Setiap dosen di Indonesia tentu berupaya untuk sampai ke puncak karir, yakni menjadi Guru Besar. Sejak dini, seluruh persyaratan untuk menjadi Guru Besar tentu sudah mulai dipenuhi satu per satu.
Salah satu ikhtiar yang bisa dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah segera menyelesaikan pendidikan Doktor (S3). Terutama dengan program beasiswa. Lewat fakta tersebut, Dunia Dosen berkolaborasi dengan Penerbit Deepublish menggelar webinar dengan topik ini.
Dunia Dosen tak henti memberikan dukungan bagi seluruh dosen di Indonesia untuk meraih berbagai pencapaian di dunia akademik. Salah satunya lewat pengembangan karir akademik.
Bersama tujuan tersebut, Dunia Dosen berkolaborasi dengan Penerbit Deepublish kembali menggelar webinar dengan tajuk Raih Beasiswa Doktoral Kembangkan Karir Dosen yang digelar online melalui Zoom Meeting pada Jumat, 19 Januari 2024.
Dalam webinar kali ini, sesuai dengan judulnya akan membahas mengenai upaya pengembangan karir akademik melalui program beasiswa Doktor (S3). Adapun narasumber kali ini adalah Dr. Rahmi Ramadhani, M.Pd. (Dosen Universitas Potensi Utama, Fasilitator Nasional Sekolah Penggerak Kemendikbudristek 2021-2025).
Selain itu juga menghadirkan narasumber kedua, yakni Desi Utami, S.P., M.Sc., PhD. (Dosen Universitas Gadjah Mada dan Peraih Beasiswa Dalam dan Luar Negeri). Dalam webinar kali ini diikuti oleh lebih dari 600 peserta yang merupakan dosen dari berbagai wilayah Indonesia.
Dalam penyampaian materi, Rahmi Ramadhani membagikan perjuangannya merintis karir sebagai dosen dari tahun 2015. Dalam presentasinya yang diberi tajuk Lejitkan Karir Dosen dengan Milestone. Rahmi menegaskan pentingnya dosen memiliki milestone.
Milestone pengembangan karir yang disusun dengan baik, menurutnya juga akan berimbas pada pencapaian-pencapaian karir dosen yang baik juga. Milestone atau pencapaian ini tentu saja diraih dengan tetap menjalankan kewajiban dosen melaksanakan tri dharma.
“Sebagai seorang dosen, harusnya kita memiliki capaian. Atau bahasa sederhananya, target yang punya tolak ukur capaian. Nah, dengan milestone yang baik maka kita bisa menyusun karir kita sebagai dosen dengan baik (juga),” kata Rahmi Ramdhani.
Lebih lanjut, dosen di Universitas Potensi Utama tersebut juga menjelaskan riwayat perjalanan karir yang dirintisnya di tahun 2015. Kurang dari 10 tahun, diakuinya sudah banyak milestone yang berhasil diraih.
Kuncinya adalah membangun milestone yang baik dan tetap konsisten menjalankan tri dharma. Sebab pengembangan karir akademik dosen tidak jauh-jauh dari aktivitas tri dharma itu sendiri.
Sementara itu, narasumber kedua yakni Desi Utami menjelaskan arti penting dosen di Indonesia untuk meraih gelar S3 (Doktor maupun PhD). Dimana lebih mudah diraih dengan program beasiswa, yang menjamin biaya pendidikan lancar sampai semester akhir.
Sebagai peraih program beasiswa tak hanya satu melainkan sudah ada 8 program berhasil disabet. Menurutnya meraih program beasiswa akan lebih mudah ketika sudah sekali pernah meraih program beasiswa.
“Jadi, beasiswa itu memang (ketika) mendapatkan satu (program) beasiswa, itu nanti masuk CV (dan) untuk mendapatkan beasiswa selanjutnya itu jauh lebih mudah ketika sudah mempunyai track record sebelumnya,” kata Desi Utami.
Penerima program Australia Award Scholarship ini lantas menjelaskan arti penting dosen di Indonesia perlu meraih gelar S3. Sebab menurutnya akan ada lebih banyak kesempatan akademik bisa diraih dosen.
Mulai dari pengembangan karir, peningkatan pendapatan, sampai memperoleh tawaran proposal kolaborasi untuk penelitian dari dalam dan luar negeri.
“Kalau kita mau jadi Profesor atau higher position, itu tuh kita harus S3. Kedua, lebih banyak pendapatannya karena banyak proposal-proposal yang ditawarkan dari luar negeri maupun dalam negeri itu minimal harus S3,” ungkap Desi.
Meraih pendidikan S3 menjadi bagian penting dari pengembangan karir akademik dosen. Sehingga menjadi sesuatu yang perlu diperjuangkan oleh seluruh dosen di Indonesia. Sekaligus mendorong peningkatan kualitas SDM di tanah air.
Tahukah Anda bahwa salah satu cara untuk meningkatkan poin KUM adalah menerbitkan buku. Aturan ini tertuang dalam PO PAK 2019.
Sayangnya, kesibukan dalam mengajar, membuat dosen lupa dengan kewajiban lainnya yaitu mengembangkan karir. Maka dari itu, Penerbit Deepublish hadir untuk membantu para dosen meningkatkan poin KUM dengan menerbitkan buku.
Kunjungi halaman Daftar Menerbitkan Buku, agar konsultan kami dapat segera menghubungi Anda.
Selain itu, kami juga mempunyai E-book Gratis Panduan Menerbitkan Buku yang bisa membantu Anda dalam menyusun buku. Berikut pilihan Ebook Gratis yang bisa Anda dapatkan:
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…