Search
Close this search box.

Analisis Bibliometrik untuk Menentukan Topik Penelitian yang Tepat

analisis bibliometrik

Dalam kegiatan penelitian, kadangkala perlu melakukan analisis bibliometrik. Terutama ketika ingin menentukan topik penelitian yang tepat. Baik untuk disesuaikan dengan tren, topik yang memang punya dampak tinggi setelah dipublikasikan, dan sebagainya. 

Bibliometrik tentunya bukan metode analisis penelitian yang asing di telinga. Metode atau teknik ini sudah ada sejak dulu, bahkan sebelum internet berkembang seperti sekarang. Bibliometrik erat kaitannya dengan kajian literatur. 

Hanya saja, proses analisis dilakukan dengan lebih cepat tanpa perlu membaca keseluruhan artikel ilmiah yang terpublikasi. Biasanya teknik analisis ini mengandalkan database seperti Scopus, WoS, Google, Scholar, dll. Berikut penjelasan detailnya. 

Apa Itu Analisis Bibliometrik?

Dikutip melalui website Sekolah Stata, bibliometrik adalah sebuah cabang ilmu yang mengkaji dan menganalisis data bibliografi serta publikasi ilmiah. Sehingga menjadi cabang ilmu yang fokus mempelajari proses analisis daftar referensi dan daftar publikasi ilmiah. 

Sementara di blog Eric Kunto Aribowo, analisis bibliometrik adalah metode penelitian yang menggunakan data bibliografis untuk menganalisis publikasi ilmiah, kutipan, dan pola penelitian dalam suatu bidang studi.

Teknik analisis ini mengandalkan metadata atau kumpulan data dari publikasi ilmiah. Sehingga membutuhkan data bibliografis sebanyak mungkin dan biasanya diberi batasan. Misalnya dibatasi publikasi ilmiah di 10 tahun, mulai dari 2001 sampai 2010. 

Peneliti kemudian akan mengakses basis data atau database publikasi ilmiah. Sebut saja seperti Scopus, WoS, DOAJ, Google Scholar, SINTA, dan masih banyak lagi yang lainnya. Peneliti akan fokus mencari riwayat publikasi ilmiah di database tersebut pada satu topik saja. 

Baru kemudian didapatkan data bibliografis yang kemudian diolah lagi untuk didapatkan informasi lebih spesifik sesuai kebutuhan peneliti. Umumnya peneliti akan memperhatikan jumlah publikasi, h-indeks, faktor dampak jurnal, indeks ko-autornya, dan analisis jaringan kutipan.

Hasil dari analisis bibliometrik adakan dipahami mengenai tren penelitian, pola kolaborasi, dampak penelitian, dan karakteristik publikasi ilmiah dalam bidang keilmuan tertentu. Selain itu, analisis ini juga membantu mengetahui kinerja peneliti dalam melaksanakan penelitian. Serta kinerja publisher, apakah konsisten mempublikasikan artikel atau tidak. 

Tujuan Analisis Bibliometrik 

Analisis bibliometrik tentunya dilakukan dengan menyesuaikan kondisi dan kebutuhan peneliti. Secara umum, ada beberapa tujuan kenapa teknik analisis ini digunakan dalam menunjang jalannya kegiatan penelitian. Yaitu: 

1. Membantu Memahami Tren Penelitian 

Tujuan sekaligus manfaat yang pertama dari penggunaan teknik analisis ini adalah membantu memahami tren penelitian. Penelitian yang akan dilakukan, harus diakui perlu mengikuti tren. 

Hal ini bisa memastikan penelitian tersebut mengusung topik yang layak diteliti. Sebab bisa jadi topik tersebut sedang hangat diperbincangkan, memiliki urgensi tinggi, dan bisa juga memiliki dampak yang besar di masyarakat. 

Analisis terhadap riwayat publikasi ilmiah di satu topik dalam satu bidang keilmuan. Membantu peneliti memahami topik tersebut masih menjadi tren atau tidak. Yakni dengan melihat kapan publikasi ilmiah terbaru terkait topik ini dirilis? 

2. Memahami Pola Kolaborasi 

Analisis bibliometrik juga bertujuan untuk memahami pola kolaborasi dalam penelitian. Kegiatan penelitian seringkali dilakukan dalam bentuk kolaborasi. Baik dengan rekan sesama dosen, dengan mitra industri, masyarakat, dan sebagainya. 

Namun, peneliti kadang masih bingung kolaborasi dalam penelitian bentuknya seperti apa. Kemudian, masing-masing pihak dalam kolaborasi memberikan kontribusi apa ?

Lewat analisis dengan teknik bibliometrik, maka peneliti mendapat informasi lebih mengenai pola kolaborasi tersebut. Peneliti akan memahami pentingnya kolaborasi antara peneliti, institusi, dan jaringan kolaborasi lainnya. 

3. Mengetahui Dampak Penelitian dan Publikasi Ilmiah 

Tujuan ketiga dari analisis bibliometrik dalam penelitian adalah mengetahui dampak suatu penelitian lewat publikasi ilmiahnya. Penelitian yang sudah diselesaikan tentu hasilnya akan dipublikasikan. Baik dalam bentuk prosiding, jurnal, atau buku. 

Publikasi ilmiah ini perlu di cek dampaknya dengan teknik bibliometrik. Sehingga bisa diketahui publikasi ilmiah mana saja yang paling banyak dikutip. Sehingga bisa diketahui penelitian di topik apa, oleh siapa, dan dari publisher mana yang berdampak besar. 

4. Mengetahui Karakteristik Publikasi Ilmiah di Suatu Bidang Keilmuan 

Tujuan selanjutnya dari dilakukan analisis dengan teknik bibliometrik adalah mengetahui karakteristik publikasi ilmiah di suatu bidang keilmuan. Apakah dipublikasikan dalam bentuk jurnal, atau justru lebih banyak dipublikasikan dalam bentuk buku? 

Selain itu, topik apa saja yang memang paling sering diteliti dan dipublikasikan di suatu bidang keilmuan. Sehingga saat masuk ke bidang tersebut tidak lagi gagap harus meneliti topik apa dan dengan karakter yang bagaimana. 

5. Menilai Kualitas dan Reputasi Peneliti, Jurnal, atau Institusi

Tujuan berikutnya dari analisis bibliometrik adalah membantu menilai kualitas kinerja dan reputasi dari peneliti, jurnal (publisher), dan institusi. Secara umum, proses publikasi ilmiah harus konsisten dan berkelanjutan. 

Suatu publisher misalnya, tidak cukup hanya mempublikasikan 1 volume berisi 10 jurnal dan kemudian berhenti beroperasi. Kinerja dan kredibilitas publisher perlu dijaga dengan konsisten mempublikasikan volume-volume baru. 

Hal ini juga berlaku untuk peneliti dan institusi maupun lembaga penelitian yang menaungi peneliti tersebut. Jika penelitian dan publikasi berhenti, maka reputasi peneliti dan institusi menjadi taruhannya. Sebab dipandang tidak lagi aktif meneliti dan melakukan publikasi ilmiah. 

Cara Analisis Bibliometrik

Dikutip melalui website Universitas Muhammadiyah Barru, tata cara melakukan analisis biometrik adalah melewati setidaknya 4 tahapan. Berikut penjelasannya: 

1. Pengumpulan Data 

Tahap yang pertama dalam bibliometrik adalah mengumpulkan data. Sesuai penjelasan di awal, teknik analisis ini akan mengandalkan sejumlah database publikasi ilmiah. 

Baik itu database jurnal internasional seperti Scopus, WoS, DOAJ, Google Scholar, kemudian bisa juga SINTA, dan sebagainya. Peneliti juga bisa mengumpulkan data dari repositori institusi dan koleksi di perpustakaan institusi. 

Umumnya pengumpulan data akan diberi batasan agar efisien dari banyak sisi. Misalnya hanya publikasi ilmiah selama 10 tahun terakhir atau bahkan 5 tahun terakhir. Sehingga tidak perlu mengumpulkan data publikasi dari paling pertama. 

2. Pembersihan Data 

Tahap kedua adalah pembersihan data. Yaitu tahap dimana peneliti perlu merapikan data yang melakukan penghapusan data yang terduplikasi. Misalnya ada dua artikel pada jurnal yang berhasil dikumpulkan berasal dari database berbeda. Seperti dari Scopus dan satunya dari SINTA. 

Jika keduanya adalah sama, maka salah satu perlu dihapus agar tidak ada data publikasi ilmiah ganda. Sebab hal ini akan memberi masalah dalam proses analisis data yang menjadi tahap berikut. Selain itu, analisis data menjadi tidak efisien. 

Pada tahap ini, sangat mungkin jumlah data publikasi ilmiah yang berhasil dikumpulkan turun signifikan. Misalnya, data yang awalnya ada 1.000 publikasi ilmiah kemudian turun menjadi 110 publikasi. 

3. Analisis Data 

Tahap yang ketiga di dalam analisis bibliometrik adalah analisis data. Analisis data dilakukan dengan melakukan analisis frekuensi, analisis jaringan, dan analisis regresi.

Umumnya, dalam teknik bibliometrik peneliti akan menggunakan tools atau alat bantu. Terdapat sejumlah platform yang membantu peneliti melakukan analisis seluruh data publikasi secara efektif dan efisien. Hal ini akan dijelaskan di bawah. 

4. Interpretasi Hasil 

Hasil analisis data di tahap sebelumnya kemudian perlu dilakukan interpretasi, sehingga menjadi interpretasi hasil analisis bibliometrik. Interpretasi sendiri adalah pemberian tafsiran, pendapat, kesan, atau pandangan teoritis mengenai sesuatu. 

Sehingga secara sederhana, interpretasi dilakukan dengan peneliti menarik atau menyimpulkan (merumuskan kesimpulan). Berikut adalah contoh interpretasi hasil penelitian dalam publikasi berjudul: ANALISIS BIBLIOMETRIK TREND PENELITIAN COVID-19 DI INDONESIA PADA BIDANG BISNIS DAN MANAJEMEN. 

Penelitian ini meninjau 32 artikel dengan tema yang berkaitan dengan Covid-19 pada bidang bisnis dan manajemen. Artikel dikumpulkan dari database Google Scholar menggunakan software PoP. 32 artikel merupakan hasil screening dari 125 artikel pada awal pencarian. Penyempitan hasil pencarian berdasarkan kategori yang telah ditentukan menyisakan 32 artikel (penurunan 74,4%); Data mengenai sitasi juga mengalami perubahan, yaitu 43 sitasi/tahun.

Kesenjangan dalam studi ini menunjukkan arah untuk agenda penelitian di masa depan dalam topik Covid-19 dan dampaknya pada bidang bisnis dan manajemen, serta rekap dan dukungan temuan penting dari tinjauan tersebut. Secara keseluruhan, topik penelitian ini berada pada tren yang meningkat, dengan perhatian khusus diperlukan untuk lebih banyak kolaborasi penelitian antar sub-topik seperti kegagalan usaha, produktivitas karyawan, turnover, budaya organisasi, dan sebagainya. 

Perangkat Lunak untuk Analisis Bibliometrik 

Dalam tahap analisis data yang sudah dikumpulkan pada teknik analisis bibliometrik. Biasanya peneliti akan memakai tools atau alat bantu. Alat bantu yang digunakan biasanya dalam bentuk perangkat lunak, baik itu platform berbentuk website, aplikasi mobile, dll. 

Berikut adalah beberapa jenis perangkat lunak yang sering digunakan peneliti saat melakukan analisis jenis ini: 

  1. VOSviewer: Perangkat lunak ini digunakan untuk memvisualisasi jaringan kolaborasi dan tren penelitian. 
  2. CiteSpace: Perangkat lunak ini digunakan untuk mengidentifikasi topik penelitian dan tren tematik.
  3. Bibliometrix: Perangkat lunak ini digunakan untuk menganalisis produktivitas peneliti dan dampak penelitian.
  4. Bahasa Pemrograman R: digunakan untuk analisis bibliometrik yang lebih kompleks.

Sebagai informasi tambahan, selain 4 perangkat lunak yang disebutkan dan dijelaskan di atas. Tentunya masih banyak perangkat lunak dengan fungsi serupa dan bisa dipertimbangkan. Sehingga tidak sebatas pada 4 pilihan tersebut. 

Anda bisa memanfaatkan jaringan maupun internet untuk mendapat lebih banyak rekomendasi perangkat lunak yang menunjang analisis bibliometrik. Semakin tepat perangkat lunak yang dipilih, semakin maksimal hasil analisis publikasi ilmiah yang dilakukan. 

Contoh Analisis Bibliometrik

Membantu lebih memahami lagi apa itu analisis bibliometrik dalam kegiatan penelitian. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan teknik analisis ini di berbagai penelitian yang dikutip dari beberapa sumber: 

Contoh Analisis Bibliometrik 1

Judul: Analisis Bibliometrik Trend Penelitian Covid-19 di Indonesia dada Bidang Bisnis Dan Manajemen

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tinjauan pustaka (literature review) dengan pendekatan bibliometric. Tinjauan pustaka harus dilakukan dengan menggunakan metode sistematis, eksplisit dan dapat direproduksi (Fink, 2005; Garza Reyes, 2015), atau metode pemetaan pikiran yang menekankan batas pengetahuan (Tranfield et al., 2003). 

Analisis bibliometrik adalah pendekatan untuk memeriksa evolusi dari domain penelitian, termasuk topik dan penulis, berdasarkan struktur sosial, intelektual, dan konseptual disiplin ilmu (Donthu et. al, 2020). Analisis bibliometrik umumnya digunakan dalam disiplin ilmu dan berfokus pada studi kuantitatif makalah jurnal, buku, atau jenis komunikasi tertulis lainnya (Heirs Mink et al., 2010). 

Metode analisis bibliometrik dalam penelitian ini digunakan dengan lima langkah yang diperkenalkan oleh Fahimnia et al. (2015). Kelima langkah tersebut meliputi pendefinisian kata “COVID-19” sebagai kunci pencarian awal (Defining Search Keywords). hasil pencarian awal (Initial Search Result), penyempitan hasil pencarian (Refinement of the Search Results), kompilasi statistik pada data awal (Compiling Statistics on the Initial Data), dan analisis data (Data Analysis).

Contoh Analisis Bibliometrik 2

Judul: Analisis Bibliometrik Penelitian dengan Tema “Digital Archive”

Data yang digunakan sebagai sumber penelitian diambil dari database Scopus. Alasan peneliti memilih menggunakan Scopus adalah proses peerreview yang ketat dan juga mempertimbangkan reputasinya. Tanggal pengambilan adalah 24 Juni 2022, dan total 1218 artikel yang meliputi tahun publikasi dari tahun 1982-2022 dengan menggunakan kata kunci digital archive dan kriteria yang digunakan hanya artikel yang berbahasa Inggris saja kemudian diekspor dalam format CSV. Untuk menentukan kata kunci yang paling banyak muncul, maka penulis harus menggunakan tipe analisis co-occurrence kemudian menentukan jumlah minimal kata kunci. Semakin kecil batas minimal yang kita tentukan maka semakin besar ambang batas kata kunci yang akan muncul. Pada verifikasi kata kunci kita tentukan kata kunci yang sesuai dengan topik digital archive, kemudian klik kanan pada kata kunci yang kita pilih, selanjutnya klik export selected keywords dan pilih tipe CSV. Setelah tersimpan dalam bentuk CSV kita dapat membuka file tersebut dan dapat menganalisisnya. 

VOSviewer diterapkan untuk melakukan analisis bibliometrik artikel ini. VOSviewer (versi 1.6.18) digunakan untuk menganalisis Co-authorship, Co Occurrence, Citation, Bibliographic coupling, Co Citation dan tema. Selain itu, perangkat lunak VOSviewer digunakan untuk melakukan eksplorasi data, pemetaan, dan pengelompokan artikel yang diambil. Kata kunci dan negara diberi tanda dengan lingkaran berwarna. Ukuran lingkaran berkorelasi positif dengan kemunculan kata kunci atau negara dalam judul dan abstrak. Oleh karena itu, ukuran tanda dan lingkaran suatu topik ditentukan oleh bobot topik tersebut. Semakin besar bobot suatu topik, semakin besar label dan lingkaran topik tersebut. 

Contoh Analisis Bibliometrik 3

Judul: Investigasi Tren Penelitian Pendidikan Stem: Analisis Bibliometrik dari Tahun 2018-2022

Dalam penelitian ini, pemetaan bibliometrik digunakan untuk menyelidiki makalah tentang Pendidikan STEM mengenai beberapa variabel. Pemetaan bibliometrik adalah representasi spasial dari keterkaitan antara berbagai domain, disiplin, publikasi individu, dan penulis (Small 1999). 

Mengkuantifikasi aspek-aspek tertentu dari penelitian yang dilakukan pada topik tertentu dan menganalisis hasilnya menjadi dasar studi bibliometrik, sehingga memungkinkan untuk mengidentifikasi pola di lapangan (Kasemodel et al. 2016). Analisis bibliometrik membantu memastikan bahwa studi, peneliti, institusi, dan aliran umum pengetahuan ilmiah yang terkait dengan subjek ilmiah tertentu dilacak (Martí-Parreño, MéndezIbáñez, and Alonso-Arroyo 2016). 

Analisis dan statistik kuantitatif adalah dua alat yang paling berharga untuk mengungkap pola publikasi dalam sektor literatur tertentu. Peneliti menggunakan metode bibliometrik untuk menentukan pengaruh seorang pengarang tunggal atau untuk menemukan hubungan antara dua atau lebih pengarang atau karya (Thanuskodi 2010). Metode bibliometrik dibagi menjadi tiga tahap utama: tahap pemetaan penelitian, tahap peta publikasi pendidikan STEM, tahap analisis tematik, dan kesimpulan. 

Penggunaan teknik analisis bibliometrik akan disampaikan peneliti pada karya tulis ilmiah yang akan dipublikasikan. Pada artikel ilmiah, hal ini akan dijelaskan di abstrak dan disusul pada bab awal, yakni Pendahuluan. 

Silahkan membaca lebih banyak publikasi ilmiah dari berbagai database. Sehingga bisa menemukan lebih banyak contoh penelitian yang menggunakan teknik analisis ini. Sebab, sangat mungkin penelitian Anda akan cocok dengan teknik analisis data satu ini. 

Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi dalam artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat. 

Artikel Penulisan Buku Pendidikan