Menulis Karya Ilmiah

Kerangka Penelitian dan Tata Cara Membuatnya

Kegiatan penelitian adalah proses panjang dimulai dari analisis suatu masalah menjadi topik penelitian dan diteliti dengan metode tertentu sampai didapatkan hasil penelitian. Supaya tetap runtut dan hasil penelitian kredibel maka perlu menyusun kerangka penelitian. 

Kerangka suatu penelitian menjadi bagian penting di pra penelitian, artinya menjadi bagian dari persiapan penelitian. Ketika kerangka ini sudah disusun dengan baik maka akan menunjang jalannya kegiatan penelitian. 

Apa Itu Kerangka Penelitian?

Dikutip melalui repository Universitas Katolik Musi Charitas Palembang, menurut Notoatmodjo (2018) definisi kerangka penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk menjelaskan hubungan atau kaitan antara variabel yang akan diteliti. 

Sedangkan menurut Sugiyono (2017), kerangka riset atau penelitian adalah alur berpikir dengan menerapkan berbagai model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah dalam topik penelitian dengan susunan yang sistematis.

Secara sederhana, kerangka dari penelitian merupakan gambaran besar alur kegiatan penelitian. Sehingga akan menampilkan atau memperlihatkan tahapan demi tahapan dari rencana penelitian. 

Mulai dari penentuan masalah yang akan diteliti untuk menjadi topik penelitian, mencari referensi untuk menemukan teori yang relevan dengan topik, penyusunan proposal usulan penelitian, pengumpulan data, dan seterusnya. 

Sehingga kerangka riset disini berperan sebagai peta jalan untuk membantu peneliti memahami tahapan yang akan dilalui. Supaya tetap terfokus, tidak bingung di tengah jalan, dan paham apa saja yang perlu dilakukan agar penelitian bisa berjalan dengan baik. 

Keberadaan kerangka riset juga membantu peneliti mengoptimalkan hasil penelitian. Sebab sudah mempersiapkan segala kebutuhan yang mendukung jalannya penelitian tersebut. Mulai dari penentuan partisipan, sumber pendanaan, perlengkapan dan peralatan, dll. 

Sementara itu, dikutip melalui laman dosensosiologi.com, kerangka riset dipahami memiliki bentuk kerangka susunan karya tulis ilmiah. Dimana karya tulis ilmiah disini adalah proposal usulan sampai laporan hasil penelitian. 

Sehingga kerangka disini adalah kerangka karangan untuk karya tulis ilmiah yang isinya kegiatan atau pembahasan hasil penelitian. Sehingga isinya mencakup: 

1. Bagian Pendahuluan

Bagian pertama adalah bab pertama dari karya tulis ilmiah, yakni bab pendahuluan. Isinya menjelaskan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan juga manfaat penelitian. 

2. Bagian Kajian Pustaka

Bagian kedua adalah kajian pustaka yang berisi pendapat ahli mengenai variabel-variabel penelitian. Sehingga disini akan ada proses pengutipan dari pendapat para ahli melalui sumber-sumber yang dijadikan referensi. 

3. Bagian Metode Penelitian

Bagian terakhir adalah metode penelitian, dimana menjelaskan mengenai jenis data yang dibutuhkan, tata cara mendapatkan data tersebut, sampai detail waktu pengambilan data tersebut saat penelitian dijalankan. 

Langkah-Langkah Membuat Kerangka Penelitian

Setiap peneliti tentu ingin penelitian yang dilakukan berjalan lancar dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun. Memperbesar peluang hal ini dapat dicapai, adalah dengan menyiapkan kerangka penelitian. 

Lalu, bagaimana cara menyusun kerangka riset atau penelitian tersebut? Dikutip melalui repository UIN Malang, menurut Moleong (2011) pelaksanaan kegiatan penelitian terdiri dari 4 tahapan. Tahapan ini adalah kerangka dari penelitian itu sendiri, berikut penjelasannya: 

1. Tahap Sebelum ke Lapangan

Tahap pertama dari kegiatan penelitian adalah tahap sebelum ke lapangan. Pada tahapan ini akan ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan tim penelitian dan menjadi persiapan penelitian itu sendiri. 

Cakupannya antara lain kegiatan menentukan fokus penelitian, penjajakan alat penelitian, konsultasi dengan dosen pembimbing (untuk mahasiswa) maupun ahlinya, dan penyusunan proposal usulan penelitian. 

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Tahap kedua dari kegiatan penelitian adalah pekerjaan lapangan. Pada tahap ini tim penelitian akan terjun ke lapangan langsung untuk mendapatkan dan mengumpulkan data penelitian. 

3. Tahap Analisis Data

Tahap ketiga dari kegiatan penelitian adalah analisis data. Jadi, seluruh data penelitian yang didapatkan di tahap sebelumnya akan dianalisis dengan teknik tertentu sesuai kebutuhan. Sehingga didapatkan kesimpulan (hasil penelitian). 

4. Tahap Penulisan Laporan dan Publikasi Ilmiah

Tahap akhir dari penelitian adalah penulisan laporan penelitian yang disusul dengan publikasi ilmiah. Biasanya luaran dari penelitian adalah publikasi ilmiah maupun HaKI yang diurus atau didaftarkan ke DJKI. 

Jadi, kunci dari penyusunan kerangka penelitian adalah memastikan 4 tahapan tersebut sudah dilakukan. Kemudian isi kerangka akan menjelaskan secara rinci untuk memudahkan pelaksanaan penelitian sesuai dengan rencana awal. 

Supaya lebih mudah, tahapan di atas bisa dibuat kerangka terpisah. Misalnya di tahap sebelum ke lapangan. Maka bisa disusun daftar kegiatan yang perlu dilakukan secara sistematis. Sehingga menjadi agenda pelaksanaan pra penelitian. 

Jika masih bingung, berikut adalah langkah-langkah pembuatan kerangka penelitian secara garis besar dan berlaku untuk semua jenis penelitian: 

1. Menentukan Topik Penelitian

Langkah pertama tentu saja menentukan topik penelitian. Dimulai dengan menganalisis keberadaan masalah di suatu lingkungan dan relevan dengan bidang keilmuan yang ditekuni. 

Masalah yang ditemukan kemudian menjadi topik penelitian. Pada tahap ini Anda bisa sekaligus menentukan batasan masalah yang akan diteliti sampai metode yang akan digunakan. Sehingga penting untuk memahami topik penelitian tersebut dengan baik. 

2. Memahami Tahapan Penelitian

Langkah yang kedua dalam menyusun kerangka riset adalah memahami tahapan penelitian. Yakni sesuai penjelasan di atas, sehingga Anda paham apa saja kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian. 

Sekaligus menyusun alurnya secara runtut atau sistematis. Misalnya, dalam penelitian Anda tentu perlu mengumpulkan data terlebih dahulu baru kemudian melakukan analisis data untuk mendapat kesimpulan (hasil penelitian). 

Anda tidak mungkin melakukan hal sebaliknya, karena sudah menjadi urutan pakem dan tidak akan berubah. Jadi, silahkan mempelajari, memahami, dan mempraktekan seluruh tahapan penelitian secara umum. 

3. Menyusun Alur Kegiatan Penelitian

Langkah ketiga dari penyusunan kerangka penelitian adalah menyusun alur kegiatan penelitian sesuai dengan seluruh tahapan penelitian. Mulai dari daftar kegiatan yang dilaksanakan sebelum terjun ke lapangan, kegiatan di lapangan, analisis data, dan penyusunan proposal sampai laporan hasil penelitian. 

Masing-masing tentu perlu dikerjakan satu per satu dan satu tahapan terdiri dari beberapa kegiatan yang perlu dikerjakan secara sistematis. Sehingga bisa didapatkan hasil optimal dan mendukung peneliti untuk masuk ke tahapan berikutnya. 

Misalnya di tahap pekerjaan lapangan. Anda dan tim perlu menentukan dimana lokasi penelitian, siapa dan apa sumber data penelitian, dan sebagainya. Sehingga alur kegiatannya rinci dan detail. 

4. Menyusun Jadwal Penelitian

Jika alur kegiatan penelitian sudah disusun, langkah keempat dari penyusunan kerangka penelitian adalah menyusun jadwal. Dalam penelitian Anda tentu akan berhadapan dengan deadline, apalagi jika ikut program hibah dari Dikti. 

Selain itu, penelitian biasanya bersifat monotahun dan multitahun yang diatur tenggat waktu pelaksanaannya. Maka jadwal dalam penelitian adalah hal penting dan bahkan wajib untuk memastikan penelitian dijalankan efisien dan selesai tepat waktu. 

5. Menyusun Seluruh Kerangka Penelitian

Tahap atau langkah kelima adalah menyusun seluruh alur kegiatan penelitian yang sudah dijelaskan. Tidak harus diberi penjelasan panjang lebar, Anda bisa membuat alur sederhana berisi poin-poin kegiatan yang diurutkan. 

6. Melaksanakan Penelitian

Langkah terakhir dalam melaksanakan penelitian yang berpedoman pada kerangka penelitian yang sudah disusun. Jadi, usai kerangka berhasil disusun tentunya perlu digunakan untuk kemudahan pelaksanaan penelitian. 

Dalam prakteknya, alur kegiatan penelitian yang sudah disusun bisa jadi perlu diubah. Baik urutan maupun jadwal untuk disesuaikan dengan kondisi di lapangan dan faktor lainnya. Maka jadwal penelitian bersifat tentatif. 

Contoh Kerangka Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Kerangka penelitian kemudian akan membantu peneliti dalam menyusun laporan penelitian dan karya tulis ilmiah untuk dipublikasikan. Berikut adalah beberapa contoh kerangka penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk laporan hasil penelitian: 

1. Contoh Kerangka Penelitian Kualitatif

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teori

Penelitian Relevan

Kerangka Berpikir

BAB III METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Jenis Penelitian

Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

2. Contoh Penelitian Kuantitatif

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teori

Penelitian Relevan

Kerangka Berpikir

Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Rancangan Penelitian

Populasi dan Sampel

Teknik Pengambilan Sampel

Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Pengujian Hipotesis

Perbedaan Kerangka Penelitian dan Kerangka Pemikiran

Hal penting lainnya yang perlu dipahami adalah perbedaan antara kerangka penelitian dan kerangka pemikiran. Sekilas keduanya tampak saja, apalagi dengan penggunaan istilah “kerangka”. Namun sebenarnya berbeda satu sama lain, berikut penjelasannya: 

1. Definisi

Pada kerangka riset atau penelitian, dipahami punya definisi sebagai konsep suatu penelitian yang menghubungkan antara visualisasi satu variabel dengan variabel lainnya, sehingga penelitian menjadi tersusun secara sistematis dan dapat diterima oleh semua pihak. 

Sementara kerangka pemikiran adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala yang menjadi objek permasalahan atau yang menjadi topik penelitian. Kerangka pemikiran bersumber dari proses kajian pustaka dan hasil penelitian lain yang dipandang relevan. 

Selain itu, kerangka berpikir juga bisa dipahami sebagai sebuah argumen seorang peneliti untuk merumuskan hipotesis. Sehingga lebih identik diterapkan dan digunakan dalam penelitian kuantitatif. 

2. Bentuk Penyajian

Perbedaan yang kedua terletak dari bentuk penyajian. Pada kerangka berpikir yang bersumber dari teori-teori yang ada dan tinjauan pustaka untuk merumuskan hipotesis. 

Maka bentuk penyajiannya secara umum berupa uraian kualitatif, model matematis, diagram atau persamaan-persamaan yang langsung berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti. 

Sementara para kerangka penelitian, bentuk penyajiannya adalah urutan kegiatan penelitian yang menjadi peta jalan. Sehingga isinya adalah susunan kegiatan penelitian secara runtut dari awal sampai akhir, yakni publikasi hasil penelitian. 

Pada sumber lain juga dijelaskan bahwa kerangka riset bisa disajikan dalam bentuk urutan sebagai berikut: 

  • Pendahuluan
  • Kajian Pustaka
  • Hasil Penelitian
  • Kerangka Berpikir
  • Hipotesis
  • Metode Penelitian.

Dengan memahami secara rinci apa itu kerangka penelitian dan perbedaannya dengan kerangka pemikiran. Maka diharapkan bisa memudahkan proses menyusun rencana penelitian dan pelaksanaannya. 

Jika memiliki pertanyaan atau ingin sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

Kasus Self Plagiarisme, Ini Alasan Kenapa Wajib Dihindari

Pernahkah membaca detail mengenai berita yang membahas kasus self plagiarisme? Bagi beberapa orang, plagiarisme jenis…

1 hari ago

Manfaatkan Second Brain untuk Kumpulkan Ide Tulisan

Anda seorang penulis dan sering kehilangan ide menulis karena lupa atau alasan lainnya? Sebagai solusinya,…

1 hari ago

Ketik Ulang agar Tidak Plagiat, Emang Bisa?

Dalam menyusun karya tulis ilmiah maka akan identik dengan penambahan kutipan. Kutipan ini biasanya dicantumkan…

3 minggu ago

8 Cara Mencari Sinonim Kata untuk Prafrase

Salah satu upaya yang umum dilakukan penulis untuk menghindari plagiarisme adalah dengan melakukan parafrase. Teknik…

3 minggu ago

Cara Mengubah Kata agar Tidak Plagiat dan Toolsnya

Ada banyak cara bisa dilakukan peneliti untuk menghindari plagiarisme saat menyusun karya ilmiah, salah satunya…

3 minggu ago

Cara Bebas Finansial bagi Akademisi, Bisa?

Berada di kondisi bebas finansial menjadi impian banyak orang di dunia, bisa jadi Anda termasuk…

3 minggu ago