Uncategorized

50 Contoh Kata Serapan dari Bahasa Belanda

Sudahkah Anda mengenal semua contoh kata serapan dari bahasa Belanda? Ternyata, ada banyak sekali kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Belanda. Hal ini tentu lumrah, karena Indonesia memiliki sejarah panjang dengan negara satu ini. 

Kehadiran bangsa Belanda di masa jauh sebelum merdeka dan bertahan sampai ratusan tahun membuat banyak masyarakat di kala itu bisa berbahasa Belanda. Khususnya para bangsawan. Tak pelak, ada sejumlah kosakata dari bahasa ini masuk ke bahasa Indonesia. 

Apa Itu Kata Serapan?

Kata serapan adalah kata-kata yang berasal dari bahasa asing atau bahasa daerah IaIu digunakan dalam bahasa asli.

Sehingga ada beberapa kata yang memang berasal dari bahasa lain, baik itu bahasa dari negara lain maupun bahasa daerah yang masuk ke bahasa suatu negara. Di Indonesia, kata serapan bisa dari bahasa asing dan bahasa daerah tertentu. Entah itu dari bahasa Jawa, Sunda, atau yang lainnya. 

Menurut Abdul Chaer (Chaer, A. 2007), terdapat tiga cara suatu kata serapan dipergunakan dalam kegiatan komunikasi suatu masyarakat, yaitu: 

  1. Kata itu sudah lazim digunakan dalam bahasa asli, sehingga suatu kata dari bahasa asing maupun bahasa daerah menjadi sangat umum digunakan. Alhasil banyak yang tidak menyangka jika suatu kata adalah kata serapan.
  2. Kata itu masih terasa asing oleh para pengguna bahasa asli, biasanya untuk menyebutkan suatu kata dan istilah asing sebagai sarana memperjelas konteks kalimat yang diucapkan atau dituliskan. Sehingga ketika diucapkan, pelafalan mengikuti bahasa asal. Ketika ditulis, maka akan dianggap istilah asing sehingga dicetak miring (italic).
  3. Kata yang berasal dan bahasa asing yang digunakan untuk kepentingan peristilahan, artinya suatu kata digunakan untuk memperkaya kosakata bahasa asli, kata-kata itu diterjemahkan ke dalam bahasa asli, dan penggunaan maupun penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa tersebut.

Penjelasan lengkap cek Kata Serapan: Cara Penulisan dan Contoh

Contoh Kata Serapan dari Bahasa Belanda

Supaya lebih mengenal lebih banyak ragam kata dalam bahasa Indonesia. Maka mempelajari contoh kata serapan dari bahasa Belanda tentu menarik untuk dilakukan. Dikutip melalui berbagai sumber, berikut contoh kata serapan dari bahasa Belanda:

  1. Abnormal = Abnormaal
  2. Absensi = Absentie
  3. apotek = Apotheek
  4. Alpukat = Avocaat
  5. Antena = Antenne
  6. Angker = Anker
  7. Apel = Appel
  8. pabrik = Fabriek
  9. handuk = Handdoek-
  10. engsel = Hengsel
  11. arloji = Horloge
  12. insinyur = Ingenieur
  13. kantor = Kantoor
  14. kulkas = Koelkast
  15. kopling = Koppeling
  16. makelar = Makelaar
  17. baskom = Waskom
  18. Bangkrut =  Bangkroet
  19. Bioskop: Bioscoop
  20. Baterai = Batterij
  21. Baut = Bout
  22. Bensin = Benzine
  23. Berita = Berichten
  24. Buncis = Boontjes
  25. Dosen = Docent
  26. Dongkrak =  Dommekracht
  27. Delman = delman
  28. Coklat = Chocolade
  29. Es = Ijs
  30. Emosi = Emotie
  31. Dipan = Divan
  32. Duit (uang) = duiten
  33. Fakultas = Faculteit
  34. Gelas = Glas
  35. Golok = Dolk
  36. Gorden = Gordijn
  37. Handuk = Handdoek
  38. Jerigen = Jerrican
  39. Jurnal = Journaal
  40. Kartu = Kaart
  41. Kerah (baju) = Kraag
  42. Karcis = Kaartje
  43. Ketapel = Catapult
  44. Kaos = Kous
  45. Kompor = Komfoor
  46. Koper = Koffer
  47. Kostum = Kostuum
  48. Laci = Ladjie
  49. Syal = Sjaal
  50. Pulpen = Vulpen

Cek juga kata serapan dari negara lain:

Itulah 50 contoh kata serapan dari bahasa Belanda yang kemudian masuk ke Indonesia. Selain dari daftar contoh tersebut, tentunya masih ada beberapa lagi contoh lainnya. Baik itu menjadi bahasa Indonesia maupun menjadi bahasa yang digunakan masyarakat suku lain. 

Misalnya kata “pit” yang artinya “sepeda”  dan digunakan masyarakat suku Jawa yang berasal dari kata “fiets” dari bahasa Belanda.

Apakah Anda mengetahui kata serapan dari bahasa Indonesia lain selain yang disebutkan di atas? Tulis di kolom komentar dan silakan bagikan pengalaman Anda menggunakan kata serapan di tulisan Anda.

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

Penerbit Deepublish Resmi Menjalin Kerja Sama dengan 13 Perguruan Tinggi di Bawah LLDIKTI Wilayah XVI

Penerbit Deepublish resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan sejumlah perguruan tinggi swasta yang berada di…

1 hari ago

Penerbit Deepublish Sukses Gelar Diskusi Pustaka Indonesia “Library Reborn” untuk Perkuat Peran Pustakawan di Era Literasi Digital

Yogyakarta, 18 November 2025 – Penerbit Deepublish kembali menghadirkan program edukatif bertajuk Diskusi Pustaka Indonesia…

1 minggu ago

10 Teknik Brainstorming untuk Hasilkan Ide Baru

Tahukah Anda, bahwa ada cukup banyak teknik brainstorming yang bisa diterapkan? Brainstorming barangkali menjadi agenda…

2 minggu ago

Observasi Partisipan: Ciri, Kelebihan, Kekurangan, Contoh

Pada saat peneliti memutuskan menggunakan teknik observasi dalam pengumpulan data. Maka bisa mempertimbangkan teknik observasi…

2 minggu ago

Observasi Nonpartisipan: Ciri, Kelebihan, Kekurangan, Contoh

Bagi para peneliti yang mengumpulkan data dengan teknik observasi, tentunya familiar dengan observasi nonpratisipan. Sebab…

2 minggu ago

29 Kata Serapan dari Bahasa Jepang yang Masuk KBBI

Mengenal berbagai kata serapan dari bahasa Jepang menjadi salah satu langkah untuk memperkaya perbendaharaan kata.…

2 minggu ago