Cara membuat buku dalam waktu yang relatif singkat perlu beberapa hal yang bisa kita kerjakan di pekan pertama sebagai langkah awal.
Cara membuat buku dalam waktu yang relatif singkat (12 pekan) bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan apabila kita tidak mengikuti aturan mainnya. Komitmen menjadi salah satu hal penting yang harus kita tanamkan sejak awal ketika ingin menerbitkan buku secara mandiri. Tanpa adanya komitmen yang kuat, maka impian kita untuk membuat buku akan menjadi sia-sia. Oleh karena itu, kita perlu membulatkan tekad untuk menerbitkan buku secara mandiri. Dalam 12 pekan yang kita miliki tersebut, maka ada beberapa hal yang bisa kita lakukan pada pekan atau minggu pertama. Beberapa hal tersebut tentu perlu kita lakukan sebagai langkah awal untuk selanjutnya memasuki tahapan cara membuat buku yang relatif lebih sulit. Tahapan awal itu harus kita lewati dengan kesadaran penuh bahwa cara membuat buku perlu memperhatikan hal-hal yang spesifik, baik dari hal substantif ataupun teknis. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam pekan pertama ketika membuat buku.
Menentukan Tujuan
Sebelum mulai untuk menyusun tulisan, kita perlu menetapkan tujuan yang ingin kita capai dengan adanya buku yang kita buat sendiri tersebut. Setiap orang pada dasarnya memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam membuat buku. Sebagai contohnya, ada beberapa orang yang ingin cara membuat buku dengan tujuan untuk membuktikan kepada publik bahwa dirinya bisa menyusun sebuah buku yang baik. Di sisi lain, tidak sedikit orang yang menulis dengan tujuan untuk berbagi dan menginspirasi orang lain melalui tulisan yang dibuatnya. Apabila tujuan yang sudah kita tetapkan tersebut kita pegang erat, maka secara tidak langsung tujuan tersebut akan mendorong dan memotivasi kita untuk mewujudkan buku tersebut. Dengan kata lain,seluruh potensi yang ada di dalam diri kita akan secara otomatis terkerahkan untuk mewujudkan tujuan yang sudah kita tetapkan. Rasa optimis dan tekad yang kuat tentu akan berdampak pada semangat kita dalam menyusun tulisan.
Mencari dan Memilah Ide
Hal lain yang bisa kita lakukan pada pekan pertama penyusunan buku adalah dengan mencari dan memilah ide yang akan kita gunakan sebagai tema utama dari buku yang akan kita tulis. Bagi kita yang suka menulis, mencari ide bukanlah persoalan yang sulit untuk dilewati. Secara otomatis akan banyak ide yang bermunculan di dalam benak diri kita. Ide tersebut tentu bisa berasal dari pengalaman atau pengetahuan kita sendiri terkait sebuah hal. Oleh karena itu, setidaknya kita sudah memiliki beberapa ide yang siap kita sajikan dalam bentuk tulisan. Banyaknya ide yang kita miliki tersebut tentu akan berdampak positif bagi refleksi yang akan kita lakukan selanjutnya. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa setidaknya kita bisa mencari ide yang unik dan berbeda dengan buku-buku yang sudah ada di pasaran. Apabila kita mengangkat tema yang sama dengan buku yang sudah ada, maka kita bisa mencari sudut pandang lain dari kasus yang ingin kita angkat.
Langkah selanjutnya yang bisa kita lakukan adalah dengan memilah ide yang sudah kita kumpulkan pada tahap sebelumnya. Artinya kita perlu untuk menyeleksi dari sekian banyak ide yang sudah kita kumpulkan. Apabila kita kesulitan untuk memilah ide-ide yang sudah kita bayangkan, maka ada beberapa patokan yang bisa kita gunakan. Sebagai contohnya, kita bisa mempertimbangkan faktor kebutuhan pembaca, keinginan pembaca, dan solusi untuk pembaca terkait dengan hal yang ingin kita tawarkan kepada publik. Selain itu, kita juga perlu mempertimbangkan aspek lain yang tidak kalah pentingnya yaitu permintaan pasar dan seberapa bermanfaatkah buku kita di kalangan masyarakat. Apabila kita sudah menimbang berbagai hal tersebut, tentu langkah terakhir yang kita lakukan yaitu memilih ide yang sesuai dengan kebutuhan pembaca. Kondisi tersebut wajar mengingat ketika seseorang sudah terjun di industri buku, ide yang kita jadikan buku harus sesuai dengan keinginan pembaca atau pasar.
Menguji dan Memperkuat Ide
Tahapan selanjutnya yang bisa kita lakukan pada pekan pertama penulisan buku adalah dengan menguji dan memperkuat ide yang sudah kita tentukan di awal. Cara untuk menguji ide yang sudah kita tentukan bisa dilakukan dengan membandingkan buku-buku yang ada di pasaran, khususnya buku yang bertema sama dengan tulisan kita. Bahkan kita juga bisa menggali informasi terkait hal tersebut melalui majalah, koran, atau internet. Hal tersebut dilakukan untuk menguji apakah ide yang kita tawarkan tersebut bisa diterima oleh publik atau tidak. Ukurannya bisa kita lihat dari trend yang sedang meningkat. Artinya kita bisa mengamati kecenderungan tema yang sering dibahas dan dinikmati oleh masyarakat akhir-akhir ini. Dengan demikian, tulisan yang akan kita buat akan sesuai dengan perkembangan minat baca masyarakat secara luas.
Selanjutnya, kita juga perlu memperkuat ide yang sudah kita tentukan di awal. Hal tersebut bisa kita lakukan dengan cari menggali berbagi informasi yang terkait dengan tema atau ide yang sudah kita pilih. Koran, majalah, atau buku adalah sarana yang bisa kita manfaatkan untuk memperkuat ide yang kita miliki. Dengan kata lain, kita perlu membutuhkan data-data tambahan yang bisa menyokong ide yang akan kita angkat. Hal tersebut menjadi penting supaya tulisan yang kita buat bisa bernilai lebih dan bermakna bagi masyarakat yang membacanya. Selain memperkuat ide, mengembangkan ide ke arah yang lebih luas (tanpa kehilangan fokus) juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Pengembangan tersebut kita butuhkan untuk menyusun kerangka tulisan yang akan kita sajikan dalam bentuk buku tersebut. Apabila hal ini bisa kita lakukan, maka pekerjaan kita untuk membuat kerangka tulisan akan menjadi lebih ringan.
Membuat Outline Tulisan
Hal lain yang tidak kalah penting untuk kita lakukan ketika cara membuat buku adalah membuat outline atau kerangka tulisan. Kerangka tulisan ini pada dasarnya merupakan sebuah uraian berisi pokok-pokok pikiran yang akan ditulis dalam buku. Setiap penulis tentu harus membuat kerangka tulisan supaya penulisannya lebih rapi dan sistematis. Artinya jarang ada penulis yang cara membuat buku tanpa membuat kerangkanya terlebih dahulu. Kerangka ini menjadi penting untuk membantu kita dalam menuangkan ide-ide yang sudah kita tentukan di awal. Dengan kata lain, kerangka tulisan ini merupakan penjabaran secara lebih luas terkait dengan ide yang sudah kita tentukan di awal. Sebagai contohnya, apabila ide yang kita angkat terkait dengan Keraton Yogyakarta, maka ada beberapa hal yang perlu kita sampaikan dalam tulisan kita seperti sejarah, perkembangan, dan tantangan global ke depannya.
Terakhir, kerangka tulisan dalam cara membuat buku memiliki peran yang signifikan bagi kita sebagai seorang penulis. Akan menjadi cukup sulit apabila kita tidak membuat kerangka tulisan ketika membuat sebuah buku. Bahkan kerangka tulisan tersebut secara tidak langsung memiliki fungsi pengingat bagi kita terkait dengan hal-hal yang ingin kita sampaikan ke dalam tulisan. Selain itu, kerangka yang sudah kita buat tersebut memungkinkan diri kita sendiri supaya tidak keluar dari tema atau ide yang sudah kita tentukan di awal. Artinya kerangka tersebut akan menjadi petunjuk jalan atau pengarah dari tulisan yang akan kita buat. Semakin bagus kerangka tulisan yang kita buat, maka isi dari buku yang kita buat secara otomatis juga akan baik. Oleh karena itu, tahap ini menjadi salah satu tahapan yang paling krusial dalam proses penulisan buku.
[Bastian Widyatama]
Referensi
Mawardi, Dodi, 2009, Cara Mudah Cara membuat buku dengan Metode 12 Pas, Jakarta: Raih Asa Sukses.
Anda punya RENCANA MENULIS BUKU
atau NASKAH SIAP CETAK?
Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami.
Anda juga bisa KONSULTASI dengan Customer Care yang siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan.
Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR.
Silakan ISI FORM di laman ini. 🙂