300+ Kata Baku dan Tidak Baku Yang Sering Dipakai dan Salah

penggunaan kata baku dan tidak baku

Kata baku dan tidak baku harus dipahami betul oleh penulis. Sebab ini berkaitan dengan tulisan yang ada di buku Anda. Memahami kata baku ini dapat membedakan mana tulisan formal dan semi formal. Untuk itu sebagai penulis Anda harus dapat membedakan antara kedua kata ini. 

Secara umum, kata dalam Bahasa Indonesia ada dua yaitu kata baku dan tidak baku. Penggunaan kata ini dibedakan berdasarkan jenis surat atau laporan yang dibuat selain itu perbedaanya juga dapat dilihat pada saat berkomunikasi kepada atasan atau berada dalam sebuah forum resmi yang menggunakan kata baku agar terlihat lebih sopan. Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari agar lebih mudah berkomunikasi yaitu menggunakan kata tidak baku.

Kata baku biasanya dipakai pada lingkungan formal seperti sekolah, tempat kerja, instansi pemerintahan. Berbeda dengan kata tidak baku yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari seperti berbicara dengan teman, chatting di sosial media, dan lain-lain.

Namun masih terdapat kesalahan saat menggunakan kedua jenis kata ini. Kesalahan yang terjadi bukan hanya dalam hal berkomunikasi saja melainkan menuliskan sebuah kalimat pada surat atau laporan.

Jika terdapat kesalahan saat menggunakannya pada waktu berbicara mungkin tidak terlalu terlihat, namun berbeda halnya pada waktu menuliskan sebuah surat resmi atau laporan. Hal tersebut dapat mengakibatkan hal yang buruk seperti merusak citra seseorang dan terlihat sangat tidak sopan. 

Pentingnya Memahami Kata Baku dan Tidak Baku

Mengetahui kata baku dan tidak baku beserta artinya menjadi penting, karena faktanya, terdapat banyak penyimpangan yang sering terjadi dalam aturan baku tersebut.

Hal ini tidak lepas dari adanya pengaruh lingkungan, di mana setiap daerah di Indonesia memiliki logat atau dialek yang berbeda. Perbedaan inilah yang membuat pengucapan kata baku jadi menyimpang. Kata-kata yang menyimpang ini biasa disebut dengan kata yang tidak baku.

Mau menulis karya ilmiah/buku? Anda wajib punya panduan ini
GRATIS
! Ebook Panduan Menulis Buku [PREMIUM]

Secara fungsinya, kata baku memiliki beberapa fungsi krusial sebagai satu ciri khas bangsa. Fungsi tersebut diantaranya: 

1. Sebagai Pemersatu

Fungsi penggunaan kata baku bagi masyarakat Indonesia adalah untuk menghubungkan semua penutur dari berbagai macam bahasa daerah yang berbeda-beda. Nah, dengan penggunaan kata baku, bahasa baku dapat dijadikan pemersatu masyarakat-masyarakat daerah menjadi satu bangsa.

2. Sebagai Pemberi Kekhasan

Indonesia mengharuskan setiap wilayah daerahnya menggunakan bahasa baku, yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Nah, melalui fungsi itu, maka bahasa baku dapat memperkuat rasa nasionalisme masyarakat daerah yang bersangkutan.

3. Pembawa Kewibawaan

Bahasa baku juga ikut serta membawa wibawa atau prestise seseorang. Fungsi pembawa kewibawaan bersangkutan dengan usaha seseorang dalam mencapai kesederajatan dengan peradaban yang dikagumi melalui pemerolehan bahasa baku sendiri.

Selain fungsi di atas, kata baku di Indonesia sudah menjadi satu aturan dalam penulisan surat atau tulisan resmi. Contoh penggunaan kata baku:

  • Membuat surtat dinas, surat edaran dan surat resmi lainnya.
  • Membuat laporan
  • Membuat karya ilmiah
  • Membuat nota dinas
  • Membuat surat lamaran pekerjaan
  • Saat musyawarah atau diskusi
  • Saat berpidato dan rapat dinas
  • Surat menyurat antar organisasi, instansi atau lembaga, dan lain sebagainya.

Ya, bagi seorang penutur atau pembicara yang mahir berbahasa Indonesia yang baik dan benar di suatu masyarakat akan memperoleh wibawa di mata masyarakat tersebut.

Namun sayangnya di tengah komunikasi masyarakat, penggunaan kata tidak baku justru lebih populer. Sedangkan kata baku, lebih sering digunakan untuk acara dan komunikasi formal, kuliah, atau dalam tulisan sastra dan penelitian. Lantas apa sih perbedaan antara kata baku dan tidak baku? 

Pengertian Kata Baku

Kata baku adalah kata yang penggunaanya sudah sesuai dengan kaidah atau pedoman bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Pengertian lain dari kata baku adalah sebagai kata yang sudah benar dari segi aturan maupun ejaan kaidah bahasa Indonesia.

Kaidah Bahasa Indonesia ini dikenal sebagai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) atau tata bahasa baku. Kata baku umumnya sering digunakan pada kalimat yang resmi, baik itu dalam suatu tulisan maupun dalam pengungkapan kata-kata. 

Biasanya, kata baku digunakan untuk penulisan ataupun pengungkapan kata-kata yang bersifat resmi baik dalam suatu tulisan atau dalam pengungkapan kata. Penggunaan kata baku ini menandakan bahwa Anda menghargai dan menghormati seseorang yang kedudukannya diatas Anda

Baca Juga:

Pengertian Kata Baku Menurut Para Ahli 

Berikut pengertian kata baku menurut para ahli:

1. Kosasih dan Hermawan

Pendapat pertama yang memberi definisi pada kata baku dikemukakan oleh Kosasih dan Hermawan. Menurut keduanya, kata baku adalah kata yang cara pengucapan ataupun penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan. 

Adapun kaidah standar yang dibakukan disini adalah untuk menyebutkan EYD (Ejaan yang Disempurnakan), tata bahasa baku, dan juga kamus umum. Selama kata yang digunakan sudah sesuai dengan salah satu atau ketiganya, maka sudah memakai kata baku. 

2. Yus Rusyana

Pendapat yang kedua disampaikan oleh Yus Rusyana yang tertuang di dalam buku bertajuk Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Melalui buku tersebut, Rusyana menjelaskan definisi kata baku menurut pendapatnya. 

Rusyana menjelaskan, kata baku adalah suatu bahasa yang dikodifikasikan, diterima, dan dijadikan model oleh masyarakat bahasa yang lebih luas. Kata baku disebut juga dengan istilah bahasa baku dan bahasa standar. 

3. Gorys Keraf

Gorys Keraf juga mendefinisi kata baku, dimana menurutnya kata baku adalah bahasa yang dianggap dan diterima sebagai patokan umum untuk seluruh penutur bahasa itu. Kata yang tidak umum kemudian tidak bisa disebut sebagai kata baku. 

4. Ernawati Waridah

Pendapat selanjutnya disampaikan oleh Ernawati Waridah, dalam bukunya yang berjudul Pedoman Kata Baku dan Tidak Baku. Ernawati menjelaskan kata baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar.

Adapun standar yang dimaksudkan oleh Ernawati disini adalah mengacu pada ketentuan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia), tata bahasa baku, dan juga kamus umum seperti KBBI. 

5. Mulyono

Pendapat berikutnya adalah dari Mulyono, yang menjelaskan kata baku sebagai ragam bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi tentang ilmu pengetahuan. Ragam bahasa baku kemudian menjadi ragam bahasa yang umum digunakan oleh masyarakat luas. 

6. B. Havranek dan Vilem Mathesius

Oleh B. Havranek dan Vilem Mathesius juga menyampaikan pendapatnya dalam mendefinisikan kata baku, Keduanya menjelaskan kata baku sebagai bahasa yang telah dikodifikasi, diterima dan difungsikan sebagai model atau acuan oleh masyarakat secara luas. 

7. Dittmar

Melalui buku berjudul Sociolinguistics A Critical Survey of Theory and Application, Dittmar menjelaskan definisi kata baku. Menurutnya, kata baku adalah ragam bahasa dari suatu masyarakat bahasa yang disahkan sebagai norma keharusan bagi pergaulan sosial atas dasar kepentingan dari pihak-pihak dominan di dalam masyarakat itu.

Pengesahan terhadap kata baku disesuaikan dengan hasil pertimbangan pada aspek sosial dan politik. Sehingga didapatkan ragam kata yang bisa dipahami dan digunakan dalam keseharian oleh masyarakat luas. 

8. Richard, Jhon dan Heidi

Pendapat berikutnya disampaikan oleh Richard, John, dan juga Heidi melalui buku mereka yang berjudul Logman Dictionary of Applied Linguistics. Ketiganya menjelaskan kata baku adalah ragam bahasa yang berstatus tinggi di dalam suatu masyarakat atau bangsa dan biasa didasarkan penutur asli yang berpendidikan di dalam berbicara dan menulis. 

Melalui sejumlah pendapat para ahli tersebut, maka pengertian kata baku bisa disimpulkan sebagai ragam kata atau bahasa yang sudah sesuai dengan standar umum dan kemudian bisa digunakan dalam keseharian. 

Saat menulis karya ilmiah atau buku, Anda perlu menghindari kesalahan yang biasa dilakukan penulis. Hindari kesalahan tersebut untuk meminimalisir revisi:

Pengertian Kata Tidak Baku Menurut Para Ahli 

Berikut pengertian kata tidak baku dari para ahli:

1. Suharianto 

Pendapat yang pertama disampaikan oleh Suharianto, yang menjelaskan kata tidak baku adalah salah satu variasi bahasa yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya, yaitu dalam pemakaian bahasa tidak resmi. 

2. Alwasilah 

Berikutnya adalah definisi yang disampaikan oleh Alwasilah, dimana kata tidak baku diartikan sebagai bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan dan pengucapan yang tidak biasa dipakai oleh mereka yang berpendidikan. 

3. Crystal 

Pendapat ahli selanjutnya adalah dari Crystal, yang mendefinisikan kata tidak baku sebagai bentuk-bentuk bahasa yang tidak memenuhi norma baku, yang dikelompokkan sebagai sub baku atau nonbaku. 

4. Richard, Jhon, dan Heidi 

Richard, Jhon, dan juga Heidi menjelaskan bahwa kata tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda pelafalan, tatabahasa, dan kosakata dari bahasa baku dari suatu bahasa. 

Kata tidak baku secara umum kemudian bisa didefinisikan sebagai ragam kata atau bahasa yang penulisan dan pengucapannya tidak mengikuti aturan atau standar yang telah ditetapkan. 

Dalam bahasa Indonesia, kata tidak baku ini tidak sesuai dengan EYD, PUEBI, maupun KBBI. Namun, keberadaannya tetap ada dan menjadi bahasa tidak resmi yang bisa digunakan dalam keseharian untuk komunikasi non formal dan komunikasi di daerah.

Ciri-Ciri Kata Baku

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kata baku, maka Anda juga harus mengetahui bagaimana ciri-ciri kata baku. Ciri dari kata baku sangat berbeda bahkan dapat ditebak jika suatu kata merupakan kata baku. Berikut beberapa ciri-cirinya :

  • Kata baku tidak dapat berubah setiap saat
  • Bukan merupakan bahasa percakapan sehari-hari
  • Tidak terpengaruh bahasa asing
  • Tidak terpengaruh bahasa daerah
  • Memiliki minimal subjek dan predikat.
  • Penggunaan kata baku sesuai dengan konteks di dalam kalimat
  • Kata baku tidak mengandung arti pleonasme (lebih dari apa yang diperlukan)
  • Kata baku mempunyai arti yang pasti tidak rancu

Pengertian Kata Tidak Baku

Kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa sudah ditentukan.

Biasanya kata tidak baku sering digunakan saat percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur. Untuk jenis kata yang satu ini ternyata bisa muncul karena penggunaan bahasa yang salah dan terus diulang. Beberapa orang tidak dapat membedakan yang mana kata baku atau tidak. 

Bahkan, beberapa orang keliru menganggap kata yang sering dipakai olehnya merupakan kata baku yang sesuai kaidah bahasa Indonesia. Hal ini dapat menjadi kebiasaan yang buruk jika menggunakan kata-kata secara tidak tepat. Terdapat faktor lain yang dapat memunculkan kata-kata tidak baku yaitu :

  • Menggunakan bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan dari kata yang dia maksud.
  • Menggunakan bahasa tidak memperbaiki kesalahan dari penggunaan suatu kata, itulah yang menyebabkan kata tidak baku selalu ada.
  • Terpengaruh oleh orang-orang lain.
  • Terbiasa / kebiasaan.

Saat menulis, Anda juga perlu memilih kata/diksi agar tepat dan menyusun kalimat sesuai dengan kaidah kalimat efektif agar tulisan nda mudah dipahami.

Ciri-Ciri Kata Tidak Baku

Disini akan dijelaskan bagaimana ciri-ciri kata tidak baku agar dapat membedakan keduanya. Perbedaan dari kedua kata tersebut dapat dilihat pada ciri-cirinya juga. Berikut merupakan ciri-cirinya :

  • Tidak memiliki subjek atau predikat atau keduanya.
  • Menggunakan kata-kata, frasa atau bentuk lain yang tidak perlu.
  • Dapat terpengaruh bahasa daerah atau bahasa asing
  • Terpengaruh oleh perkembangan zaman
  • Digunakan dalam pembicaraan santai sehari-hari
  • Dapat dibuat oleh siapa saja sesuai keinginannya
  • Ejaan yang digunakan tidak tepat atau tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
  • Bersifat ambigu sehingga kerap terjadi salah penafsiran.
  • Preposisi tidak digunakan dengan tepat.

Contoh Kata Baku dan Tidak Baku

Untuk menyegarkan kembali ingatan terkait kedua jenis kata ini, berikut 300+ kata baku dan tidak baku yang sering dipakai dan mengalami kesalahan dalam praktiknya, kata dibawah ini kami lansir dari situs resmi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kbbi.web.id:

No.Kata BakuKata Tidak Baku
1abjad ✓abjat
2advokat✓adpokat
3adhesi ✓adesi
4afdal ✓afdol
5aktif ✓aktip
6aktivitas ✓aktifitas
7akuatik ✓aquatik
8ambeien ✓ambeyen
9alarm ✓alaram
10ambulans ✓ambulan
11amendemen ✓amandemen
12amfibi ✓ampibi
13amonia ✓amoniak
14analisis ✓analisa
15andal ✓handal
16antre ✓antri
17apotek ✓apotik
18artefak ✓artifak
19asas ✓azas
20astronout ✓astronot
21asyik ✓asik
22ateis ✓atheis
23ateisme ✓atheisme
24atlet ✓atlit
25atmosfer ✓atmosfir
26autentik ✓otentik
27azan ✓adzan
28balig ✓baligh
29balsam ✓balsem
30baterai ✓baterei
31berandal ✓brandal
32berantas ✓brantas
33berengsek ✓brengsek
34berpikir ✓berfikir
35bertanggung jawab ✓bertanggungjawab
36bolpoin ✓bolpen
37brankas ✓berankas
38bujet ✓budget
39boling ✓bowling
40boraks ✓borax
41bus ✓bis
42cabai ✓cabe
43capai ✓capek
44cecak ✓cicak
45cedera ✓cidera
46cendekia ✓cendikia
47cendekiawan ✓cendikiawan
48cendera mata ✓cenderamata
49cengkerama ✓cengkrama
50cengkih ✓cengkeh
51cokelat ✓coklat
52daftar ✓daptar
53dahsyat ✓dasyat
54dahulu ✓dulu
55darmasiswa ✓darma siswa
56darmawisata ✓darma wisata
57dasbor ✓dasbord
58debitur ✓debitor
59detail ✓detil
60detergen ✓deterjen
61digit ✓dijit
62diagnosis ✓diagnosa
63diferensial ✓differensial
64dolar ✓dollar
65doping ✓dopping
66dram / drum ✓drem
67durian ✓duren
68efektif ✓efektip
69eksplisit ✓explisit
70eksponen ✓eksponent
71ekspor ✓eksport
72ekspres ✓expres
73ekstra ✓extra
74ekstrem ✓ekstrim
75ekuivalen ✓ekuifalen
76elite ✓elit
77embus ✓hembus
78esai ✓esei
79faksimile ✓faksimili
80februari ✓pebruari
81figur ✓figure
82fondasi ✓pondasi
83formal ✓formil
84fosfor ✓pospor
85foto ✓photo
86fotokopi ✓photokopi
87fotosintesis ✓fotosintesa
88fotomodel ✓foto-model
89fraksinasi ✓fraksinase
90frasa ✓frase
91frekuensi ✓frekwensi
92gaib ✓ghaib / ghoib
93gangster ✓gengster
94ganjal ✓ganjel
95gatal ✓gatel
96gelora ✓glora
97geladi ✓gladi
98genius ✓jenius
99gereget ✓greget
100gizi ✓giji
101gua ✓goa
102gubuk ✓gubug
103gudeg✓gudek
104hadis✓hadist
105hafal ✓hapal
106hakikat ✓hakekat
107hangus ✓angus
108hektare ✓hektar
109herpes ✓herves
110heterografi ✓hetrografi
111hipotesis ✓hipotesa
112histori ✓history
113idiil ✓idil
114ihram ✓ikhram
115ijazah ✓ijasah
116ikhlas ✓iklas / ihlas
117imbau ✓himbau
118impor ✓import
119indra ✓indera
120insaf ✓insyaf
121intens ✓inten
122inti sari ✓intisari
123isap ✓hisap
124isra ✓isra’
125istigfar ✓istighfar
126istri ✓isteri
127intermeso ✓intemezo
128izin ✓ijin
129jadwal ✓jadual
130jagat ✓jagat
131jaiz ✓jais
132jasad ✓jasat
133jemaah ✓jamaah
134jenazah ✓jenasah
135jenderal ✓jendral
136judo ✓yudo
137jumat ✓jum’at
138junior ✓yunior
139juri ✓yuri
140kaidah ✓kaedah
141kakbah ✓kaabah / ka’bah
142kanker ✓kangker
143karena ✓karna 
144karier ✓karir
145karisma ✓kharisma
146karnaval ✓karnafal
147kasrah ✓kasroh
148katalisis ✓katalisa
149katapel ✓ketapel
150kategori ✓katagori
151kebun ✓kebon
152kedaluwarsa ✓kadaluarsa / kadaluwarsa
153kedelai ✓kedelei
154kelengkeng ✓klengkeng
155kendur ✓kendor
156khatam ✓katam / hatam
157khawatir ✓kuatir
158khotbah ✓khutbah
159kiai ✓kyai
160klien ✓client
161kliping ✓keliping
162kloter ✓keloter
163koboi ✓koboy
164komersial ✓komersil
165kompleks ✓komplek
166komplet ✓komplit
167kongres ✓konggres
168konsumtif ✓konsumtip
169koordinasi ✓koordinir
170korsleting ✓konsleting
171kosa kata ✓kosakata
172kreatif ✓kreatip
173kreativitas ✓kreatifitas
174kreditur ✓kreditor
175kualifikasi ✓kwalifikasi
176kualitas ✓kwalitas
177kuantitatif ✓kwantitatif
178kuitansi ✓kwitansi
179label ✓lebel
180lafal ✓lapal
181legalisasi ✓legalisir
182lembap ✓lembab
183litosfer ✓litosfir
184lubang ✓lobang
185maaf ✓maap
186macam ✓macem
187magrib ✓maghrib
188maksimum ✓maximum
189mangkuk ✓mangkok
190mantra ✓mantera
191massal ✓masal
192masjid ✓mesjid
193memengaruhi ✓mempengaruhi
194mengonsumsi ✓mengkonsumsi
195mengubah ✓merubah
196menteri ✓mentri
197menyontek ✓mencontek
198merek ✓merk
199mesosfer ✓mesosfir
200meterai ✓materai
201metode ✓metoda
202mikraj ✓mi’raj
203misi ✓missi
204miliar ✓miliyar
205mulia ✓mulya
206nakhoda ✓nahkoda
207napas ✓nafas
208narasumber ✓nara sumber
209nasihat ✓nasehat
210negeri ✓negri
211neto ✓netto
212nomor ✓nomer
213nonblok ✓non-blok
214nonmiliter ✓non militer
215notula ✓notulen
216november ✓nopember
217objek ✓obyek
218objektif ✓obyektif
219oke ✓ok
220omzet ✓omset
221organisasi ✓organisir
222orisinal ✓orisinil
223paham ✓faham
224pahit ✓pait
225palem ✓palm
226pancuran ✓pancoran
227paradoks ✓paradox
228pascapanen ✓pasca panen
229pascaperang  ✓pasca perang
230pascasarjana ✓pasca sarjana
231paspor ✓pasport
232pedas ✓pedes
233permak✓vermak
234pensil ✓pinsil
235persepsi ✓presepsi
236perspektif ✓perespektif
237pikir ✓fikir
238prancis ✓perancis
239presidensial ✓presidental
240produktif ✓produktip
241produktivitas ✓produktifitas
242proyek ✓projek
243provinsi ✓propinsi
244putra ✓putera
245putri ✓puteri
246quran ✓qur’an
247ramai ✓rame
248rapi ✓rapih
249rapor ✓raport
250reaumur ✓reamur
251respons ✓respon
252resistans ✓resistan
253reumatik ✓rematik
254rezeki ✓rejeki
255rezim ✓resim
256risiko ✓resiko
257roboh ✓rubuh
258roh ✓ruh
259sahih ✓sohih
260saksama ✓seksama
261sambal ✓sambel
262sanksi ✓sangsi
263satra ✓sastera
264satai ✓sate
265saus ✓saos
266sekadar ✓sekedar
267sekretaris ✓sekertaris
268seprai ✓seprei
269setrika ✓seterika / strika
270sintesis ✓sintesa
271sopir ✓supir
272standardisasi ✓standarisasi
273statosfer ✓statosfir
274subjek ✓subyek
275survei ✓survey
276sutra ✓sutera
277swiss ✓swis
278syahid ✓sahid
279syawal ✓sawal
280teknik ✓tehnik
281teladan ✓tauladan
282telepon ✓telpon
283tenteram ✓tentram
284termosfer ✓termosfir
285tobat ✓taubat
286transpor ✓transport
287triliun ✓triliyun
288tripleks ✓triplek
289trofi ✓tropi
290umrah ✓umroh
291unta ✓onta
292urgen ✓urgent
293urine ✓urin
294ustaz ✓ustadz
295utang ✓hutang
296varietas ✓varietes / varitas
297wali kota ✓walikota
298yogyakarta ✓jogjakarta
299yudikatif ✓judikatif
300zaman ✓jaman
301zamrud ✓jamrud
302zamzam ✓zam-zam

Setelah mempelajari hal di atas, diharapkan Anda dapat menentukan penggunaan kata baku dan kata tidak baku secara tepat. Anda harus tahu, menggunakan kata apa ketika berurusan dengan sesuatu yang resmi. Dan ketika sifatnya non formal atau pribadi harus menggunakan apa, itu harus Anda pahami baik-baik.

Selanjutnya, Anda dapat mempelajari kalimat efektif dan tidak efektif, karena akan sangat erat kaitannya dengan kata baku dan tidak baku. Semoga ulasan ini bermanfaat!

Penjelasan mengenai kebahasaan ini akan membantu Anda dalam menulis buku. Apabila Anda menulis sesuai kaidah, buku Anda akan dipahami dengan mudah.

Mau menulis tapi waktu Anda terbatas?

Gunakan saja Layanan Parafrase Konversi!

Cukup siapkan naskah penelitian (skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah atau naskah lainnya), kami akan mengonversikan jadi buku yang berpeluang memperoleh nomor ISBN!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan informasi terbaru dari kami seputar promo spesial dan event yang akan datang

logo deepublish

Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang pendidikan, pernah meraih penghargaan sebagai Penerbit Terbaik pada Tahun 2017 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).

Kritik/Saran Pelayanan  : 0811-  2846 – 130

Alamat Kantor

Jl.Rajawali G. Elang 6 No 3 RT/RW 005/033, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta 55581

Telp/Fax kantor : (0274) 283-6082

E1 Marketing : [email protected]
E2 Marketing : [email protected]

© 2024 All rights reserved | Penerbit Buku Deepublish - CV. Budi Utama