Daftar Isi
Diagram lingkaran atau disebut juga sebagai pie chart menjadi salah satu model visualisasi data yang banyak digunakan. Khususnya ketika butuh penyajian data secara visual dan jumlah serta jenis data yang divisualisasikan tidak banyak.
Membuat pie chart tentu semakin mudah dengan memanfaatkan sejumlah aplikasi masa kini, tetapi pembuatannya juga harus menyesuaikan dengan data aktual yang didapatkan atau dikumpulkan. Jadi, seperti apa cara yang benar membuat pie chart? Berikut informasinya.
Diagram Lingkaran dalam Visualisasi Data
Diagram lingkaran atau pie chart adalah alat visual yang digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk lingkaran yang terbagi menjadi beberapa bagian.
Diagram berbentuk lingkaran ini lantas menampilkan beberapa kategori data. Setiap bagian akan terpisah atau terlihat seperti pizza yang dipotong. Besar kecil potongan menyesuaikan dengan skala data. Skala data di dalam diagram jenis ini biasanya dalam bentuk angka saja maupun persentase (%).
Tampilan yang sederhana dan menyajikan data dalam jenis yang terbatas, misalnya antara 2-5 jenis data saja. Kemudian, diagram ini mampu membuat pembaca memahami data tersebut secara keseluruhan sehingga diagram berbentuk lingkaran ini banyak digunakan.
Baik dalam presentasi bisnis di suatu atau oleh suatu perusahaan, presentasi data di sekolah sampai perguruan tinggi, dan lain sebagainya. Pembuatan diagram lingkaran atau pie chart juga terbilang sederhana.
Pie chart termasuk paling mudah dibanding teknik visualisasi data lain jika dibuat secara manual. Misalnya jika dibandingkan dengan diagram batang, diagram titik, dan sebagainya. Berikut adalah beberapa contoh pie chart dalam memvisualisasikan data:


sumber: Pinterest
Kapan Diagram Lingkaran Digunakan?
Teknik dalam memvisualisasikan data memang cukup beragam dan diagram lingkaran menjadi salah satunya. Data dengan karakteristik tertentu, bisa jadi akan sangat cocok ditampilkan dalam diagram berbentuk lingkaran, tetapi bisa juga sebaliknya.
Lalu, kapan waktu terbaik menggunakan diagram berbentuk lingkaran? Sesuai penjelasan sebelumnya, diagram jenis ini cocok untuk menampilkan data dalam kategori terbatas. Berikut penjelasan detailnya:
1. Ingin Membandingkan Beberapa Kategori Data
Diagram berbentuk lingkaran atau pie chart sangat cocok dipilih ketika ingin membandingkan beberapa kategori data. Artinya, teknik visualisasi data ini bisa dan cocok digunakan jika ingin membandingkan data dalam bentuk kategori.
Misalnya kategori data berdasarkan umur, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, dan sebagainya. Sehingga, data disajikan dalam bentuk lingkaran seperti pizza yang kemudian diiris.
Setiap irisan mewakili salah satu kategori data, begitu seterusnya sampai semua kategori mendapat jatah irisan dari satu lingkaran penuh. Jika irisan lebar, maka skala datanya besar. Sebaliknya, jika irisan kecil maka skala datanya juga kecil.
Karakteristik ini yang membuat pie chart cocok untuk membandingkan data dan kemudian bisa langsung dipahami oleh para pembaca. Apalagi jika setiap irisan diberi warna berbeda.
2. Berhadapan dengan Kategori Data yang Terbatas (Sedikit)
Waktu terbaik kedua untuk memvisualisasikan data ke dalam diagram lingkaran adalah kategori data terbatas. Secara umum, kategori data yang cocok untuk pie chart antara 2 kategori saja sampai maksimal di 6 kategori.
Jika lebih, akan membentuk irisan yang tidak terlalu lebar atau luas sehingga akan lebih sulit terbatas. Misalnya, ada 15 kategori data yang disajikan dalam pie chart. Maka akan membentuk irisan yang terlalu kecil dan justru memusingkan pembaca.
Bandingkan jika di dalam pie chart hanya ada 2 irisan, 3 irisan, sampai 6 irisan saja. Maka akan tampak jelas perbandingkan skala data dan lebih mudah dipahami. Selain itu, semakin banyak kategori data semakin lama pembuatan diagramnya.
Jadi, jika berhadapan dengan data yang kategorinya sedikit maka cocok memakai pie chart. Begitu juga sebaliknya. Supaya lebih mudah dipahami penjelasan ini, maka berikut perbandingan 2 contoh pie chart dengan kategori data yang sedikit dan banyak:
a. Kategori Banyak

sumber: Pinterest
b. Kategori Sedikit

sumber: Pinterest
3. Membutuhkan Visualisasi Data yang Sederhana dan Mudah Dipahami
Waktu terbaik ketiga untuk menggunakan teknik visualisasi data dengan diagram lingkaran atau pie chart adalah ketika butuh teknik visualisasi sederhana, tetapi bisa dengan mudah dipahami oleh pembaca.
Pie chart masih menjadi teknik visualisasi yang mudah untuk dibuat. Baik secara manual, maupun dibuat dengan bantuan aplikasi. Misalnya dibuat dengan Canva, Ms Excel, dan aplikasi jenis lainnya.
Hasil visualisasi data juga tampak sederhana, yakni menyajikan sebuah lingkaran dengan irisan-irisan atau potongan-potongan. Karena lingkaran dan ada pembagian irisan, data dengan beberapa kategori tetap mudah dipahami.
Pilihan Alat Bantu untuk Membuat Diagram Lingkaran
Seperti penjelasan sebelumnya, diagram lingkaran atau pie chart bisa dibuat manual dan bisa juga memakai alat bantu berbentuk aplikasi. Ada cukup banyak aplikasi atau platform yang bisa diandalkan untuk membuat pie chart. Berikut beberapa pilihannya:
1. Microsoft Excel
Alat bantu pertama untuk membuat pie chart secara otomatis adalah Microsoft Excel. Siapa yang tidak kenal dengan platform dari Microsoft ini? Platform berbentuk spreadsheet dan umum digunakan untuk membuat database sekaligus visualisasinya.
Dalam membuat pie chart, para pengguna bisa menggunakan fitur Insert Pie Chart melalui menu utama Insert. Namun, pengguna perlu membuat database dulu di spreadsheet. Sehingga ada proses memasukan data dalam tabel seperti biasanya. Baru kemudian dibuat visualisasi dalam bentuk pie chart.
2. Google SpreadSheet
Alat bantu kedua yang bisa dipakai untuk membuat pie chart adalah Google SpreadSheet. Secara umum, aplikasi ini memiliki fungsi mirip dengan Excel yang dikembangkan Microsoft. Sebab sama-sama berbentuk spreadsheet dan dipakai untuk membuat database beserta visualisasinya.
Hanya saja, buatan Google ini sifatnya online sehingga visualisasi data yang dibuat bisa diedit di perangkat lain tanpa perlu mengulang dari nol. Melalui fitur Sisipkan Diagram, maka pengguna bisa memvisualisasikan data dalam bentuk pie chart.
3. Canva
Alat bantu ketiga adalah Canva. Aplikasi ini menjadi jalan ninja bagi siapa saja untuk membuat desain dan konten digital secara praktis. Ada banyak template bisa digunakan dan diedit sesuai kebutuhan. Kemudian digunakan sesuai keinginan dan kebutuhan.
Canva juga menyediakan fitur untuk membantu pengguna membuat diagram lingkaran atau pie chart. Pengguna cukup masuk ke websitenya atau ke aplikasi yang sudah diinstal ke perangkat smartphone. Kemudian memilih template pie chart dan tinggal diedit sesuai kebutuhan.
4. Adobe Illustrator
Pilihan alat bantu yang keempat adalah Adobe Illustrator. Aplikasi ini tentu tidak asing bagi siapa saja yang menekuni dunia desain grafis. Sebab Adobe sendiri termasuk aplikasi desain grafis profesional.
Para pengguna bisa memanfaatkan berbagai fitur untuk membuat desain apapun dari nol. Termasuk membuat pie chart untuk kebutuhan visualisasi data. Baik untuk tujuan presentasi bisnis maupun penyajian data penelitian bagi akademisi dan peneliti.
5. Piktochart
Pilihan selanjutnya adalah platform berbasis AI bernama Piktochart. Sesuai dengan namanya, platform ini membantu para pengguna untuk membuat berbagai jenis visualisasi data. Mulai dari diagram batang, diagram titik, sampai diagram lingkaran.
Prinsip kerjanya mirip dengan Canva. Dimana sudah ada template pie chart dan tinggal dipilih lalu di edit agar sesuai kebutuhan. Hasil pie chart tersebut kemudian bisa diunduh maupun dibagikan secara online lewat tautan.
6. Microsoft Word
Tak hanya Excel, Microsoft melalui Word juga menyediakan fitur untuk membantu pengguna dalam membuat diagram lingkaran atau pie chart. Bagi para pengguna yang ingin menyusun karya tulis ilmiah dan perlu ada visualisasi data.
Maka bisa membuat pie chart maupun teknik visualisasi lain yang disediakan oleh Word. Anda tidak perlu pindah ke aplikasi lain karena sudah bisa dibuat langsung di lembar kerja Word.
Selain beberapa alat bantu yang disebutkan dan dijelaskan di atas. Tentunya masih banyak pilihan lainnya. Sebab memang semakin hari semakin banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk membantu membuat visualisasi data dalam berbagai teknik. Silahkan memilih aplikasi yang dirasa paling mudah digunakan dan hasil visualisasinya paling sesuai harapan.
Cara Membuat Diagram Lingkaran
Bagi Anda yang masih merasa bingung bagaimana membuat diagram lingkaran. Berikut penjelasan tata cara pembuatannya diagram lingkaran di dua aplikasi:
1. Cara Membuat Diagram Lingkaran di Excel
Salah satu aplikasi perkantoran yang banyak digunakan untuk kebutuhan menyusun data, membuat laporan data, dan memvisualisasikannya adalah Ms Excel. Berikut adalah langkah-langkah membuat pie chart di Excel:
- Buka aplikasi Excel di perangkat komputer yang digunakan.
- Buat lembar kerja baru, disimpan dan diberi nama sesuai kebutuhan.
- Mulai dulu dengan membuat tabel data. Misalnya data nama marketing dan jumlah unit sepeda motor yang dijual. Sehingga ada 2 kategori data.
- Selanjutnya, shell berisi tabel data yang sudah dibuat di blok. Kemudian masuk ke menu “Insert” dan cari ikon pie chart seperti gambar di bawah ini:

- Jika ikon pie chart di klik, Excel secara otomatis akan menampilkan pilihan desain pie chart. Silahkan dipilih sesuai kebutuhan. Pada contoh akan dipilih model “3-D Pie”.
- Setelah menentukan pilihan, secara otomatis di lembar kerja Excel akan muncul pie chart dalam bentuk 3 dimensi. Contohnya seperti gambar berikut;
- Jika perlu diedit, misal diganti warna dan jenis huruf. Maka silahkan diedit sesuai kebutuhan. Caranya, jika ingin mengedit huruf dan warnanya maka bisa klik dua kali di teks pada diagram. Selanjutnya akan muncul pilihan fitur editing teks. Begitu juga jika ingin mengedit warna pada diagram, maka tinggal klik kanan dan akan muncul fitur editing.

2. Cara Membuat Diagram Lingkaran di Word
Ms Word juga menyediakan fitur yang membantu pengguna dalam membuat pie chart langsung di lembar kerja. Berikut detail langkah-langkahnya:
- Buka aplikasi Word di perangkat komputer yang digunakan.
- Buat lembar kerja baru, disimpan dan diberi nama sesuai kebutuhan.
- Tahap berikutnya, bisa langsung membuat pie chart. Letakan kursor di area dimana pie chart akan ditampilkan. Kemudian masuk ke menu “Insert” dan cari pilihan “Chart” yang dilambangkan dengan ikon diagram batang seperti gambar di bawah ini:

- Word akan menampilkan jendela Insert Chart, silahkan pilih “Pie Chart” yang ada di sisi sebelah kiri.
- Lalu, pilih model tampilan pie chart yang diinginkan dengan di klik satu kali. Jika sudah, silahkan klik tombol “Ok”.
- Secara otomatis, Word akan menampilkan pie chart di lembar kerja tepat di posisi kursor diletakan di awal.
- Kemudian akan muncul jendela Ms Excel berisi tabel data, silakan mengedit data sesuai kondisi dan kebutuhan. Maka tampilan pie chart di lembar kerja akan menyesuaikan langsung dengan perubahan data pada tabel.

Membuat pie chart dengan Excel maupun Word pada dasarnya memiliki langkah-langkah yang hampir sama. Hal ini tentu tidak mengherankan karena keduanya dikembangkan oleh satu perusahaan yang sama, yakni Microsoft.
Jika merasa hasil pie chart yang dibuat kurang menarik, Anda bisa menggunakan aplikasi atau alat bantu lain. Misalnya memakai Canva, Piktochart, dan sebagainya. Hanya saja ada batasan fitur jika memakai akun gratis. Jika ingin pie chart lebih menarik dan maksimal, maka mau tidak mau harus upgrade ke akun berbayar.
Baca artikel terkait visualisasi data berikut:
- Jenis Visualisasi Data untuk Penelitian, Gunakan yang Mana?
- Cara Menyajikan Data Penelitian dalam Buku Ilmiah
- 6 Tips Visualisasi Data agar Mudah Dipahami Kalangan Pembaca
- Diagram Batang, Jenis, dan Cara Pembuatannya untuk Penyajian Data Penelitian
- Cara Membuat Grafik di Excel dengan 2 dan 3 Variabel