Daftar Isi
Dalam menunjang kegiatan berkomunikasi dibutuhkan pemahaman tentang cara membedakan kata baku dan tidak baku. Idealnya, komunikasi baik secara lisan maupun tulisan dilakukan dengan menggunakan ragam kata baku.
Khususnya untuk kebutuhan formal maupun semi formal agar terkesan lebih sopan bagi pembaca atau lawan bicara. Menariknya, kata baku dan kata tidak baku cukup sulit untuk dibedakan. Lalu, bagaimana solusinya?
Sebelum memahami bagaimana cara membedakan kata baku dan tidak baku, kita bahas dulu mengenai definisi dan ciri khas masing-masing. Kata baku adalah ragam kata yang penulisannya sesuai dengan EYD (Ejaan yang Disempurnakan).
Kata baku umumnya digunakan untuk kebutuhan resmi. Misalnya berpidato di depan banyak orang, menulis surat formal, dan lain sebagainya. Sehingga untuk kebutuhan harian dan bersama orang dekat, misal sahabat tidak harus memakai kata baku.
Kemudian, suatu kata disebut baku ketika memiliki beberapa ciri berikut ini:
Ini detail penjelasan kata baku, contoh kata baku dan bentuk tidak bakunya:
Supaya lebih mudah memahami cara membedakan kata baku dan tidak baku, penting untuk memahami pula apa itu kata tidak baku dan ciri khasnya. Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan EYD. Sehingga menjadi kebalikan dari kata baku.
Umumnya, kata tidak baku hanya digunakan untuk aktivitas non formal atau keseharian dengan orang terdekat. Misalnya menulis surat untuk sahabat, bercakap-cakap dengan teman seumuran, dan lainnya. Berikut adalah ciri-ciri dari kata tidak baku:
Jangan sampai menulis kata baku di karya ilmiah. Jangan lewatkan Macam-Macam Kesalahan Penulisan Kata Baku
Melalui penjelasan di atas, tentunya sangat paham apa saja yang membedakan kata baku dan tidak baku. Namun, bagaimana cara membedakan kata baku dan tidak baku? Sebab saat menulis maupun berkomunikasi secara lisan, kadang sulit mengetahuinya.
Jadi, ada beberapa pilihan cara untuk membantu membedakan kata baku dan tidak baku:
Cara pertama adalah melihat fungsi dari suatu kata. Kata baku diatur di dalam EYD sehingga bersifat nasional untuk menyatukan perbedaan bahasa di setiap daerah atau wilayah. Maka kata yang dipahami semua orang sifatnya baku dan mengikuti ketentuan EYD. Begitu sebaliknya.
Kata baku mengacu pada EYD dan bisa dicek online, misalnya di laman resmi KBBI. Jika suatu kata dipengaruhi bahasa asing maupun daerah, maka kata tersebut tidak baku. Begitu juga sebaliknya.
Kata baku secara umum tidak akan memiliki perubahan bentuk, baik susunan huruf maupun pengucapan. Berbeda dengan kata tidak baku yang bisa berubah seiring perkembangan zaman.
Kata baku tidak bisa dibuat oleh siapapun, sebab ditetapkan di dalam EYD dan berlaku mutlak. Berbeda dengan kata tidak baku yang bisa dibuat siapapun. Misalnya kata cepmek yang dibuat (dipopulerkan) oleh influencer bernama Alif Cepmek.
Kata baku memiliki makna yang jelas, sehingga siapapun akan paham artinya. Berbeda dengan kata tidak baku, yang seringkali dipahami oleh masyarakat tertentu.
Seorang dosen yang hendak melakukan konversi dari artikel ilmiah menjadi naskah buku ilmiah (buku monograf…
Pernahkah Anda merasa bingung mengenai tata aturan penulisan nama tempat di dalam kalimat? Hal ini…
Perlu mencantumkan tanda tangan di lembar pengesahan karya ilmiah Anda? Copy paste saja tidak cukup…
Dosen atau penulis yang menyusun karya tulis ilmiah di bidang ilmu agama Islam tentunya perlu…
Selain jurnal, ebook atau buku elektronik menjadi salah satu jenis buku yang umum digunakan sebagai…
Pada saat membaca suatu karya tulis, baik dalam media cetak maupun elektronik serta digital, tentunya…