Mini Riset: Tujuan, Format, Cara Melakukan

Mini Riset

Pada saat menjadi mahasiswa tentunya akan berhadapan dengan berbagai jenis tugas dari dosen, salah satunya tugas mini riset. Tugas kuliah jenis ini sering juga disebut dengan istilah kajian awal dan uji coba riset. 

Kajian awal tidak menjelaskan bahwa adanya tugas berbentuk kegiatan penelitian skala kecil. Melainkan menjelaskan salah satu bentuk dari karya tulis ilmiah. Jadi, hasil akhir dari tugas ini adalah susunan karya tulis ilmiah. 

Isinya tentu saja merupakan hasil dari riset yang dilakukan oleh mahasiswa atau sekelompok mahasiswa. Karya tulis yang dihasilkan sering berbentuk makalah, paper, artikel ilmiah, dan sejenisnya. Berikut informasinya. 

Apa Itu Mini Riset?

Dikutip melalui Buku Panduan Mini Riset dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, menjelaskan bahwa mini riset adalah karya tulis ilmiah hasil karya mahasiswa sebagai tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah.

Dalam pemberian tugas ini, dosen biasanya akan menentukan topik berupa suatu masalah atau fenomena. Lalu, dosen meminta mahasiswa untuk melakukan riset skala kecil untuk memahami masalah atau fenomena tersebut. Hasilnya dituangkan dalam karya tulis. 

Dalam mengerjakannya, mahasiswa secara individu maupun berkelompok akan mulai mempelajari masalah dan fenomena yang menjadi topik. Baik dengan pengamatan langsung di lapangan, membaca sejumlah buku dan jurnal ilmiah, dan sebagainya. 

Hasil dari proses ilmiah atau mini riset tersebut kemudian disusun menjadi karya tulis ilmiah. Biasanya berbentuk makalah, paper, atau artikel ilmiah. Bentuk akhir disesuaikan dengan permintaan dari dosen yang mengampu mata kuliah yang diikuti atau diambil mahasiswa. 

Di ruang lingkup perguruan tinggi, istilah kajian awal mengacu pada karya tulis ilmiah yang menjadi tugas mahasiswa. Kegiatan riset atau penelitian, bisa dilakukan di lapangan, laboratorium, maupun dari hasil kajian literatur. 

Karya tulis yang menjadi hasil dari tugas mahasiswa ini bisa berisi ide bisnis, ide solusi mengatasi suatu masalah, ide penelitian, dan lain sebagainya. Biasanya, tugas berbentuk karya tulis dikumpulkan kepada dosen. Namun, bisa juga diminta dosen untuk dipresentasikan ke depan kelas. 

Tujuan Mini Riset

Istilah mini riset selalu dipahami sebagai kegiatan riset atau penelitian skala kecil. Pada dasarnya memang tidak keliru, hanya saja ketika diterapkan di lingkungan perguruan tinggi. Maka istilah ini dipahami sebagai tugas kuliah untuk mahasiswa berbentuk karya tulis ilmiah. 

Sebagaimana karya tulis ilmiah pada umumnya, penyusunannya didahului dengan kegiatan penelitian maupun kajian literatur. Sehingga pada akhirnya, mahasiswa yang mendapat tugas ini akan melakukan kegiatan penelitian dan kajian literatur sekaligus. 

Pemberian tugas berbentuk mini riset kepada mahasiswa bukan dilakukan dosen secara iseng atau asal-asalan. Melainkan memang ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam mini riset:

1. Melatih Kemampuan Berpikir Kritis dan Analitis 

Tujuan yang pertama dari pemberitna tugas jenis ini oleh dosen adalah mengasah kemampuan berpikir kritis dan analitis di kalangan mahasiswa. Selama menempuh pendidikan tinggi, mahasiswa akan akrab dengan penelitian dan karya tulis ilmiah. 

Keduanya membutuhkan kemampuan berpikir kritis dan analitis. Sehingga, para dosen akan mendorong mahasiswa menguasai keterampilan tersebut dengan memberi tugas yang relevan. 

Ketika memasuki semester akhir dan melakukan penelitian untuk menyusun skripsi, tesis, maupun disertasi. Maka mahasiswa tidak lagi gagap dalam memulai penelitian dan penyusunan tugas akhir tersebut. 

2. Mengembangkan Keterampilan Meneliti 

Tujuan yang kedua dari pemberian tugas mini riset oleh dosen adalah mendukung mahasiswa punya keterampilan melakukan penelitian. Kegiatan penelitian harus dilakukan dengan baik, untuk menghindari kesalahan. 

Baik dari proses penentuan topik, penentuan populasi dan sampel, pengumpulan data, analisis, dan penyusunan laporan penelitian. Proses panjang tersebut menuntut akademisi punya keterampilan penelitian. 

Tugas jenis ini membantu kalangan mahasiswa untuk mengasah kemampuan mereka melakukan penelitian dengan baik dan benar. Sehingga terbiasa dan mampu melakukan penelitian skala lebih besar. Baik untuk tugas akhir mereka maupun profesi mereka, misalnya menjadi dosen setelah lulus. 

3. Mendorong Kemandirian dan Tanggung Jawab Akademik 

Tujuan yang ketiga dari pemberian tugas berbentuk mini riset adalah mendorong kemandirian mahasiswa. Sekaligus mengembangkan sikap tanggung jawab akademik di kalangan mahasiswa tersebut. 

Kemandirian terbentuk, karena umumnya kegiatan penelitian dan kajian literatur dilakukan mandiri oleh para mahasiswa sehingga dosen tidak ikut campur terlalu dalam dan berperan sebagai pembimbing saja. 

Kemudian, tugas ini sekaligus mengembangkan sikap tanggung jawab mahasiswa. Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan dosen dan juga bertanggung jawab atas isi dari karya tulis ilmiah yang dihasilkan,. 

4. Mengasah Keterampilan Menulis Karya Tulis Ilmiah 

Tujuan yang keempat dari pemberian tugas dalam bentuk mini riset adalah mengasah keterampilan mahasiswa dalam menulis karya tulis ilmiah. Menulis adalah keterampilan praktis dan harus diasah secara konsisten. 

Karya tulis ilmiah terikat oleh sejumlah aturan, sehingga perlu mengasah keterampilan menyusunnya dari dini agar tidak keliru. Oleh sebab itu, mahasiswa sering mendapat tugas menyusun karya tulis ilmiah. 

Baik itu makalah, paper, artikel ilmiah, dan sebagainya. Termasuk tugas mini penelitian ini yang pada akhirnya mewajibkan mahasiswa menyusun karya tulis ilmiah sehingga tugas ini membantu mengasah keterampilan mereka menulis karya tulis ilmiah yang baik dan benar. 

5. Meningkatkan Pemahaman Materi Perkuliahan 

Tujuan yang terakhir dari pemberian tugas mini riset kepada mahasiswa adalah meningkatkan pemahaman mereka pada materi perkuliahan. Secara umum, tugas ini termasuk metode pembelajaran kontekstual. 

Sebab mahasiswa akan diberikan topik dan mencari data aktual yang valid dan terjadi nyata di lapangan. Lewat metode ini, mahasiswa akan lebih memahami topik yang diteliti dan disajikan dalam bentuk karya tulis ilmiah. 

Sehingga topik yang menjadi materi perkuliahan tersebut lebih dipahami oleh mahasiswa. Sebab mendayagunakan berbagai sumber daya yang dimiliki untuk memahami topik tersebut, bukan bergantung pada penyampaian dosen. 

Format Mini Riset

Berhubung mini riset dipahami sebagai salah satu bentuk tugas kuliah yang diterima mahasiswa. Kemudian diakhiri dengan menyusun karya tulis berupa laporan hasil penelitian skala kecil dan terbatas yang dilakukan mahasiswa. 

Maka akan muncul pertanyaan, seperti apa format dari laporan tugas kuliah ini? Secara umum, setiap perguruan tinggi akan menerbitkan buku panduan terkait penyusunan laporan untuk tugas kuliah jenis ini. Jadi, mahasiswa tinggal mengikuti panduan tersebut. 

Sebagai gambaran, berikut adalah format mini riset yang diterapkan di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung: 

1. Bagian Depan 

Bagian yang pertama disebut bagian depan atau bagian muka. Pada bagian ini, struktur laporan riset yang disusun mencakup 3 jenis halaman. Yaitu sampul, daftar isi, dan ringkasan atau abstrak. Berikut penjelasannya: 

a. Sampul 

Sampul secara umum adalah bagian paling luar dari suatu dokumen, baik dokumen cetak maupun dalam bentuk elektronik. Sampul wajib mencantumkan judul, nama penulis dengan NIM, jurusan yang diambil penulis, logo perguruan tinggi, dan nama perguruan tinggi yang menaungi. 

b. Daftar Isi

Isi kedua dari bagian depan adalah daftar isi. Secara umum daftar isi akan menjelaskan daftar seluruh bab dan sub bab dari laporan yang disusun lengkap dengan nomor halaman. 

c. Ringkasan atau Abstrak 

Isi ketiga dan terakhir dari bagian depan adalah ringkasan atau abstrak. Bagian ini akan menjelaskan secara ringkas mengenai topik yang diteliti, latar belakang, tujuan, dan hasil penelitian secara sekilas. Selain itu, wajib mencantumkan kata kunci minimal 3 kata kunci. 

2. Bagian Utama 

Format kedua di dalam laporan mini riset adalah bagian utama. Bagian utama adalah bagian yang menjadi inti pembahasan dari laporan tersebut. Pada bagian ini akan terdiri dari beberapa bab inti. Yaitu: 

Bab I : Pendahuluan 

Bab pendahuluan akn berisi beberapa subbab. Seperti Latar belakang masalah, perumusan masalah, dan tujuan kegiatan penelitian yang dilakukan. 

Bab II : Tinjauan Pustaka 

Kajian pustaka adalah bab di dalam laporan yang isinya menjelaskan sejumlah teori mengenai konsep dan teori yang digunakan berdasarkan literatur yang tersedia. Isinya sesuai referensi yang digunakan. 

Bab III : Metode pelaksanaan 

Bab metode pelaksanaan berisi penjelasan mengenai dua hal. Yakni pengumpulan data yang relevan dengan metode yang yang dipilih. Metode disini adalah metode penelitian yang digunakan. 

Selain itu, teknik pengumpulan data yang digunakan juga akan dipaparkan di bab ketiga ini. Misalnya memilih teknik wawancara, kemudian menjelaskan alasannya secara sekilas. 

Disusul menyebutkan nama narasumber, profesinya, dan informasi lain yang menunjukan narasumber tersebut tepat dijadikan sumber data lewat wawancara. 

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan 

Bab keempat dari laporan mini riset berisi beberapa subbab. Mencakup Gambaran Umum Lokasi Penelitian, Deskripsi temuan hasil penelitian dan Pembahasan hasil penelitian. Berikut penjelasan singkatnya: 

  1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
    Subbab ini akan berisi penjelasan mengenai gambaran umum dari lokasi penelitian. Misalnya mencantumkan nama tempat atau perusahaan yang menjadi lokasi penelitian, latar belakang berdiri. 
  2. Deskripsi Temuan Hasil Penelitian 
    Subbab ini akan berisi informasi yang mendeskripsikan hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa. Kemudian menjelaskan apakah hasil atau temuan penelitian tersebut sudah menjawab rumusan masalah atau belum. 
  3. Pembahasan Hasil Penelitian
    Subbab ini akan berisi informasi atau ulasan mahasiswa terhadap hasil penelitian. Mencakup penjabaran data penelitian, hasil analisis, dan hasil pengujian atau analisis data penelitian secara mendalam. 

Bab V : Kesimpulan dan Saran 

Bab terakhir di dalam bagian utama laporan mini riset adalah kesimpulan dan saran. Kesimpulan disini berisi informasi mengenai hasil penelitian secara ringkas dan jelas. 

Sementara saran berisi informasi mengenai masukan untuk penelitian selanjutnya maupun saran implikasi temuan (hasil) penelitian yang dilakukan. Sehingga pembaca laporan bisa mendapat informasi ringkas mengenai hasil penelitian dan implikasinya seperti apa. 

3. Bagian Akhir 

Format laporan mini riset yang terakhir adalah bagian akhir, disebut juga sebagai bagian penutup. Isi dari bagian ini yang paling pokok dan wajib ada adalah daftar pustaka. Yakni sebuah daftar yang menjelaskan seluruh referensi yang digunakan. 

Dalam penyusunan daftar pustaka, mahasiswa akan menggunakan gaya sitasi tertentu. Bisa ditentukan oleh dosen pengampu mata kuliah yang memberi tugas. Bisa juga disesuaikan dengan kebijakan perguruan tinggi yang menaungi. 

Selain daftar pustaka, bagian akhir dari laporan kegiatan riset mahasiswa adalah lampiran. Berisi beberapa dokumen maupun foto yang dirasa perlu dilampirkan untuk menunjang isi laporan dan memberi informasi tambahan pada pembaca. 

Cara Melakukan Mini Riset

Memahami bahwa mini riset berbentuk karya tulis ilmiah, lebih tepatnya laporan hasil penelitian mini yang dilakukan mahasiswa. Maka tentu, penting bagi mahasiswa untuk memahami tata cara melakukan penelitian mini tersebut. Berikut beberapa tahapannya: 

1. Menentukan Topik dan Batasan Masalah 

Tahap yang pertama adalah menentukan topik secara spesifik sehingga mahasiswa juga perlu menentukan batasan masalah. Dalam hal ini, topik utama atau katakanlah tema penelitian mini ditetapkan oleh dosen. 

Kemudian, mahasiswa secara individu maupun berkelompok akan menentukan topik utama. Dalam hal ini topik lebih spesifik dan batasannya jelas. Misalnya, dosen menjelaskan fenomena penumpukan sampah. 

Maka mahasiswa bisa memilih topik studi perilaku masyarakat terkait pengolahan sampah, analisis dampak penumpukan sampah, evaluasi kebijakan pengelolaan sampah, dan sebagainya. 

2. Menyusun Rumusan Masalah dan Tujuan Riset 

Tahap kedua adalah menyusun rumusan masalah dan diikuti tujuan riset dilakukan. Rumusan masalah berisi daftar pertanyaan yang harus terjawab dari kegiatan riset yang dilakukan. Sementara tujuan riset menjelaskan apa yang akan dicapai dari kegiatan riset tersebut. 

Sebagai contoh, mahasiswa memilih topik mini riset “Studi perilaku warga terhadap pemilahan sampah rumah tangga”. Maka berikut beberapa contoh rumusan masalahnya: 

  • Bagaimana perilaku warga dalam melakukan pemilahan sampah rumah tangga?
  • Apa saja faktor yang mempengaruhi perilaku pemilahan sampah rumah tangga oleh warga?
  • Sejauh mana tingkat pengetahuan dan kesadaran warga terhadap pentingnya pemilahan sampah?

Sedangkan untuk tujuan riset dengan topik ini, contohnya adalah sebagai berikut: 

  • Untuk mengetahui pola perilaku warga dalam pemilahan sampah rumah tangga.
  • Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemilahan sampah.
  • Untuk mengukur tingkat pengetahuan dan kesadaran warga mengenai pemilahan sampah rumah tangga.

3. Menentukan Metode Pengumpulan Data 

Tahap berikutnya adalah menentukan metode pengumpulan data. Dimana ada beberapa teknik, seperti wawancara kemudian observasi, membagikan kuesioner, membagikan angket, dan sebagainya. 

4. Melakukan Pengumpulan Data 

Tahap keempat adalah melakukan pengumpulan data sesuai metode yang sudah ditentukan di tahap sebelumnya. Misalnya, pengumpulan data dengan kuesioner. Maka mahasiswa menyusun daftar pertanyaan, membuat form, dan membagikan link ke responden. 

5. Melakukan Analisis Data dan Menarik Kesimpulan 

Setelah data penelitian didapatkan, tahap berikutnya adalah melakukan analisis. Analisis bisa menggunakan aplikasi Ms Excel, SPSS, dan sebagainya sehingga bisa lebih efektif dan efisien. Selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan sebagai hasil analisis data penelitian. 

6. Menyusun Laporan Mini Riset 

Tahap yang terakhir adalah menyusun laporan penelitian mini itu sendiri. Formatnya sama seperti penjelasan sebelumnya. Namun, para mahasiswa bisa menggunakan format yang diberlakukan perguruan tinggi dan biasanya diterbitkan buku panduan. 

Contoh Mini Riset

Membantu lebih memahami lagi apa dan bagaimana melakukan mini riset. Maka berikut contoh judul dan detail lain sampai ke bagian metodologi penelitian: 

Judul mini riset: Studi Perilaku Warga dalam Pemilahan Sampah Rumah Tangga di RT 05 RW 03 Kelurahan X

Latar Belakang

Penumpukan sampah rumah tangga menjadi masalah utama di Kelurahan X, sebagian besar disebabkan karena kurangnya pemilahan sampah dari sumbernya. Penting untuk memahami perilaku warga terhadap kebiasaan memilah sampah agar dapat dirancang intervensi yang tepat.

Rumusan masalah

  1. Bagaimana perilaku warga dalam memilah sampah rumah tangga?
  2. Apa saja kendala yang dihadapi warga dalam melakukan pemilahan?

Tujuan Penelitian 

  1. Mengidentifikasi kebiasaan warga dalam pemilahan sampah.
  2. Mengetahui faktor penghambat perilaku pemilahan.

Metodologi Penelitian 

  1. Jenis penelitian: Deskriptif kuantitatif
  2. Instrumen: Kuesioner (20 responden)

Analisis data: Statistik deskriptif (persentase, tabel)

Ubah hasil mini riset menjadi karya buku ber-ISBN dengan menerbitkanya di Penerbit Deepublish. Kesulitan melakukan perubahan ke dalam bentuk buku? Tak perlu khawatir, gunakan Layanan Konversi KTI dan terbitkan di Penerbit Deepublish sekarang!

Artikel Penulisan Buku Pendidikan