Daftar Isi
Ada banyak pilihan metode penulisan daftar pustaka, selain APA Style juga ada daftar pustaka Vancouver. Metode penulisan ini akrab disebut dengan istilah Vancouver Style yang bisa dijadikan pilihan saat menyusun daftar pustaka di karya tulis ilmiah.
Namun, karena metode penulisan ini sifatnya khas dan akan dijumpai perbedaan dengan metode penulisan daftar pustaka lain. Maka penting untuk memahami tata cara atau aturan menurut Vancouver Style tersebut. Simak penjelasannya!
Mengenal Format Daftar Pustaka Vancouver Style
Daftar pustaka Vancouver Style adalah metode penulisan daftar referensi dengan menggunakan sistem penomoran dan secara umum digunakan dalam disiplin keilmuan bidang medis dan farmasi.
Tidak heran jika format daftar pustaka ini kurang begitu familiar baik untuk kalangan akademisi, karena memang lebih umum digunakan di bidang kesehatan, yaitu disiplin ilmu medis dan farmasi.
Meskipun begitu, tidak tertutup kemungkinan metode penulisan daftar pustaka ini digunakan untuk bidang ilmu lainnya. Sebab, memang memiliki fungsi yang sama dengan metode lain seperti APA Style, Turabian, dan style atau metode penulisan daftar pustaka lainnya.
Baca Juga: Cara Menulis Daftar Pustaka APA Style Edisi Terbaru (7th Edition)
Format Penulisan Daftar Pustaka Vancouver Style
Salah satu ciri khas dalam metode daftar pustaka Vancouver adalah menggunakan penomoran. Hal ini tidak dijumpai di metode lain yang langsung disusun data sumber referensi tanpa ada penomoran.
Lebih lanjut, untuk seluruh unsur di dalam penulisan daftar pustaka menggunakan format Vancouver membutuhkan tiga unsur utama. Yaitu:
a. Penulis atau Editor
Unsur pertama adalah penulis atau nama pembuat karya tulis yang karyanya dijadikan referensi. Dalam format Vancouver, nama penulis maksimal ditulis sampai 6 penulis, jika lebih maka diganti dengan keterangan “et al”. Aturan detailnya adalah sebagai berikut:
- Nama penulis ditulis hanya nama belakang dan disusul dengan inisial penulis. Misalnya nama penulis Ismail Marzuki, maka penulisannya menjadi “Ismail M”.
- Jika referensi ditulis oleh dua penulis, maka dipisahkan oleh tanda koma. Misalnya: Ismail M, Lina M.
- Jika penulis jumlahnya lebih dari 6 orang, maka 6 penulis pertama ditulis dan selebihnya digantikan dengan keterangan “et al”.
b. Tanggal Publikasi
Unsur kedua perlu dicatat dalam penulisan daftar pustaka Vancouver Style adalah tanggal publikasi atau waktu dimana karya atau referensi tersebut dipublikasikan. Jika buku, maka mencantumkan tanggal penerbitan, jika jurnal maka ditulis tahun terbitnya saja.
c. Judul Referensi
Unsur ketiga yang perlu diperhatikan saat menulis daftar pustaka dengan Vancouver adalah judul referensi. Khusus untuk jurnal, Anda hanya menuliskan judul jurnal dalam versi singkat, yakni judul artikel ilmiah di jurnal yang dijadikan referensi.
Sehingga Anda tidak perlu menuliskan nama jurnal dimana artikel ilmiah tersebut dipublikasikan. Sehingga dengan metode ini, penulisan daftar pustaka cenderung lebih singkat dan menyajikan tiga unsur pokok saja.
Berikut adalah detail tata aturan menulis daftar pustaka menggunakan format Vancouver untuk beberapa jenis sumber atau jenis referensi:
Dari gambar tersebut bisa dipahami bahwa referensi jenis tertentu membutuhkan unsur tambahan. Misalnya untuk referensi dari sebuah website, maka membutuhkan Link URL dari website tersebut untuk dicantumkan ke daftar pustaka.
Baca Juga: 8 Situs Pembuat Daftar Pustaka Online Pilihan dan Linknya
Cara Mengurutkan Daftar Pustaka Vancouver Style
Lalu, bagaimana cara mengurutkan daftar pustaka Vancouver Style? Jika metode lain mungkin diurutkan berdasarkan nama pengarang yang disusun sesuai alfabetis. Maka di format Vancouver akan dijumpai perbedaan.
Vancouver Style mengurutkan daftar pustaka berdasarkan urutan kutipan yang muncul di teks atau naskah karya ilmiah yang dikerjakan. Sehingga referensi mana yang dikutip dulu maka akan menjadi daftar pertama, begitu seterusnya sampai ke halaman terakhir.
Selain diurutkan nomornya berdasarkan urutan kutipan, penyusunan daftar pustaka dengan format Vancouver juga wajib konsisten, salah satunya berkaitan dengan penggunaan tanda yang mengapit nomor. Jika menggunakan tanda kurung maka silahkan terus memakai tanda ini, begitu juga saat menggunakan tanda manuskrip.
Baca Juga:
Cara Membuat Daftar Pustaka Menjorok Hanya 2 Detik
8 Cara Merapikan Daftar Pustaka di Word [+Gambar]
Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal, Buku, Skripsi, dan Internet
Hal-Hal yang Tidak Perlu Ditulis dalam Penulisan Daftar Pustaka