Daftar Isi
Scopus diketahui sebagai destinasi referensi ilmiah berkualitas. Namun, saat memilih jutaan referensi di dalamnya pastikan untuk cek quartile jurnal. Lalu, bagaimana cara mengecek Quartile jurnal terindeks Scopus?
Beberapa kalangan akademik, entah mahasiswa maupun dosen muda mungkin masih belum tahu tata cara mengecek Quartile jurnal di laman Scopus. Lumrah memang, karena keterangan Quartile ini tidak terpampang jelas seperti judul pada jurnal.
Sebelum membahas detail tata cara mengetahui Quartile jurnal terindeks Scopus, maka pahami dulu apa itu jurnal terindeks Scopus. Jurnal adalah publikasi artikel ilmiah yang terbit berkala dalam istilah volume. Satu volume terbit berisi 1-2 artikel ilmiah.
Jurnal-jurnal ini di era sekarang dipublikasikan secara online. Memudahkan kalangan akademisi dan peneliti mengakses jurnal-jurnal tersebut maka beberapa penerbit menyediakan layanan database jurnal, salah satunya Scopus yang dimiliki oleh Elsevier.
Jadi, jurnal terindeks Scopus adalah jurnal-jurnal internasional yang berhasil masuk ke dalam database Scopus. Scopus adalah sebuah situs yang menyediakan layanan pencarian jurnal, semacam Google Scholar.
Hanya saja Scopus memiliki database lebih besar dan hanya menerima jurnal internasional kredibel untuk masuk ke dalam database-nya. Standar Scopus sangat tinggi hingga hanya beberapa jurnal berkualitas dan kredibel saja yang bisa menembus standar tersebut.
Tidak heran jika jurnal di Scopus sering dijadikan rujukan, baik dalam melakukan penelitian maupun menulis karya tulis ilmiah. Bagi dosen, publikasi artikel ilmiah ke jurnal terindeks Scopus menjadi syarat tertentu. Misalnya syarat kenaikan jabfung jenjang Guru Besar.
Namun, dari Scopus sendiri juga merilis tingkatan perangkingan jurnal yang disebut dengan istilah Quartile atau Kuartil. Maka penting untuk memahami cara mengetahui Quartile jurnal terindeks Scopus. Sebab semakin tinggi tingkatan Q semakin berkualitas jurnal tersebut.
Baca Juga : Jurnal Terindeks Scopus: Cara Mencari, Cara Submit, dan Contohnya
Adapun tingkatan Quartile (Q) di Scopus diketahui ada 4 (empat), yaitu Q1, Q2, Q3, dan Q4. Berikut penjelasannya:
Publikasi jurnal dengan target terindeks Scopus pada dasarnya tidak hanya dikejar oleh dosen. Akan tetapi juga mahasiswa, sebab di perguruan tinggi tertentu publikasi jurnal internasional bereputasi yang terindeks ke Scopus menjadi syarat kelulusan.
Jika seorang mahasiswa diuntungkan dengan terpenuhinya syarat kelulusan, lalu bagaimana dengan dosen? Publikasi karya ilmiah di jurnal terindeks ke Scopus menjadi syarat untuk kenaikan jabatan fungsional di jenjang tertentu, misalnya:
Dosen yang berhasil mempublikasikan artikel ilmiah ke jurnal internasional terindeks Scopus maupun WoS. Kemudian bisa memenuhi syarat khusus publikasi untuk kenaikan jabfung. Sehingga bisa mempercepat pengembangan karir akademik dosen.
Baca Juga: 4 Alasan Jurnal Terindeks Scopus Di-discontinued
Supaya dosen bisa melakukan publikasi jurnal internasional bereputasi, maka wajib mengecek dulu jurnal-jurnal mana yang sudah terindeks Scopus dan mengecek Quartilenya. Jurnal ini kemudian bisa dijadikan destinasi untuk melakukan publikasi artikel ilmiah.
Adapun cara mengetahui Quartile jurnal terindeks Scopus bisa mencoba mengecek menggunakan beberapa pilihan cara berikut ini:
Cara pertama adalah melalui situs Scimago JR, dan berikut adalah langkah-langkahnya:
Cara mengetahui Quartile jurnal terindeks Scopus kedua adalah melalui laman SINTA yang dikelola oleh Kemendikbud Ristek. Berikut langkah-langkahnya:
Cara mengetahui Quartile jurnal terindeks Scopus berikutnya adalah melalui laman Scopus itu sendiri. Berikut detail langkah-langkahnya:
Baca Juga:
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…