Rubrik Penilaian: Manfaat, Cara Membuat, Contoh

Rubrik Penilaian

Dalam melaksanakan kegiatan mengajar, dosen di Indonesia tentunya ada tahap dimana menyusun rubrik penilaian. Rubrik ini biasanya disebut juga sebagai skema penilaian, lembar kriteria, dan panduan penilaian. 

Jika perguruan tinggi tempat Anda mengabdi tidak memakai istilah rubrik, Anda bisa jadi menggunakan salah satu dari beberapa istilah lain tersebut. Jadi, Anda tidak perlu bingung karena mengarah pada satu dokumen saja. 

Dalam menyusun panduan penilaian, perlu ketelitian dalam melakukannya. Sebab panduan ini yang akan memastikan penilaian dari tugas maupun hasil ujian mahasiswa tetap objektif dan bisa dipertanggungjawabkan. Berikut informasinya. 

Apa Itu Rubrik Penilaian?

Dikutip melalui Universitas Islam Indonesia (UII), rubrik penilaian adalah instrumen penilaian yang digunakan dosen dalam mengukur kinerja mahasiswa berdasarkan deskripsi spesifik yang menggambarkan kemampuan mahasiswa untuk suatu level tertentu pada suatu aspek. 

Isi dari rubrik ini adalah kriteria atau indikator penilaian. Biasanya disusun oleh dosen sebelum memulai semester dan bersamaan dengan penyusunan RPS. Jika hendak memberikan tugas kepada mahasiswa, rubrik ini juga akan disusun sebelumnya. 

Menyusun rubrik sangat penting untuk membantu dosen menentukan penilaian pada kinerja dan kualitas kinerja mahasiswa dalam memahami materi dan mengerjakan tugas. Sehingga penilaian yang dilakukan sifatnya objektif, bukan subjektif yang berlaku menyeluruh ke semua mahasiswa. 

Rubrik penilaian bisa diterapkan untuk berbagai jenis tugas, baik itu tugas menyusun esai, makalah, artikel ilmiah atau paper, laporan laboratorium, hasil kerja kelompok mahasiswa, dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Istilah rubrik biasanya tidak hanya diterapkan di lingkungan perguruan tinggi tetapi juga diterapkan di jenjang sekolah, dimana akan disusun oleh guru. Penyusunannya memberi panduan tepat bagaimana melakukan penilaian. 

Selain itu, rubrik ini biasanya juga akan disampaikan kepada mahasiswa sebelum mulai mengerjakan tugas kuliah. Tujuannya agar mahasiswa paham tugas yang diberikan, bagaimana mengerjakannya, dan bagaimana mendapatkan nilai maksimal. 

Hal ini sekaligus membantu mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan dosen saat menyusun RPS sebab mahasiswa paham betul bagaimana memaksimalkan nilai dan termotivasi untuk memahami materi perkuliahan. 

Manfaat Rubrik Penilaian 

Menyusun rubrik penilaian kemudian membantu memberikan manfaat, baik kepada dosen maupun kepada para mahasiswa. Bagi dosen, rubrik yang disusun memberi sejumlah manfaat di bawah ini: 

1. Menjaga Objektivitas dalam Penilaian 

Manfaat pertama dari rubrik bagi dosen adalah menjaga proses penilaian tetap objektif. Hal ini tentu penting untuk memastikan penilaian adil tanpa memandang siapa mahasiswanya. 

Bagi dosen, hal ini penting untuk menjaga integritas dan menjaga semangat mahasiswa dalam belajar. Ketika penilaian subjektif dan hanya memberi nilai tinggi pada mahasiswa tertentu, hal ini berdampak buruk bagi citra dosen dan kehilangan respek mahasiswa. 

2. Memberi Efisiensi dalam Proses Penilaian 

Isi dari rubrik berisi poin-poin indikator penilaian sehingga membantu proses penilaian tugas yang diberikan kepada mahasiswa menjadi lebih cepat. Hal ini penting agar bisa segera beralih ke kewajiban akademik lain. 

Tanpa rubrik, para dosen bisa saja kesulitan dan kebingungan harus menilai dengan cara bagaimana. Jika ujian dalam bentuk soal pilihan ganda, Anda bisa mengacu pada jumlah jawaban yang benar. 

Namun, bagaimana jika soal isian dan tugas mahasiswa dalam bentuk karya tulis ilmiah seperti membuat esai? Rubrik bisa membantu menentukan apa yang harus dinilai dan berapa nilai sesuai kualitas tugas yang dikerjakan mahasiswa. Penilaian dengan rambu-rambu yang jelas tentu jauh lebih efisien. 

3. Mendorong Keterlibatan Mahasiswa dalam Perkuliahan 

Manfaat yang ketiga dari rubrik penilaian bagi dosen adalah memiliki kemampuan untuk mendorong keterlibatan mahasiswa. Hal ini terjadi karena mahasiswa paham betul apa saja yang akan dinilai setiap melakukan tugas. 

Tak hanya itu, memahami apa saja yang mempengaruhi nilai akhir di penghujung semester. Dosen bisa mencantumkan keterlibatan mahasiswa di kelas sebagai indikator penilaian. Sehingga mendorong mereka ikut andil dalam setiap pertemuan. 

4. Meningkatkan dan Menjamin Transparansi Penilaian

Rubrik juga bermanfaat bagi dosen untuk meningkatkan dan menjamin transparansi dalam proses penilaian karena kriteria atau indikator penilaian jelas dan bisa diikuti mahasiswa. Nilai akhir yang diberikan sejalan dengan kualitas dari tugas yang dikumpulkan mahasiswa. 

5. Membantu Memberi Umpan Balik pada Mahasiswa 

Manfaat rubrik berikutnya bagi dosen adalah membantu dalam memberi umpan balik pada tugas yang dikerjakan dan dikumpulkan mahasiswa. Misalnya, ada tugas esai yang memiliki kekurangan di bagian pembuka. 

Dosen bisa menuliskan komentar atau membahasnya di kelas sehingga mahasiswa mendapat umpan balik dan menghindari kesalahan tersebut pada tugas berikutnya. 

Manfaat Rubrik Penilaian untuk Mahasiswa

Sementara itu, rubrik penilaian juga memberi manfaat kepada mahasiswa, diantaranya: 

1. Meningkatkan Pemahaman Materi Perkuliahan 

Bagi mahasiswa, keberadaan rubrik bisa meningkatkan pemahaman pada materi perkuliahan yang disampaikan dosen. Hal ini bisa terjadi karena mahasiswa memahami betul apa saja yang akan dinilai oleh dosen. 

Sehingga mereka akan menjaga fokus dalam setiap perkuliahan. Hal ini meningkatkan pemahaman mereka pada materi yang diajarkan. Kemudian berimbas pada tugas yang baik dan benar atau minim kesalahan. 

2. Memahami Ekspektasi Penugasan 

Kadang kala, mahasiswa tidak memahami kenapa suatu tugas diberikan oleh dosen dan tidak paham bagaimana membuat tugas tersebut dengan benar. Dengan adanya rubrik, mahasiswa memahami betul dua aspek tersebut agar mengerjakan tugas dengan tepat.

Hal ini juga bisa mendorong tingkat pemahaman mahasiswa pada materi perkuliahan karena tugas dari dosen juga berkaitan dengan materi tersebut. 

3. Mendorong Peningkatan Kualitas Tugas 

Adanya rubrik penilaian juga mendorong mahasiswa untuk meningkatkan kualitas dari tugas yang dibuat. Misalnya, ada indikator kerapian dan orisinalitas pada tugas karya tulis ilmiah. 

Mahasiswa akan mencoba mengikuti dan mematuhi indikator penilaian tersebut. Hal ini mendorong mereka mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh dan meminimalkan aksi copy paste begitu saja. 

4. Meningkatkan Motivasi dalam Belajar 

Manfaat berikutnya dari rubrik yang disusun dosen adalah meningkatkan motivasi dalam belajar. Hal ini terjadi karena mahasiswa memahami betul apa saja yang mempengaruhi nilai mata kuliahnya. 

Kemudian, sadar betul bahwa dosen yang mengajar bersikap profesional dengan memberi penilaian objektif. Jika dosen menilai secara subjektif, mahasiswa cenderung kehilangan minat untuk kuliah. Rubrik membantu mencegah hal tersebut. 

5. Mampu Menghargai Dosen 

Manfaat berikutnya dari rubrik adalah membantu mahasiswa memberikan penghargaan pada dosen. Artinya mahasiswa bisa lebih menghargai dosen sebagai pendidik dan sumber ilmu serta wawasan. 

Sebab mereka sadar betul dosen yang mengajar mereka adalah dosen adil dan profesional. Tidak pernah timpang dalam memberi nilai karena mengacu pada rubrik sehingga mereka respek dan semangat mengikuti perkuliahan. 

Cara Menyusun Rubrik Penilaian 

Setelah memahami apa itu rubrik penilaian dan manfaatnya bagi dosen maupun mahasiswa. Anda perlu mengetahui juga bagaimana menyusun rubrik tersebut dengan baik dan benar. Berikut tata cara menyusun rubrik penilaian:

1. Menentukan Tujuan Pembelajaran 

Tahap yang pertama adalah menentukan dulu tujuan pembelajaran atau tujuan pemberian tugas. Setiap materi yang disampaikan dan tugas yang diberikan kepada mahasiswa tentu butuh tujuan yang jelas. 

Hal ini membantu menentukan kriteria dalam melakukan penilaian. Jadi, tahap awal adalah menentukan dulu tujuan yang ingin dicapai. Apakah meningkatkan kemampuan mahasiswa menyusun karya tulis, kepercayaan diri melakukan presentasi, atau yang lainnya. 

2. Menentukan Kriteria Penilaian 

Tahap yang kedua adalah menentukan kriteria atau indikator penilaian yang mengacu atau relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Tujuan yang jelas membantu menentukan kriteria penilaian yang tepat. 

Misalnya, dosen memberi tugas presentasi di depan kelas dengan tujuan mendorong kemampuan komunikasi mahasiswa. Maka indikator penilaian dilihat dari bagaimana penjelasan diberikan, bagaimana menjawab pertanyaan mahasiswa lain, penguasaan materi. 

3. Menentukan Skala Penilaian 

Tahap ketiga dalam menyusun rubrik penilaian adalah menentukan skala penilaian. Tugas dalam bentuk karya tulis ilmiah, presentasi, dan sejenisnya yang tidak bisa diukur secara numerik. Perlu dinilai dengan skala penilaian, misalnya dari angka 1-5 atau 1-10. 

4. Menyusun Deskripsi Penilaian 

Tahap berikutnya adalah menyusun deskripsi dari skala penilaian yang sudah ditetapkan di tahap sebelumnya. MIsalnya dalam menilai kualitas presentasi mahasiswa, dosen memutuskan skala penilaian dari 1-5. 

Maka di tahap ini dijelaskan, nilai 1 karena apa, nilai 2 karena apa, dan seterusnya. Misalnya memberi nilai 1 karena tingkat penguasaan materi kurang. Nilai 2 karena penguasaan materi tidak rata antar anggota kelompok, dan seterusnya. 

5. Memeriksa Ulang Rubrik 

Tahap yang kelima dalam menyusun rubrik adalah membaca ulang rubrik tersebut dan melakukan koreksi atau revisi jika diperlukan. Revisi dan koreksi bisa menambah penjelasan deskripsi penilaian, indikator penilaian, skala penilaian, dll sesuai kebutuhan. 

6. Uji Coba Rubrik Penilaian 

Tahap keenam adalah melakukan uji coba pada rubrik yang sudah disusun. Caraya dengan memberi tugas kepada mahasiswa dan melakukan penilaian pada kualitas tugas yang diberikan. Cara lain, dipresentasikan kepada mahasiswa dan terbuka untuk kritik dan saran. 

7. Menerima Masukan dan Melakukan Penyesuaian 

Jika pada tahap uji coba ada kritik dan saran dari mahasiswa. Maka selanjutnya adalah melakukan penyesuaian. Sebab kritik dan saran tersebut bisa menyempurnakan rubik yang disusun agar penilaian objektif dan bisa dipertanggung jawabkan serta mudah diterapkan. 

Contoh Rubrik Penilaian 

Membantu menyusun rubrik penilaian yang baik, maka berikut beberapa contoh yang bisa dipelajari dan dijadikan ide atau inspirasi: 

1. Rubrik Penilaian Makalah Ilmiah

Kriteria Skor 4 (Sangat Baik)Skor 3 (Baik)Skor 2 (Cukup)Skor 1 (Kurang)
Isi dan KedalamanPembahasan sangat lengkap, kritis, dan mendalamCukup lengkap dan menunjukkan pemahamanPembahasan dangkal dan kurang mendalamTidak menunjukkan pemahaman yang memadai
Struktur Makalah Struktur sangat rapi dan logis (pendahuluan – isi – penutup)Struktur cukup jelas dan runtutAda bagian yang tidak runtut atau tidak logisStruktur tidak jelas, acak, atau berantakan
Tata Bahasa Bahasa akademik tepat, bebas dari kesalahanAda beberapa kesalahan kecilBanyak kesalahan dalam tata bahasa atau ejaanSangat banyak kesalahan, mengganggu pemahaman
Referensi dan SitasiMenggunakan banyak referensi ilmiah terbaru dan relevanReferensi cukup relevan dan sesuaiReferensi terbatas dan tidak konsistenReferensi tidak relevan atau tidak dicantumkan

2. Rubrik Penilaian Presentasi

Skor Deskripsi Penilaian 
4Materi sangat dikuasai, penyampaian sangat jelas dan menarik, penggunaan media sangat baik
3Materi cukup dikuasai, penyampaian cukup jelas, media presentasi mendukung
2Penguasaan materi kurang, penyampaian kurang lancar, media kurang mendukung
1Tidak menguasai materi, penyampaian tidak jelas, media tidak digunakan atau tidak relevan

Artikel Penulisan Buku Pendidikan