Jurnal

Cara Mencari Referensi Jurnal yang Kredibel

Pada saat melakukan kegiatan penelitian maupun penulisan karya tulis ilmiah maka dibutuhkan referensi. Salah satu situs yang banyak dituju untuk mencari referensi ilmiah adalah Scopus. Namun, sudahkah mengetahui cara referensi jurnal di database bereputasi tersebut? 

Pertanyaan ini tentu penting untuk dimiliki jawaban pastinya, karena belum semua kalangan akademisi akrab dengan Scopus. Sekaligus belum semua paham bagaimana memilih referensi yang tepat dari hasil pencarian di situs Scopus. Maka bisa menyimak penjelasan berikut. 

Kenapa Harus Scopus?

Sebelum memahami tata cara mencari referensi jurnal ilmiah di Scopus, maka pahami dulu apa itu Scopus sekaligus kenapa harus memilihnya. Scopus dipahami sebagai database terbesar yang memiliki referensi ilmiah dalam bentuk jurnal, prosiding, dan buku ilmiah. 

Scopus sendiri didirikan dan dikelola oleh sebuah publisher atau penerbit terkemuka dunia, yakni Elsevier. Scopus kemudian ditujukan secara khusus untuk memuat seluruh publikasi ilmiah dengan kualitas terbaik. 

Sehingga publikasi yang terindeks di dalamnya disebut publikasi bereputasi. Seperti jurnal internasional bereputasi. Seluruh publikasi berkualitas tingkat dunia atau yang diterbitkan dari berbagai negara dan melibatkan peneliti maupun akademisi dunia bisa terindeks disini. 

Scopus kemudian secara umum digunakan sebagaimana sebuah perpustakaan. Dimana pengunjung situsnya kebanyakan mencari referensi ilmiah berkualitas atau kredibel. Baik dalam bentuk jurnal internasional, prosiding, maupun buku ilmiah. 

Tak hanya itu, Scopus juga dituju untuk keperluan publikasi. Misalnya bagi kalangan dosen, mahasiswa, maupun peneliti yang hendak mencari jurnal internasional bereputasi sebagai tempat menerbitkan artikel ilmiah yang sudah disusun sedemikian rupa. 

Namun, Scopus tentu bukan satu-satunya yang menjadi database untuk kebutuhan mendapatkan referensi dan mencari media publikasi ilmiah internasional. Situs atau database lain cukup banyak, sebut saja seperti World of Science (WoS) yang juga tempat publikasi jurnal internasional bereputasi. 

Hanya saja, mayoritas akademisi dan peneliti dunia menyasar Scopus. Baik sebagai cara mencari referensi jurnal internasional berkualitas maupun untuk kebutuhan publikasi. Kira-kira kenapa bisa demikian? 

Terdapat beberapa alasan Scopus menjadi sumber referensi ilmiah yang utama. Diantaranya adalah: 

1. Database Pengindeks Publikasi Bereputasi

Scopus perlu diakui menjadi database publikasi ilmiah internasional yang dinilai paling prestisius. Semua publikasi yang terindeks di dalamnya dijamin kredibel dan memiliki kualitas terbaik. 

Pasalnya, seorang dosen misalnya ketika ingin melakukan publikasi jurnal yang terindeks ke Scopus. Maka prosesnya panjang, waktu publikasi bisa sampai satu tahun bahkan lebih untuk satu artikel, dan biaya yang dikeluarkan juga lumayan. 

Namun, hal ini memiliki satu tujuan utama yakni memastikan artikel yang disusun dosen tersebut sudah sesuai dan melewati proses panjang. Termasuk review dari ahlinya, supaya kredibilitasnya terjamin. 

Atas alasan inilah, Scopus menjadi destinasi utama untuk mencari referensi ilmiah dan paling banyak direkomendasikan. Apalagi koleksinya juga lengkap karena mengindeks publikasi dalam bentuk jurnal, prosiding, dan buku ilmiah. 

2. Scopus Merupakan Database Terbesar

Alasan kedua, adalah karena Scopus menjadi tempat paling ideal dalam cara mencari referensi jurnal. Pasalnya, masih menjadi database dengan skala terbesar di dunia. 

Saat ini, Scopus tercatat sudah mengindeks 24.000 jurnal internasional yang dikelola lebih dari 5.000 publisher di dunia. Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah karena jumlah publikasi terus meningkat dan begitu juga dengan jumlah publisher. 

Banyaknya publikasi ilmiah bereputasi di dalam database Scopus tentu menjadi surga bagi akademisi dan peneliti. Sebab memperbesar peluang menemukan referensi paling relevan dengan kebutuhan. 

Semakin banyak publikasi yang terindeks juga semakin memudahkan akademisi dan peneliti untuk menemukan lebih banyak referensi. Apalagi semakin banyak referensi berkualitas digunakan maka meningkatkan kualitas penelitian dan KTI yang disusun. 

Baca Juga:

Cara Mencari Referensi Jurnal di Scopus

Scopus yang menjadi database terbesar untuk publikasi ilmiah, tentu menjadi destinasi terbaik mencari referensi ilmiah. Lalu, bagaimana cara mencari referensi jurnal di Scopus tersebut? 

Pencarian jurnal di Scopus pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan database lain. Hanya saja, mencari jurnalnya bisa dengan beberapa cara. Mulai dari mengunjungi situs lain yang terhubung Scopus maupun langsung di situs Scopus itu sendiri.

Berikut adalah langkah-langkah dalam pencarian referensi di Scopus langsung dari situsnya: 

  1. Buka browser di perangkat dan buka laman resmi Scopus.
  2. Buat akun terlebih dahulu dengan menekan tombol “Create Account”. Namun jika sudah punya akun Scopus, klik menu “Sign In”.
  1. Login melalui akun milik perguruan tinggi tempat akademisi mengabdi. Klik tombol “Sign In via Your Institution”.
  1. Ketik nama Institusi di kolom yang tersedia. Pada contoh kali ini adalah memakai institusi Universitas Gadjah Mada. Silahkan ketik nama universitas tanpa menambahkan kata “Universitas”. Maka sistem di Scopus akan memberi rekomendasi, dan pengguna tinggal memilih nama perguruan tinggi yang paling sesuai.
  1. Masukan alamat email kalangan akademisi. Biasanya dosen maupun mahasiswa akan diberi email dengan domain institusi dan bisa dipakai login di Scopus. Setelah itu, baru klik tombol “Continue”. Maka akan diarahkan untuk membuka email yang digunakan login sebagai proses verifikasi.
  1. Jika login sudah berhasil, maka di halaman utama bisa klik tombol “Sources”.
  2. Pilih kategori pencarian menjadi “Subject Area” dan pilih bidang penelitian atau keilmuan yang dirasa paling sesuai di kolom sebelahnya.
  3. Dalam pencarian wajib menggunakan bahasa Inggris. Misalnya bidang “Pendidikan” maka bisa mengetik “Education”. Centang pilihan yang sesuai dan klik tombol “Apply”.
  4. Tunggu sampai sistem Scopus menampilkan hasil pencarian, maka pengguna tinggal memilih jurnal mana yang paling sesuai.
  5. Jika pilihan dirasa terlalu banyak dan ingin menyaring pencarian berdasarkan Quartile, maka bisa memanfaatkan fitur filter yang terletak di sisi sebelah kiri. Misalnya ingin jurnal-jurnal yang masuk level Q1. Maka pada sub menu “Citescore highest quartile” silakan centang pada pilihan “1st quartile”, baru kemudian klik tombol “Apply”.
  6. Dari hasil pencarian, silakan klik jurnal yang dirasa sesuai dengan memberi klik pada bagian judul. Setelah seluruh informasi jurnal tampil, silakan klik tombol “View All Document”. Selesai!

Itulah penjelasan mengenai tata cara mencari referensi jurnal di Scopus yang merupakan database jurnal internasional terbesar dan terlengkap. Saat melakukan pencarian, silahkan memakai fitur filter untuk mendapatkan referensi terkini dan punya kualitas paling mumpuni sesuai penjelasan di atas. 

Baca Juga:

deepublish

Recent Posts

Ketik Ulang agar Tidak Plagiat, Emang Bisa?

Dalam menyusun karya tulis ilmiah maka akan identik dengan penambahan kutipan. Kutipan ini biasanya dicantumkan…

2 minggu ago

8 Cara Mencari Sinonim Kata untuk Prafrase

Salah satu upaya yang umum dilakukan penulis untuk menghindari plagiarisme adalah dengan melakukan parafrase. Teknik…

2 minggu ago

Cara Mengubah Kata agar Tidak Plagiat dan Toolsnya

Ada banyak cara bisa dilakukan peneliti untuk menghindari plagiarisme saat menyusun karya ilmiah, salah satunya…

2 minggu ago

Cara Bebas Finansial bagi Akademisi, Bisa?

Berada di kondisi bebas finansial menjadi impian banyak orang di dunia, bisa jadi Anda termasuk…

2 minggu ago

Kerja Sama Workshop Penulisan Buku Ber-ISBN di Jakarta

Bagi sebuah perguruan tinggi, memastikan dosen-dosen di bawah naungannya menerbitkan buku ber-ISBN adalah hal penting.…

2 minggu ago

Kerja Sama Workshop Penulisan Karya Ilmiah di Jakarta

Setiap perguruan tinggi di Indonesia tentu ingin memaksimalkan pencapaian IKU (Indikator Kinerja Utama). Ada banyak…

2 minggu ago