibilitasnya, tentu bisa diandalkan siapa saja. Data ini bisa dimanfaatkan peneliti lain dalam penelitian berikutnya. 

Sekaligus bisa dimanfaatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat umum untuk menggunakan data tersebut dalam berbagai tujuan. Misalnya, peneliti mendapatkan data mengenai apa saja dampak penggunaan smartphone bagi anak usia sekolah jenjang SMP. 

Data ini bisa membantu pelaku industri mengemangkan aplikasi yang lebih bermanfaat. Sehingga ada lebih banyak aplikasi yang aman digunakan kalangan remaja, terutama anak sekolah jenjang SMP. Pada akhirnya data dan temuan penelitian berkontribusi nyata bagi perkembangan iptek. 

Contoh Uji Kredibilitas

Membantu lebih memahami lagi apa itu uji kredibilitas data kualitatif dalam penelitian. Maka berikut adalah contoh yang bisa dipelajari lebih lanjut: 

Judul Penelitian:

Dampak Media Sosial terhadap Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan

Metode Uji Kredibilitas:

Triangulasi Sumber dan Triangulasi Metode

Langkah Pelaksanaan:

  1. Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan data dari beberapa sumber dan menggunakan berbagai metode:

  1. Sumber Data: Wawancara mendalam dengan 10 karyawan, kuesioner online, dan laporan produktivitas dari departemen HR.
  2. Metode:
  1. Wawancara Mendalam untuk mendapatkan pemahaman kualitatif tentang bagaimana media sosial mempengaruhi fokus dan motivasi.
  2. Observasi Langsung di tempat kerja untuk mencatat frekuensi penggunaan media sosial selama jam kerja.
  3. Analisis Dokumen seperti laporan produktivitas bulanan untuk melihat tren sebelum dan setelah penggunaan media sosial menjadi umum.
  1. Analisis Awal
  1. Wawancara menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan merasa media sosial mengganggu fokus mereka, tetapi beberapa justru menggunakannya untuk mengambil jeda dan merasa lebih segar.
  2. Observasi menunjukkan rata-rata karyawan menggunakan media sosial selama 15–30 menit per hari di luar waktu istirahat resmi.
  3. Laporan produktivitas menunjukkan penurunan kecil dalam output karyawan setelah peningkatan penggunaan media sosial di tempat kerja.
  1. Triangulasi untuk Uji Kredibilitas

Peneliti membandingkan hasil dari berbagai sumber untuk mendapatkan konsistensi data. Hasilnya sebagai berikut: 

  1. Data dari wawancara mendalam konsisten dengan observasi, yaitu bahwa media sosial lebih sering digunakan untuk jeda singkat daripada penggunaan berlebihan.
  2. Analisis dokumen menunjukkan penurunan produktivitas, tetapi wawancara membantu menjelaskan bahwa hal ini juga terkait dengan faktor lain seperti beban kerja tambahan.
  3. Hasil kuesioner mengonfirmasi bahwa sebagian besar karyawan setuju bahwa media sosial berdampak kecil namun signifikan pada produktivitas mereka.
  1. Temuan Setelah Uji Kredibilitas

Setelah dilakukan uji kredibilitas, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 

  1. Media sosial dapat mengganggu fokus jika digunakan berlebihan, tetapi dalam jumlah moderat, dapat membantu karyawan merasa lebih rileks dan produktif.
  2. Dampaknya bervariasi tergantung pada kebiasaan individu dan aturan perusahaan.

Dalam laporan hasil penelitian, penjelasan mengenai uji kredibilitas data kualitatif disampaikan pada bab III, yakni bab Metode Penelitian. Peneliti akan menjelaskan cara mana yang dipilih untuk uji kredibilitas tersebut, alasannya, dan bagaimana hasilnya. 

Oleh sebab itu, memahami apa itu uji kredibilitas sangat penting. Sehingga bisa lebih mudah diterapkan dan memastikan data penelitian sudah valid. Hal ini akan menentukan kualitas penelitian dan kredibilitas peneliti. 

Jika memiliki pertanyaan, opini, atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi penting dari artikel tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat. 

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

8 AI untuk Resume Jurnal dengan Cepat dan Cara

Melakukan kajian literatur dalam jurnal ilmiah bisa memakan waktu lama, maka perlu menggunakan AI untuk…

6 jam ago

2 AI untuk Analisis Data Penelitian

Salah satu tahapan dalam penelitian adalah melakukan analisis data. Namun, tahukah Anda mengenai keberadaan aplikasi…

6 jam ago

Data Kontinu dalam Penelitian dan Cara Penyajiannya

Dalam sebuah penelitian, keberadaan data memegang peran sangat penting. Jenis data yang didapatkan peneliti juga…

6 jam ago

Teknik Non Probability Sampling: Jenis, Kelebihan, Contoh

Dalam menentukan sampel dari populasi penelitian, ada banyak teknik bisa diterapkan peneliti. Salah satunya adalah…

6 jam ago

20 AI untuk Video, Buat Video Pembelajaran Makin Gampang!

Membuat video edukasi maupun mengedit video semakin mudah menggunakan aplikasi AI untuk video. Dewasa ini,…

6 jam ago

Apa Itu Inovasi Penelitian, Cara Menemukan & Contoh

Kegiatan penelitian tentunya diharapkan bisa menghasilkan inovasi penelitian. Baik itu dalam bentuk inovasi teknologi, inovasi…

6 jam ago