Search
Close this search box.

Penerbit Buku dan 8 Aspek Penting dalam Mengirim Naskah ke Penerbit

Penerbit Buku | Penerbit Buku Pendidikan | Penerbit Buku Umum | Penerbit Buku Khusus | Penerbit Buku Popular | Penerbit Buku Indie | Penerbit Buku di Jogja

Anda memiliki naskah sudah siap diterbitkan? Tinggal menawarkan ke penerbit buku tapi masih bingung? Anda bingung bagaimana menawarkan naskah ke penerbit? atau takut naskah akan di jiplak?

Penerbit Buku | Mampu menyelesaikan satu naskah, itu pencapaian yang luar biasa. Apalagi jika mampu menulis buku yang selanjutnya secara konsisten. Tentu akan memberi nilai tambah buat Anda. Sejatinya, memiliki buku tidak di terbitkan, hanya dinikmati sendiri dan tidak bisa dinikmati oranglain, rasanya kurang afdol.

Penting membaca selera penerbit. Ada sebagian penerbit menggunakan print out, ada juga yang softcopy. Gaya tulisan yang meremaja, kaku, sampai gaya penulisan yang super cermat. Ada juga penerbit yang menerima naskah sudah dalam bentuk jadi. Ada pula penerbit yang menerima naskah dengan cara mengajukan proposal naskah.

Proposal naskah semacam ringkasan isi keseluruhan buku yang kita tulis. Proposal naskah disampaikan secara ringkas, menarik, dan mudah dipahami. Isi proposal naskah meliputi inti dari isi naskah, hal yang menarik dari naskah yang kita tulis, dan segmentasi buku ditujukan kepada siapa. Proposal naskah yang masuk ke penerbit buku akan di review dan kita akan mendapatkan konfirmasi atas proposal yang kita kirim, apakah penerbit tertarik, atau sebaliknya. Keuntungan proposal naskah bagi penerbit buku dianggap memudahkan untuk menyeleksi naskah yang masuk dengan membaca cara cepat. Berikut adalah komponen yang ditonjolkan saat membuat proposal naskah ke penerbit.

  1. Judul Buku

Judul buku yang pendeknya hanya satu kalimat, bahkan seringkali hanya satu, dua, tiga kata ternyata penting untuk menarik perhatian pembeli dan editor. Meskipun tidak terlalu panjang, dan relatif pendek, judul bukan perkara yang mudah. Prakteknya, banyak orang, termasuk saya merasa kesulitan menentukan judul yang menarik.

Kesulitan menentukan mungkin tidak di alami Anda dan saya saja. Penerbit buku juga demikian. Proposal naskah yang memiliki judul yang provokatif atau menarik, lain daripada yang lain, bisa menarik editor untuk melihat lebih detail isi naskah Anda.

  1. Topik Naskah

Isi topik naskah mengulas tentang garis besar naskah membahas tentang apa saja. Topik naskah yang menarik, berbeda dari yang lain dan belum dibahas secara umum jauh dilirik oleh penerbit mayor. Apa saja isi yang di sampaikan di dalamnya? Agar tampilan berbeda dari yang lain, naskah lebih ditonjolkan sudut pandang dan konflik atau ulasan yang paling menarik di dalam buku.

  1. Selling Point

Selling point berisi kelebihan naskah buku Anda dengan buku-buku yang sudah beredar di pasaran. Semakin unik, nyentrik dan memiliki kelebihan yang lain dari yang lain, semoga bisa dijadikan bahan pertimbangan editor menerima naskah Anda. selling point yang mengena langsung pada masyarakat, semakin potensi pula buku diterima oleh calon pembeli.

selling point merupakan kunci menarik penerbit buku. Di form inilah Anda bisa menuliskan juga keunikan dari buku ajar yang dibuat menarik, dan menarik untuk di baca. Berbicara soal menarik, ada banyak sudut pandang ketertarikan. Mulai dari menarik dari segi isi, segi cover, sampai dari segi penyampaiannya. Anda tinggal ingin menonjolkan apa menariknya.

  1. Segmentasi

Segmentasi, apa itu? Segmentasi lebih sering kita kenal sebagai pengategorian pembaca. pengategorian pembaca penting untuk penerbit melihat sebaran, dan melihat potensi buku terjual di pasaran. Pengkategorisasian meliputi usia, untuk anak-anak, remaja, dewasa, orangtua atau umum. Adapun pengkategorian dari sudut pandang lain berupa kategori jenis buku. Mulai dari buku kategori fiksi, komik, buku ajar, novel, umum dan lain sebagainya.

Semakin jelas segmentasinya, dan semakin menarik dari sisi konten, judul dan lainnya, semakin naskah Anda dilirik oleh penerbit. saat menentukan segmentasi pasar bisa dilakukan dengan melakukan pengamatan kecil-kecilan buku yang sedang trend dipasaran. Meskipun tidak melakukan observasi kecilpun juga sebenarnya tidak masalah

  1. Sinopsis

Sinopsi yang diajukan ke penerbit buku adalah rangkuman seluruh isi naskah. Seberapa banyak menulis sinopsis? Tidak perlu panjang kali lebar, cukup dua paragraf. Meski singkat, inti dan pesan dituangkan di dalam sinopsis ini. Meskipun sedikit, justru semakin sulit kita menulis dan menyampainkannya.

Panjangnya sinopsis yang dibatasi dan mampu menarik dan membuat editor penasaran mampu menjadi senjata Anda. Ketertarikan dan rasa penasaran editor hanya dengan membaca sinopsis yang Anda buat, itu tandanya Anda berhasil memikat editor. Kunci keberhasilan menulis sinopsis adalah kepadatan, pemilihan diksi yang menarik dan memang alur cerita yang membuat pembaca penasaran denan isi buku lebih lanjut.

  1. Outline

Anda tentu sudah tahu apa itu outline. Outline biasa digunakan untuk memudahkan membuat kerangka tulisan. Ternyata, saat mengirimkan proposal naskah ke penerbit buku juga menyertakan outline dalam bentuk yang berbeda. maksudnya, outline yang disertakan, outline buku naskah yang sudah jadi.

Outline yang disertakan di proposal naskah berfungsi untuk memudahkan editor melihat keseluruhan isi naskah. Outline ini pulalah yang sangat membantu editor untuk melihat kesinambungan, gagasan, alur dan pembahasan yang Anda tulis. Karena yang disodorkan kepada editor berupa proposal, outline yang dituliskan menarik, tegas dan tidak berbelit-belit dalam menyampaikannya.

  1. Profil Singkat Penulis

Profil singkat penulis juga penting disertakan dalam proposal naskah. Seberapa penting profil penulis di sertakan? Tanpa profil penulis, seorang editor penerbit buku tidak tahu siapa Anda sebenarnya. Jika Anda orang yang sudah memiliki nama, tentu naskah akan diprioritaskan. Jika memang belum memiliki nama besar, mengajukan proposal naskah bisa dijadikan sebagai ajang untuk memperkenalkan diri kepada editor.

Saat menuliskan profil, hal yang tidak boleh dilupakan adalah mencantumkan no HP, e-mail atau media sosial lainnya. Media sosial penting membantu editor untuk mencari informasi dan kepribadian si penulis. Beberapa editor ada juga mencari informasi lewat media sosial dari kepribadian para penulis yang mengirimkan naskah.

  1. Contoh naskah

Ada dua macam penerbit. Ada penerbit yang menerima proposal naskah yang di poin 1 sampai 7 saja. Namun, ada juga penerbit yang menerima proposal naskah beserta dilampirkan naskah yang sudah jadi. Karena setiap penerbit buku memiliki kebijakan masing-masing, tidak ada salahnya sebelum mengirimkan naskah untuk melihat dan googling terlebih dahulu.

 

Itulah delapan poin penting proposal naskah untuk siap tawarkan ke penerbit buku. Semoga dari ulasan di atas memberikan gambaran dan semangat baru!

 

Anda punya RENCANA MENULIS BUKU?

atau NASKAH SIAP CETAK?

Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.

Anda juga bisa KONSULTASI dengan Costumer Care yang siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.

Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR JADI PENULIS.
SEBELUM ANDA MENYESAL 🙁

🙂

*****BONUS*****

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!

Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download

 

Referensi :

  1. http://www.leylahana.com/2011/10/tips-menulis-membuat-proposal-naskah.html, diakses pada hari Senin, 25 Juli 2016, Pukul 11.25 WIB.
  2. https://chibipublisher.wordpress.com/2012/10/16/selling-point/, diakses pada hari Senin, 25 Juli 2016, Pukul WIB.

 

[Elisa]

Artikel Penulisan Buku Pendidikan