Mengapa naskah saya ditolak penerbit? Pertanyaan ini bisa anda jawab jika anda mengetahui cara menerbitkan buku yang baik dan benar. Menjadi hal yang sangat perlu untuk dijawab oleh para penulis buku. Mengetahui alasan penolakan dan letak kekurangan naskah menjadi penting bagi Anda yang seringkali mengalaminya. Anda dapat menyimak ulasan berikut untuk tahu lebih banyak mengenai alasan tidak diterimanya naskah oleh penerbit buku.
Menerbitkan buku menjadi hal yang cukup menyulitkan ketika naskah-naskah yang dikirimkan ditolak. Hal tersebut menjadikan munculnya prasangka bahwa menerbitkan buku bukanlah perkara mudah. Namun hal tersebut tidak akan terjadi jika anda paham cara menerbitkan buku yang baik dan benar. Karena dengan mengetahui cara menerbitkan buku yang baik dan benar Anda akan tahu alasan penolakan naskah sehingga Anda sebagai penulis tahu letak kekurangan Anda. Apa sajakah alasan ditolaknya naskah oleh penerbit buku? Berikut ini dapat Anda simak beberapa alasan yang menjadikan karya Anda belum bisa diterbitkan.
Alasan pertama tidak diterimanya naskah Anda oleh penerbit bisa jadi karena tema atau isi naskah Anda terlalu banyak di pasaran. Pada dasarnya perkembangan dunia buku juga dinamis. Terkadang terdapat tema-tema tertentu yang sedang digemari sehingga bisa laris terjual di pasaran. Di samping itu, ada juga tema-tema lainnya yang menjadi kurang digemari karena sedang tidak populer. Meskipun begitu, menulis buku dengan tema-tema yang sama saja juga akan membuat pembaca jenuh.
Terlalu banyak buku dengan tema yang itu-itu saja kemudian membuat pembaca bosan. Oleh karena itu, perlu adanya ide baru yang menarik bagi penerbit juga pembaca. Penerbit buku akan mencari gagasan-gagasan yang tidak pasaran, unik, dan baru. Selain itu, penerbit juga akan mengincar sesuatu yang lama tetapi ditulis kembali dengan cara baru. Penulis yang belum memiliki gagasan baru dapat menggunakan cara tersebut untuk menulis buku kembali. Kemudian ia bisa menerbitkannya menjadi sesuatu yang terkesan baru.
Ide-ide baru akan menarik perhatian penerbit. Seseorang yang punya ide baru akan memiliki inovasi dalam mengembangkan karyanya sehingga secara substansial naskahnya tidak pasaran. Perhatian editor pun semakin besar ketika ada ide yang ‘segar’ untuk diterbitkan. Untuk mendapatkan ide-ide baru tentunya diperlukan kreativitas dari si penulis sendiri. Banyak membaca juga bisa membantu memunculkan ide-ide baru untuk dituangkan dalam naskah.
Masih ada kaitannya dengan alasan pertama, penolakan naskah juga terjadi karena ketinggalan zaman. Naskah yang sudah tidak tren lagi tidak akan diterima oleh penerbit. Naskah yang ketinggalan zaman juga mencakup naskah-naskah yang terlambat dikirim. Misalnya saja, seorang penulis mengirimkan naskah tentang perkembangan teknologi beberapa tahun lalu, tetapi pada masa kini sudah tidak lagi terpakai. Hal ini jelas tidak akan menarik perhatian penerbit karena pembaca membutuhkan sesuatu yang selalu up to date alias kekinian.
Untuk menulis buku yang tidak ketinggalan zaman, penulis bisa memilih tema-tema yang dapat dibaca dari waktu ke waktu. Jika penulis ingin mengirimkan naskah bergenre fiksi, ia bisa menuliskan cerita yang jalan ceritanya sudah bisa ditebak. Sementara itu, jika ia ingin menulis buku nonfiksi, ia perlu mengetahui perkembangan kabar dunia terkini. Menjadi penulis tidak tepat jika diibaratkan sebagai katak dalam tempurung. Penulis perlu menjadi orang yang memiliki wawasan luas dan mengikuti perkembangan zaman. Terlebih kini teknologi telah memudahkan kehidupan, bahkan dalam hal mencari informasi dan wawasan baru. Perlu juga bagi penulis untuk membaca karya penulis lain guna memperoleh inspirasi.
Lebih tahu perkembangan zaman juga bisa dilengkapi dengan pengetahuan tentang perkembangan penerbitan. Dari media sosial, Anda bisa mencoba mencari tahu seputar buku-buku baru. Anda juga perlu mencari tahu tentang buku-buku yang sedang atau akan laris di kalangan pembaca. Hal ini penting untuk memberikan gambaran tentang genre buku yang akan banyak diminati.
Alasan ketiga yang juga menjadikan naskah Anda ditolak adalah ketidaksesuaian teknis penulisan dengan kriteria yang ditetapkan penerbit. Tidak akan diterima suatu naskah jika ditulis dengan teknis yang berantakan, meskipun isi tulisannya bagus. Naskah yang tidak mematuhi kaidah tata bahasa dan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) akan ditolak, bahkan tidak terbaca oleh penerbit. Harusnya penulis sudah menyadari hal ini sedari awal, sebab penulis juga merupakan seorang agen bahasa. Ia memiliki tanggung jawab dalam menyajikan tulisan dengan bahasa yang baik dan bisa dipahami pembacanya. Tulisan atau naskah yang buruk dalam hal teknis membuat editor enggan memeriksanya. Naskah yang tidak sesuai kaidah penulisan yang benar bisa jadi dibuang atau disisihkan jauh-jauh dari proses penyuntingan.
Persoalan teknis juga terkait dengan jumlah halaman. Hal ini juga berkaitan dengan pertimbangan biaya produksi, marketing, dan lain-lain. Sebagai penulis, sebaiknya Anda mengetahui kebijakan penerbit buku dalam menerima naskah. Jika Anda sudah mengetahuinya, Anda tidak akan menulis buku terlalu banyak atau terlalu sedikit. Naskah yang terlalu banyak dan tidak diterima suatu penerbit, Anda bisa mencoba untuk mengirimkannya ke penerbit lain. Bisa jadi penerbit lain mau menerima naskah Anda jika memang sesuai dengan kriteria teknis yang ditawarkan.
Tidak semua alasan penolakan naskah berasal dari penulis. Penerbit pun bisa menolak naskah karena kondisinya yang tidak memungkinkan. Penerbit buku yang melihat pasar buku sedang tidak bagus memilih untuk tidak menerima naskah terlebih dahulu. Bisa juga antrean naskah yang panjang tidak memungkinkan lagi bagi penerbit untuk menerima naskah-naskah baru. Jadi memang penerbit tersebut benar-benar sedang tidak menerima naskah.
Adanya hal tersebut bisa diatasi dengan mengirimkan naskah ke penerbit lain. Namun sebelum mengirimkan ke penerbit lain, pastikan naskah Anda memiliki tema atau genre yang sesuai. Anda bisa mencari penerbit yang bisa menerima tema atau genre naskah yang Anda tulis. Tidak diterima oleh satu penerbit bukan berarti Anda tidak bisa menerbitkan buku Anda di penerbit yang lain.
Beberapa alasan di atas tentunya bisa menjadi perhatian Anda agar menulis buku dengan lebih baik lagi. Anda bisa mencari tahu sendiri letak kekurangan naskah Anda dan memperbaikinya. Setelah itu, Anda bisa mencoba mengirimkannya kembali ke penerbit. Menerbitkan buku memang membutuhkan upaya keras agar penerbit buku mau bermitra dengan Anda. Perlu usaha untuk mencoba lagi dan lagi agar naskah yang telah Anda tulis dapat diterima.
Sekian artikel “Mengapa Naskah Saya Ditolak Penerbit buku? | Cara Menerbitkan Buku” semoga artikel ini menambah wawasan Anda dalam hal cara penerbitan buku.
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis kami, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini
Baca Juga artikel kami yang lain disini:
Cara menerbitkan buku dengan Kerjasama Profesional Antara Penulis dan Penerbit Buku
[Wiwik Fitri Wulandari]
Referensi:
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…