Event Penerbit

Deepublish dan Dunia Dosen Selenggarakan Workshop Karir Dosen

Guru Besar diketahui sebagai jenjang jabatan fungsional dosen yang paling tinggi. Dosen yang memangku jabfung ini sama artinya sudah sampai ke puncak karirnya. Namun, mencapai jenjang Guru Besar diketahui bukan hal mudah. 

Perlu melakukan persiapan sejak awal merintis karir sebagai dosen, yakni sejak pertama kali menekuni profesi dosen. Mendukung para dosen meraih puncak karir akademik, Dunia Dosen bekerjasama dengan Penerbit Deepublish mengadakan workshop. 

Workshop kali ini bertajuk Workshop Online Karir Dosen (Program Intensif Menuju Guru Besar). Program ini diselenggarakan selama 1 bulan penuh dan terbagi menjadi 10 sesi webinar. Sehingga seluruh sesi workshop digelar online melalui aplikasi Zoom Meeting. 

Setiap sesi membahas materi berbeda-beda dengan fokus utama mengenai proses membangun strategi menjadi Guru besar. Dalam workshop kali ini terdapat empat narasumber yang merupakan ahli di bidangnya. Yaitu: 

  1. Prof. Dr. Hj. Sri Langgeng Ratnasari, S.E., M.M
  2. Rizka Henny Maya Meutia
  3. Dr. Miguna Astuti, S.Si., M.M., MOS., CPM. CIRR., dan juga
  4. Aruming Sekar Sukrani (Tim Deepublish)

Peserta workshop adalah kalangan dosen yang totalnya ada 42 dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Sebut saja dosen dari Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya dan lain sebagainya. 

Webinar Sesi ke-10 Membuka Harta Karun Publikasi Dosen

Memasuki akhir bulan Agustus 2023, tepatnya pada 31 Agustus 2023 Workshop Online Karir Dosen (Program Intensif Menuju Guru Besar) masuk ke sesi terakhir, yakni Webinar Sesi 10 yang mengusung topik Membuka Harta Karun Publikasi Dosen. 

Pada sesi webinar ke-10 ini, narasumber adalah dari salah satu Tim Penerbit Deepublish, yaitu Aruming Sekar Sukrani yang diketahui merupakan salah satu Konsultan Penerbit Deepublish. 

Sehingga memiliki pengalaman panjang mendampingi para dosen untuk menulis sampai menerbitkan karya ilmiah berbentuk buku. Pada pembukaan penjelasan materi, Aruming menjelaskan mengenai poin pertama yakni mengenai penerbitan buku. 

Dijelaskan bahwa penerbit buku di Indonesia ada bermacam-macam jenis. Secara garis besar, terbagi menjadi dua, yaitu penerbit mayor yang merupakan penerbit skala besar, dan kedua adalah penerbit mandiri yang dikenal dengan istilah self publishing

“Penerbit itu ada berbagai jenis, yang pertama itu ada penerbit mayor. (Yaitu) penerbit dengan skala produksi besar dan (terdapat proses seleksi),” kata Aruming Sekar Sukrani. 

“Lalu yang kedua, penerbit mandiri atau self publishing. (Yaitu) penerbit yang sifatnya fleksibel, penulis dapat mengontrol penuh proses penerbitan buku,” tambahnya. 

Setiap penerbit memiliki kebijakan tersendiri. Mulai dari ketentuan dalam pengiriman naskah, proses seleksi naskah (jika ada), ketentuan dalam revisi, dan lain sebagainya. Dalam memilih penerbit, para dosen bisa menentukan berdasarkan kebutuhan pribadi. 

Mayoritas dosen, menerbitkan buku untuk tujuan akademik. Misalnya untuk memenuhi BKD, mendapatkan KUM, menunjang kenaikan jabatan fungsional, dan sebagainya. Maka tujuan ini nantinya akan membantu dosen memilih penerbit. 

Apakah lebih cocok mengirimkan naskah ke penerbit mayor atau ke penerbit mandiri alias self publishing yang sudah dijelaskan. Oleh sebab itu, memahami apa itu penerbit menjadi hal mendasar untuk dipahami para dosen sebelum menerbitkan buku. 

Lebih lanjut, penjelasan berikutnya adalah mengenai buku ber-ISBN. Seperti yang diketahui, dosen di Indonesia diwajibkan menerbitkan buku sesuai standar Ditjen Dikti. Dimana salah satunya adalah memiliki ISBN. 

“Hari ini kita belajar menulis buku sesuai standar buku yang diberikan dari Perpusnas,” terang Aruming. 

Menariknya, Aruming menjelaskan bahwa tidak semua buku bisa mendapatkan ISBN yang dirilis atau diberikan oleh Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas). Terdapat sejumlah setidaknya 16 kategori buku yang ditetapkan tidak mendapatkan ISBN. 

Salah satunya adalah buku ilmiah karya para guru maupun dosen yang diterbitkan secara terbatas. Sekaligus yang hanya ditujukan untuk kenaikan pangkat. Sehingga buku yang diterbitkan dosen agar ber-ISBN harus memiliki tujuan lebih kompleks. 

“Lalu yang ke-13, itu buku ilmiah yang diterbitkan dengan tiras terbatas, hanya untuk kepentingan pengajuan kenaikan pangkat, bapak itu. Itu sudah tidak bisa untuk mendapatkan nomor ISBN,” ungkap Aruming. 

Berdasarkan 16 kategori buku yang tidak mendapatkan ISBN dari Perpusnas tersebut. Maka bisa dirangkum ada 4 standar terbitan buku agar bisa mendapat ISBN, yaitu: 

  1. Jumlah eksemplar, artinya buku perlu dicetak dalam jumlah banyak bukan satuan untuk bisa memenuhi standar mendapatkan ISBN.
  2. Distribusi buku, artinya buku karya dosen maupun non dosen wajib dikomersialkan atau diperjual belikan untuk mendapatkan ISBN.
  3. Akses, artinya buku yang mendapat ISBN wajib mudah diakses oleh publik luas. Jika diterbitkan hanya untuk kalangan internal maka tidak bisa mendapatkan ISBN.
  4. Kualitas buku, artinya buku  tersebut harus berbentuk buku profesional misalnya sudah dalam format buku secara umum agar bisa dibaca dan dipahami oleh masyarakat luas.

Materi berikutnya, Aruming menjelaskan mengenai benefit atau keuntungan menjadi penulis buku yang ternyata sangat luas. Mulai dari membangun networking atau jaringan, mendapatkan reward dan award dari pihak penerbit, mendapatkan passive income, mengikuti event eksklusif, sampai akademik branding. 

“Benefitnya yang akan diterima oleh penulis ya bapak itu, itu Networking. Jelas, akan semakin luas melalui sarana dan prasarana yang disediakan oleh penerbit,” terang Aruming. 

Lebih lanjut, dijelaskan pula mengenai tata cara dalam memilih penerbit. Pemilihan penerbit dijelaskan perlu dilakukan secara teliti. Sebab tak hanya membantu para dosen menerbitkan naskah buku yang sudah disusun dengan penuh perjuangan. 

Akan tetapi juga membantu para dosen mendapatkan seluruh benefit menjadi penulis yang sebelumnya sudah dijelaskan. 

“Jadi kalau nanti memilih penerbit, pastikan penerbit yang bapak ibu pilih bisa memberikan benefit yang tadi saya sebutkan,” ungkap Aruming. 

Salah satu cara dalam memilih penerbit adalah mencari penerbit yang kredibel. Sebuah penerbit dikatakan kredibel ketika memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 

  1. Penerbit Buku Pendidikan
  2. Legalitas Aman
  3. Terdaftar Resmi di Perpusnas
  4. Merupakan Anggota IKAPI
  5. Memiliki Achievement
  6. Transparan

Sesi terakhir dalam webinar sesi ke-10 para Workshop Online Karir Dosen (Program Intensif Menuju Guru Besar) adalah sesi tanya jawab. Ada beberapa peserta webinar yang mengajukan pertanyaan dan dijawab dengan jelas oleh narasumber, yakni Aruming Sekar Sukrani. 

Tahukah Anda bahwa salah satu cara untuk meningkatkan poin KUM adalah menerbitkan buku. Aturan ini tertuang dalam PO PAK 2019.

Sayangnya, kesibukan dalam mengajar, membuat dosen lupa dengan kewajiban lainnya yaitu mengembangkan karir. Maka dari itu, Penerbit Deepublish hadir untuk membantu para dosen meningkatkan poin KUM dengan menerbitkan buku.

Kunjungi halaman Daftar Menerbitkan Buku, agar konsultan kami dapat segera menghubungi Anda.

Selain itu, kami juga mempunyai E-book Gratis Panduan Menerbitkan Buku yang bisa membantu Anda dalam menyusun buku. Berikut pilihan Ebook Gratis yang bisa Anda dapatkan:

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

4 Teknik Analisis Data Kualitatif, Keuntungan & Tantangannya

Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…

24 jam ago

Tahapan Systematic Literature Review & Contohnya

Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…

24 jam ago

Kalimat Tidak Padu: Ciri, Contoh & Pentingnya saat Menulis Buku

Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…

24 jam ago

Cluster Random Sampling: Definisi, Langkah, Contoh

Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…

24 jam ago

Consent Form untuk Menghindari Pelanggaran Etika Penelitian

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…

1 hari ago

5 Cara Menghitung Sampel Penelitian dengan Tepat

Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…

1 hari ago