Daftar Isi
Suatu kegiatan tentu perlu disusun perencanaannya dengan baik dan runtut untuk memudahkan pelaksanaannya. Penelitian pun demikian. Suatu penelitian yang sudah direncanakan sebaik mungkin akan lebih mudah dilaksanakan.
Rencana penelitian dalam jangka panjang dikenal dengan istilah roadmap penelitian atau roadmap riset. Keberadaan roadmap ini bisa memberi arah yang jelas kepada peneliti untuk memulai riset dari mana dan sampai mana serta dalam kurun waktu berapa lama.
Apa Itu Roadmap Penelitian?
Dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, No. 9 Tahun 2011. Dijelaskan bahwa roadmap adalah sebuah dokumen rencana kerja rinci yang mengintegrasikan seluruh rencana dan pelaksanaan program serta kegiatan dalam rentang waktu tertentu.
Sementara roadmap riset, dikutip melalui repository Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo (UHO), adalah sebuah dokumen rencana kerja rinci yang mengintegrasikan seluruh rencana dan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam rentang waktu tertentu.
Secara sederhana, roadmap riset adalah rencana terperinci dalam melakukan langkah-langkah dalam penelitian. Sehingga isinya adalah tahapan atau langkah-langkah dari rencana kegiatan penelitian.
Namun bukan rencana jangka pendek, melainkan jangka panjang. Roadmap kegiatan riset rata-rata berisi rencana kegiatan penelitian untuk kurun waktu setidaknya 5 tahun sampai 20 tahun atau bahkan lebih.
Siapa saja yang perlu menyusun roadmap riset? Jawabannya adalah semua orang yang akan melaksanakan penelitian. Baik itu dosen, mahasiswa, peneliti di suatu lembaga penelitian, dan sebagainya.
Sebab roadmap ini akan membantu melaksanakan penelitian yang terfokus dan terstruktur. Disebut terfokus karena sesuai dengan suatu topik di bidang yang ditekuni. Disebut terstruktur karena isinya adalah tahapan penelitian yang rinci dan detail.
Tujuan Roadmap Penelitian
Roadmap penelitian tentu tidak disusun sekedar untuk mengisi kesibukan para peneliti. Penyusunannya memiliki tujuan yang jelas, spesifik, dan memberi manfaat besar bagi peneliti tersebut.
Dikutip melalui laman resmi Sampoerna University, dijelaskan setidaknya ada 4 tujuan utama dari penyusunan roadmap riset. Berikut penjelasannya:
1. Memberi Informasi Tentang Prioritas Riset
Tujuan sekaligus manfaat yang pertama dari penyusunan roadmap riset adalah memberi informasi mengenai prioritas riset. Bisa juga disebut, roadmap ini memberi petunjuk mengenai topik riset apa yang perlu dijadikan prioritas.
Baik itu sekolah, kampus, lembaga penelitian, bahkan pemerintah suatu negara tentu memiliki prioritas riset. Misalnya ketika suatu kampus ingin mengembangkan sistem pembelajaran daring yang efektif berbasis website.
Maka para dosen yang bidang keilmuannya sesuai tentu diharapkan memprioritaskan riset pembuatan dan pengembangan pembelajaran daring berbasis web tersebut. Roadmap riset akan membantu mengetahui topik mana yang perlu dijadikan prioritas agar tujuan pribadi maupun lembaga bisa didapatkan.
2. Membantu Mengetahui Kebutuhan Kolaborasi
Tujuan yang kedua dari penyusunan roadmap penelitian adalah membantu mengetahui kebutuhan kolaborasi. Tidak semua penelitian yang akan dilakukan bisa dikerjakan secara mandiri, sehingga perlu berkolaborasi dengan pihak lain.
Saat mencari mitra kolaborasi penelitian tentu perlu mencari yang memenuhi kriteria tertentu agar sesuai dengan bidang yang ditekuni dan fokus utamanya. Maka roadmap riset membantu menetapkan kriteria tersebut agar pemilihan mitra lebih sesuai.
3. Menginformasikan Seluruh Kebutuhan Riset
Tujuan yang ketiga adalah membantu peneliti mendapatkan informasi mengenai seluruh kebutuhan riset atau penelitian yang akan dilakukan. Mulai dari kebutuhan dana secara kasar (kisaran tentatif), kebutuhan SDA dan SDM, dan sebagainya.
Sebab seluruh informasi ini juga akan tercantum di dalam roadmap riset yang disusun. Baik di catatan yang dibuat secara garis besar maupun ketika sudah disajikan datanya secara visual. Baik dengan grafik, diagram fishbone, dll.
4. Membantu Mengikuti Teknologi Terkini untuk Riset
Tujuan yang terakhir dari penyusunan roadmap penelitian adalah untuk membantu peneliti mengikuti perkembangan zaman atau teknologi. Dalam penelitian tentu bertujuan mendapatkan temuan yang relevan dengan kondisi zaman.
Berhubung roadmap ini punya jangka waktu sampai 20 tahun, maka peneliti bisa memprediksi perkembangan teknologi tersebut. Sehingga topik yang diteliti dan teknologi yang digunakan bisa tetap relevan atau tidak ketinggalan zaman.
Cara Membuat Roadmap Penelitian
Dikutip melalui laman resmi Lembaga Penelitian Universitas Trisakti Jakarta, dijelaskan ada 4 tahapan atau langkah dalam menyusun roadmap penelitian. Yaitu:
1. Menentukan Bidang Keahlian
Tahap atau langkah pertama dalam menyusun roadmap riset adalah menentukan bidang keahlian atau lebih tepatnya fokus utama riset Anda. Dalam memilih fokus utama, wajib menyesuaikan dengan bidang keilmuan yang ditekuni.
Jika Anda mahasiswa, maka bisa disesuaikan dengan prodi yang diambil. Jika Anda dosen, bisa menyesuaikan dengan prodi di jenjang pendidikan terakhir (misal S3). Dalam bidang keilmuan tersebut, akan ditemukan banyak topik.
Bagaimana memilih topik untuk dijadikan fokus utama? Kuncinya adalah mengetahui di masa depan Anda ingin dikenal publik sebagai ahli apa? Jika Anda mahasiswa Psikologi misalnya, kemudian tertarik menjadi ahli Autism Spectrum Disorder (ASD).
Maka ASD ini bisa dijadikan bidang riset yang ditekuni sejak awal. Memahami bahwa roadmap akan mencakup rencana riset selama 5-20 tahun. Maka penting untuk memilih fokus riset dengan teliti karena akan menjadi fokus keseluruhan riset yang dijalankan. Jika diikuti, maka pada akhirnya Anda menjadi ahli di fokus tersebut.
Bagaimana jika masih kesulitan menentukan keahlian yang ingin diperdalam dalam riset di masa mendatang? Jika bingung, ada beberapa cara bisa dilakukan:
- Pikirkan secara mendalam, kepakaran apa yang ingin dicapai sebagai puncak karir profesional? Pada masa awal mungkin akan bercabang (banyak keinginan). Namun berjalannya waktu akan mengerut dan puncak kerucut ini adalah fokus utama riset Anda.
- Penguasaan ilmu yang dimiliki. Fokus keilmuan mana yang paling Anda kuasai saat ini dan paling menarik perhatian Anda?
- Mempelajari tuntutan atau kebutuhan masyarakat. Saat ini, masyarakat butuh ahli apa dari bidang keilmuan Anda? Misalnya, Anda mahasiswa Psikologi dan masyarakat butuh solusi untuk kondisi anak dengan autis. Maka bisa dijadikan pilihan.
- Menemukan dan menyadari minat yang dimiliki. Selama kuliah atau mengajar (jika Anda dosen), dijamin ada beberapa hal yang menggugah minat Anda. Minat ini bisa dijadikan fokus utama riset untuk dijalankan sampai 20 tahun kedepan.
2. Menggali Topik Sesuai Bidang Keahlian
Setelah menentukan dan memahami fokus riset apa yang akan dijalankan dalam jangka panjang. Maka tahap kedua dalam menyusun roadmap penelitian adalah menggali topik-topik berkaitan dengan fokus utama tersebut.
Misalnya, Anda mahasiswa arsitektur dan tertarik untuk menjadi ahli perancang jembatan. Maka Anda bisa menggali berbagai topik penelitian berkaitan dengan merancang jembatan tersebut.
Anda bisa melihat berbagai topik dari penelitian sebelumnya, tren yang berkembang di masyarakat, kebutuhan masyarakat dan pemerintah, dan sebagainya. Sehingga menemukan banyak topik yang relevan. Silahkan ditulis agar tidak lupa dan terlewat.
3. Merumuskan Topik-Topik Penelitian dalam Kurun Waktu Tertentu
Setelah menyusun seluruh topik penelitian yang relevan dengan bidang keilmuan dan fokus utama riset yang sudah ditetapkan. Maka tahap ketiga dalam menyusun roadmap penelitian adalah merumuskan topik-topik penelitian dalam kurun waktu tertentu.
Misalnya dari sekian topik tersebut, silahkan pilih 2-5 topik untuk diteliti dalam kurun waktu 5 tahun. Kemudian pilih lagi 5 topik lainnya untuk menjadi topik penelitian di 5 tahun berikutnya. Begitu seterusnya sampai jangka waktu roadmap yang direncanakan selesai.
4. Mulai Menyusun Roadmap
Tahap akhir dari proses pembuatan roadmap riset adalah mulai menyusun roadmap tersebut dengan rapi. Dalam menyusun roadmap ada 3 cara untuk menyajikan keseluruhan rencana penelitian dalam jangka waktu 5-20 tahun. Yaitu:
a. Grafik
Cara pertama adalah disajikan dalam bentuk grafik. Pada grafik akan ada dua sumbu yakni sumbu X yang menyatakan waktu pelaksanaan riset. Kedua adalah sumbu Y yang menyatakan bentuk kegiatan riset tersebut.
b. Diagram Fishbone
Cara penyajian rencana penelitian atau roadmap riset adalah dengan menggunakan diagram fishbone. Sesuai namanya, diagram ini akan membentuk aliran data dari kiri ke kanan.
Sehingga tampilannya akhirnya akan menyerupai duri atau tulang ikan, sehingga ada istilah fishbone. Berikut contoh tampilannya:
c. Penyajian Gaya Bebas
Cara penyajian rincian roadmap riset yang terakhir adalah dengan menggunakan gaya bebas. Artinya tidak dengan grafik maupun dengan diagram fishbone.
Namun, gaya bebas disini wajib menjelaskan keterangan waktu dan bentuk kegiatan riset yang akan dilakukan. Sehingga unsur utama dan prinsip dasar isi dari roadmap riset terpenuhi. Berikut contohnya:
Sebagai catatan tambahan, dalam menyusun dan menyajikan isi dari roadmap penelitian. Baik dengan grafik, diagram fishbone, maupun dengan metode bebas. Anda bisa menggunakan aplikasi yang sesuai.
Misalnya menggunakan Canva untuk memudahkan proses visualisasi dari roadmap riset yang sudah disusun secara kasar di sebuah buku catatan. Selain Canva bisa juga memakai platform lain yang dirasa fiturnya mendukung dan mudah digunakan. Tujuannya agar tampilan menarik dan rincian roadmap mudah dipahami.
Contoh Roadmap Penelitian
Membantu lebih memahami apa itu roadmap penelitian dan bagaimana menyusunnya serta seperti apa penyajian rincian kegiatannya. Maka berikut beberapa contoh roadmap riset yang bisa dijadikan referensi:
a. Contoh Roadmap Penelitian 1
Roadmap riset animasi 3D:
- Tahap 1 (2007 – 2008) : Penelitian pengembangan bentukan animasi 3D untuk pengembangan media pendidikan elektronik (e-learning).
- Tahap 2 (2009) : Penelitian media elektronik (e-learning) berbasis web.
- Tahap 3 (2010 – 2011) : Penelitian kompetensi guru melalui blended learning.
- Tahap 4 (2012 – 2013) : Penelitian 3D virtual reality pada pendidikan karakter.
b. Contoh Roadmap Penelitian 2
- Tahap 1 (2012) : Asesmen dan desain.
- Tahap 2 (2012 – 2014) : Pengembangan produk model animasi 3D VR.
- Tahap 3 (2015) : Tahap validasi produk dan sosialisasi.
Melalui penjelasan tersebut, maka diharapkan lebih mudah dalam menyusun roadmap penelitian sendiri. Penyusunan roadmap sangat penting untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari penelitian yang akan dilakukan.
Jika Anda seorang dosen, maka memiliki roadmap riset yang jelas dan rinci bisa membantu melaksanakan penelitian yang kontinyu dan membantu kepakaran. Sehingga membuka peluang menerima hibah riset dari Dikti karena rekam jejak peneliti sudah sesuai ketentuan.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik roadmap penelitian dalam artikel ini. Jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.