Dalam acara puncak memperingati HUT ke-14 Penerbit Deepublish, digelar acara talk show dengan tajuk “Revitalisasi Literasi, Solusi Transformasi di Era Disruptif”. Acara ini digelar daring melalui Zoom Meeting pada Kamis (11/01).
Selain itu, talk show juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube, Tiktok, dan akun Instagram resmi milik Penerbit Deepublish dengan total pendaftar 2.200 lebih.
Dalam pembukaan, ada sambutan yang dipaparkan oleh General Manager Penerbit Deepublish, Ketua Umum IKAPI, dan Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara, Perpusnas Nasional RI.
Acara ini juga menghadirkan 3 keynote speaker yang memaparkan materi berkaitan dengan budaya dan kesadaran literasi di Indonesia, yaitu:
Dalam momen ini, Gilang Mukti selaku GM Penerbit Deepublish menuturkan adanya perilisan Portal Penulis. Lewat perilisan ini, pihak penerbit memberikan akses pada data dan informasi dengan cepat kepada penulis. Mulai dari progres naskah sampai pencairan royalti.
Pada sesi pemaparan materi dengan konsep tanya jawab, Gunawan Budiyanto menjelaskan beberapa hal. Salah satunya mengenai upaya-upaya untuk sebuah perguruan tinggi bisa melakukan revitalisasi literasi di era disruptif.
Terkait hal ini, Gunawan menjelaskan pentingnya generasi muda di Indonesia untuk melakukan literasi teknologi seluas mungkin. Sebab jika tidak, maka generasi penerus bangsa di masa mendatang hanya akan menjadi penonton semata.
“Kita selalu didengang-dengungkan dengan Indonesia Emas tahun 2045. Artinya kita harus bisa mempersiapkan generasi muda untuk bisa melakukan literasi teknologi seluas mungkin, karena kalau tidak, mereka mungkin hanya akan menjadi penonton,” kata Gunawan Budiyanto.
Selain itu, ditegaskan pula pentingnya upaya pemerintah untuk menurunkan tarif atau harga paket data dari sejumlah provider di Indonesia. Sebab dengan internet murah atau bahkan internet gratis, maka akses ke literasi teknologi semakin mudah dan ramah untuk semua kalangan.
“Di sisi lain, harus ada upaya dari pemerintah untuk menurunkan tarif data. Saya banding-bandingkan, Indonesia ini tarif datanya paling mahal. Ataupun kalau tidak bisa, membuat MoU atau kesepakatan dengan para provider untuk bisa menurunkan tarif,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, M. Nur Rianto Al Arif kemudian menjabarkan data berkaitan dengan budaya literasi di Indonesia. Menurut data, perkembangan literasi disebutkan masih fluktuatif yang artinya terus berubah-ubah.
“Kalau kita bicara literasi, kita bicara data ya. Data kalau kita lihat literasi kita sebenarnya sangat jauh, dari rentang 0 sampai 100 kita hanya di angka 50, pernah 60, tapi masih fluktuasi,” ungkapnya.
Selain itu juga memperhatikan mengenai kemampuan baca masyarakat yang sudah baik, karena mayoritas sudah bisa membaca. Namun, meski sudah bisa membaca belum tentu masyarakat kita memiliki keinginan untuk membaca.
Dibutuhkan dukungan dan kontribusi semua pihak untuk mendukung peningkatan budaya dan kesadaran literasi di tanah air. Tak hanya pemerintah tapi juga masyarakat luas dan dari berbagai kalangan.
Setelah talkshow, acara dilanjutkan dengan awarding. Tahun ini, Penerbit Deepublish memberikan penghargaan kepada sejumlah pihak. Penghargaan terbagi menjadi 7 kategori, berikut adalah nama-nama penerima penghargaan tersebut:
Acara ini tentu tidak bisa berjalan lancar tanpa adanya dukungan berbagai pihak. Kali ini penerbit Deepublish mendapatkan banyak dukungan dari berbagai instansi, seperti Asosiasi Dosen Indonesia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Tak hanya itu, acara kali ini juga banyak diikuti oleh peserta karena dukungan dari beragam media online, radio, dan komunitas mahasiswa yang turut membagikan informasi acara, seperti jogja.suara.com dan koranbernas.id.
Tak hanya karena memperingati hari jadi saja, Penerbit Deepublish rutin mengadakan acara webinar online setiap bulan dengan bekerjasama dengan Dunia Dosen. Untuk itu, nantikan acara Penerbit Deepublish selanjutnya melalui website atau sosial media resmi kami.
Tahukah Anda bahwa salah satu cara untuk meningkatkan poin KUM adalah menerbitkan buku. Aturan ini tertuang dalam PO PAK 2019.
Sayangnya, kesibukan dalam mengajar, membuat dosen lupa dengan kewajiban lainnya yaitu mengembangkan karir. Maka dari itu, Penerbit Deepublish hadir untuk membantu para dosen meningkatkan poin KUM dengan menerbitkan buku.
Kunjungi halaman Daftar Menerbitkan Buku, agar konsultan kami dapat segera menghubungi Anda.
Selain itu, kami juga mempunyai E-book Gratis Panduan Menerbitkan Buku yang bisa membantu Anda dalam menyusun buku. Berikut pilihan Ebook Gratis yang bisa Anda dapatkan:
Seorang dosen yang hendak melakukan konversi dari artikel ilmiah menjadi naskah buku ilmiah (buku monograf…
Pernahkah Anda merasa bingung mengenai tata aturan penulisan nama tempat di dalam kalimat? Hal ini…
Perlu mencantumkan tanda tangan di lembar pengesahan karya ilmiah Anda? Copy paste saja tidak cukup…
Dosen atau penulis yang menyusun karya tulis ilmiah di bidang ilmu agama Islam tentunya perlu…
Selain jurnal, ebook atau buku elektronik menjadi salah satu jenis buku yang umum digunakan sebagai…
Pada saat membaca suatu karya tulis, baik dalam media cetak maupun elektronik serta digital, tentunya…