Daftar Isi
Angket penelitian tidak bisa dilepaskan dari penelitian yang sifatnya kualitatif maupun kuantitatif. Angket penting digunakan untuk mengumpulkan data-data penelitian. Seringkali, kita menemukan jenis angket yang berbeda-beda. Sebelum melakukan angket atau kuesioner, kita harus tahu apa pengertian angket dan apa yang harus diperhatikan dalam penyusunannya.
Kali ini kita akan membahas mengenai angket atau kuesioner penelitian. Mulai dari pengertian, prinsip-prinsip, jenis, langkah-langkah, sampai dengan contohnya.
Angket di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebut dengan daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu dengan ruang untuk jawaban bagi setiap pertanyaan. Angket sama dengan kuesioner yaitu suatu alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi, atau bisa juga disebut sebagai daftar pertanyaan.
Kita sudah mempelajari pengertian angket secara umum menurut KBBI, nah, untuk itu kita akan mencari tahu bagaimana pendapat ahli mengenai pengertiannya. Penjelasannya seperti di bawah ini.
Baca Juga: Jenis Angket Penelitian yang Wajib Diketahui
Metode angket atau kuesioner instrumennya berupa angket atau kuesioner, sedangkan metode tes instrumennya adalah soal tes, sedangkan metode observasi instrumennya berupa check-list.
Angket atau kuesioner adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.
Daftar pertanyaan/angket/kuesioner adalah suatu sarana dalam pengumpulan data untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang suatu keadaan. Kuesioner mempunyai peranan penting, sebab di dalamnya mencakup semua tujuan dari survei atau penelitian. Selain itu, kuesioner harus mencakup tiga hal, yaitu, mudah ditanyakan, mudah dijawab, dan mudah diproses.
Angket atau kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data yang tak memerlukan kedatangan langsung dari sumber data atau responden penelitian.
Angket adalah suatu daftar atau kumpulan tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga oleh responden penelitian.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat diambil simpulan bahwa angket atau kuesioner penelitian adalah suatu cara atau teknik pengumpulan data dalam penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden penelitian.
Angket ini mengharuskan peneliti untuk menyesuaikan target atau responden yang akan dipilih. Peneliti hendaknya harus mempertimbangkan prinsip-prinsip dalam pembuatan angketnya supaya tepat sasaran. Prinsip-prinsip pembuatan angket bisa dipelajari di bawah ini.
Kasnodihardjo (1993:22) menjelaskan bahwa ada prinsip-prinsip dalam pembuatan atau penyusunan angket/kuesioner penelitian. Syarat-syarat yang harus dipenuhi seperti berikut.
Pada umumnya, masalah yang timbul menyangkut penggunaan kata-kata yang tepat supaya responden memahami benar pertanyaan yang diajukan. Ada kalanya hanya karena satu kata yang ganjil maka jawabannya berbeda dan jauh dari yang diharapkan.
Selain itu, perlu diperhatikan bahwa seorang peneliti dalam pertanyaannya jangan sampai menggabungkan beberapa pertanyaan dalam satu pertanyaan dan jangan sampai pertanyaan tersebut terlalu luas batasannya.
Pertanyaan harus dibuat sedemikian rupa, sehingga memudahkan responden untuk mengingat-ingat kembali hal-hal yang diperlukan untuk menjawab suatu pertanyaan. Cara yang sering dipakai ialah menggunakan “time line” dengan mengambil suatu peristiwa penting yang mudah diingat oleh responden. Setelah menggunakan cara tersebut, lalu masuk pada pertanyaan yang betul-betul diinginkan.
Bagaimanapun baiknya, suatu kuesioner akan tidak ada artinya kalau responden tidak mau atau menolak untuk memberikan jawaban. Hal ini bisa terjadi karena susunan pertanyaan ataupun kata-katanya kurang tepat, atau bahkan kurang berkenan pada responden. Oleh karena itu, diusahakan seorang peneliti hendaknya tidak menanyakan hal yang sulit atau hal-hal yang bersifat pribadi dalam wawancara.
Seringkali para responden mengetahui jawaban yang sebenarnya dari suatu pertanyaan dari peneliti, namun dia menolak untuk memberikan jawaban atau malah memberikan jawaban yang lain. Paling sering terjadi adalah munculnya pertanyaan soal income dan pengeluaran. Untuk menghindari bias, maka dipilih kalimat atau kata-kata yang tepat, misalnya dalam bentuk “perkiraan” atau “rata-rata”.
Kadangkala seorang peneliti menemui hambatan karena responden tidak bisa mengutarakan jawabannya dengan jelas. Untuk mengantisipasi hal tersebut, peneliti hendaknya harus sudah mempersiapkan hal-hal yang bisa menunjang keberhasilan wawancara. Misalnya adalah membawa contoh gambar atau suatu benda yang bisa membuat responden untuk memberikan jawabannya.
Peneliti haruslah menyaring responden dalam kuesioner yang digunakan untuk penelitian. Hal yang sering terjadi adalah pertanyaan-pertanyaan tidak terjawab karena ditanyakan pada responden yang salah. Oleh karena itu, seorang peneliti harus menyeleksi responden yang dipilih.
Baca Juga: Instrumen Penelitian : Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap
Tujuan dan fungsinya dinukil dari rismatrusyandi.blogspot.com, seperti berikut.
Tujuan adanya angket penelitian adalah sebagai berikut.
Fungsi angket dalam penelitian adalah sebagai berikut.
Ada beberapa jenisnya yang bisa digunakan, penjelasannya seperti di bawah ini.
Angket penelitian terbuka maksudnya adalah angket yang di dalamnya diberikan kolom yang bebas dijawab oleh responden. Jawaban pada angket terbuka tidak dibatasi dengan alternatif-alternatif jawaban seperti pada angket tertutup.
Angket tertutup maksudnya adalah angket yang di dalamnya sudah terdapat alternatif-alternatif jawaban yang dapat dijawab oleh para responden. Alternatif jawaban pada angket terbuka bisa berupa “YA” atau “TIDAK”, atau bisa juga pilihan objektif, sehingga responden memilih jawaban yang sesuai dengannya.
Kombinasi antara angket penelitian terbuka dan angket penelitian tertutup di dalamnya terdapat pertanyaan yang bersifat bebas dijawab oleh responden dan ada juga pertanyaan yang disertai alternatif-alternatif jawaban yang bisa dipilih oleh responden.
Angket penelitian langsung adalah angket penelitian yang di dalamnya berisi daftar pertanyaan yang berkaitan dengan personal atau pribadi responden, ada relevansi dengan penelitian. Contohnya adalah nama, pekerjaan, dan sebagainya.
Angket penelitian tidak langsung adalah angket penelitian yang di dalamnya berisi daftar pertanyaan tentang orang lain yang dijawab oleh responden, karena responden lah yang mengetahui jawaban mengenai hal-hal tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat digunakan dalam angket bermacam-macam jenisnya. Macam-macam pertanyaan dalam angket ini menurut Kasnodihardjo (1993:24-25) seperti berikut.
Jenis pertanyaan ini jawabannya tidak terbatas pada jawaban yang ditentukan oleh peneliti, akan tetapi responden bisa menjawab bebas dan leluasa mungkin dalam mengungkapkan jawabannya. Pertanyaan ini biasanya digunakan untuk menanyakan opini, motif, atau persepsi responden mengenai suatu hal.
Jenis pertanyaan ini sudah sedikit diarahkan oleh peneliti dalam jawabannya. Sedikit diarahkan maksudnya adalah pertanyaan ini sudah menjadi spesifik atau mendetail mengenai suatu hal yang ingin ditanyakan pada responden penelitian.
Jenis pertanyaan ini jawabannya sudah disediakan oleh peneliti dan responden tinggal memilih jawaban yang sesuai. Keuntungan dari jenis pertanyaan ini adalah tidak menyulitkan responden untuk memilih jawabannya.
Jenis pertanyaan jenis ini adalah modifikasi dari teknik multiple choice. Pada jenis pertanyaan ini, responden dapat memberikan jawaban lebih dari satu yang sesuai dengan suatu hal tertentu berkaitan dengan penelitian dengan cara checklist atau memberikan centang pada poin yang dipilih responden.
Jenis pertanyaan ini membuat responden memilih jawaban-jawaban yang sesuai dengan cara mengurutkan jawaban-jawaban yang sudah disediakan oleh peneliti. Jawaban yang dipilih oleh responden adalah jawaban yang diurutkan sesuai dengan pendapatnya berkaitan dengan suatu hal tertentu dalam penelitian.
Jenis pertanyaan ini hanya memberikan dua pilihan jawaban yang bisa dipilih oleh responden. Dua pilihan jawaban tersebut adalah “Ya” atau “tidak”. Responden memilih satu di antara dua jawaban tersebut yang sesuai dengan pendapatnya.
Jenis pertanyaan ini seringkali atau umumnya digunakan pada penelitian kualitatif. Biasanya pertanyaannya dimulai dengan salah satu subjek dan atas dasar jawaban responden tersebut maka dilanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang disusun sebagai kelanjutan dari jawaban tersebut.
Baca Juga: Data Penelitian: Pengertian, Klasifikasi, dan Contoh Lengkapnya
Menurut Kasnodihardjo (1993:25-36), prosedur atau langkah-langkah menyusun angket ada 8, sebagai berikut
Perencanaan yang matang atau sudah menyiapkan keperluan apa saja yang akan digunakan untuk kuesioner tersebut. Selain itu, peneliti harus menentukan sumber data atau responden yang akan ditanyai.
Informasi atau data yang ingin diperoleh dari sumber tersebut haruslah dicatat/daftar mulai dari data pokok yang diperlukan dan seterusnya.
Mencoba menempatkan diri menjadi orang-orang atau posisi seseorang yang akan memberikan jawaban/informasi
Menentukan urutan topik yang sesuai untuk ditanyakan terlebih dahulu
Menyusun pertanyaan-pertanyaan dengan jelas dan tidak ambigu, sehingga responden bisa memberikan jawaban secara jelas
Menentukan format kuesioner yang akan digunakan, seperti menyediakan ruang untuk jawaban dan sebagainya
Setelah yakin dengan pertanyaan dan format angket yang digunakan, peneliti menempatkan diri sebagai interviewer, mengukur pertanyaan-pertanyaan tersebut sudahkah baik dan tepat atau belum
Jika semuanya sudah siap untuk digunakan, saatnya terjun ke lapangan untuk mewawancarai responden yang berkaitan dengan penelitian.
Di bawah ini adalah penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangannya dinukil dari rismatrusyandi.blogspot.com.
Kelebihannya adalah sebagai berikut.
Kekurangan atau kelemahannya adalah sebagai berikut.
Angket penelitian atau kuesioner dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan distribusinya, dinukil dari penelitianilmiah.com, penjelasannya seperti di bawah ini.
Jenis angket atau kuesioner penelitian ini adalah dengan cara peneliti melakukan panggilan via telepon kepada responden untuk mengumpulkan jawaban atau pendapat mengenai penelitian yang sedang dilakukan.
Kelebihan kuesioner ini adalah responden memberikan respon yang cepat dan bisa memberikan banyak informasi, sedangkan untuk kekurangannya adalah banyak para responden ragu-ragu dalam memberikan jawaban atau pendapatnya mengenai suatu hal tersebut.
Jenis angket atau kuesioner penelitian ini adalah dengan cara peneliti mengirimkan kuesioner menggunakan media online, e-mail, atau secara daring. Contoh jenis penggunaan angket dengan computer questionnaire ini adalah dengan menggunakan google form.
Kelebihan kuesioner ini adalah hemat biaya dan menghemat waktu, sedangkan untuk kekurangannya adalah responden dapat mengabaikan kuesioner ini apabila tidak dipantau.
Jenis angket atau kuesioner penelitian ini adalah dengan cara peneliti mengirimkan surat atau kuesioner yang bersifat fisik, kemudian setelah selesai diisi oleh responden, surat tersebut dapat dikirim kembali ke peneliti.
Kelebihan kuesioner ini adalah responden dapat menyelesaikan dalam waktu yang cukup, menjawab dengan jujur, dan bisa dikerjakan saat waktu-waktu luang. Kekurangannya kuesioner ini adalah banyak memakan waktu
Jenis angket atau kuesioner penelitian ini adalah dengan cara peneliti mengunjungi rumah atau tempat kerja responden yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Keuntungan kuesioner ini adalah responden berada di lingkungan yang alami atau tempat biasa, sedangkan kekurangannya adalah membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Baca Juga: Pengertian Metode Penelitian, Tujuan, Macam, dan Contoh Lengkapnya
Contoh-contohnya bisa dipelajari seperti di bawah ini.
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…