Salah satu profesi yang menarik untuk ditekuni adalah penulis, sayangnya ketika pertama kali dirintis Anda mungkin melakukan kesalahan penulis pemula. Sangat lumrah memang ketika mengawali karir di suatu profesi kemudian melakukan kesalahan.
Namun, belajar dari kesalahan penulis lain ketika merintis karir, Anda bisa menjadi penulis pemula yang sukses dan punya karir bagus sejak awal. Oleh sebab itu, penting untuk mempersiapkan diri sebelum benar-benar terjun menjadi penulis profesional. Berikut informasinya.
Membantu sukses menjadi penulis, maka ketika merintis karir usahakan untuk menghindari beberapa kesalahan penulis pemula. Dikutip dari berbagai sumber, berikut daftar kesalahan yang umum dilakukan penulis pemula:
Seseorang mungkin sangat mudah kehilangan fokus, hal ini juga lumrah dialami penulis penulis. Dimana salah satu kesalahan umum yang dilakukan adalah salah fokus antara memikirkan penerbitan dengan naskah.
Penerbitan dan naskah buku adalah dua hal yang berkaitan dan nantinya akan diurus oleh penulis. Namun ada urutannya. Secara logika, naskah penulis sudah harus selesai dulu baru kemudian beralih fokus mencari penerbit yang tepat.
Sayangnya, penulis pemula justru melakukan hal sebaliknya. Dimana mulai memusingkan pemilihan penerbit, padahal nasib naskahnya belum jelas. Maka penting untuk fokus dulu ke naskah, jika sudah selesai baru mencari penerbit. Jangan sampai terjadi hal sebaliknya.
Kesalahan penulis pemula yang kedua adalah selalu menunggu mood hingga muncul ketergantungan. Alhasil, penulis akan menunggu mood bagus baru mulai menulis. Sayangnya, ada kalanya mood menulis tidak muncul berhari-hari.
Lalu, apakah Anda pasrah begitu saja? Kondisi ini tentu perlu dijadikan perhatian, karena yang namanya mood mudah sekali berubah. Bahkan dipengaruhi hal-hal kecil dan yang tidak bisa diatur manusia. Misalnya cuaca.
Padahal, mood bisa diciptakan. Maka hindari menulis dengan menunggu mood dan beralihmembangun mood positif agar semangat menulis kapan saja. Caranya dengan menjaga pikiran tetap positif dan melakukan hal yang disukai.
Menyusun karya tulis dengan topik yang menarik, memakai gaya bahasa berbeda, dan bahkan sengaja tampil beda dengan penulis lain. Barangkali menjadi sumber kepuasan pribadi dan semangat untuk menulis.
Namun, kadang kala dengan menetapkan standar tinggi hal ini bisa menjadi bumerang dan berakhir tidak menguntungkan. Bagaimana jika kesulitan mencari bahan atau referensi? Naskah Anda bisa jadi tidak dapat diselesaikan.
Kesalahan seperti ini sangat sering dilakukan penulis pemula dimana cenderung sangat perfeksionis. Padahal menghasilkan tulisan bagus kadang bisa dari topik sederhana dan mengikuti arus, misalnya mengikuti tren terkini. Jadi, menurunkan standar sangat penting saat merintis karir di dunia kepenulisan.
Menjadi penulis profesional menjadi lebih mudah ketika punya kebiasaan membaca yang berlangsung cukup lama. Ketika sudah aktif menulis, kebiasaan baik ini jangan sampai berhenti.
Salah satu kesalahan penulis pemula adalah berhenti membaca, bisa karena sudah tidak punya waktu untuk membaca karena sibuk menulis. Atau punya tujuan menghindari plagiarisme.
Apapun alasannya, membaca ternyata sangat penting untuk terus dilakukan oleh seorang penulis. Sebab disini bisa mendapatkan ide tulisan, bahan untuk dijadikan pengembang kerangka naskah, menambah perbendaharaan kata, ilmu, wawasan, dan sebagainya. Jadi jangan berhenti membaca dan usahakan dilakukan rutin.
Menyusun kerangka karangan dinilai bisa meningkatkan efisiensi dalam proses menulis, sebab menghindari kemungkinan penulis kebingungan hendak menulis apa. Namun, bagi beberapa penulis menyusunnya bisa menyita banyak waktu.
Pada dasarnya, menyusun kerangka karangan memang membutuhkan waktu. Namun, ketika sudah selesai dibuat justru bisa mempercepat proses penulisan naskah sampai ke bab akhir. Sebab sudah tahu akan membahas apa dan tetap runtut.
Salah satu kesalahan penulis pemula adalah mengabaikan proses menyusun kerangka karangan tersebut dengan maksud menghemat waktu. Padahal, kerangka ini yang bisa menghemat waktu menulis. Jadi, usahakan jangan sampai ditinggalkan.
Kesalahan lain yang sering dilakukan penulis pemula adalah memiliki manajemen waktu yang buruk. Manajemen waktu sering dianggap hanya dibutuhkan oleh mereka yang punya kesibukan padat. Padahal, bermanfaat untuk semua orang.
Bahkan seseorang yang masih pengangguran dan tidak punya kesibukan apapun tetap butuh manajemen waktu. Sehingga bisa menghindarkan kemungkinan tidak produktif dan banyak waktu terbuang sekedar untuk tidur dan rebahan.
Penulis pun perlu manajemen waktu yang baik agar selalu memiliki waktu untuk menulis. Entah itu setiap hari selama beberapa menit atau seminggu sekali dengan durasi tertentu.
Sayangnya penulis pemula sering kesulitan melakukan manajemen waktu. Ketika punya banyak kesibukan, maka merasa tidak ada waktu menulis. Ketika menganggur, maka merasa kebablasan saat bersantai sehingga naskah terbengkalai.
Kesalahan berikutnya yang sering dilakukan penulis pemula adalah tidak memahami topik. Penentuan topik di awal memang harus teliti. Misalnya memastikan menguasai topik atau memastikan referensinya ada.
Jika sejak awal sudah asal-asalan memilih topik atau ide tulisan maka rawan naskah menjadi terbengkalai.Kesalahan ini tentu perlu dihindari dengan memperbanyak membaca sehingga bisa memperdalam pemahaman suatu topik.
Kesalahan penulis pemula juga berhubungan dengan proses mengawali tulisan. Banyak penulis meyakini bahwa bagian tersulit dari naskah adalah paragraf pertama atau bahkan beberapa paragraf awal.
Kondisi ini sering dialami penulis pemula dan bahkan senior, sebab bingung harus dimulai dengan kata dan kalimat seperti apa. Mengantisipasinya bisa dengan memperbanyak membaca agar ada inspirasi bagaimana mengawali tulisan dengan baik dari karya orang lain.
Seseorang yang memang pintar dan ahli di suatu bidang tidak akan pernah sesumbar menyebut dirinya pintar dan ahli. Seseorang yang pintar juga akan terus haus untuk belajar agar lebih banyak tahu dan lebih ahli lagi.
Menjadi penulis pun sama, Anda tentu membutuhkan proses belajar secara kontinyu menjadi penulis. Maka penting untuk ikut kelas menulis, workshop, seminar, dan sebagainya. Sayangnya penulis pemula merasa hal ini tidak perlu dan menjadi kesalahan yang perlu dihindari.
Kesalahan penulis pemula juga bisa dari bentuk perasaan selalu menulis sesuatu yang jelek. Harus dipahami bahwa kualitas tulisan tidak selalu bisa dinilai secara pribadi. Melainkan butuh penilaian dari pembaca.
Jika selama ini Anda merasa tulisan yang dibuat jelek dan kalah dengan penulis lain padahal belum tahu pendapat pembaca. Maka perlu mengatasi kekhawatiran ini, karena bisa jadi tulisan Anda sesuai selera pembaca.
Penulis juga sering melakukan kesalahan dengan merasa tulisannya sudah sempurna dan paling sempurna. Sehingga merasa “besar kepala”. Perasaan terlalu bangga seperti ini adalah kesalahan yang menghambat kreativitas.
Sehingga sangat penting untuk memahami bahwa karya tulis Anda tetap akan memiliki kekurangan. Hal ini lumrah dan tidak akan ada perasaan meremehkan karya orang lain. Sehingga muncul motivasi untuk terus memperbaiki kualitas tulisan.
Kesalahan yang sangat sering dilakukan penulis pemula juga ketika memiliki perasaan khawatir berlebihan. Bahkan pada hal-hal yang belum tentu akan terjadi dan dihadapi.
Bagi penulis, kekhawatiran ini mungkin berupa rasa takut tulisannya dianggap jelek, buku tidak laku, tidak ada pembaca, menerima kritikan pedas, ditolak penerbit, dll. Padahal semua resiko ini bisa terjadi dan lumrah yang kemudian ada solusinya. Jadi, jangan buru-buru takut padahal belum kejadian.
Penulis pemula juga sering melakukan kesalahan dengan menyimpan karya tulisnya. Sehingga hanya dijadikan koleksi pribadi atau dibaca oleh teman dan saudara terdekat. Padahal bisa jadi disukai publik dan menjadi buku best seller.
Maka usahakan untuk menghindari kesalahan penulis pemula satu ini dengan menerbitkan karya yang dimiliki. Yakin bahwa tulisan Anda bagus dan bermanfaat bagi pembaca.
Kesalahan penulis pemula juga berkaitan dengan respon saat naskah ditolak penerbit. Tidak sedikit penulis pemula yang terkena mental dan memilih untuk berhenti berusaha menjadi penulis.
Padahal, naskah bagus sangat mungkin ditolak penerbit. Bisa melihat kisah perjuangan J.K Rowling yang naskah Harry Potter miliknya ditolak 12 penerbit. Ketika ada satu penerbit menerimanya justru best seller, diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia, dan difilmkan.
Penulis pemula juga sering kena mental ketika berhadapan dengan revisi. Ketika naskah diterima pihak penerbit maka ada kemungkinan diminta untuk direvisi di beberapa bagian. Revisi bisa skala minor dan bahkan mayor.
Hal ini lumrah, hanya saja banyak penulis pemula tidak menyiapkan mental untuk menghadapinya. Padahal revisi jauh lebih baik dibanding naskah ditolak oleh penerbit. Jadi, ikuti arahan tim penerbit agar naskah sesuai dan dipandang layak untuk dibaca publik.
Tiba-tiba motivasi hilang? Begini 16 Cara Meningkatkan Motivasi Menulis. Cermati, terapkan sungguh-sungguh, mulailah menulis dari kalimat demi kalimat.
Jika salah satu atau mungkin beberapa kesalahan penulis pemula yang sudah dijelaskan terlanjur dilakukan, apa yang sebaiknya dilakukan? Sebagai catatan tambahan, semua manusia bisa merubah masa depan. Akan tetapi tidak dengan masa lalu.
Kesalahan yang sudah diperbuat di masa lalu tentu tidak bisa diubah dan diperbaiki, karena waktu kejadian sudah lewat. Satu hal yang bisa Anda lakukan adalah fokus untuk memperbaiki diri agar menjadi penulis profesional yang baik.
Penulis dikatakan baik ketika mampu membuat karya secara kontinyu dan karya tersebut bisa dipahami pembaca sekaligus memberi manfaat ke mereka. Manfaat disini bisa berupa ilmu, inspirasi, motivasi hidup, sampai memberikan perasaan senang (hiburan).
Jadi, jika Anda melakukan kesalahan penulis pemula maka pahami bahwa apa yang Anda lakukan memang salah. Selanjutnya, berusaha untuk memperbaiki diri dan keadaan, sekaligus mencegah kesalahan serupa terulang kembali. Jadi, apapun kesalahan Anda jangan sampai membuat Anda berhenti berkarya.
Kesalahan dalam kegiatan menulis pada dasarnya tidak hanya dialami penulis pemula. Penulis senior dengan pengalaman panjang pun bisa saja melakukan kesalahan penulis pemula. Faktor penyebabnya cukup beragam.
Lalu, bagaimana mengatasi kondisi ini? Jadi, untuk mencegah kesalahan yang menurunkan produktivitas menulis. Maka bisa mencoba beberapa tips di bawah ini:
Kesalahan dalam kegiatan menulis sangat mungkin untuk terjadi dan bentuknya sangat beragam yang bahkan bisa berulang. Namun salah satu upaya mengantisipasi hal ini adalah dengan memperbanyak membaca.
Salah satu alasannya, karena ketika membaca karya orang lain biasanya kita lebih kritis dan menjumpai adanya kesalahan. Belajar dari kesalahan tersebut, Anda secara naluri akan menghindarinya. Sehingga perlahan kesalahan mudah dihindari.
Tips yang kedua adalah dengan memahami diri sendiri, apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan. Jika kurang paham tentang topik A maka hindari pembahasan tentang topik tersebut. Begitu juga sebaliknya.
Salah satu masalah dalam menulis adalah manajemen waktu, apalagi jika Anda memiliki kesibukan lain. Entah itu kesibukan di rumah, di kantor, dan sebagainya karena banyak orang menjadi penulis sebagai sampingan.
Kecuali untuk dosen dan peneliti, dimana menulis dan melakukan publikasi adalah kewajiban yang satu paket dengan kewajiban lainnya. Jadi, kesibukan yang tinggi menuntut manajemen waktu dan usahakan selalu ada waktu meski sebentar untuk melanjutkan naskah.
Agar makin mudah, ikuti saja 4 Tips Konsisten Menulis dengan Menjadikan Kebiasaan Ala Atomic Habits. Dijamin bawa perubahan!
Tahukah Anda, bahwa kesalahan penulis pemula bisa dicegah terjadi berulang dengan terus menulis? Kesalahan yang umum dialami berkaitan dengan proses menulis itu sendiri.
Solusi terbaiknya adalah dengan tetap menulis, sebab semakin sering menulis semakin mudah menuliskan isi kepala menjadi tulisan dengan makna jelas. Keterampilan menulis terasah dengan baik, jadi kesalahan tersebut jangan membuat aktivitas menulis berhenti total.
Jangan lewatkan tips seputar menulis buku berikut:
Dengan beberapa tips tersebut, Anda bisa meminimalkan kemungkinan melakukan kesalahan penulis pemula. Sehingga bisa terus berkarya dan tanpa sadar kualitas karya terus membaik.
Jika memiliki pertanyaan atau sharing pengalaman berkaitan dengan topik dalam artikel ini, jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share untuk membagikan artikel ini ke orang terdekat Anda. Semoga bermanfaat.
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…
Kemajuan teknologi memberi kemudahan dalam mengecek plagiarisme. Salah satunya melalui teknologi AI untuk cek plagiarisme.…
Melakukan kegiatan apapun tentu perlu dinilai untuk diketahui berhasil tidaknya mencapai tujuan dari kegiatan tersebut.…