Pernahkah merasa isi dari slide presentasi yang disusun terlalu padat oleh teks sehingga kurang menarik? Jika iya, maka salah satu solusinya adalah menggunakan tool Napkin AI. Dimana tools berbasis Ai ini membantu membuat visualisasi data.
Jadi, penjelasan yang awalnya berbentuk teks panjang kemudian bisa divisualisasikan. Misalnya menjadi diagram yang kemudian bisa dimasukan ke slide presentasi. Sehingga terlihat lebih menarik dan mudah dipahami. Lalu, bagaimana cara memakai Napkin AI untuk kebutuhan ini? Berikut informasinya.
Sekilas Tentang Tool Napkin AI
Tool Napkin AI adalah aplikasi atau platform berbasis teknologi AI yang membantu pengguna mengubah teks menjadi bentuk visual. Para pengguna akan dibantu untuk membuat gambar ilustrasi, bagan alur atau diagram alur, flowchart, dll. dari teks.
Melalui tools berbasis AI ini, siapa saja yang kesulitan menggunakan aplikasi desain grafis dalam memvisualisasikan data. Maka akan sangat terbantu untuk membuat visualisasi tersebut dalam hitungan detik.
Tools ini menyediakan 2 mode penggunaan. Mode pertama adalah “By pasting my text content” dan mode kedua adalah “By generating text using AI”. Pada mode “By pasting my text content”, pengguna bisa menyalin teks ke platform Napkin. Misalnya dari Word, PPT, Excel, dll ke Napkin. Dalam hitungan detik, teks tersebut divisualisasikan.
Sementara pada mode “By generating text using AI”, pengguna akan mengetik prompt pada kolom yang tersedia. Prompt ini akan diolah oleh Napkin AI dan disajikan hasil ringkasan berbasis sejumlah referensi yang sifatnya online (publikasi online).
Hasil rangkuman tersebut, kemudian bisa diubah Napkin menjadi bentuk visual sesuai permintaan pengguna. Hasil visualisasi ini kemudian bisa diunduh dalam format PDF, PNG, PPT, dan lain sebagainya. Baru kemudian dimasukan ke dokumen, misalnya slide presentasi di Ms Power Point.
Tools Napkin bisa digunakan untuk menyempurnakan slide presentasi agar tidak terlalu padat oleh teks. Visualisasi data juga menjadikan slide presentasi enak dilihat dan lebih mudah dipahami.
Sehingga cocok digunakan akademisi, baik dosen maupun mahasiswa untuk kebutuhan presentasi. Apalagi, tools ini bisa diakses gratis meski ada beberapa batasan fitur. Jika ingin mengakses semua fiturnya, maka bisa upgrade ke paket berbayar.
Manfaat Tool Napkin AI
Meskipun banyak yang menggunakan Napkin AI untuk tujuan memvisualisasikan data atau teks. Namun, tool AI ini tidak hanya bisa digunakan untuk hal tersebut saja. Selain itu, menggunakan tools ini juga memberi banyak manfaat. Diantaranya adalah:
1. Membantu Merangkum Data (Informasi)
Sesuai dengan penjelasan mengenai 2 jenis mode dalam tool Napkin. Maka salah satu manfaat dari tool ini adalah membantu merangkum data. Jika mengimpor teks dari aplikasi lain, misal Word, maka Napkin bisa membantu merangkumnya.
Begitu juga saat menyusun prompt, misalnya mengetik “Apa itu hujan?”. Maka Napkin akan mencari informasi mengenai topik ini dan menyajikan rangkuman dari berbagai sumber.
Jadi, tool Napkin bisa digunakan untuk merangkum teks. Baik pada dokumen, maupun hasil pencarian data dari sistem di Napkin sendiri. Hasilnya kemudian bisa disalin maupun diunduh dalam format PDF. Sehingga memahami suatu teks atau topik menjadi lebih mudah dengan tool AI ini.
2. Membantu Menyusun Dokumen dalam Format PDF
Manfaat yang kedua dari Napkin AI adalah membantu dalam menyusun dokumen. Dimana dokumen tersebut hasil rangkuman dari teks maupun hasil pencarian data oleh Napkin sendiri.
Dokumen berisi ringkasan ini, bisa digunakan sebagai catatan pribadi. Misalnya dipakai mahasiswa untuk memiliki ringkasan materi yang sudah dipaparkan dosen melalui PPT yang dipresentasikan di jam kuliah.
Sehingga versi ringkas ini lebih mudah dipelajari dan dipahami untuk menunjang pembelajaran mandiri. Napkin menyediakan fitur untuk mengunduh hasil rangkuman dalam format PDF. Jika memakai akun berbayar, berlangganan, maka format unduhan lebih beragam.
3. Menghemat Waktu, Tenaga, dan Biaya untuk Visualisasi Data
Manfaat yang ketiga, tentu saja memberi efisiensi. Baik dari aspek waktu, tenaga, maupun biaya ketika memvisualisasikan data. Napkin AI memang tidak menyediakan fitur untuk membuat grafik sebagaimana pada Excel dan Word.
Sebab, tool ini membantu memvisualisasikan data bukan memvisualisasikan angka. Jadi, data dalam bentuk teks yang bisa divisualisasikan dengan tool satu ini. Hasil visualisasi dibentuk dalam hitungan detik, kemudian bisa diunduh.
Jika Napkin digunakan untuk meringkas materi pembelajaran atau perkuliahan dari PPT yang dipresentasikan dosen atau guru. Maka hasil rangkuman bisa dibuat versi teks lengkap dengan versi visual. Selanjutnya bisa diunduh dalam format PDF untuk dibaca kapan saja dan dimana saja secara offline.
Bandingkan jika melakukan visualisasi data secara manual, misalnya dengan aplikasi desain grafis seperti Photoshop. Maka tentu butuh waktu lama. Namun, Napkin membantu mempercepat prosesnya sehingga hemat waktu dan tenaga. Sekaligus hemat biaya karena sudah bisa diakses secara gratis.
4. Membantu Kolaborasi dengan Tim
Manfaat yang keempat dari Napkin AI adalah bisa mendukung kolaborasi secara real time. Tool berbasis teknologi AI ini menyediakan fitur untuk berbagi dokumen. Yakni melalui fitur “Share”, kemudian pengguna tinggal menambahkan alamat email pengguna lain.
Sehingga satu file dokumen Napkin bisa dikerjakan bersama-sama secara jarak jauh (online). Hal ini membuat tool satu ini mendukung kolaborasi dalam menyusun karya tulis ilmiah, slide presentasi yang menjadi tugas kelompok, dll.
Masing-masing bisa berkontribusi mengerjakan halaman tertentu. Kemudian, masing-masing bisa saling memberi komentar, memberi penanda pada bagian tertentu yang penting atau perlu dikoreksi, menyisipkan gambar, dll sesuai kebutuhan.
5. Mengoptimalkan Tampilan dan Kualitas Isi Slide Presentasi
Manfaat selanjutnya dari Napkin AI, tentu saja mengoptimalkan tampilan maupun kualitas isi slide presentasi. Sesuai penjelasan di awal, hasil visualisasi data di Napkin bisa diunduh dalam format PDF, PNG, atau format lainnya.
Sehingga bisa dimasukan atau Insert ke slide presentasi yang dibuat di tool lain. Misalnya di PPT, Canva, dan lain sebagainya. Hal ini membantu memvisualisasikan teks di dalam slide presentasi tersebut, sehingga meminimalkan teks.
Teks yang berlebihan akan membuat slide presentasi terlihat kurang menarik dan sulit dipahami. Sehingga mendukung kelancaran presentasi, karena semua peserta atau audiens bisa memahami dengan isi isi presentasi tersebut.
Cara Menggunakan Napkin AI untuk Membantu Visualisasi Presentasi
Bagi siapa saja yang sering berurusan dengan dokumen dan ingin meringkasnya dengan cepat. Maupun familiar dengan kegiatan menyusun slide presentasi. Maka menggunakan Napkin AI bisa sangat membantu aktivitas tersebut.
Lalu, bagaimana cara membuat visualisasi data untuk slide presentasi dengan tool Napkin? Caranya sendiri sangat mudah dan bisa langsung diterapkan. Berikut detailnya jika menggunakan mode “By generating text using AI” (berbasis prompt):
- Buka browser di perangkat, dan masuk ke website resmi Napkin AI. Bisa lebih praktis melalui tautan berikut https://app.napkin.ai/.
- Bagi pengguna perdana, maka bisa registrasi akun terlebih dahulu. Pada halaman utama, silahkan klik “Sign In”. Supaya praktis, bisa registrasi akun menggunakan akun Google. Ikuti langkah-langkah yang ditampilkan oleh sistem.
- Jika registrasi sudah selesai dilakukan, maka bisa mulai membuat proyek baru di tool Napkin. Caranya pada dashboard akun bisa klik menu “New Napkin”. Tunggu beberapa saat untuk sistem membuka file baru.
- Napkin akan meminta pengguna untuk memilih mode penggunaan, silahkan klik pilihan “By generating text using AI”.

- Sistem akan menampilkan halaman baru dengan kolom kosong untuk mengetik prompt, yakni seperti gambar di bawah ini:

Tahap berikutnya, silahkan mengetik prompt yang dibutuhkan. Misalnya bertanya pada Napkin mengenai suatu topik. Contohnya “Apa itu hujan?”, kemudian klik “Continue”. Tunggu beberapa saat sampai Napkin menampilkan file dokumen baru berisi hasil rangkuman dari berbagai referensi online. Berikut contoh tampilan hasil rangkuman Napkin:

Sebagai tips tambahan jika memakai mode dengan prompt, sebaiknya hasil rangkuman diperiksa. Sebab perlu mengantisipasi data yang disampaikan tidak valid, ada kesalahan penulisan, kesalahan struktur penulisan, dan lain sebagainya.
Sebab, AI sendiri pada dasarnya adalah sebuah platform atau perangkat lunak yang dibuat manusia. Sehingga apa yang dikerjakan belum tentu 100% benar dan tetap perlu diperiksa oleh pengguna.
- Tahap berikutnya adalah membuat visualisasi data, silahkan blok teks yang ada di file buatan Napkin. Kemudian klik ikon petir dalam lingkaran berwarna hijau yang ada di sisi sebelah kiri teks yang di blok tersebut. Ikon ini adalah fitur Generate Visuals dari Napkin. Silahkan di klik dan tunggu beberapa saat untuk sistem membuat visualisasi dari teks yang dipilih.

- Hasil visualisasi oleh sistem akan ditaruh di bawah teks yang di blok. Napkin akan merekomendasi beberapa pilihan tampilan visualisasi data. Silahkan memilih yang dirasa paling sesuai dan paling mudah dipahami.


- Tahap berikutnya, adalah mengunduh visualisasi data tersebut dari Napkin. Diawali dengan mengklik hasil visualisasi, kemudian pilih pilihan download dengan klik ikon panah ke bawah yang muncul di pojok kanan atas hasil visualisasi Napkin AI. Pilih format unduhan apakah PDF, PNG, atau lainnya sesuai kebutuhan. Tunggu beberapa saat sampai proses mengunduh visualisasi tersebut selesai.

- Tahap akhir, silahkan mencari file hasil unduhan visualisasi data yang dibuat oleh Napkin di perangkat yang digunakan. Kemudian bisa di-insert ke dokumen yang disusun di platform lain. Misalnya di Ms Word, Ms Excel, PPT. Selesai.
Penjelasan langkah-langkah menggunakan Napkin AI untuk membuat visualisasi data di atas sekali lagi dengan mode “By generating text using AI”. Jika sudah memiliki dokumen berisi materi, misalnya artikel ilmiah dari jurnal dalam format PDF. Maka bisa meminta Napkin merangkumnya dengan memakai mode “By pasting my text content”.
Langkah-langkahnya secara garis besar sama. Hanya saja, berbeda sedikit di tahap awal. Yakni, pengguna perlu mengunggah dokumen tersebut ke sistem Napkin AI. Sehingga akan dianalisis, dirangkum, dan baru kemudian bisa dibuat visualisasinya untuk bagian-bagian tertentu dalam teks.
Opsi lainnya, adalah dengan menyalin bagian tertentu dari teks dalam dokumen tersebut. Misalnya paragraf tertentu di halaman tertentu ke Napkin, dan akan dibantu dibuat visualisasinya.
Sehingga, kuncinya adalah menentukan mode penggunaan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Selebihnya, semua tahapannya sama apapun mode yang dipakai. Prosesnya cepat dan tidak memakan waktu lama serta tahapannya ringkas. Jadi, dijamin mudah untuk diterapkan langsung di tool Napkin AI.