Saat ini biaya menerbitkan buku tidaklah mahal. Ada banyak cara untuk menerbitkan buku. Pertama dari penerbit buku mayor. Namun biasanya penerbit besar (mayor) menerima naskah dengan banyak pertimbangan, salah satunya genre tulisan yang dikirim harus sejalan dengan visi dan misi mereka. Bisa dikatakan, ada 4 quadran untuk karya tulis :
Nah, dari 4 quadran tersebut, yang hanya nomor satu dan dua saja yang biasanya mendapat lampu hijau dari penerbit. Ada kemungkinan nomor 3 akan diterima oleh penerbit, namun tidak seluruh penerbit bisa menerima karya yang termasuk dalam quadran ketiga tersebut. Bagaimana dengan kuadran ke empat? Nah, bila karya Anda masuk dalam kategori tersebut, berarti musti diperbaiki lagi, editing lagi dan dibenahi lagi. Bila perlu “bongkar” dan perbaiki total agar masuk dalam dua quadran paling atas.
Jika Anda memilih untuk berjuang supaya masuk penerbit mayor mungkin Anda akan mendapatkan royalti 10-15 persen. Berarti bila buku Anda dijual dengan harga Rp 50.000, Anda hanya akan mendapat royalti sekitar Rp 5.000 sampai 7.500 per eksemplar. Bila seandainya, ada 100 buku yang terjual dalam waktu satu bulan, maka Anda hanya akan mendapatkan royalti sekitar Rp 500.000 sampai Rp 750.000 per bulan. Bila berhasil habis 500 eksemplar misalnya, maka keuntungan yang akan didapat penulis adalah Rp 2.500.000 hingga Rp 3.750.000.
Di sini memang Anda tampak tak mengeluarkan biaya apapun alias gratis. Tapi perlu disadari perjuangan untuk lolos ke penerbit mayor tidaklah mudah. Anda harus melewati banyak tahapan dan penilaian dari penerbit. Belum lagi waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan konfirmasi dari penerbit.
Sedangkan, bila Anda menerbitkan Indie dan mencetak sekitar 500 buku (kebanyakan penerbit indie meletakkan angka ini sebagai angka minimal) maka biayanya berkisar dari angka Rp 5 juta – Rp 7,5 juta. Berarti modal per buku, setelah ditambah biaya cover, ISBN, editing dan layout adalah sekitar Rp 15.000 – Rp 30.000 per buku. Dengan harga jual Rp 50.000, berarti keuntungan yang bisa didapat penulis adalah sekitar Rp 20.000 per buku. Bila berhasil menjual 100 eksemplar saja perbulan, berarti penulis sudah mendapatkan Rp 5.000.000 yang sudah mengembalikan modal awalnya. Nah, masih ada 400 eksemplar buku dengan total keuntungan bisa mencapai Rp 8 juta bila habis semuanya.
Dengan angka 500 eksemplar, bila Anda menerbitkan buku tersebut lewat penerbit mayor maka Anda akan mendapatkan penghasilan hingga Rp 3.750.000 sedangkan lewat penerbit indie, Anda akan mendapatkan sekitar Rp 8.000.000.
Salah satu penerbit indie yang memiliki biaya menerbitkan buku terjangkau adalah Deepublish. Penerbit Deepublish adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan dan percetakan buku. Penerbit Deepublisj spesialis menerbitkan buku ajar dan buku referensi pendidikan perguruan tinggi. Untuk buku umum juga bisa dibantu penerbitannya. Biaya menerbitkan buku di Penerbit Deepublish adalah Gratis. Penulis akan memperoleh fasilitas: Desain cover, layouting, proses ISBN sampai finishing dan cetak dummy serta publikasi melalui online marketing dan ebook secara gratis (free). Biaya pelayanan akan dihitung per judul buku:
Penulis hanya mengganti biaya cetak saja. Menerbitkan buku di Penerbit Buku Deepublish tidak ada minimum oplah mencetak, karena jumlah cetak disesuaikan kebutuhan penulis.
Demikian pembahasan biaya menerbitkan buku di Penerbit Deepublish. Semoga bermanfaat!
Kontributor: Novia Intan
Ayo baca juga artikel: 9 Persiapan Cara Menerbitkan Buku Sendiri
Dalam menyusun karya ilmiah, Anda tak jarang perlu menuliskan suatu satuan atau ukuran. Penulisan satuan…
Kegiatan penelitian yang dilakukan para dosen dan peneliti tentunya tidak terlepas dari tahap analisis tren…
Mempelajari tips visualisasi data penelitian tentu penting bagi seorang dosen dalam mengurus publikasi ilmiah. Sebab…
Penulisan pasal dan ayat yang benar di dalam bahasa Indonesia ternyata diatur sedemikian rupa. Artinya,…
Kegiatan penelitian diketahui memiliki banyak teknik, salah satunya adalah teknik grounded theory. Teknik penelitian ini…
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi mengumumkan pembukaan program Bantuan Akreditasi Program Studi…
View Comments
Apakah bisa menerbitkan buku seperti novel?