Cara Membuat Buku

Menentukan Arah Menulis Buku Ajar

Apa saja sih aturan yang harus diperhatikan saat menulis buku ajar? Setidaknya setiap buku memiliki substansi isi syarat akan ilmu pengetahuan. Agar substansi yang di tulis tepat sasaran, Anda bisa mengikuti Rencana Pembelajaran (RP). Selain mengacu pada Rencana Pembelajaran, Anda juga penting menguasai alur struktur buku ajar yang baik.

Struktur Buku Ajar

Berikut 2 struktur buku ajar yang perlu Anda pahami:

1. Standar Proses RPP pada Penulisan Buku Ajar

Agar buku ajar mampu menghasilkan ulasan yang tepat sasaran dan sesuai dengan kurikulum pembelajaran. Maka buku tersebut harus di tulis menggunakan Rencana Pembelajaran (RP). Istilah rencana pembelajaran sebenarnya lebih akrab di sebut dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP).

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran memang lebih mengacu pada proses belajar mengajar secara tatap muka antara guru dan peserta didik, dalam satu pertemuan. Meskipun lebih di peruntukan untuk guru/dosen, tapi bagi penulis buku ajar juga memahami RPP ini. Fungsinya jelas, membantu dalam memberikan gambaran penyampain materi.

Ketika penulis buku ajar mampu menyeleraskan RPP yang dikerjakan dengan guru, maka nantinya selama menyampaikan isi buku ajar yang Anda tulis, guru/dosen pun juga bisa menstrasformasikan ilmu secara tepat dan efektif.

Kaitannya buku ajar di buat yang disesuaikan dengan RPP adalah membantu dalam mencapai kompetensi dasar (KD). Seperti yang kita tahu bahwa buku ajar tidak akan terstandar jika tidak ada bantuan dengan RPP, buku panduan guru dan silabus.

Standar proses pendidikan dasar dan menengah juga menyinggung bagaimana pesan dasar pembuatan RPP. Seperti yang disampaikan oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 tahun 2016 yang memaparkan tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah, bahwa ada beberapa hal penting yang patut di perhatikan ketika hendak menulis buku ajar. Sebagai berikut.

  1. Memperhatikan keberagaman peserta didik, di mana RPP yang dibuat, minimal mampu diterima dan dipahami oleh semua peserta didik. Begitupun ketika menulis buku ajar. Juga memperhatikan hal semacam itu.
  2. Fokus pada peserta didik, penulisan buku ajar di fokuskan untuk buku ajar. Dengan kata lain, isi materi yang disampaikan memang benar-benar diperuntukan untuk peserta didik sesuai tingkat dan jenjang tertentu. Missal, jika buku ajar di peruntukan untuk mahasiswa ilmu komunikasi, maka materi yang di tulispun juga berasal dari ilmu ekonomi.
  3. Sesuai konteks, jadi buku ajar yang ditulis sesuai konteks. Konteks dalam hal penulis buku ajar mampu mengenali situasi dan kondisi social ekonomi peserta didik. Tidak hanya itu, tetapi juga mengetahui budaya, wawasalan global dan perkembangan peserta didik pada saat buku itu di tulis.
  4. Informatif, buku di tulis secara informative. Jadi buku ajar tersebut ditulis memberikan ilmu pengetahuan yang terbaru. Secara tidak langsung, penulis buku ajar juga dituntut untuk memperbarui informasi terkini, yang terupdate saat ini.
  5. Mengembangkan kemandirian peserta didik, inilah tugas utama bagi seorang penulis buku ajar. Jadi buku ajar yang ditulis tidak sekedar memberikan teori dan ilmu baru, tetapi juga memberikan motivasi belajar secara mandiri.
  6. Memberikan umpan balik juga menjadi tantangan besar bagi penulis buku ajar. Dimana peserta didik dituntut memberikan penguatan dan memberikan timbal balik yang baik.

2. Elemen RPP pada Buku Ajar

Permendiknas nomor 41 tahun 2007 menyebutkan bahwa Rencana Pembelajaran (RPP) sebenarnya di susun oleh beberapa elemen komponen dasar. Di mana elemen komponen dasar ini pulalah yang juga dijadikan pegangan bagi penulis buku ajar, agar buku tersebut berbobot. Apa sajakah elemen kompetensi dasar tersebut?

  1. Identitas mata pelajaran, memang ketika menulis buku ajar tidak ada table komponen mata pelajaran tertentu. Namun sebenarnya buku ajar pun juga mengandung identitas mata pelajaran. Terlihat dari setiap buku ajar dicetak, pasti memiliki spesifik tema atau konsentrasi. Misal, ada banyak sekali judul buku ajar, dimana setiap judul sebenarnya spesifik menyoroti satu mata pelajaran saja. Missal buku keperawatan, ada juga buku psikologi, buku komunikasi dan masih banyak lagi.
  2. Standar kompetensi juga ada di buku ajar. Hal ini terlihat setiap focus ulasan pada buku ajar disusun oleh penulis yang memiliki kompetensi dan kemampuan berbeda-beda, sesuai dengan potensi si penulis. missal, dosen matematika menulis buku matematik, itulah yang dimaksud sesuai standar kompetensi. Dan standar kompetensi inilah yang digunakan sebagai kualifikasi kemampuan minimal.
  3. Buku akar memiliki standar kompetensi dasar. Jadi tidak hanya guru/dosen saja yang memiliki kompetensi dasar, seorang penulis buku ajar pun seharusnya juga demikian. Dikatakan memiliki standar kompetensi dasar ketika mampu menuliskan dan berhasil memberi kemudahan peserta didik untuk memahami buku yang Anda tulis.
  4. Indikator pencapain komptensi ini bisa dijalankan dengan mulus ketika penulis untuk melakukan observasi langsung. Observasi terhadap peserta didik. Sebenarnya cara ini bisa saja dilakukan jika penulis buku ajar juga seorang dosen.
  5. Prinsip penting yang menjadi focus penting bagi, khususnya Anda sebagai dosen yang menulis buku ajar adalah, transformasi ilmu. Jadi tujuan Anda tidak sekedar mendapatkan royalty dari hasil penjualan buku ajar, tetapi justru lebih focus pada pencapaian tujuan pembelajaran yang dapat dapat diaplikasikan oleh peserta didik.

Itulah dua kunci mudah agar tidak lagi binggung menentukan arah buku ajar. Setidaknya dengan menguasai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini memudahkan Anda menyusun draf buku yang hendak disampaikan. Sehingga isi buku ajar nantinya, ketika sudah jadi lebih tertarget dan sesuai dengan kruikulum.

Semoga dengan ulasan berikut membantu Anda mencapai tujuan dan mencerdaskan peserta didik (pembaca). Mengingat menulis buku ajar saat ini masih sangat berpeluang dan sedikit penulis buku ajar. Dua tips ini semoga semakin meningkatkan motivasi untuk produktif menulis buku ajar, karena jumlah penulis buku ajar masih terbilang sedikit, dibandingkan jenis buku lainnya. Salam literasi.

Setelah selesai menulis, Anda perlu memilih penerbit untuk menerbitkan buku ajar ber-ISBN di penerbit anggota IKAPI agar buku diakui Dikti.

Terbitkan buku di Penerbit Deepublish saja! Sudah 5000+ lebih akademisi dari doktor hingga profesor menerbitkan di sini. Anda tak perlu bingung soal format hingga proses penerbitan, konsultan kami akan membantu hingga buku Anda berhasil terbit.

Jadi, tak perlu ragu lagi, silakan daftar melalui laman Menerbitkan Buku di Deepublish sekarang juga!

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang buku ajar, Anda dapat mulai membaca bacaan berikut:

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!

Kontributor: Novia Intan

deepublish

Recent Posts

4 Teknik Analisis Data Kualitatif, Keuntungan & Tantangannya

Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…

2 hari ago

Tahapan Systematic Literature Review & Contohnya

Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…

2 hari ago

Kalimat Tidak Padu: Ciri, Contoh & Pentingnya saat Menulis Buku

Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…

2 hari ago

Cluster Random Sampling: Definisi, Langkah, Contoh

Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…

2 hari ago

Consent Form untuk Menghindari Pelanggaran Etika Penelitian

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…

2 hari ago

5 Cara Menghitung Sampel Penelitian dengan Tepat

Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…

3 hari ago