Salah satu kesuksesan terbesar dalam hal menulis buku adalah larisnya buku tersebut di pasaran kalangan para pembaca buku !
Selayaknya menggarap ladang bisnis demi kebutuhan pribadi, menulis buku seperti menjual produk jika dilihat dari segi ekonomi. Sebuah produk akan laku jika dapat memenuhi permintaan pasar yang selalu bergejolak mengikuti arus perkembangan zaman. Produk tersebut juga dapat berupa sebuah inovasi yang tidak pernah diminta oleh pasar, namun memberikan dampak yang signifikan. Hingga pada akhirnya, pasar mulai untuk melakukan permintaan yang membuat produk tersebut menjadi permintaan umum di pasaran. Selain itu, produk-produk inovatif juga dapat membuka peluang-peluang baru kepada para produsen untuk meningkatkan nilai ekonomi dalam suatu daerah.
Adalah menulis buku, produk yang mau bagaimanapun akan selalu melahirkan suatu inovasi. Tidak seperti membuat media elektronik, peranti lunak, dan sebagainya, menulis buku tidak terlalu menuntut kelengkapan sumber daya teknologi yang ada. Bahkan dengan modal kecil pun, menulis buku dapat membuka peluang untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Berdasarkan itulah, banyak sekali orang yang paham berbisnis untuk segera menulis buku. Baik itu sebuah karya ilmiah, cerita fiksi, penelitian, hingga autobiografi sang penulis itu sendiri dalam menceritakan kisah hidupnya. Disamping itu, dengan menulis buku, penulis dapat berkontribusi kepada tatanan kehidupan di masyarakat sekitar, selain ikut meraup keuntungan demi memenuhi kebutuhan pribadi.
Lalu, bagaimana cara penulis agar bukunya dapat laris di pasaran? Apa saja yang harus diperhatikan dalam mencari pangsa pasar?
Dalam hal ini, penerbit akan menanyakan nilai prospektif naskah sang penulis. Apakah pangsa pasar penulis sudah jelas atau belum? Penerbit biasanya akan menanyakan hal ini. Hal yang harus dilakukan oleh penulis dalam hal ini adalah menentukan sedari awal siapa saja pangsa pasar pembacanya. Jika yang sedang nge-hits adalah cerita-cerita motivasi, maka penulis harus mengikuti pangsa pasarnya. Terutama dengan yang paling prospektif pada saat itu.
Selain melihat dari sisi prospektif, penulis juga harus melihat cakupan pasar yang ada. Logikanya sederhana; Apa yang Anda pilih? Mempunyai pelanggan yang mempunyai banyak uang namun jumlah mereka sedikit, atau mempunyai pelanggan yang mempunyai sedikit uang namun jumlah mereka banyak? Sekedar tips saja, pelanggan yang membeli produk Anda dengan harga yang sedikit itu tidak selamanya uang mereka sedikit, begitu pula sebaliknya dengan pelanggan yang membeli produk Anda dengan harga yang tinggi. Maka dari itu, perhatikan pula cakupan pasar untuk target Anda.
Tampilan dalam hal ini bukan hanya sekedar cover yang membungkus tulisan penulis, namun juga visualisasi yang ada didalamnya. Pada umumnya, buku-buku ilmiah yang banyak sekali teori tanpa dilengkapi dengan gambar-gambar akan cepat membuat jenuh pembacanya. Maka dari itu perhatikan pula dengan tampilan yang dapat mendukung tulisan. Jika penulis tidak mahir dalam pengeditan gambar, percayakanlah pekerjaan tersebut kepada penerbit yang kredibel.
Don’t judge the book, by its cover memanglah pepatah yang baik. Akan tetapi, desain cover yang baik juga menentukan tingkat kelarisan buku di pasaran, jika dilihat dari kacamata realistis. Desain yang artistik apalagi jika desain tersebut sangat mendukung judul, hal itu membuka peluang kelarisan buku menjadi sangat besar. Jika Anda merasa kurang mahir dalam hal ini, percayakan pula pekerjaan ini kepada penerbit yang kredibel.
Hampir seperti pengeditan tampilan, tata kelola peletakan teks satu dengan yang lainnya membutuhkan kemahiran. Tentunya, akan sangat mengecewakan jika nilai-nilai yang terkandung dalam tulisan selalu melompat-lompat. Gunakanlah alur-alur pikiran yang terstruktur sehingga akan mempermudah pembacaan dan penangkapan intisari dalam sebuah buku. Membuat outline dan melakukan brainstorming sebelum menulis buku sangatlah dianjurkan!
Buku yang baik adalah buku yang memiliki tujuan yang jelas. Sesuaikanlah judul dengan topik yang ingin dibahas. Hal ini dikarenakan, masih banyak buku-buku yang beredar di pasaran serasa menipu para pembaca. Misalkan ada buku dengan judul yang sangat anti-mainstream tapi ternyata isinya sangatlah mainstream bahkan ketinggalan zaman, sudah pasti ‘penonton kecewa’. Hal ini pula yang nantinya akan membuat para pembaca buku untuk mencatat nama penulis buku tersebut ke dalam daftar penulis yang bukunya harus dihindari untuk dibaca. Maka dari itu, berikanlah tujuan yang jelas nan konsisten saat sebelum, sedang, dan sesudah menulis buku.
Jikalau ada tujuan, pasti ada isi yang terkandung. Isi buku harus disesuaikan dengan tujuan yang dirancang dalam buku itu. Isi buku seharusnya bisa dipelajari dan dipahami pleh para pembacanya, baik mereka adalah pembaca buku yang slow learner ataupun fast learner. Penulis harus dapat menjembati kedua tipe pembaca buku tersebut agar bisa sama-sama mendapatkan manfaat dari buku sang penulis.
Tentunya gaya bahasa sangatlah berperan penting dalam menulis buku sesuai konten yang ingin dibahas. Jika konten berupa cerita yang ditujukan untuk menghibur pembaca, gunakanlah bahasa yang asik nan menyenangkan. Walaupun penulis ternyata ingin menulis sebuah tulisan ilmiah, menggunakan gaya bahasa yang ringan juga dapat dilakukan, tetapi tetap menjunjung kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah yang berlaku. Memang tidak mudah, tetapi justru hal ini cukup menantang bagi penulis yang ingin membahas hal ilmiah namun dengan cara yang mudah untuk dipahami. Gunakanlah juga gaya bahasa khas Anda agar para pembaca buku tahu kalau gaya bahasa itu adalah jati diri Anda sebagai seorang penulis!
Pada zaman sekarang media sudah berkembang sangat pesat, termasuk dengan media menulis buku. Electronic Book (e-book) adalah cara kekinian yang dilakukan penulis untuk memasarkan bukunya. Perhatikanlah segala peluang pangsa pasar dunia maya saat ini, karena pangsa pasar ini akan menjadi sangat mainstream pada beberapa tahun ke depan. Pelajarlah media instan maupun konvensional secara intensif agar Anda tidak ketinggalan zaman.
Format yang dimaksud dalam hal ini adalah ukuran, bentuk, susunan isi buku, dan desainnya. Beberapa buku saat ini memiliki desain yang unik sehingga menarik pangsa pasar pembaca. Ada buku kamus dengan ukuran yang muat untuk dimasukkan ke dalam saku, namun tidak mengurangi isi dari kamus tersebut. Dalam dunia elektronik pun juga, jika buku yang diunggah kedalam situs penjualan buku online disertakan dengan file-file pendukung seperti video, sound, dan semacamnya, pasti akan membuat buku tersebut lebih menarik.
Penulis wajib memperhatikan buku-buku yang sudah terbit di pasaran. Terutama dalam segi isi, kepraktisan, kemudahan pemahaman, harganya, dan lain-lain. Hal ini dapat dijadikan sebagai media perbandingan penulis dengan penulis lainnya. Nantinya, penulis akan mengetahui posisi penulis dalam pangsa pasarnya.
Seorang penulis wajib memngantisipasi kebutuhan calon pembacanya agar bukunya mencapai sasaran yang penulis harapkan. Buku yang ditulis oleh penulis harus sesuai dengan keperluan para pembaca. Penulis yang berpengalaman dapat melihat peluang untuk menulis buku yang diperlukan oleh calon pembaca, meskipun berbeda dengan disiplin ilmu yang penulis tekuni. Hal ini dapat dikembangkan dengan mempelajari berbagai referensi yang ada secara otodidak maupun belajar dari pakarnya.
Dalam kasus ini, penulis harus memperhatikan tingkat usia pembaca buku yang menjadi sasaran. Misalkan penulis ingin menulis buku yang ditujukan kepada mahasiswa, penulis harus memperhatikan berbagai kebutuhan ekonomi mahasiswa tersebut. Jangan sampai buku itu diatas daya beli mahasiswa sehingga buku tidak laris karena terlalu mahal, dan jangan pula terlalu murah karena penulis juga yang rugi nantinya. Perhatikanlah segala aspek ekonomis sasaran pembaca buku Anda, supaya untung di pembaca buku dan tetap untung di Anda sebagai penulis.
Buku yang hebat adalah buku dengan cakupan yang cukup luas. Cakupan dalam hal ini adalah dinamika referensi yang mewarnai buku itu sendiri. Jika buku hanya bersumber kepada satu referensi semata dan terlalu banyak dibumbui dengan opini pribadi sang penulis, maka buku tersebut akan monotone. Tidak ada salahnya jika penulis memberikan opini pribadi, tetapi imbangilah pula dengan referensi luar agar tulisan tidak terkesan egois.
Harga buku di Indonesia tentunya ditentukan oleh biaya produksinya. Artinya, harga buku akan berbanding lurus dengan ketebalan buku, penggunaan warna, kenis kertas, dan berbagai hal teknis yang berkaitan dengan produksi. Penulis sebaiknya memperhatikan juga dengan modal yang ia punya, agar dapat menyiasati penjualan bukunya sesuai tujuan penulisannya. Di negara barat, misalnya, buku dengan halaman sedikit bisa jadi lebih mahal dengan buku dengan halaman banyak. Hal ini dapat disebabkan oleh tingkat kepopuleran penulis itu sendiri. Maka dari itu, meningkatkan personal branding juga dapat menjadi opsi agar buku yang dibuat dapat meraup keuntungan yang besar.
Buku pada umumnya mempunyai standar komponen. Standar komponen tersebut terdiri dari judul pada sampul dan halaman judul, halaman romawi, bab-bab buku dan sub-subbabnya, daftar pustaka, lampiran, indeks,biodata, uraian singkat isi buku, ISBN (International Standard Book Number), dan sebagainya. Penulis diwajibkan untuk mengikuti standar komponen yang sudah berlaku. Meskipun begitu, penulis masih dapat memperkenalkan komponen-komponen yang tidak standar, tetapi sudah berlaku di pasaran.
Kesimpulannya, penulis harus dapat memperhatikan pangsa pasar pembaca buku agar buku yang ia tulis laku di pasaran. Tetaplah ingat juga, menulis buku adalah peluang bisnis yang menjanjikan, namun tetap dapat berkontribusi untuk kehidupan masyarakat umum maupun civitas academica. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat menulis buku!
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. atau Anda bisa langsung Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur berikut ini: KIRIM NASKAH
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang Pembaca Buku anda dapat melihat Artikel-artikel berikut:
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!
[Mas Aji Gustiawan]
Referensi:
Leo, Sutanto . 2010. Kiat Jitu Menulis & Menerbitkan Bukuq. Jakarta: PENERBIT ERLANGGA
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…