Daftar Isi
Aspek paling berharga bagi seorang penulis adalah ide tulisan, maka untuk memastikan ide ini mengalir dan tidak ada yang terlupa perlu dilakukan mind mapping. Namun, proses pembuatannya tidak bisa asal dan perlu dipahami dulu cara membuat mind mapping tersebut.
Mind mapping ternyata menjadi salah satu solusi bagi penulis yang sering mengeluh ide buntu, kesulitan menemukan ide, dan kesulitan dalam menentukan topik. Alhasil produktivitas menulis akan menurun dan hal ini perlu segera diatasi.
Mengatasi masalah kebuntuan ide sampai kesulitan menemukan ide yang dianggap menarik dan punya nilai jual. Bisa dengan banyak cara, dan salah satu cara yang cukup mudah adalah dengan melakukan mind mapping. Berikut detail penjelasannya.
Manfaat Membuat Mind Mapping
Mind mapping memang lebih familiar digunakan dalam manajemen proyek dan tata kelola metode pembelajaran di dunia pendidikan. Namun, melalui pengertian dari mind mapping tersebut dimana disebutkan sebagai penyusunan peta atau kerangka konsep.
Maka mind mapping juga sangat ideal diterapkan dalam kegiatan menulis. Terutama oleh penulis yang sering berhadapan dengan kebuntuan ide atau writer’s block. Apalagi manfaat menerapkan mind mapping sangat besar, yaitu:
1. Membantu Menemukan dan Mencatat Ide Tulisan
Manfaat dari mind mapping bagi penulis adalah untuk menemukan dan mencatat ide. Bagaimana teknik ini bisa membantu menemukan ide? Dalam proses mind mapping akan diawali dengan mencari ide tulisan.
Ide tulisan ini bisa ditemukan dengan banyak cara. Mulai dari sekedar membaca buku, berkomunikasi dengan orang sekitar, berkeliling sekitar tempat tinggal atau tempat kerja, dan bahkan dari aktivitas harian mengendarai motor ke kantor.
Mind mapping mendorong penulis untuk segera menemukan ide dengan analisis mendalam. Jika ide sudah ditemukan maka tinggal dicantumkan ke media mind mapping. Semakin sering melakukan mind mapping semakin mudah menemukan ide tulisan.
2. Kemudahan untuk Memahami Topik Tulisan
Mind mapping juga bermanfaat untuk memahami topik atau ide tulisan yang sudah ditentukan. Hal ini dapat terjadi karena ide tulisan ini ada kebutuhan untuk dijabarkan menjadi konsep pemetaan yang jelas.
Maka penulis akan mempelajari ide tulisan tersebut, membaca sejumlah referensi, berkonsultasi dengan yang lebih ahli, dan seterusnya. Sehingga ide tulisan bisa dikembangkan menjadi sub ide tulisan.
3. Hasil Tulisan Lebih Informatif
Berkaitan dengan manfaat kedua yang sudah dijelaskan sebelumnya. Mind mapping dipahami bisa membantu penulis menyajikan karya tulis yang informatif. Yaitu karya tulis yang mampu memberikan penjelasan mendalam tetapi tetap terfokus.
Hal ini bisa terjadi karena penulis paham betul ide tulisan yang diusung. Sehingga bisa memberikan penjelasan yang rinci sesuai dengan pemahaman pribadinya. Informasi rinci inilah yang sering dicari para pembaca.
4. Menghemat Waktu Menulis
Manfaat mempelajari dan menerapkan cara membuat mind mapping yang terakhir adalah menghemat waktu menulis. Mind mapping ini secara sederhana mirip dengan kerangka tulisan bahkan bisa dikatakan sama.
Menulis naskah buku dengan jumlah halaman mencapai ratusan bisa lebih efisien ketika sudah ada kerangkanya. Mind mapping membantu penulis mengetahui apa saja yang harus dijelaskan di dalam naskah dan sampai mana. Sehingga waktu menyelesaikan satu naskah relatif lebih cepat.
Strategi KONSISTEN menulis dengan Journaling, solusi naskah rampung! Apa itu? Journaling dan Manfaat Besar yang Akan Anda Rasakan selengkapnya.
Cara Membuat Mind Mapping
Setelah memahami apa itu mind mapping dan manfaatnya bagi penulis. Maka tidak ada salahnya menerapkan mind mapping tersebut untuk meningkatkan produktivitas menulis dan menerbitkan karya. Berikut adalah detail tata cara membuat mind mapping:
1. Menentukan Media Mind Mapping
Tahap pertama dalam menyusun mind mapping bagi seorang penulis adalah menentukan media untuk mencatat proses mind mapping itu sendiri. Teknik mind mapping memang membutuhkan media, baik media fisik maupun elektronik.
Pasalnya, mind mapping membutuhkan visualisasi dari ide yang ada di kepala dan kemudian didesain lebih lebih atraktif. Misalnya ditulis dengan tinta warna merah alih-alih warna hitam, ditambahkan bagan, ditambahkan tanda panas, dll.Â
Tujuannya agar tampilan visual dari mind mapping ini terpatri di dalam otak sehingga lebih mudah diingat. Inilah alasan mind mapping lebih sering digunakan di bidang pendidikan dan bisnis.
Sebab membantu mengingat materi pelajaran dan manajemen tugas. Adapun media paling sederhana untuk mind mapping adalah selembar kertas. Tidak masalah memakai media sederhana dan murah, poin terpenting isinya dipahami dan bisa dipraktekkan tanpa kendala.
Tak berhenti di mendapatkan ide, proses menulis akan lebih mudah apabila Anda bisa memanajemen waktu dengan baik, terutama untuk mengelola energi dan emosi. Untuk itu, kami siapkan bacaan untuk Anda:
- 8 Tips Manajemen Waktu Efektif
- 9 Tools Manajemen Waktu yang Paling Banyak Digunakan
- Tips Tidak Punya Waktu Menulis
2. Menuliskan Ide Utama atau Topik
Tahap kedua dalam cara membuat mind mapping adalah menuliskan ide utama atau topik tulisan di media yang sudah dipilih sebelumnya. Ide utama ini bisa ditulis tepat di bagian tengah media tersebut.
Kenapa? Sebab dalam proses mind mapping, ide utama ini nanti akan dijabarkan lagi dengan beberapa bab, sub bab, dan penjelasan tambahan jika diperlukan. Maka untuk memastikan ruang di media mind mapping cukup, silahkan ditempatkan di tengah.
3. Menuliskan Sub Ide sebagai Cabang
Tahap berikutnya adalah menentukan dan menuliskan sub ide dari ide utama yang sudah ditulis di tahap sebelumnya. Ide utama ini adalah topik dari karya tulis yang akan disusun.
Tentunya ide utama ini perlu dikembangkan agar isi naskah buku jelas, hendak menjabarkan aspek mana saja dan sampai mana. Semua jenis pembahasan dan batasannya dicantumkan di media mind mapping dan disebut sub ide.
Lakukan analisi agar sub ide ini terfokus dan memberi penjelasan detail dari ide utama. Setiap sub ide yang memiliki aspek penting ada baiknya diberi penanda. Misalnya ditulis dengan huruf kapital, menggunakan tinta warna lain, diberi kotak, dll.
4. Menghubungkan Sub Ide Jika Diperlukan
Tahap terakhir dalam cara membuat mind mapping adalah menghubungkan sejumlah sub ide yang ditentukan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sub ide mana saja yang memiliki hubungan atau keterkaitan.
Namun, tidak wajib karena disesuaikan kebutuhan. Sebab tidak semua sub ide yang sudah disusun memiliki keterkaitan. Tahap ini untuk menegaskan, menjelaskan, dan mencegah penulis lupa mengenai hubungan antara sub judul satu dengan lainnya.
Itulah penjelasan mengenai mind mapping yang tentunya membantu memahami bagaimana cara membuat mind mapping untuk kebutuhan menulis naskah buku. Teknik yang dijelaskan juga cocok untuk penyusunan karya tulis lainnya, seperti artikel ilmiah untuk publikasi jurnal.