Daftar Isi
Seorang penulis buku ternyata tak hanya perlu paham cara mengecek kata baku, melainkan juga cara mengecek kalimat efektif. Penggunaan kalimat efektif menjadi kebutuhan dan kewajiban semua penulis.
Salah satu alasannya adalah agar tulisan yang dibuat mudah dipahami oleh para pembaca sekaligus tidak menimbulkan kesalahpahaman. Namun, tidak sedikit penulis yang masih kesulitan untuk membedakan mana kalimat efektif dan tidak efektif. Padahal bisa dilakukan pengecekan, berikut penjelasannya.
Hal pertama yang akan dibahas dalam topik tata cara mengecek kalimat efektif adalah arti pentingnya dalam proses menulis buku. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang mudah dipahami oleh orang lain dengan tepat.
Kalimat ini ideal dan dianjurkan untuk digunakan dalam setiap kegiatan komunikasi, baik itu komunikasi lisan maupun tulisan. Dalam menulis buku, penggunaan kalimat efektif sudah menjadi kebutuhan sekaligus kewajiban.
Sebab dengan kalimat efektif ini seorang penulis bisa menyampaikan ide di kepala ke dalam bentuk tulisan dengan sangat mudah. Sebab kalimat efektif cenderung sederhana dan memiliki susunan yang jelas.
Selain itu, arti penting menggunakan kalimat efektif dalam menulis buku juga untuk memudahkan pembaca memahami pesan yang ingin disampaikan penulis. Pasalnya, kalimat efektif membuat pembaca lebih mudah paham artinya.
Penggunaannya mampu menurunkan risiko pembaca salah paham dan memicu masalah kedepannya. Oleh sebab itu, paham cara mengecek kalimat efektif juga menjadi kebutuhan setiap penulis buku.
Sebelum mengecek, pahami prinsip kalimat efektif dan kesalahan penggunaan kalimat efektif yang biasa dilakukan oleh penulis.
Membantu menulis buku dengan kalimat efektif agar bisa dinikmati dan dipahami para pembaca. Maka berikut beberapa cara mengecek kalimat efektif::
Cara pertama untuk mengetahui kalimat yang disusun di dalam naskah buku sudah kalimat efektif atau belum adalah mengecek strukturnya. Kalimat dikatakan efektif ketika struktur kalimat memiliki kesepadanan.
Kesepadanan struktur bisa dilihat dari ada tidaknya subjek dan predikat pada kalimat tersebut. Sebab salah satu syarat sekaligus ciri khas kalimat efektif adalah memiliki subjek dan predikat.
Supaya lebih paham maka berikut adalah contoh kalimat yang memiliki kesepadanan struktur dan yang sebaliknya.
Kenapa kalimat di poin a disebut tidak efektif? Sebab menggunakan kata “ke luar” yang mengarah pada adverbia (memberi keterangan). Sementara pada kalimat b menggunakan kata “keluar” yang menunjukan predikat.
Subjek pada contoh tersebut adalah para demonstran, sementara predikatnya adalah kata keluar. Ketika kata “ke” dipisahkan oleh spasi dengan kata “luar” maka makna berubah dan kalimat pada contoh di atas menjadi tidak efektif.
Baca Juga: Pengertian Kalimat, Unsur, Lengkap dengan Contoh SPOK-nya
Cara mengecek kalimat efektif atau tidak yang kedua adalah memastikan sudah hemat kata. Jadi, kalimat dikatakan efektif ketika menggunakan ragam kata yang secara kuantitas sudah tepat atau pas.
Tidak ada penambahan kata yang sifatnya tidak penting. Beberapa kata yang sebenarnya tidak perlu ketika sengaja ditambahkan maka bisa mengaburkan makna kalimat tersebut.
Selain itu, mengulang kata yang sama meski sinonim bisa membuat kalimat susah dipahami. Oleh sebab itu, kalimat efektif bisa diketahui dari hemat tidaknya penggunaan kata dalam kalimat tersebut.
Sebab kalimat efektif cenderung pendek sehingga mudah dibaca dan dipahami. Berikut contoh untuk penjelasan lebih detail:
Kalimat pertama menjadi tidak efektif karena kata “para” menunjukan makna jamak, sementara kata “siswa-siswi” juga punya makna jamak atau banyak siswa. Maka terjadi pengulangan kata dan kalimat menjadi boros kata dan tidak efektif.
Cara ketiga untuk mengecek kalimat efektif atau tidak adalah mengecek kesejajaran bentuknya. Salah satu tanda bahwa kalimat efektif adalah memiliki kesejajaran bentuk atau disebut dengan istilah paralelisme.
Kalimat paralel ditunjukan dengan penggunaan imbuhan yang sama dari awal sampai akhir. Khususnya saat menyebutkan beberapa hal yang disebutkan secara berurutan. Berkut contohnya dalam kalimat:
Kalimat pertama disebut tidak efektif karena tidak memiliki imbuhan dan tidak memenuhi syarat paralelisme. Sementara kalimat kedua sudah paralel karena semua kata menggunakan imbuhan me-.
Cara mengecek kalimat efektif selanjutnya adalah memastikan makna dari kalimat yang disusun sudah tegas atau jelas. Kalimat efektif kadang kala memberikan imbuhan pada sejumlah kata yang masuk ke kalimat.
Namun beberapa imbuhan justru membuat kalimat menjadi tidak efektif. Salah satu imbuhan yang berdampak pada makna kalimat menjadi tidak tegas adalah imbuhan -lah. Misalnya pada contoh di bawah ini:
Kata “sapulah” pada dasarnya sudah menunjukan subjek pada contoh kalimat di atas. Namun ketika ditambah kata “kamu” di depannya maka membuat kalimat menjadi tidak efektif. Kalimat perintah menjadi tidak tegas dan tidak jelas.
Baca Juga: Kohesif dan Koheren, Kunci Pembaca Paham Isi Buku
Dalam cara mengecek kalimat efektif juga bisa dengan memahami logis tidaknya kalimat tersebut. Kalimat yang tidak bisa diterima dengan akal menunjukan kalimat ini tidak efektif. Contohnya adalah sebagai berikut:
Pada kalimat pertama, subjek kalimat adalah “mayat pria” yang terkesan sebelum mayat ini ditemukan sempat terlihat oleh warga sedang mondar-mandir. Lalu, apalah logis jika mayat yang sudah tidak bernyawa bisa berjalan?
Oleh sebab itu, menyusun karya tulis dianjurkan untuk dibaca ulang. Tujuannya untuk memeriksa apakah ada kalimat yang susunannya menjadi tidak logis. Sebab jika ada maka kalimat ini adalah kalimat tidak efektif.
Melalui penjelasan di atas, maka bisa dipahami beberapa ciri khas dari kalimat efektif, yaitu:
Kalimat efektif memiliki kesepadanan struktur. Seperti memiliki subjek dan predikat. Ketika syarat ini tidak terpenuhi maka kalimat menjadi tidak efektif.
Kalimat efektif memiliki susunan sederhana dan cenderung hemat kata. Artinya kalimat efektif cenderung pendek dengan penambahan kata hubung yang kadarnya pas, tidak berlebihan dan tidak berulang.
Ciri ketiga adalah memiliki kesejajaran bentuk, artinya kalimat efektif haruslah berimbuhan paralel dan konsisten. Misalnya saat suatu kata memakai imbuhan me- maka seterusnya juga memakai imbuhan ini.
Kalimat dikatakan efektif ketika maknanya jelas, tidak ambigu, dan tidak ada keragu-raguan. Sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
Ciri terakhir dari kalimat efektif sesuai penjelasan cara mengecek kalimat efektif di atas adalah bersifat logis. Makna dari kalimat selain bisa dipahami juga bisa diterima dengan akal.
Detail ciri-ciri kalimat efektif dapat Anda baca melalui: 6 Ciri Kalimat Efektif Yang Perlu Diperhatikan Saat Menulis Buku
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…