Pada saat menulis nominal uang dalam bilangan cacah besar, penulisa biasanya banyak yang kebingungan karena masih banyak yang belum tahu bagaimana penulisan yang benar dalam teks (tulisan) sesuai ketentuan di dalam EYD.
Khususnya nominal uang dalam satuan diatas ratusan juta, milyaran, triliunan, dan di atasnya lagi. Sangat lumrah jika mengalami kebingungan yang sama karena sering menjumpai ketidakkonsistenan. Lalu, seperti apa penulisan yang benar sesuai EYD? Berikut informasinya.
Dalam buku Belajar Bersama Temanmu Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas IV – Volume 1, Tim Gakko Tosho (2021), bilangan besar didefinisikan sebagai suatu bilangan yang besar, satuan, puluhan, dan ratusan dipertimbangkan sebagai satu kesatuan.
Sementara itu, dikutip melalui Ruangguru, bilangan cacah besar adalah bilangan cacah yang nilainya lebih besar dari puluhan juta, seperti ratusan juta, miliar, triliun sampai kuadriliun.
Secara sederhana, bilangan besar adalah semua bilangan yang dipandang memiliki nilai besar, baik itu angka dalam bentuk pecahan, angka bulat, bilangan positif, bilangan negatif, bilangan prima, dan lain sebagainya.
Sedangkan pada bilangan cacah besar mencakup semua bilangan cacah yang nilainya besar. Bilangan cacah sendiri adalah semua bilangan bulat dengan nilai positif sehingga bilangan negatif tidak termasuk dalam bilangan cacah.
Jadi, penulisan bilangan atau nominal uang bisa termasuk bilangan besar sekaligus bilangan cacah besar. Namun, untuk menyebutkan nominal uang skala besar dimasukan dalam kategori bilangan cacah besar.
Hal ini sejalan dengan definisi yang dijelaskan sebelumnya. Selain itu, ciri khas dari bilangan cacah adalah tidak bernilai negatif. Hal ini juga sesuai dengan nominal uang yang tidak mungkin bernilai negatif.
Dalam mata uang atau penulisan nominal uang, bilangan cacah besar terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis disini sekaligus menunjukan tingkatan nilai nominalnya. Berikut detail seluruh jenis-jenis yang dimaksud:
Jenis yang pertama dari bilangan cacah dengan nilai besar adalah ribuan. Dalam mata uang, nilai ribuan dipahami sebagai jumlah uang dalam kisaran ribu dalam suatu mata uang.
Misalnya 1.000, 2.000, 3000, dan seterusnya. Penulisannya akan diikuti dengan mata uang suatu negara. Misalnya memakai mata uang Indonesia, yakni rupiah, penulisannya menjadi:
Jenis yang kedua adalah ratusan ribu. Ratusan ribu sendiri adalah jumlah uang dalam kisaran ratusan ribu dalam suatu mata uang. Misalnya Rp100.000 (seratus ribu rupiah), Rp200 ribu (dua ratus ribu rupiah), dan seterusnya.
Jenis bilangan cacah besar yang ketiga adalah jutaan. Jutaan sendiri adalah jumlah uang dalam kisaran juta dalam suatu mata uang. Misalnya dalam Rupiah seperti Rp1.000.000 (satu juta rupiah), Rp1 juta (satu juta rupiah), dan seterusnya.
Selanjutnya ada jenis miliar. Kata miliar sendiri berasal dari bahasa Belanda, yakni dari kata “miljard”. Miliar adalah jumlah uang dalam seribu juta dalam suatu mata uang. Misalnya Rp1.000.000.000 (satu miliar rupiah). Jika angka nol pada kisaran jutaan ada 6 buah. Maka dalam miliar terdapat 9 buah angka nol.
Selanjutnya jenis triliun, yaitu jumlah uang dalam kisaran 1.000 miliar dalam suatu mata uang. Misalnya Rp1.000.000.000.000 (satu miliar rupiah), Rp1 M (satu miliar rupiah), dan seterusnya. Jadi, dalam angka triliun, jumlah angka nol ada 12 buah.
Jika memasukan jumlah uang atau nominal uang dengan jumlah tertentu ke dalam teks, Anda akan menyesuaikan dengan ketentuan di dalam EYD agar penulisannya menjadi benar sesuai standar atau tata bahasa yang berlaku.
Jika hendak menuliskan bilangan cacah besar dalam mata uang, kira-kira seperti apa aturan dalam EYD? Dikutip melalui portal EYD daring edisi kelima, aturannya sebagai berikut:
“Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.”
Artinya, untuk menuliskan nominal uang yang besar dalam teks maka bisa ditulis sebagian. Tujuannya adalah untuk mempermudah proses pembacaan dan pemahaman keseluruhan kalimat maupun paragraf yang terdapat nominal tersebut.
Contohnya, jika hendak menuliskan Rp500.000 (lima ratus ribu rupiah) maka penulis bisa menulis apa adanya dan bisa juga ditulis sebagian (versi pendek). Jadi bisa ditulis Rp500.000 maupun ditulis Rp500 ribu (versi pendek).
Dalam EYD kelima juga menjelaskan penulisan mata uang, dimana di dalam teks diperbolehkan diletakan setelah penulisan bilangan cacah atau angka nominal uang. Berikut beberapa contohnya:
Jika hendak menulis atau mencantumkan nominal uang dalam jumlah besar dan jika ditulis lengkap dirasa terlalu panjang, Anda bisa menyederhanakan menjadi versi pendek sesuai beberapa contoh di atas. Dalam EYD, penulisan dengan cara tersebut dianggap baku atau benar.
Namun, jika merasa menulis nominal uang versi panjang atau versi lengkap dirasa masih memadai (dirasa tidak kepanjangan). Maka silahkan ditulis lengkap. Misalnya ingin menulis Rp1 juta versi lengkap maka ditulis “Rp1.000.000”.
Lalu, bagaimana jika ada penambahan koma nol nol (,00) di akhir penulisan nominal uang? Misalnya menulis uang menjadi “Rp1.000.000,00” dua angka nol paling belakang dan sebelumnya dibubuhkan tanda koma (,) adalah baku (benar).
Sebab, tanda koma tersebut ditujukan untuk menyebutkan pecahan sen dalam mata uang. Meskipun di Indonesia sudah tidak digunakan pecahan sen, dalam pencatatan keuangan, biasanya masih digunakan pecahan sen, misalnya di rekening bank.
Setelah menulis jumlah uang versi lengkap, diikuti tanda koma dan nominal pecahan sen tersebut. Berikut beberapa contohnya:
Membantu lebih memahami lagi bagaimana penulisan bilangan cacah besar dalam mata uang sesuai EYD. Berikut beberapa contoh kalimat dengan penulisan yang baik dan benar:
Baca Juga:
Dalam melakukan penelitian dan penyusunan proposal usulan, peneliti atau dosen perlu merumuskan rumusan masalah. Rumusan…
Salah satu ciri khas dari surat resmi adalah terdapat nomor surat. Sudahkah Anda mengetahui bagaimana…
Sebelum melakukan kegiatan penelitian, Anda perlu memahami perbedaan skala likert dan ordinal. Skala likert dan…
Sudahkah Anda mengetahui kapan metode kuantitatif dan kualitatif digunakan? Mengetahui hal ini tentu sangat penting…
Salah satu tahap awal dalam kegiatan penelitian adalah menentukan aksioma atau pandangan dasar. Pandangan dasar…
Paragraf dikatakan sudah baik dan benar ketika memenuhi kriteria kelengkapan dan ketuntasan paragraf. Menyusun paragraf…