Melaksanakan kegiatan penelitian semakin terasa mudah dengan memanfaatkan tools seperti VOSviewer. Tools satu ini cukup populer di kalangan akademisi dan peneliti. Sebab bisa membantu menemukan tren penelitian, identifikasi kolaborasi, dan analisis dampak penelitian.
Secara umum, tools satu ini bisa digunakan untuk menemukan topik penelitian yang tepat. Tidak hanya relevan dengan bidang keilmuan yang ditekuni. Akan tetapi juga relevan dengan tren terkini di dunia penelitian.
Selain itu, visualisasi dari hasil analisis bibliometrik yang ditawarkan. Memberi kemudahan bagi pengguna untuk menemukan apa yang dibutuhkan. Apakah tren penelitian, kolaborasi penelitian, atau dampak suatu penelitian.
Dikutip melalui Direktorat Perpustakaan Universitas Islam Indonesia (UII), VOSviewer adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Centre for Science and Technology Studies (CWTS) Leiden University yang bisa digunakan untuk memvisualisasi jaringan bibliometrik.
Bibliometrik sendiri seperti penjelasan Chat GPT versi 4, yang diakses pada 5 Desember 2024 adalah metode kuantitatif untuk menganalisis dokumen, publikasi ilmiah, dan pola komunikasi dalam literatur akademik.
Menerapkan teknik bibliometrik membantu peneliti menganalisis tren penelitian, hubungan antar penulis dan perguruan tinggi, dampak penelitian, dan hubungan antar topik penelitian. Sehingga acuan analisisnya adalah pada literatur akademik atau publikasi ilmiah.
Ada banyak tools bisa digunakan untuk proses bibliometrik tersebut, salah satunya dengan VOSviewer. Tools satu ini membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi teknik bibliometrik yang diterapkan. Sebab hasil analisis bibliometrik disajikan secara visual.
Pengguna nantinya akan melihat visualisasi hubungan antar penelitian yang sudah dipublikasikan dalam bentuk jaringan. Tersedia fitur zoom untuk memperbesar dan memperkecil tampilan visualisasi. Sehingga bisa diketahui publikasi tersebut tentang apa, terkoneksi dengan publikasi (penelitian) mana saja, dan sebagainya.
Tools ini sendiri berbentuk aplikasi yang bisa diinstal di perangkat komputer, baik dengan sistem operasi iOS maupun Windows. Proses download, instalasi ke perangkat, sampai penggunaannya sifatnya gratis. Hanya saja pengguna bisa berdonasi untuk mendukung pengembangan tools satu ini.
Dalam kegiatan penelitian, penggunaan tools VOSviewer memberi banyak sekali manfaat. Diantaranya adalah:
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tools yang dikembangkan oleh CWTS ini bisa membantu identifikasi tren penelitian. Sistem di dalam tools ini akan menganalisis berbasis data yang sudah masuk ke dalamnya.
Data ini bisa bersumber dari database publikasi terkemuka seperti Scopus, WoS, Google Scholar, dan lain sebagainya. Selama format data yang didapatkan dari database publikasi sesuai. Maka data ini membantu melengkapi data di dalam sistem.
Hasil analisis akan membantu pengguna mengetahui penelitian apa saja yang relevan dengan topik atau di suatu bidang yang dicari. Sehingga bisa membantu mengetahui topik apa saja yang paling banyak diteliti, bagaimana perkembangannya dari waktu ke waktu, dan masih relevan tidaknya diteliti di masa sekarang.
Lewat cara kerja inilah, tools satu ini bisa membantu peneliti menemukan topik yang tepat dengan lebih cepat. Sbab topik yang dipilih masih menjadi tren, yang artinya masih menjadi topik yang menarik dan tepat untuk diteliti.
Manfaat berikutnya dari tools VOSviewer ini adalah membantu analisis kolaborasi penelitian. Visualisasi terhadap analisis bibliometrik di dalam tools ini membantu mengetahui penelitian mana saja yang merupakan hasil kolaborasi.
Pengguna juga mendapatkan informasi kolaborasi tersebut dilakukan peneliti mana saja, dari perguruan tinggi atau lembaga penelitian mana saja, dan negara mana saja. Sehingga memberi akurasi untuk mengetahui kolaborasi penelitian yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Bagi peneliti, analisis terhadap kolaborasi penelitian sangat penting dan bisa untuk berbagai tujuan. Misalnya, untuk tujuan menemukan mitra kolaborasi. Berbekal hasil analisis bibliometrik yang disajikan tools ini, peneliti bisa mengetahui peneliti mana saja yang sering diajak berkolaborasi.
Kemudian, bisa mengetahui juga perguruan tinggi dan lembaga penelitian mana saja yang produktif berkolaborasi. Pemahaman ini membantu peneliti menemukan mitra kolaborasi yang tepat. Yakni pihak-pihak yang memang terbuka berkolaborasi dan bisa dilihat dari riwayat penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya.
Dalam menampilkan visualisasi bibliometrik, VOSviewer juga memberikan informasi mengenai jumlah sitasi suatu publikasi ilmiah. Informasi ini tentu penting untuk membantu evaluasi dan mengetahui seberapa besar dampak suatu penelitian.
Dalam menentukan topik penelitian, seorang peneliti bisa menganalisis apakah topik A memiliki dampak besar sehingga layak diteliti atau sebaliknya. Yakni dengan melihat jumlah sitasi dari publikasi ilmiah yang mengusung topik A tersebut.
Sedangkan dalam membantu menganalisis jurnal berkualitas dan kredibel. Informasi jumlah sitasi membantu memahami jurnal tersebut punya dampak besar atau tidak. Bisa dilihat dari skor sitasi seluruh artikel yang dipublikasikan.
Selain membantu mengevaluasi kinerja atau dampak suatu penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain. Fitur ini juga bisa dimanfaatkan peneliti untuk mengecek dampak dari penelitian yang sudah dilakukan. Sehingga bisa menjadi bahan evaluasi untuk merancang rencana penelitian selanjutnya.
Secara umum, fungsi utama dari VOSviewer bukan untuk mencari atau menemukan referensi. Sehingga berbeda dengan fungsi Scopus sampai Google Scholar dan database publikasi ilmiah lainnya.
Hanya saja, beberapa fitur visualisasi bibliometrik yang disediakan tools ini bisa membantu peneliti atau penulis menentukan referensi ilmiah yang tepat. Misalnya dari informasi jumlah sitasi.
Semakin banyak jumlah sitasi suatu publikasi ilmiah, menunjukan publikasi tersebut dijadikan rujukan para peneliti. Hal ini menjadi salah satu tanda bahwa publikasi ilmiah tersebut besar kemungkinan memiliki kualitas yang baik. Sehingga bisa dijadikan pertimbangan untuk memilih rujukan ilmiah yang kredibel.
Manfaat berikutnya dari penggunaan VOSviewer dalam penelitian adalah memudahkan pengambilan keputusan. Yakni keputusan yang berkaitan dengan penelitian itu sendiri.
Bagi perguruan tinggi maupun lembaga penelitian, hasil analisis bibliometrik dengan tools ini membantu menentukan arah kebijakan penelitian. Pihaknya bisa menentukan bidang dan topik penelitian apa saja yang bisa masuk prioritas. Sehingga menyediakan alokasi dana yang lebih memadai.
Sementara bagi peneliti, hasil analisis dengan tools ini bisa dipakai untuk menentukan rencana kegiatan penelitian. Mulai dari penentuan topik, referensi yang relevan untuk digunakan, penentuan jumlah dana dan alokasinya, penentuan jumlah SDM, dan sebagainya.
Tools VOSviewer merupakan tools yang sangat bisa diandalkan para peneliti dan akademisi. Namun, tools ini tentu punya kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami dan dijadikan bahan pertimbangan. Jika dilihat dari sisi kelebihan, berikut beberapa diantaranya:
Seperti yang sudah dijelaskan di awal tools ini bisa diakses secara gratis. Mulai dari download master, instalasi, sampai penggunaan seluruh fiturnya. Bagi akademisi dan peneliti, hal ini tentu menjadi angin segar. Apalagi jika terbentur minimnya anggaran dalam penelitian yang akan dilakukan.
Data untuk analisis bibliografi dalam tools ini menggunakan data dari database publikasi. Dikutip dari website resminya, database yang bisa mendukung antara lain Web of Science, Scopus, Dimensions, Lens, PubMed, Semantic Scholar, OpenCitations, dan lain sebagainya.
Salah satu syarat tools ini bisa memakai data suatu database adalah format file hasil ekspor data sesuai. Sampai saat ini format yang mendukung adalah RIS, CSV, Plain Text, NBIB, XML Metadata, dan juga Tab-Delimited File. Jika database memiliki salah satu dari format ini maka bisa diunduh dan terhubung ke sistem VOSviewer.
Kelebihan berikutnya dari tools visualisasi analisis bibliometrik ini adalah ramah untuk pengguna. Tampilan halaman utama aplikasinya menunjukan fitur-fitur yang krusial dan diposisikan strategis. Selain itu, secara visual pun sederhana sehingga pengguna bisa dengan mudah mengenal semua fitur yang tersedia.
Dikutip melalui pasla.jambiprov.go.id, salah satu keunggulan dari tools ini juga terletak dari fitur analisis di dalamnya. Pengguna bisa melakukan analisis dengan mengetik kata kunci, nama jurnal, judul artikel ilmiah, dan sebagainya. Sehingga memiliki informasi yang minim tentang literatur akademik tidak menjadi kendala.
Tools ini secara umum tidak hanya cocok digunakan oleh dosen, mahasiswa, dan peneliti di lembaga penelitian saja. Melainkan bisa juga digunakan oleh perguruan tinggi, lembaga penelitian, sampai pemerintah baik daerah maupun pusat. Sebab hasil analisis data bibliografi membantu menentukan arah kebijakan penelitian.
Visualisasi hasil analisis data bibliografi dari tools ini bersifat real time. Catatan pentingnya, pengguna sudah memasukan data hasil ekspor dari database yang paling terkini. Sehingga, tools bisa menampilkan hasil analisis tren penelitian dalam beberapa tahun belakangan. Data yang dihasilkan pun lebih real time.
Kelebihan lain dari tools ini adalah visualisasi hasil analisis data bibliografis yang interaktif. Visualisasi dalam bentuk grafis yang menarik dan mudah dipahami. Menjadikan hasil visualisasi disukai oleh pengguna, sebab tidak membutuhkan waktu lama untuk dipahami dengan baik.
Sementara jika dilihat dari sisi kekurangan, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan. Yaitu:
Salah satu kelemahan atau kekurangan dari tools satu ini adalah database yang masih terbatas. Sekalipun bisa dihubungkan dengan data hasil ekspor dari sejumlah database publikasi besar dan terkemuka.
Namun, format file menjadi batasan untuk mengakses lebih banyak database lainnya. Minimnya data dari semua database publikasi ilmiah pada akhirnya bisa menurunkan kualitas dari hasil analisisnya.
Kelemahan berikutnya adalah tidak mendukung data nonbibliografis. Artinya, data yang bisa dijadikan dasar analisis tools ini hanya data dari database publikasi ilmiah seperti Scopus, WoS, PubMed, dan sejenisnya. Namun belum bisa menganalisis data dari media sosial seperti ResearchGate.
Kekurangan lainnya ada pada ketergantungan tools terhadap kualitas data. Jika data hasil ekspor dari database publikasi ilmiah ada kesalahan. Maka hasil analisis juga akan mengikuti, sehingga sama salahnya. Sehingga belum mendukung deteksi kesalahan pada data bibliografis.
Kuantitas data juga memberi efek ketergantungan pada kinerja tools satu ini. Disebut demikian, karena semakin minim data hasil ekspor dari database publikasi ilmiah. Maka semakin menurun kualitas hasil analisisnya.
Kekurangan lain, ekspor data masih manual. Pengguna perlu melakukan ekspor data di situs resmi database publikasi. Selanjutnya dimasukan ke dalam database tools ini. Sehingga belum ada integrasi otomatis dan real time dengan database publikasi ilmiah.
Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, pengguna tentu bisa lebih bijak dalam memanfaatkan VOSviewer. Sekaligus bisa tahu, tools ini bisa digunakan untuk apa saja. Serta memahami bagaimana memaksimalkan penggunaannya.
Misalnya, terus memperbaharui data dengan mengekspor data dari database publikasi ilmiah. Sehingga hasil analisis bibliografi yang ditampilkan secara visual lebih real time. Hal ini tentunya akan mendukung hasil analisis lebih detail dan relevan.
Dikutip melalui Ebizmark, berikut adalah detail tata cara menggunakan VOSviewer untuk kebutuhan analisis bibliografis:
Tahap pertama dalam menggunakan tools satu ini adalah mengekspor data dari database publikasi ilmiah. Anda bisa memakai satu atau lebih database publikasi, sesuaikan dengan kebutuhan.
Silahkan akses ke website database tersebut, kemudian unduh data publikasi terbaru yang terindeks di dalamnya. Pastikan format data yang terunduh sesuai dengan karakter tools analisis bibliografi ini agar bisa diimport dan terbaca.
Tahap kedua dalam menggunakan VOSviewer adalah mengimpor data dari database pada tahap pertama. Berikut langkah-langkahnya:
Tahap berikutnya adalah pengguna menggunakan fitur untuk memulai proses analisis. Misalnya mengetikan topik atau judul artikel ilmiah pada jurnal. Kemudian tinggal menunggu proses visualisasi.
Hasil visualisasi bisa diamati dan dilakukan analisis secara langsung. Namun bisa juga disimpan, sehingga akan terunduh otomatis. Kemudian tersimpan di perangkat dimana tools ini terinstal.
Lalu, bagaimana cara membaca hasil visualisasi dari VOSviewer? Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memahami elemen dari visualisasi yang ditampilkan. Diantaranya adalah:
Jika melakukan analisis dengan mengetik topik penelitian atau dengan teknik mengetik kata kunci. Maka cara membacanya adalah sebagai berikut:
Jika memiliki pertanyaan, opini, atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi dalam artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…