Search
Close this search box.

Penulisan Daftar Pustaka MLA Style: Format & Contoh

daftar pustaka mla style

Dalam menyusun karya tulis ilmiah, Anda dijamin akan menemui aturan daftar pustaka yang disusun sesuai dengan style tertentu. Sudahkah Anda memahami tata cara penulisan daftar pustaka MLA Style? Sebab style satu ini cukup sering digunakan, sama seringnya dengan APA Style. 

Seperti yang diketahui, sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia menggunakan APA Style dan MLA Style. Jika kampus tempat Anda mengenyam pendidikan memakai MLA Style, maka wajib paham bagaimana penulisan daftar pustaka dengan style ini. 

Apa Itu MLA Style? 

Dikutip melalui laman Pustaka Universitas Padjajaran, MLA Style merupakan gaya standar untuk memformat paper dan laporan-laporan di beberapa sekolah dan kampus (college). Style ini dikembangkan oleh the Modern Language Association (MLA) yang merupakan organisasi studi bahasa dan sastra. 

Style ini secara sederhana menjadi acuan dalam menyusun sumber di kutipan, footnote atau catatan kaki, dan juga di daftar pustaka. Style untuk menuliskan sitasi atau sumber memang cukup beragam dan masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. 

Berikut adalah sejumlah ciri khas yang dimiliki oleh MLA Style dalam menuliskan sumber di daftar pustaka: 

  • Judul digarisbawahi, bukan dimiringkan.  
  • Kata-kata penting dalam judul dikapitalkan.  Alamat Web, atau URL, diisikan dalam angle brackets (<>).  
  • Untuk beberapa sumber yang didaftar dalam Works Cited, nama penulis utama ditulis dalam last-first order, misalnya, Doe, John. Beberapa nama urutan ditulis dalam first-last order, misalnya, Doe, John, Jane Roe, and Ronald Roe.  
  • Jika ada lebih dari satu pengarang, nama-nama dipisahkan oleh koma; kata “dan” mendahului nama akhir.  
  • Jika mungkin, nama awal dan tengah pengarang digunakan secara penuh. Jika hanya inisial yang tersedia, ia dapat diterima untuk menggunakannya.  
  • Jika mengacu pada bagian khusus dari sebuah karya, jumlah halaman untuk bagian itu termasuk kutipan dalam teks (the in-text citation), tapi tidak dalam the list of Works Cited. 

Jika Anda belum terbiasa dengan MLA Style, maka tidak perlu bingung. Kebanyakan perguruan tinggi merilis buku panduan dalam menuliskan daftar pustaka sesuai style yang digunakan institusi tersebut. Jadi, silakan dibaca dulu. 

Perguruan tinggi Anda juga menggunakan style daftar pustaka lainnya? Tenang, kami buatkan panduannya untuk Anda:

Cara Penulisan Daftar Pustaka MLA Style 

Jika sudah paham pengertian dan ciri khas yang dimiliki dalam menyusun daftar pustaka MLA Style yang baik. Maka harus paham juga bagaimana penulisan daftar pustaka dengan style satu ini. 

Sebagaimana style sitasi pada umumnya, MLA Style memiliki aturan dalam menuliskan unsur-unsur sumber atau referensi sesuai jenis referensi tersebut. Sehingga ketika memakai referensi jurnal, unsur di daftar pustaka berbeda dengan referensi dari buku. Begitu juga dengan referensi lainnya. 

Meskipun begitu, secara umum penulisan daftar pustaka MLA Style mencantumkan beberapa unsur pokok. Berikut unsur-unsur pokok yang umum masuk ke daftar pustaka dengan MLA Style: 

  1. Pengarang. 
  2. Judul artikel. 
  3. Judul publikasi (jurnal, majalah, dll). 
  4. Nomor volume. 
  5. Tanggal publikasi (disingkat bulan, jika digunakan).
  6. Nomor halaman. 
  7. Media publikasi.

Unsur pokok tersebut mengacu pada referensi dari jurnal ilmiah. Salah satu ciri khas MLA Style dalam hal ini adalah menggunakan tanda titik (.) untuk menuliskan volume dan nomor jurnal. Misalnya: jurnal volume 23 nomor 4 maka ditulis “23.4.”. 

Contoh Daftar Pustaka MLA Style 

Sesuai penjelasan sebelumnya, penulisan daftar pustaka MLA Style akan mencantumkan unsur berbeda mengikuti jenis referensi yang digunakan. Supaya tidak mengalami kesulitan, berikut beberapa contoh penulisan daftar pustaka format MLA untuk berbagai jenis sumber: 

1. Buku Dengan Pengarang Tunggal

Format untuk referensi ini adalah:

Nama Akhir pengarang, Nama awal Nama tengah. Judul Buku. Kota {meliputi Negara, provinsi, jika kota tidak dikenal}: Penerbit, tahun terbit. 

Berikut contohnya: 

Salinger, Jerome David. The Catcher in the Rye. Boston: Little, Brown and Company, 1951.

In teks: (Salinger 106-107) atau (Salinger).

2. Buku Dengan Dua Pengarang

Jika referensi dari buku dengan dua pengarang, maka formatnya menjadi: 

Nama akhir, Nama awal tengah pengarang pertama dan Nama awal tengah akhir pengarang kedua. Judul Buku. Kota {meliputi Negara, provinsi, jika kota tidak dikenal}: Penerbit, tahun terbit. 

Berikut contohnya: 

Bailey, Garrick and James Peoples. Introduction to Cultural Anthropology. Belmont, CA: Thomson Wadsworth, 1999. Dalam Teks: (Bailey and Peoples 96-99) atau (Bailey and Peoples)

3. Buku Dengan Tiga Pengarang

Jika buku ditulis tiga pengarang maka format daftar pustaka MLA Style menjadi: 

Nama akhir, Nama awal tengah pengarang pertama, Nama awal tengah akhir pengarang kedua, dan Nama awal tengah akhir pengarang Ketiga. Judul Buku. Kota {meliputi Negara, provinsi, jika kota tidak dikenal}: Penerbit, tahun terbit. 

Berikut contohnya: 

Sebranek, Patrick, Verne Meyer, and Dave Kemper. Write for College. Wilmington, MA: Great Source Education Group, 2004. 

4. Artikel Jurnal Ilmiah 

Jika referensi dari jurnal ilmiah, maka formatnya: 

Nama akhir, Nama awal tengah pengarang pertama dan Nama awal tengah akhir pengarang kedua. “Judul Artikel”. Judul Jurnal. Volume. Issu (Tahun publikasi): halaman awal – halaman akhir dari seluruh artikel {halaman permulaan+ jika halaman-halaman tidak nyambung}.

Berikut contohnya: 

O’Connell, John F. and George M. Perkins. “The Economics of Private Liberal Arts Colleges.” Journal of Business, 76.3 (2003): 499-514.

Setelah menulis daftar pustaka, Anda wajib merapikannya agar naskah Anda rapi dan minim revisi. Ikuti panduan berikut:

5. Artikel Majalah

Referensi dari artikel majalah, memakai format berikut: 

Nama akhri pengarang, nama awal tengah. “Judul Artikel.” Judul Majalah Tanggal Bulan. Tahun {tanggal publikasi}: halaman permulaan – halaman akhir dari seluruh artikel {halaman permulaan + jika halaman-halaman tidak berlanjut }.

Berikut contohnya: 

Serrill, Michael S. “Soviet Union War of Nerves.” Time 2 Apr. 1990: 26-30. Dalam teks: (Serrill 29) atau (Serrill).

6. Artikel Surat Kabar

Jika artikel di surat kabar atau koran yang dijadikan referensi, maka formatnya adalah: 

Nama akhir pengarang, nama awal tengah. “Judul Artikel.” Judul Surat Kabar Tanggal Bulan. Tahun {tanggal publikasi}: halaman permulaan – halaman akhir dari seluruh artikel {halaman permulaan + jika halaman-halaman tidak berlanjut }.

Berikut contohnya: 

Rood, Lee. “The Steep Costs of Driving Drunk.” Des Moines Register 31 Dec. 2005: A12-A13

7. Artikel Surat Kabar, Tidak Ada Pengarang

Jika artikel di surat kabar yang dijadikan referensi tidak ada pengarang, maka formatnya menjadi: 

“Judul Artikel.” Judul Surat Kabar Tanggal Bulan. Tahun {tanggal publikasi}: halaman permulaan – halaman akhir dari seluruh artikel {halaman permulaan + jika halaman-halaman tidak berlanjut }.

Berikut contohnya: 

“Gas Prices: Pollution Rules May Be Eased.” The Seattle Times 26 Apr. 2006: A1+.

Mau cara cepat buat daftar pustaka? Ikuti 3 Cara Membuat Daftar Pustaka Otomatis (Word, Mendeley, Google Scholar).

Itulah penjelasan mengenai tata cara penulisan daftar pustaka MLA Style yang tentu penting untuk dipahami. Sebab selain menjadi style sitasi yang umum digunakan oleh institusi pendidikan tinggi di Indonesia. Beberapa pengelola jurnal ilmiah juga memakainya. 

Jika memiliki pertanyaan berkaitan dengan isi artikel ini, jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar. Klik tombol Share untuk membagikan artikel ini ke kolega Anda. Semoga bermanfaat. 

Artikel Penulisan Buku Pendidikan