Daftar Isi
Cara menulis kreatif memang butuh jam terbang dan latihan. Tidak hanya sekali menulis langsung bisa menjadi tulisan yang menarik. Nah, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengalaman bagaimana cara menulis kreatif yang semoga ada manfaatnya buat kamu. Simak ulasan berikut.
Cara menulis kreatif itu syaratnya memiliki ide original. Keoriginalan inilah indikasi bahwa pesan tulisan yang akan disampaikan juga berbeda. Tentu saja sangat membosankan apabila kita membaca artikel atau perspektif umum dan begitu-begitu saja bukan?
Sama kasusnya ketika kita mencari informasi di Internet. Ketika mengetik kata kunci, akan banyak sekali yang muncul di halaman google. Sebalnya lagi, banyak pembahasan yang sama yang intinya hanya itu-itu saja. seolah tidak ada pembahasan dan ide yang baru terhadap kata kunci tersebut.
Nah, disinilah kreativitas seorang penulis harus diuji. Pertanyaannya, lantas bagaimana cara menghadirkan ide yang original? Tentu saja seorang penulis harus memiliki gagasan dan analisa sendiri. gagasan dan analisa yang kritis dan tidak dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan atau wawasan.
Dimana wawasan dan pengetahuan ini dapat diperoleh lewat membaca, pengalaman langsung atau karena memiliki kepekaan terhadap sesuatu kejadian. Kemudian dikembangkan dan benar-benar dilakukan pengajian. Nah, penulis yang seperti inilah calon penulis yang memiliki ulasan dan pemikiran kritis, dan pastinya akan selalu menyenangkan setiap tulisan yang dituliskan.
Cara menulis kreatif yang tidak kalah penting adalah kemampuan dalam pemilihan bahasa. Kalo di sini saya menyebutkan memiliki kemampuan menggunakan bahasa yang renyah. Bahasa yang renyah lebih cocok digunakan untuk tulisan populer atau diperuntukan untuk segmentasi kawula muda. Dimana mereka sesuatu yang update, hal yang baru dan menyenangkan.
Penggunaan bahasa dalam penulisan dapat dilihat berdasarkan kepentingan dan keperluan. Jika tulisan tersebut untuk lembaga pendidikan, tidak mungkin dong menggunakan bahasa renyah ala-ala anak muda. Pasti menggunakan bahasa yang lebih baku dan diutamakan menggunakan bahasa ilmiah.
Terkait dengan penggunaan bahasa, dibutuhkan kreativitas tersendiri. Seorang penulis yang terampil, mampu memilih kata atau diksi yang pas. Seni mengepaskan inilah yang sebenarnya susah-susah gampang.
Pemilihan bahasa tepat akan mempengaruhi pesan yang akan diterima oleh pembaca, sekaligus mampu mempengaruhi pembaca memiliki feel terhadap tulisan tersebut.
Sedangkan penulis yang tidak pandai memadupadankan pemilihan bahasa yang tepat, tulisan terasa hambar, kaku dan membosankan. Mungkin, pesan intinya bagus, karena ketidakmampuan dalam meramu dan mengepaskan, tulisan tersebut biasa-biasa saja. Nah, untuk melahirkannya dibutuhkan waktu dan jam terbang yang tinggi.
Baca juga : 5 Manfaat Hobi Menulis Yang Sering Diabaikan Tapi Sangat Penting
Cara menulis kreatif tentu saja dibutuhkan perenungan. Seperti yang disinggung di sub bab pertama, bahwa kunci menulis yang baik itu harus memiliki ide original. Ketika ada satu ide yang menyentil penulis, maka salah satu cara agar melahirkan tulisan yang menarik adalah dengan cara merenungkannya.
Merenung salah satu cara untuk mengembangkan gagasan dan membiarkan otak mengeksplorasi wawasan dari berbagai sudut. Merenung tidak sekedar berpikir satu cabang saja, tetapi bercabang-cabang.
Dimana setiap cabang satu dengan cabang yang lain juga bisa melahirkan cabang-cabang pembahasan yang lebih fokus dan mendalam lagi.
Kadangkala saat merenung inilah momen yang tepat untuk penulis menemukan berlian pesan yang diri penulis pun tidak pernah temukan atau pikirkan sebelumnya.
Jadi di tahap perenungan ini adalah tempat dimana penulis akan menemukan wahyu atau pencerahan. Dimana pencerahan dan wahyu inilah yang sangat bermanfaat dan mencerahkan bagi pembaca.
Tentunya tulisan pun akan lebih unik. Karena ditulis menggunakan perspektif yang berbeda, temuan yang berbeda dan ada sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru inilah yang sebenarnya dicari oleh pembaca. Karena pembaca sudah bosan membaca tulisan yang umum-umum begitu saja.
Setelah melakukan perenungan, pastinya akan menghasilkan daya cipta. Tidak mudah loh menghasilkan daya cipta. Di Indonesia banyak penulis, jumlahnya banyak sekali tidak terhitung.
Tetapi sedikit penulis yang mampu menyuguhkan daya cipta yang berbeda dan menulis. Jadi, jika kamu menemukan sebuah tulisan yang berbeda dan tidak seperti umumnya, penulis tersebut memiliki formula cara menulis kreatif.
Proses menghasilkan daya cipta itu sendiri tidak mudah didapat. Tidak hanya sekali waktu langsung jadi. Dibutuhkan proses panjang. Ada proses pengumpulan data.
Pengumpulan data masing-masing penulis memiliki caranya sendiri-sendiri. Ada yang mengumpulkan data secara cepat, ada juga yang mengumpulkan data dalam waktu bertahun-tahun.
Pengumpulan data ini pun bisa dilakukan dengan membaca, lewat pengalaman yang pernah dialami dan bisa pula lewat experience. Setelah masuk proses pengumpulan data, data yang tersimpan di dalam otak tersimpan akan menetap dalam memori dalam kurun waktu berbeda-beda. Kita tahu manusia akan terus berfikir dan terus belajar lewat apa yang ditemui.
Nah, data-data yang tersimpan dalam waktu tertentu, dan mendapatkan stimulus-stimulus baru inilah yang akan memantik memori untuk berfikir. Secara alam bawah sadar, kita pun akan melakukan proses berpikir, mengolah data sedemikian rupa.
Sampai akhirnya melahirkan sebuah pemikiran baru dan inovasi baru yang berbeda dari data-data yang sudah ada. Ketika dituangkan dalam sebuah tulisan, bisa melahirkan daya cipta dan ide kreatif yang memberikan banyak manfaat bagi pembaca tentunya.
Baca juga : Trik Jitu Latihan Menulis Buku Tanpa Pusing
Cara menulis kreatif versi saa adalah kere-aktif. Saya belajar dari kesulitan hidup saya. Saya belajar dari keterbatasan dan ketidakmampuan saya dalam banyak hal.
Justru dari keterbatasan dan kesulitan hidup yang saya alami, justru secara alam bawah sadar mendorong saya untuk aktif berbuat, aktif mencoba dan tentu saja aktif berfikir.
Hemat pemahaman saya, orang kere adalah cara belajar paling efektif. Karena dari keterbatasan itulah yang mengajarkan saya untuk menciptakan cara baru atau menciptakan alternatif lain agar gimana cara nya saya tetap berjalan seperti mereka yang kreatif yang dilengkapi dengan fasilitas canggih.
Kata kere inilah yang menurut saya justru mampu mendorong seorang penulis untuk melahirkan daya cipta dan gagasan yang lebih kritis dan lebih berbobot.
Ketimbang penulis-penulis yang mengandalkan kemampuan intelektual, yang tidak didasarkan oleh experience secara langsung. Setidaknya penulis yang memiliki experience lebih memiliki emosi langsung kepada pembaca.
Nah itulah beberapa cara menulis kreatif yang bisa saya bagikan. semoga ada manfaatnya dan menyentil calon penulis muda yang lebih kritis, dan mengutamakan keoriginalan gagasan mereka.
Karena menulis itu bukan sekedar copy paste atau rewrite mentah-mentahan.
Jika konteksnya untuk proses belajar, itu tidak apa-apa. jika konteksnya ingin menjadi penulis yang berkarakter dan dikenal, maka mulailah menulis sesuai gagasan, ide dan karakter yang sesuai diri sendiri. jika menulis rewrite dari tulisan orang lain, apa bedanya tulisan tersebut dengan tulisan pada umumnya? Toh pembaca lebih pandai mendeteksi tulisan yang original dan yang abal-abal. (Irukawa Elisa)
Baca juga : Cara Menulis Buku Referensi yang Baik
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…