Search
Close this search box.

Alur Penelitian dan Cara Menyusunnya

alur penelitian

Salah satu kegiatan yang bersifat ilmiah dan wajib terstruktur adalah kegiatan penelitian, sehingga peneliti perlu menyiapkan alur penelitian yang jelas. Bersama alur ini, maka akan membantu peneliti melaksanakan penelitian dengan baik, runtut, dan selesai tepat waktu. 

Sayangnya tidak semua peneliti merasa penting untuk menyusun alur riset tersebut, sehingga beberapa mengabaikannya. Padahal alur riset membantu kegiatan penelitian berjalan secara efektif dan efisien. 

Apa Itu Alur Penelitian? 

Dikutip melalui repository Universitas Islam Indonesia (UII), alur penelitian atau tahap penelitian adalah kronologi prosedural yang dilakukan seorang peneliti dalam karya penelitiannya dan bukan sekedar urutan apa yang mesti dilalui.

Secara sederhana, alur riset adalah tahapan yang harus dilalui oleh peneliti dalam melaksanakan rencana penelitiannya. Kegiatan penelitian bersifat ilmiah maka sudah sewajarnya bersifat terstruktur dan rinci. 

Tujuannya untuk menghindari kesalahan dan tahapan penting terlewat begitu saja. Sebab jika sampai terjadi maka akan mempengaruhi proses penelitian dan hasil akhir dari penelitian tersebut. 

Oleh sebab itu, secara umum menyusun alur dari penelitian sangat penting dan bahkan wajib. Alur ini lantas disusun atau dicantumkan di proposal usulan penelitian dan dilanjutkan ke laporan hasil penelitian sebagai peta jalan penelitian. 

Manfaat Alur Penelitian yang Jelas 

Menyusun alur penelitian memang terkesan ribet dan memusingkan. Namun dengan alur ini, ada banyak manfaat bisa didapatkan oleh peneliti. Diantaranya adalah untuk memudahkan peneliti dalam memulai dan menjalankan penelitian.

Sebab tidak bingung alurnya seperti apa dan menjadikan penelitian tersebut efektif sekaligus efisien. Selain itu, penelitian yang berjalan lancar juga minim kendala sehingga penelitian berjalan dengan baik dan tidak ada masalah berarti. 

Alur Penelitian Secara Umum 

Dikutip melalui laman resmi SPADA UNS (media pembelajaran online di Universitas Sebelas Maret), alur penelitian secara umum terbagi menjadi 3 tahapan utama dan masing-masing terbagi lagi menjadi tahapan spesifik. Berikut rincian dan penjelasannya: 

1. Tahap Perencanaan 

Tahap pertama dalam alur riset adalah tahap perencanaan dan menjadi tahap pra riset, atau tahap sebelum riset dilakukan. Tahapan ini sendiri terdiri dari beberapa tahapan lagi. Yaitu: 

a. Mengidentifikasi Masalah

Tahap awal dari tahap perencanaan penelitian adalah mengidentifikasi masalah. Yaitu proses dimana peneliti menentukan masalah yang akan diteliti dan menjadi topik penelitian. 

b. Merumuskan Masalah

Tahap kedua adalah merumuskan masalah. Dari masalah yang sudah ditentukan sebagai topik penelitian kemudian disusun pertanyaan yang mengarah ke tujuan dan manfaat penelitian tersebut. 

c. Mengadakan Studi Pendahuluan

Tahap ketiga di dalam tahap perencanaan penelitian adalah mengadakan studi pendahuluan. Yaitu proses mempelajari masalah yang akan diteliti baik secara teori maupun praktis. 

d. Merumuskan Hipotesis

Khusus untuk metode penelitian kuantitatif, maka ada tahap merumuskan hipotesis. Hipotesis ini kemudian dibuktikan kebenarannya dengan melaksanakan penelitian. 

e. Menentukan Sampel Penelitian

Tahap selanjutnya adalah menentukan sampel penelitian, yaitu tahap dimana ditentukan objek yang akan diteliti. Dalam satu populasi perlu diambil sampel untuk menjadi sumber data penelitian. Maka sampel ini perlu ditentukan dulu. 

f. Menyusun Rencana Penelitian

Tahap akhir adalah menyusun rencana penelitian, yaitu seluruh kegiatan di dalam penelitian yang akan dilakukan. Secara umum rencana penelitian ini berisi poin-poin berikut: 

  • Masalah yang diteliti dan alasan dilakukannya penelitian;
  • Bentuk atau jenis data yang dibutuhkan;
  • Tujuan dilakukannya penelitian;
  • Manfaat atau kegunaan penelitian;
  • Dimana dilakukannya penelitian;
  • Jangka waktu pelaksanaan penelitian;
  • Organisasi kegiatan dan pembiayaan;
  • Hipotesis yang diajukan; (untuk penelitian kuantitatif)
  • Teknik pengumpulan data dan pengolahan data;
  • Sistematik laporan yang direncanakan;
  • Menentukan dan merumuskan alat penelitian atau teknik pengumpulan data.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian 

Tahap kedua di dalam alur penelitian adalah tahap pelaksanaan penelitian itu sendiri sesuai rencana penelitian yang sudah disusun. Pada tahapan ini ada dua tahap yang perlu dilakukan peneliti. Yaitu: 

a. Pengumpulan Data

Tahap pertama dalam pelaksanaan penelitian adalah pengumpulan data. Data bisa didapatkan dari sumber data primer maupun sekunder. Metode pengumpulannya bisa observasi, wawancara, angket, dan sebagainya. 

b. Analisis Data 

Tahap kedua dari proses pelaksanaan penelitian adalah analisis data. Yaitu proses dimana seluruh data penelitian yang didapatkan dianalisis untuk ditarik kesimpulan. Kesimpulan ini adalah hasil penelitian tersebut. 

3. Tahap Laporan Penelitian 

Tahap akhir dari alur penelitian adalah tahap laporan penelitian atau tahap menyusun laporan penelitian. Pada tahap ini ada kewajiban untuk menyusun seluruh proses sampai hasil penelitian dan prediksi implikasi hasil tersebut secara tertulis. 

Secara umum laporan hasil penelitian bisa berbentuk artikel ilmiah, skripsi, tesis, disertasi, makalah, dan lain sebagainya. Bentuk laporan penelitian disesuaikan dengan kebijakan institusi tempat peneliti bernaung dan biasanya wajib dipublikasikan.  

Tahap Pembuatan dan Contoh Alur Penelitian 

Setelah memahami apa itu alur penelitian dan manfaat yang diberikan jika disusun oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian. Maka hal penting berikutnya adalah paham bagaimana cara membuat alur tersebut. Berikut tahapannya: 

1. Menentukan Tujuan Penelitian 

Tahap pertama dalam membuat alur untuk penelitian adalah menentukan tujuan penelitian. Suatu penelitian akan berjalan lama dan menelan biaya tidak sedikit, maka tujuannya harus jelas. Caranya, silahkan menyusun pertanyaan yang akan dijawab dengan hasil penelitian. 

2. Mengidentifikasi Tahapan Penelitian 

Tahap yang kedua adalah mengidentifikasi tahapan penelitian. Anda bisa membuat bayangan dulu di dalam kepala mengenai apa saja kegiatan yang akan dilakukan. Semua bayangan ini ditulis ke catatan kecil membentuk alur secara kasar sebagai panduan. 

 3. Menyiapkan Alat Desain 

Tahap ketiga dalam membuat alur penelitian adalah menyiapkan alat desain. Secara umum alur riset akan divisualisasikan semenarik mungkin dengan beberapa simbol. Sehingga lebih menarik dan mudah dipahami. Anda bisa menggunakan aplikasi desain grafis, kemudian Canva, atau sekedar Ms Word Jika tidak ada kendala. 

4. Mulai Membuat Diagram Alir dan Keterangan 

Tahap keempat adalah membuat diagram alir yang artinya sudah masuk ke proses desain. Sehingga ada tahap visualisasi desain terhadap rancangan alur riset yang disusun di buku catatan tadi. 

5. Review dan Revisi 

Jika proses desain sudah selesai maka silahkan dibaca ulang untuk masuk ke tahap review. Baru kemudian melakukan revisi jika memang ada yang perlu diperbaiki, diganti, ditambah, maupun dikurangi. 

6. Diskusikan dengan Rekan 

Hasil akhir dari alur riset yang sudah dibuat wajib didiskusikan dengan rekan. Khususnya dengan tim penelitian maupun meminta masukan dari peneliti lain yang lebih senior atau yang paham alur dari riset Anda. 

Dari tahapan tersebut maka akan terbentuk bagan alir yang menunjukan alur penelitian yang akan dilaksanakan. Contohnya adalah sebagai berikut: 

Itulah detail penjelasan mengenai definisi sampai contoh dari alur penelitian yang nantinya bisa menjadi peta jalan penelitian. Dengan adanya alur ini, maka peneliti tidak akan bingung harus melakukan apa dalam penelitiannya, sehingga berjalan efektif dan efisien. 

Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan informasi dalam artikel ini ke kolega Anda. Semoga bermanfaat.

Artikel Penulisan Buku Pendidikan