Daftar Isi
Salah satu tahap penting di dalam kegiatan penelitian dalam uji kualitas data. Pengujian pada kualitas data umumnya dilakukan setelah pengumpulan data penelitian sudah selesai dilakukan.
Sebelum data dianalisis, data dirapikan dan dilakukan pengujian. Tahap ini wajib dilakukan, baik ketika melaksanakan penelitian kuantitatif maupun kualitatif. Lalu, seperti apa tata cara pengujian kualitas data penelitian? Berikut informasinya.
Uji kualitas data bisa dipahami sebagai proses untuk menilai sejauh mana data yang digunakan dalam penelitian atau analisis memiliki karakteristik yang dapat dipercaya, akurat, dan relevan sesuai tujuan penelitian.
Dikutip melalui salah satu artikel ilmiah yang terbit di jurnal MANDAR: Management Development and Applied Research Journal, menjelaskan bahwa pengujian pada kualitas data penelitian bertujuan untuk memastikan data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Uji kualitas data sangat penting, karena dalam proses pengumpulan data bisa jadi ada kesalahan atau kekeliruan. Misalnya, ketika data dikumpulkan dari wawancara ternyata peneliti melewatkan jawaban dari narasumber. Sehingga, pengujian dilakukan dengan merangkum hasil wawancara dan dikirimkan ke narasumber melalui email untuk divalidasi.
Contoh lain, ketika pengumpulan data melalui laporan bulanan yang diterbitkan pemerintah desa X. Kemudian ada kesalahan pencatatan dari peneliti, maupun ada kesalahan pengarsipan dari pemerintah desa X tersebut. Sehingga, data dari laporan dirangkum oleh peneliti dan dikirim ke pemerintah desa X untuk diperiksa atau divalidasi.
Pengujian bisa dilakukan dengan berbagai teknik disesuaikan dengan karakteristik data dan sumber data tersebut. Sehingga, sebelum analisis data dilakukan peneliti sudah bisa memastikan data tersebut valid dan bisa diandalkan untuk mencegah atau meminimalkan bias.
Melakukan uji kualitas data dalam penelitian tentu bukan sekedar formalitas. Ada tujuan yang perlu dicapai dari kegiatan ini. Kemudian, terdapat beberapa fungsi dan manfaat dari proses pengujian data, diantaranya:
Fungsi yang pertama dari proses pengujian data dalam penelitian adalah memasukkan data tersebut akurat. Artinya, data yang dikumpulkan memang benar dan tidak ada kesalahan.
Pengujian penting, karena peneliti sebagai manusia tentu tidak luput dari kesalahan. Misalnya hilang fokus saat melakukan observasi, sehingga ada kesalahan dalam menuliskan data.
Proses pengujian membantu peneliti mengetahui ada tidaknya kesalahan. Sehingga, saat ditemukan data yang salah catat bisa langsung dikoreksi. Hal ini memastikan data sudah benar dan akurat untuk mendukung kelancaran analisis data.
Fungsi yang kedua dari proses uji kualitas data adalah membantu memastikan data memenuhi syarat sebagai data berkualitas. Data dikatakan berkualitas ketika memenuhi 3 prinsip dasar.
Pertama, validitas yang artinya data penelitian mencerminkan kenyataan atau sesuai dengan kondisi aktual di lapangan. Kedua, data tersebut reliabel atau data tersebut konsisten.
Misalnya, ketika data tertulis angka 5 dan dilakukan pengecekan ulang di lokasi pengumpulan data. Maka tetap didapatkan data angka 5. Inilah yang disebut data tersebut konsisten.
Ketiga, data tersebut objektif yang artinya data tersebut sesuai dengan aktual di lapangan dan apa adanya. Sehingga tidak mengalami manipulasi data karena konflik kepentingan atau alasan lain.
Proses uji kualitas data bisa membantu memastikan data penelitian yang dikumpulkan memenuhi 3 prinsip tersebut sehingga data penelitian dikatakan berkualitas dan bisa diandalkan untuk proses analisis.
Fungsi yang ketiga dari uji kualitas pada data penelitian adalah menghapus atau menyaring data penelitian. Artinya, jika dalam proses uji kualitas ditemukan data yang salah, data yang tidak akurat, data yang tidak seharusnya masuk pendataan, maka akan dihapus.
Data yang didapatkan pasca proses uji kualitas menjadi lebih ringkas dan semua digunakan dalam tahap analisis. Data yang lebih sedikit tapi berkualitas, tentu memastikan analisis berjalan lancar dan hasil analisisnya juga kredibel.
Fungsi yang keempat dari proses uji kualitas data adalah meningkatkan kredibilitas penelitian. Mengandalkan data yang berkualitas akan membuat suatu penelitian dipandang kredibel. Hasilnya juga akan dipandang kredibel dan bisa diandalkan.
Berbeda jika suatu penelitian memiliki atau menggunakan data yang keliru. Maka akan mempengaruhi hasil penelitian. Hasilnya dianggap tidak kredibel, tidak mendukung penelitian lanjutan, dan bahkan ragu untuk diimplementasikan.
Itulah sebabnya, sebelum data penelitian dianalisis ada tahap pengujian kualitas. Melalui proses ini, data dipastikan benar dan berkualitas. Sehingga penelitian, penelitinya, dan hasil penelitiannya diakui kredibel oleh semua pihak.
Fungsi yang kelima dari proses uji kualitas data adalah memberi efisiensi pada sumber daya penelitian. Adanya data yang benar dan berkualitas, mencegah ada kesalahan. Sehingga menurunkan resiko pengambilan ulang data penelitian.
Selain itu, proses analisis data yang berkualitas cenderung lebih mudah sehingga berjalan dengan lancar dan tidak membutuhkan waktu lama. Jadi, uji kualitas sangat penting untuk menghemat sumber daya waktu, tenaga, sampai biaya dalam penelitian.
Setelah memahami apa itu uji kualitas data dalam penelitian dan fungsinya. Tentu perlu memahami juga bagaimana prosesnya. Secara garis besar, uji kualitas pada data penelitian terbagi menjadi dua, yakni uji kualitas data penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Masing-masing terdapat cara atau teknik pengujian yang berbeda. Berikut penjelasan detailnya:
Pada penelitian kualitatif, pengujian kualitas data berfokus pada proses verifikasi kredibilitas data. Secara umum terdapat dua cara untuk verifikasi kredibilitas data tersebut, yakni:
Triangulasi adalah teknik atau cara untuk mengecek keabsahan data penelitian dengan membandingkan data dari berbagai sumber, metode, peneliti, atau waktu. Tujuannya memastikan data konsisten.
Triangulasi kemudian terbagi menjadi 3 cara, didasarkan pada apa yang menjadi dasar dalam membandingkan data, yaitu:
Member check dalam konteks pengujian data penelitian adalah proses mengembalikan data penelitian kepada narasumber. Cara ini bisa diterapkan untuk data yang didapatkan dari teknik wawancara.
Misalnya, peneliti pasca melakukan wawancara akan merangkum hasilnya dalam bentuk teks deskriptif. Teks ini kemudian dikirimkan ke narasumber melalui email untuk diperiksa.
Jika ada kesalahan informasi, kesalahan pencatatan, atau catatan peneliti kurang lengkap, maka dikoreksi narasumber tersebut. Tujuannya agar hasil wawancara tepat sesuai dengan informasi yang dipahami dan dimiliki narasumber.
Pada penelitian kuantitatif, uji kualitas data penelitian umumnya dengan 2 cara, yakni dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Berikut penjelasannya:
Uji validitas adalah proses untuk memastikan bahwa instrumen penelitian (misalnya kuesioner, tes, atau lembar observasi) benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan konsep atau variabel yang diteliti.
Misalnya, peneliti memastikan bahwa pertanyaan di dalam kuesioner relevan dengan variabel yang ingin diketahui (diukur). Jika peneliti butuh tingkat kepuasan konsumen terhadap produk P. Maka tidak akan menanyakan hal selain puas atau tidak pada produk P tersebut.
Terdapat beberapa metode atau teknik yang umum digunakan peneliti untuk uji validitas, yakni Korelasi Pearson Product Moment, Spearman Rank, dan juga Analisis Faktor.
Uji reliabilitas adalah proses untuk memastikan bahwa instrumen penelitian (misalnya kuesioner, tes, atau alat ukur) menghasilkan data yang konsisten jika digunakan berulang kali pada kondisi yang sama.
Misalnya, seorang peneliti ingin mengukur kemampuan matematika siswa kelas X dengan memberikan soal ujian atau soal latihan. Tes ini diberikan kepada 20 siswa sebanyak 2 kali dengan jeda 2 minggu.
Jika data kemampuan matematika konsisten, maka meski ada jeda 2 minggu hasilnya akan tetap sama. Adapun untuk metode dalam uji reliabilitas mencakup Cronbach’s Alpha, Test-Retest, Split-Half, dan juga Inter-Rater Reliability.
Dari beberapa teknik atau metode uji kualitas data penelitian di atas. Tentunya bisa dipahami, bahwa ada beberapa teknik yang perlu dilakukan manual. Misalnya member check. Namun, ada juga yang mendukung penggunaan alat bantu seperti aplikasi SPSS.
Secara umum, pengujian kualitas data dengan aplikasi seperti SPSS tidak untuk semua jenis data. Sebagian besar data kuantitatif bisa diuji kualitasnya dengan SPSS. Namun, lain halnya dengan data kualitatif. Sehingga menentukan teknik pengujian harus tepat disesuaikan karakteristik data itu sendiri.
Berikut adalah beberapa contoh dari proses uji kualitas data menggunakan beberapa metode yang dijelaskan sebelumnya:
Peneliti meneliti efektivitas program beasiswa di sebuah perguruan tinggi. Data penelitian didapatkan dari proses wawancara dengan penerima program beasiswa tersebut.
Kemudian uji kualitas data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber. Berikut langkah-langkah yang dilakukan peneliti:
Pengujian kualitas data dengan triangulasi sumber bertujuan untuk membandingkan informasi dari mahasiswa, dosen, dan dokumen untuk melihat apakah program benar-benar membantu prestasi akademik.
Seorang peneliti ingin meneliti strategi guru dalam mengajar daring. Dalam proses pengumpulan data, peneliti melakukan observasi dengan mengikuti kelas daring seorang guru di suatu sekolah. Sekaligus melakukan wawancara dengan guru tersebut.
Data tersebut kemudian diuji kualitasnya dengan metode member check, Berikut langkah-langkah yang dilakukan peneliti:
Teknik member check dalam pengujian kualitas data bertujuan untuk memperkaya data dengan informasi tambahan dari narasumber, sekaligus memastikan kebenaran interpretasi peneliti.
Seorang peneliti ingin membuat kuesioner untuk mengukur kepuasan pelanggan berisi 12 pertanyaan skala Likert (1–5). Data diambil dengan menyusun kuesioner yang dibagikan dan diisi oleh 40 responden.
Setelah data dari kuesioner tersebut didapatkan pasca responden mengirimkan ulang kuesioner yang sudah dijawab. Peneliti kemudian melakukan uji kualitas data dengan teknik korelasi pearson menggunakan aplikasi SPSS. Tahapannya sebagai berikut:
Pengujian data penelitian ini dilakukan dengan tujuan memastikan setiap pertanyaan memang mengukur kepuasan pelanggan.
Seorang Guru membuat tes kemampuan matematika berisi 20 soal. Tes ini diberikan pada 30 siswa sebanyak dua kali dan diberi jeda 2 minggu sebelum tes kedua diberikan.
Data hasil tes tersebut kemudian dilakukan pengujian kualitas memakai teknik Test-Retest dan dilakukan di aplikasi SPSS. Berikut langkah-langkah yang dilakukan Guru Matematika tersebut:
Memahami bahwa proses uji kualitas data penelitian adalah hal penting. Kemudian menjadi tahapan yang wajib dilaksanakan para peneliti. Maka untuk menunjang kelancarannya, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
Pengujian pada kualitas data akan lebih mudah dan lancar jika data tersebut didapatkan dengan benar, peneliti perlu memastikan sudah memilih instrumen penelitian yang benar, narasumber atau responden sudah benar, dan sebagainya. Konsultasi dengan ahli seperti dosen pembimbing penting untuk dilakukan.
Tips yang kedua adalah menggunakan metode pengujian yang memang tepat. Seperti penjelasan sebelumnya, secara garis besar pengujian dibagi dua jenis, yakni pengujian pada penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Kemudian terbagi lagi menjadi beberapa metode pengujian. Jenis dan bentuk data dari penelitian akan menentukan metode pengujian mana yang paling tepat. Jadi, pastikan memahami betul apa saja metode pengujian data. Kemudian kapan masing-masing metode tersebut bisa digunakan.
Tips yang ketiga, sebelum melakukan pengujian kualitas data. Perlu memastikan data sudah bersih dan siap diuji kualitasnya. Jadi peneliti perlu memeriksa data, merapikan, dan membersihkannya dari data ganda maupun data yang keliru.
Jika menggunakan aplikasi statistik seperti SPSS atau mungkin Ms Excel. Maka pastikan data memiliki format yang sama agar terbaca oleh sistem aplikasi tersebut. Sesuaikan ketentuan format pada aplikasi statistik yang digunakan.
Tidak semua proses pengujian data harus dilakukan manual. Meskipun semua jenis data penelitian bisa diuji secara manual, hanya saja memakan waktu lama. Maka, pertimbangkan memakai aplikasi statistik dan pastikan aplikasinya tepat sehingga proses uji kualitas data bisa efektif dan efisien.
Baca informasi detail tengan data penelitian berikut:
Menerapkan tata cara membuat latar belakang dengan Connected Paper bisa dipertimbangkan. Langkah ini termasuk dalam…
Sudahkah mengetahui tata cara mencari research gap dengan AI (Artificial Intelligence)? Teknologi AI yang kemudian…
Memahami bagaimana cara menjelaskan tabel dan grafik hasil penelitian adalah hal penting. Ketika menyusun laporan…
Dalam kegiatan penelitian, kajian dan analisis termasuk dalam tahapan utama. Keduanya bersifat wajib dilakukan untuk…
Sebelum melakukan kegiatan penelitian, Anda perlu nmemahami dulu perbedaan research gap dan penelitian terdahulu. Bagi…
Pada saat membaca sebuah karya tulis, pernahkah menjumpai kalimat sumbang atau kalimat yang tidak selaras?…