menulis buku

Kohesif dan Koheren, Kunci Pembaca Paham Isi Buku

Dalam menyusun suatu kalimat atau paragraf, dibutuhkan pemahaman baik pada kohesif dan koheren. Sebab paragraf yang disusun memang idealnya memenuhi seluruh unsur kohesif maupun koheren tersebut. 

Penguasaan yang baik dalam dua aspek ini akan membantu seorang penulis untuk menyusun kalimat dengan baik dan benar. Sehingga enak untuk dibaca dan pesan yang ingin disampaikan bisa dipahami dengan baik oleh pembaca. 

Apa Itu Kohesif?

Hal pertama yang akan dibahas adalah definisi dari kohesif dan koheren itu sendiri. Kohesif atau kohesi adalah keserasian hubungan antara unsur-unsur yang satu dengan unsur yang lain dalam wacana sehingga tercipta pengertian yang baik (koheren)

Secara sederhana, kohesif dalam paragraf akan menunjukan hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lain. Sehingga menunjukan suatu penjelasan pada satu topik saja. Hal ini akan memudahkan pembaca memahami makna dari paragraf tersebut. 

Jika suatu paragraf tidak kohesif maka makna dari paragraf akan susah dipahami. Hal ini tentu menjadikan kualitas paragraf tersebut dipandang tidak maksimal oleh para pembaca. Kemudian, kohesif memiliki dua jenis atau bentuk, yaitu: 

a. Kohesif Gramatikal

Kohesif gramatikal adalah kohesi yang membangun gramatik wacana. Gramatik yang dimaksud disini adalah memiliki tata bahasa yang baik dan benar. Unsurnya mencakup referensi, substitusi, elipsis dan konjungsi. 

Sehingga suatu paragraf akan terbangun dari kumpulan kalimat yang terpadu dan selaras dengan menggunakan penambahan beberapa kata. Misalnya konjungsi atau kata hubung. Kata hubung akan menghubungkan dua kalimat agar terlihat jelas kaitan satu sama lain. 

b. Kohesif Leksikal

Kohesif leksikal adalah hubungan leksikal antara bagian-bagian wacana untuk mendapatkan keserasian struktur secara kohesif. Sehingga disini akan digunakan suatu kata yang membantu menghubungkan dua kalimat dalam satu paragraf. 

Kalimat ini bisa dalam bentuk repetisi atau pengulangan kata, bisa juga dalam bentuk penambahan sinonim sampai hiponim. Unsur di dalam kohesif leksikal mencakup sinonim, hiponim, repetisi, kolokasi, dan ekuivalensi.

Unsur Paragraf Kohesif

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, unsur paragraf kohesif dan koheren dimulai dari memenuhi seluruh unsur kohesif. Unsur kohesif disesuaikan dengan jenis kohesif suatu paragraf. Apakah termasuk gramatikal atau leksikal. Berikut penjelasannya: 

1. Unsur Kohesif Gramatikal

Unsur kohesif dalam jenis gramatikal ada empat dan setiap penulis bebas hendak menggunakan unsur yang mana. Unsur tersebut adalah: 

a. Referensi

Referensi merupakan bagian kohesi yang berkaitan dengan penggunaan kata atau kelompok kata untuk menunjuk kata atau kelompok kata lainnya. Referensi kemudian terbagi menjadi dua yakni referensi endoforis dan eksoforis. 

b. Substitusi

Menurut Tarigan (2008: 101), substitusi adalah proses dan hasil penggantian bahasa oleh unsur lain dalam satuan yang lebih besar. Kata pengganti ini untuk menyebutkan suatu hal yang sudah disebutkan di kalimat sebelumnya. 

c. Elipsis

Unsur ketiga adalah elipsis, yaitu adalah peniadaan atau penghilangan kata atau satuan lain, yang wujud asalnya dapat diramalkan dari konteks bahasa atau konteks luar bahasa (Kridalaksana, 2008: 50). 

d. Konjungsi

Konjungsi adalah kategori yang menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat, dapat juga paragraf dengan paragraf (Chaer, 2009: 81). Konjungsi terbagi menjadi konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. 

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Anda Ingat tentang Alinea

2. Unsur Kohesif Leksikal

Sementara unsur kohesif jenis leksikal dalam penyusunan sebuah paragraf ada 5 (lima). Yaitu: 

a. Sinonim

Sinonim adalah persamaan kata. Dalam menyusun paragraf yang kohesif seorang penulis bisa menggunakan sinonim dibanding menyebut suatu objek, subjek, atau hal sampai berulang kali di paragraf yang sama. 

b. Hiponim

Hiponim adalah  jenis dari suatu hipernim. Hipernim adalah suatu kata yang sifatnya umum dan menunjukan jenis. Misalnya hipernim burung, maka hiponimnya ada burung gagak, merpati, cendrawasih, dll. 

c. Repetisi

Repetisi adalah pengulangan kata. Misalnya mengulang penyebutan subjek dalam kalimat untuk memperjelas dan menegaskan dari apa yang dimaksud. 

d. Kolokasi

Kolokasi adalah tindakan memindahkan makna teks suatu bahasa ke bahasa lain. Biasanya teknik ini digunakan untuk menerjemahkan suatu istilah atau kata, sehingga maksud dari kalimat asli sama persis dengan hasil terjemahan. 

e. Antonim

Antonim adalah lawan kata. Digunakan untuk menyempurnakan kalimat dengan menyebut lawan kata yang bisa memperjelas maksud atau makna dari kalimat tersebut. 

f. Ekuivalensi

Ekuivalensi adalah penggunaan kata berbeda yang memiliki makna yang sebanding atau setara. 

Apa Itu Koheren?

Menurut Tarigan koherensi adalah hubungan timbal balik antar unsur dalam wacana yang serasi. Unsur wacana yang dimaksudkan disini mencakup kata dan kalimat yang disusun membentuk suatu paragraf. 

Pada dasarnya semua paragraf harus kohesif dan koheren. Maka penting sekali untuk memahami betul apa itu koheren. Tujuannya agar kalimat yang disusun bisa baik dan benar atau sempurna karena memenuhi standar yang berlaku secara umum. 

Sama seperti kohesif, kalimat dan paragraf dikatakan koheren ketika menunjukan unsur dari koheren secara umum. Koheren dalam suatu paragraf ditandai dengan pola berikut: 

  • Hubungan sebab-akibat,
  • Hubungan sarana-hasil,
  • Hubungan alasan-sebab,
  • Hubungan sarana-tujuan,
  • Hubungan latar kesimpulan,
  • Hubungan kelonggaran-hasil,
  • Hubungan syarat-hasil,
  • Hubungan perbandingan,
  • Hubungan parafrasis,
  • Hubungan amplikatif,
  • Hubungan aditif waktu,
  • Hubungan aditif non waktu,
  • Hubungan identifikasi,
  • Hubungan generik spesifik, dan
  • Hubungan ibarat.

Baca Juga: Membuat Paragraf Efektif dalam Buku

Perbedaan Koheren dan Kohesif

Kohesif dan koheren pada dasarnya nyaris sama,  sehingga kadang sulit untuk dibedakan. Meskipun begitu, keduanya sebenarnya adalah dua hal berbeda. Berikut detailnya: 

Kohesif Koheren
Kepaduan Keutuhan Aspek bentuk Aspek lahiriah Aspek formal Organisasi sintaktik Unsur internalKerapian Kesinambungan Aspek makna Aspek batiniah Aspek ujaran Organisasi sematik Unsur eksternal

Mengapa Saat Menulis Kalimat Efektif Harus Kohesif dan Koheren?

Jadi, mengapa kalimat harus kohesi dan koheren? Jawabannya adalah karena keduanya berfungsi untuk menghubungkan dua kalimat atau lebih dalam sebuah paragraf. Sehingga ide dan gagasan utama dalam paragraf tersebut tersampaikan. 

Hal ini penting agar apa yang disampaikan secara tertulis bisa dibaca dan dipahami dengan baik oleh pembaca. Setiap kalimat yang kohesif dan koheren dijamin akan menjadi kalimat yang efektif. 

Sebab menjelaskan hubungan antar kata dan kalimat secara tepat yang membuatnya mudah dipahami. Hal ini sejalan dengan ciri dan tujuan dari pembuatan kalimat yang efektif dalam suatu paragraf atau karangan. 

Contoh Kohesif dan Koheren dalam Kalimat

Membantu lebih memahami lagi apa itu kohesif dan koheren dalam membangun suatu paragraf. Maka berikut contoh kalimat yang kohesif maupun koheren: 

a. Contoh Kalimat Kohesif

Pak Anton mengajar Biologi dan Kesenian. Pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang paling dikuasai olehnya.

Penggunaan keterangan ‘merupakan mata pelajaran’ menunjukan objek dalam kalimat dan mempertegas hubungan dengan kalimat pertama. 

b. Contoh Kalimat Koheren

Bekerjalah yang giat. Kamu bisa mengumpulkan uang sebanyak-banyak.

Dua kalimat tersebut adalah kalimat yang berbeda. Akan tetapi kalimat kedua menunjukan sebab akibat dari kalimat pertama. Hal ini menjadi salah satu penanda paragraf yang koheren. Seseorang giat bekerja menyebabkan uangnya banyak. 

Saat menulis, Anda perlu memastikan kalimat yang Anda gunakan sudah memenuhi kalimat efektif agar tulisan mudah dibaca. Simak bacaan kalimat efektif berikut untuk diterapkan pada tulisan Anda:

Pujiati

Pujiati telah menjadi SEO Content Writer hampir 10 tahun. Dia berpengalaman menulis konten seputar dosen, kepenulisan akademis dan kreatif, serta kesehatan. Melalui tulisan, Pujiati merasa senang ketika apa yang ia tulis bermanfaat untuk pembaca.

Recent Posts

4 Teknik Analisis Data Kualitatif, Keuntungan & Tantangannya

Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…

2 hari ago

Tahapan Systematic Literature Review & Contohnya

Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…

2 hari ago

Kalimat Tidak Padu: Ciri, Contoh & Pentingnya saat Menulis Buku

Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…

2 hari ago

Cluster Random Sampling: Definisi, Langkah, Contoh

Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…

2 hari ago

Consent Form untuk Menghindari Pelanggaran Etika Penelitian

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…

2 hari ago

5 Cara Menghitung Sampel Penelitian dengan Tepat

Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…

3 hari ago