Dalam dunia penelitian, ada dua jenis metode yang umum digunakan para peneliti. Yakni metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Lalu, apa saja kelebihan penelitian kuantitatif? Sebab metode ini juga cukup sering digunakan, baik oleh akademisi maupun peneliti.
Metode penelitian ini identik dengan data penelitian yang bisa diukur, sehingga seluruh data dalam bentuk angka. Jika merasa metode ini tepat untuk digunakan dalam penelitian Anda, maka pahami dulu definisi sampai kelebihan dan kelemahannya.
Dikutip melalui laman resmi Binus University, dijelaskan bahwa penelitian kuantitatif adalah metode penelitian menggunakan angka dan statistik dalam pengumpulan serta analisis data yang dapat diukur. Sehingga seluruh data berupa angka yang ukurannya pasti atau jelas.
Sebagai contoh, saat meneliti berapa banyak orang menyukai masakan Korea seperti kimchi. Maka perlu mendapatkan data berupa jumlah konsumen yang jelas, jumlahnya bisa dihitung dan dijelaskan dengan angka pada laporan hasil penelitian.
Semua metode penelitian memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri, hal ini juga berlaku untuk penelitian kuantitatif. Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa hal yang menjadi kelebihan penelitian kuantitatif:
Kelebihan pertama dan menjadi yang utama dari penelitian kuantitatif adalah sifatnya yang objektif. Hal ini terjadi karena dalam penelitian ini digunakan data dan statistik dalam bentuk angka yang tentu maknanya jelas.
Data dan statistik berbentuk angka ini yang menjadi acuan dalam proses analisis dan perumusan hasil penelitian. Sehingga dasarnya juga terbilang jelas dan tidak menimbulkan misinterpretasi saat dipaparkan di publikasi ilmiah.
Bagi para peneliti yang merasa butuh keteraturan dalam melaksanakan penelitian, maka akan menyukai penelitian kuantitatif. Sebab salah satu kelebihan penelitian kuantitatif memang prosedur pelaksanaan yang sistematis dan terstruktur.
Umumnya, para peneliti akan menyusun agenda kegiatan penelitian. Bahkan dalam mengumpulkan data, peneliti akan menyusun daftar pertanyaan dalam bentuk kuesioner.
Sehingga semua sudah tersusun rapi dan pelaksanaannya akan mengikuti susunan tersebut. Hal ini juga berlaku untuk pengambilan data dari laporan data statistik, dimana semua alur kegiatan akan disusun di awal.
Kelebihan penelitian kuantitatif selanjutnya adalah pada generalisasi data yang bisa dilakukan para peneliti. Generalisasi data yang dimaksud adalah membuat data yang berhasil dikumpulkan berlaku secara umum untuk seluruh populasi.
Misalnya pada pengumpulan data melalui laporan data statistik angka kelahiran. Meskipun setiap tahun ada perubahan angka kelahiran, akan tetapi dibuat perhitungan rata-rata dalam kurun waktu 5 tahun atau sesuai kebutuhan.
Kelebihan keempat dari penelitian kuantitatif adalah efisiensi yang diberikan. Baik dari segi waktu maupun tenaga, khususnya dalam proses pengumpulan data dan analisis di tahap akhir penelitian.
Pada saat mengumpulkan data dari suatu laporan, maka acuannya adalah laporan yang sudah diolah dan dipublikasikan suatu lembaga atau organisasi. Sehingga tidak harus turun langsung ke lapangan dan menghimpun data secara mandiri.
Kelebihan penelitian kuantitatif juga berupa sifatnya yang spesifik, jelas, dan rinci. Memahami bahwa seluruh data dalam penelitian adalah dalam bentuk angka sehingga makna jelas dan bisa dihitung sendiri.
Maka penelitian ini cenderung spesifik pada topik yang datanya jelas dan berupa angka tersebut. Selain itu, dengan data berbentuk angka maka akan mendapat gambaran yang lebih rinci tanpa perlu penjelasan panjang lebar.
Kelebihan selanjutnya dari penelitian kuantitatif adalah dari skala penelitiannya yang besar. Skala penelitian yang besar membuat hasil penelitian berlaku secara umum dan bisa diterapkan untuk berbagai bidang.
Sebagai contoh, penelitian menggunakan data sensus penduduk Indonesia di tahun 2023. Maka hasil penelitian tentu berhubungan dan bermanfaat untuk penduduk di Indonesia secara umum.
Sementara itu, jika dilihat dari sisi kelemahan atau kekurangan. Metode penelitian kuantitatif diketahui juga memiliki beberapa hal yang menunjukan kelemahannya. Beberapa diantaranya adalah:
Kelemahan penelitian kuantitatif yang pertama adalah pada sifatnya yang tidak subjektif. Hal ini berkaitan dengan data yang berupa angka dan menjadikannya kaku atau tidak fleksibel.
Suatu data yang kaku tentu cenderung lempeng dan tidak melibatkan penilaian personal dari peneliti. Misalnya jumlah penjualan produk A ada 100 di bulan Maret 2024. Namun tidak bisa menilai apakah pembelinya puas atau tidak, hal ini menjadi kelemahan karena menjadikan hasil penelitian cenderung ikut kaku.
Kelemahan yang kedua dari metode penelitian kuantitatif adalah orientasinya yang hanya terfokus pada nilai. Sehingga mengabaikan aspek lain yang mempengaruhi nilai tersebut. Hal ini akan mempengaruhi kualitas dari hasil analisis data.
Seperti contoh sebelumnya, jika angka penjualan suatu produk hanya dilihat dari segi jumlah. Maka tidak bisa mengetahui seberapa bagus kualitas produk tersebut karena tidak paham tingkat kepuasan pembelinya. Sebab memang penelitian ini fokusnya pada data angka.
Kelemahan yang ketiga dari metode penelitian kuantitatif adalah keterlibatan peneliti yang terbatas. Data yang didapatkan adalah angka pasti yang diperoleh dari laporan dan pengamatan langsung.
Sehingga tidak ada keterlibatan peneliti yang bisa mempengaruhi data tersebut dan menentukan kualitas data secara subjektif. Hal ini membuat peneliti sangat bergantung pada data yang sudah ada, data bisa hanya bisa dihitung dengan angka, dll.
Selanjutnya yang menjadi kelemahan dari penelitian kuantitatif adalah pengumpulan data yang tidak fleksibel. Sejalan dengan kelebihan penelitian kuantitatif yang terstruktur rapi dan rinci. Maka membuat pelaksanaannya kaku dan harus ikut alur.
Padahal dalam kegiatan penelitian, tentu ada beberapa kondisi yang tidak sesuai dengan alur atau rencana kegiatan penelitian. Misalnya saat menyusun pertanyaan di kuesioner, maka pertanyaan ini bersifat umum dan tidak bisa ditambah atau diubah untuk melihat penilaian subjektif responden.
Kelemahan lainnya dari penelitian kuantitatif adalah variabel yang diukur cenderung lebih terbatas dibanding penelitian kualitatif. Keterbatasan ini bersumber dari fokus utamanya yang berorientasi pada nilai.
Sehingga mengabaikan variabel lain yang berkaitan dengan nilai tersebut. Misalnya seperti contoh sebelumnya, peneliti mendapat data jumlah barang yang laku terjual dalam kurun satu tahun.
Namun tidak mencari tahu sumber transaksinya dimana, pembelinya mayoritas dari wilayah mana, dan sebagainya. Sehingga variabel yang diukur terbatas pada data inti yang berbentuk angka.
Itulah penjelasan secara rinci mengenai kelemahan sekaligus kelebihan penelitian kuantitatif yang tentu perlu diperhatikan. Sehingga bisa mendukung penerapan metode ini dengan baik dan mencapai tujuan penelitian sesuai dengan harapan.
Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu untuk menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke kolega Anda. Semoga bermanfaat.
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…
Kemajuan teknologi memberi kemudahan dalam mengecek plagiarisme. Salah satunya melalui teknologi AI untuk cek plagiarisme.…
Melakukan kegiatan apapun tentu perlu dinilai untuk diketahui berhasil tidaknya mencapai tujuan dari kegiatan tersebut.…