Daftar Isi
Pada saat melakukan kegiatan penelitian maupun penulisan karya tulis ilmiah maka dibutuhkan referensi. Salah satu situs yang banyak dituju untuk mencari referensi ilmiah adalah Scopus. Namun, sudahkah mengetahui cara referensi jurnal di database bereputasi tersebut?
Pertanyaan ini tentu penting untuk dimiliki jawaban pastinya, karena belum semua kalangan akademisi akrab dengan Scopus. Sekaligus belum semua paham bagaimana memilih referensi yang tepat dari hasil pencarian di situs Scopus. Maka bisa menyimak penjelasan berikut.
Sebelum memahami tata cara mencari referensi jurnal ilmiah di Scopus, maka pahami dulu apa itu Scopus sekaligus kenapa harus memilihnya. Scopus dipahami sebagai database terbesar yang memiliki referensi ilmiah dalam bentuk jurnal, prosiding, dan buku ilmiah.
Scopus sendiri didirikan dan dikelola oleh sebuah publisher atau penerbit terkemuka dunia, yakni Elsevier. Scopus kemudian ditujukan secara khusus untuk memuat seluruh publikasi ilmiah dengan kualitas terbaik.
Sehingga publikasi yang terindeks di dalamnya disebut publikasi bereputasi. Seperti jurnal internasional bereputasi. Seluruh publikasi berkualitas tingkat dunia atau yang diterbitkan dari berbagai negara dan melibatkan peneliti maupun akademisi dunia bisa terindeks disini.
Scopus kemudian secara umum digunakan sebagaimana sebuah perpustakaan. Dimana pengunjung situsnya kebanyakan mencari referensi ilmiah berkualitas atau kredibel. Baik dalam bentuk jurnal internasional, prosiding, maupun buku ilmiah.
Tak hanya itu, Scopus juga dituju untuk keperluan publikasi. Misalnya bagi kalangan dosen, mahasiswa, maupun peneliti yang hendak mencari jurnal internasional bereputasi sebagai tempat menerbitkan artikel ilmiah yang sudah disusun sedemikian rupa.
Namun, Scopus tentu bukan satu-satunya yang menjadi database untuk kebutuhan mendapatkan referensi dan mencari media publikasi ilmiah internasional. Situs atau database lain cukup banyak, sebut saja seperti World of Science (WoS) yang juga tempat publikasi jurnal internasional bereputasi.
Hanya saja, mayoritas akademisi dan peneliti dunia menyasar Scopus. Baik sebagai cara mencari referensi jurnal internasional berkualitas maupun untuk kebutuhan publikasi. Kira-kira kenapa bisa demikian?
Terdapat beberapa alasan Scopus menjadi sumber referensi ilmiah yang utama. Diantaranya adalah:
Scopus perlu diakui menjadi database publikasi ilmiah internasional yang dinilai paling prestisius. Semua publikasi yang terindeks di dalamnya dijamin kredibel dan memiliki kualitas terbaik.
Pasalnya, seorang dosen misalnya ketika ingin melakukan publikasi jurnal yang terindeks ke Scopus. Maka prosesnya panjang, waktu publikasi bisa sampai satu tahun bahkan lebih untuk satu artikel, dan biaya yang dikeluarkan juga lumayan.
Namun, hal ini memiliki satu tujuan utama yakni memastikan artikel yang disusun dosen tersebut sudah sesuai dan melewati proses panjang. Termasuk review dari ahlinya, supaya kredibilitasnya terjamin.
Atas alasan inilah, Scopus menjadi destinasi utama untuk mencari referensi ilmiah dan paling banyak direkomendasikan. Apalagi koleksinya juga lengkap karena mengindeks publikasi dalam bentuk jurnal, prosiding, dan buku ilmiah.
Alasan kedua, adalah karena Scopus menjadi tempat paling ideal dalam cara mencari referensi jurnal. Pasalnya, masih menjadi database dengan skala terbesar di dunia.
Saat ini, Scopus tercatat sudah mengindeks 24.000 jurnal internasional yang dikelola lebih dari 5.000 publisher di dunia. Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah karena jumlah publikasi terus meningkat dan begitu juga dengan jumlah publisher.
Banyaknya publikasi ilmiah bereputasi di dalam database Scopus tentu menjadi surga bagi akademisi dan peneliti. Sebab memperbesar peluang menemukan referensi paling relevan dengan kebutuhan.
Semakin banyak publikasi yang terindeks juga semakin memudahkan akademisi dan peneliti untuk menemukan lebih banyak referensi. Apalagi semakin banyak referensi berkualitas digunakan maka meningkatkan kualitas penelitian dan KTI yang disusun.
Baca Juga:
Scopus yang menjadi database terbesar untuk publikasi ilmiah, tentu menjadi destinasi terbaik mencari referensi ilmiah. Lalu, bagaimana cara mencari referensi jurnal di Scopus tersebut?
Pencarian jurnal di Scopus pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan database lain. Hanya saja, mencari jurnalnya bisa dengan beberapa cara. Mulai dari mengunjungi situs lain yang terhubung Scopus maupun langsung di situs Scopus itu sendiri.
Berikut adalah langkah-langkah dalam pencarian referensi di Scopus langsung dari situsnya:
Itulah penjelasan mengenai tata cara mencari referensi jurnal di Scopus yang merupakan database jurnal internasional terbesar dan terlengkap. Saat melakukan pencarian, silahkan memakai fitur filter untuk mendapatkan referensi terkini dan punya kualitas paling mumpuni sesuai penjelasan di atas.
Baca Juga:
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…