Mendengarkan maupun membaca berbagai kultum singkat tentang adab, bisa dilakukan sebagai proses mencari referensi. Apalagi jika dalam waktu dekat akan mengisi dan menyampaikan materi dalam sebuah kultum.
Memasuki bulan Ramadan, kegiatan kultum menjadi bagian dari ibadah rutin. Pada banyak daerah di Indonesia, setiap pagi setelah shalat Subuh banyak mushola dan masjid menjadi tempat penyampaian kultum. Jadi, seperti apa kultum yang baik untuk bulan Ramadan dengan tema adab? Berikut informasinya.
Hadits Tentang Adab
Sebelum membahas mengenai kultum singkat tentang adab, maka perlu dibahas dulu apa itu adab. Dalam buku Berguru Adab kepada Iman karya dari Malik Masykur Lc, menjelaskan bahwa ahli ibadah mengartikan adab sebagai kepandaian atau ketepatan dalam mengurus sesuatu.
Dalam Islam sendiri, penjelasan mengenai adab tertuang dalam beberapa hadis. Selain itu, mengacu pada penjelasan di dalam buku berjudul Doa Sehari-Hari untuk Muslim Sejati karya Tariq Aziz, menjelaskan bahwa tingkatan adab lebih tinggi dibanding ilmu.
Hal ini sesuai dengan aktual di lapangan, karena banyak orang berilmu tinggi dan menyelesaikan pendidikan tinggi. Kesulitan untuk menjaga adab, sehingga ilmu tinggi yang dimiliki dipandang publik tidak memberi faedah atau manfaat pada pemiliknya.
Bisa dipahami bahwa menjunjung tinggi adab adalah penting. Adab bisa membantu seseorang menentukan sikap, apa yang harus dikatakan, dan gestur tubuh sampai mimik muka yang tepat. Tujuannya agar apa yang disampaikan dan dilakukan tidak menyinggung perasaan maupun merugikan orang lain.
Dalam kultum singkat tentang adab, Anda mungkin mendengar pembicara mengutip sejumlah hadis. Dalam Islam, ada beberapa hadis yang memang membahas mengenai adab. Berikut beberapa diantaranya:
a. Adab Memberi Salam
Adab yang pertama adalah mengenai memberi salam. Dalam agama Islam, umat muslim dianjurkan untuk memberi salam kepada siapa saja yang ditemui. Baik itu orang yang dikenal maupun tidak dikenal. Hal ini dijelaskan dalam hadis berikut:
Rasulullah SAW bersabda: “Kamu memberi makan, menebarkan salam baik terhadap orang yang kamu kenal maupun terhadap orang yang tidak kamu kenal” (HR Bukhari).
b. Adab Bertetangga
Adab yang kedua adalah ketika bertetangga. Dalam agama Islam, setiap umat muslim dianjurkan untuk selalu menjaga hubungan baik dengan tetangga. Selain itu, berbagi makanan maupun yang lain kepada tetangga juga dianjurkan. Hal ini dijelaskan dalam hadis berikut:
Rasulullah SAW bersabda: “Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak sempurna keimanan seseorang hingga ia menyukai bagi tetangganya apa yang ia sukai bagi dirinya.” (HR Muslim)
c. Adab Buang Hajat
Adab berikutnya yang dijelaskan dalam hadis adalah adab buang hajat. Buang hajat dalam Islam tidak dianjurkan dilakukan di sembarang tempat. Ketika dilakukan, maka dijelaskan pelakunya akan mendapat laknat dari Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam hadis berikut:
“Hati-hatilah dengan al la’nain (orang yang dilaknat oleh manusia)!” Para sahabatnya lantas bertanya, “Siapa itu al la’nain wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Mereka adalah orang yang buang hajat di jalan dan tempat bernaungnya manusia.” (HR Muslim)
d. Adab Berteman
Adab berikutnya adalah adab dalam berteman. Dalam agama Islam, salah satu hadis menjelaskan bahwa ketika berkumpul dengan teman dekat. Maka sebaiknya semua terlibat dalam percakapan yang terjadi di dalamnya.
Jangan sampai satu diajak membahas suatu topik, dan satu teman lainnya diabaikan. Hal ini dipandang pelakunya tak paham adab dalam berteman. Hadis yang dimaksud adalah di bawah ini:
“Jika kalian bertiga, maka janganlah dua orang dari kalian berbisik tanpa menyertakan orang ketiga, sebab hal itu akan membuatnya sedih.” (HR Ibnu Majah)
d. Adab Menguap
Menguap adalah hal lumrah dan dilakukan oleh siapa saja dan bisa datang tanpa diduga. Akan tetapi, dalam Islam dijelaskan adab dalam menguap yang baik. Hal ini dijelaskan dalam hadis berikut:
“Menguap itu berasal dari setan. Oleh karena itu, apabila seorang di antara kalian menguap, maka tahanlah semampunya.” (HR Muslim)
Kultum Tentang Adab
Pembahasan mengenai adab dalam agama Islam, memang tidak hanya melalui sejumlah hadis di atas. Sebab ada lebih banyak hadis lain yang membahas adab dalam berbagai aktivitas dan hal.
Setelah memahami apa itu adab dan hadis mana saja yang membahasnya. Maka penting pula untuk mencari referensi kultum singkat tentang adab. Berikut beberapa diantaranya:
Kultum 1: Adab dalam Kehidupan Sehari-Hari
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umat yang mengikuti jejak beliau hingga akhir zaman.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Dalam Islam, adab memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Bahkan, sebelum ilmu, seseorang harus memiliki adab yang baik. Imam Malik rahimahullah pernah berkata, Belajarlah adab sebelum belajar ilmu.” Hal ini menunjukkan bahwa adab adalah dasar yang harus dimiliki oleh setiap Muslim sebelum menuntut ilmu maupun beramal.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا
“Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.” (QS. Al-Baqarah: 83)
Ayat ini mengajarkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kita harus menjaga lisan dan berbicara dengan adab yang baik. Tidak boleh berkata kasar, mencela, atau menyakiti perasaan orang lain.
Hadirin sekalian,
Adab dalam kehidupan sangat luas, di antaranya:
- Adab kepada Allah – Senantiasa bertakwa, menjalankan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.
- Adab kepada Rasulullah SAW – Mengikuti sunnahnya, bersholawat, dan menghormati perjuangan beliau.
- Adab kepada orang tua – Berbakti, berbicara dengan lemah lembut, dan mendoakan mereka.
- Adab kepada sesama manusia – Bersikap sopan, tidak menyakiti, serta membantu orang yang membutuhkan.
- Adab dalam berbicara – Berkata jujur, santun, dan tidak menyebarkan fitnah
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلَاقًا
“Sesungguhnya, orang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka, marilah kita senantiasa memperbaiki adab kita, karena adab yang baik akan membawa keberkahan dalam hidup, membuat kita disukai banyak orang, serta dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya.
Semoga kita semua termasuk hamba-hamba yang memiliki akhlak dan adab yang mulia. Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kultum 2: Adab Bertetangga dalam Islam
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat Islam dan Iman. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Salah satu ajaran Islam yang sangat ditekankan adalah menjaga adab bertetangga. Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa hidup sendiri. Kita membutuhkan orang lain, terutama tetangga. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa akhlak terhadap tetangga menjadi bagian dari iman kita kepada Allah SWT. Jika kita ingin mendapatkan ridha-Nya, maka kita harus menjaga hubungan baik dengan tetangga.
Berikut adalah adab bertetangga dalam Islam:
- Bersikap Ramah dan Sopan
Bertutur kata yang baik, murah senyum, dan menyapa tetangga dengan sopan akan mempererat hubungan. - Tidak Menyakiti Tetangga
Rasulullah SAW bersabda:
“Demi Allah, tidak beriman! Demi Allah, tidak beriman! Demi Allah, tidak beriman!“
Para sahabat bertanya, “Siapa, wahai Rasulullah?“
Beliau menjawab, “Orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ini menunjukkan bahwa mengganggu tetangga, baik secara fisik, perkataan, maupun perbuatan, bisa menghilangkan keimanan seseorang. - Saling Membantu dalam Kebaikan
Jika tetangga membutuhkan bantuan, hendaknya kita siap menolongnya. Contohnya, membantu saat ada musibah, sakit, atau kesulitan ekonomi. - Menjaga Privasi dan Rahasia Tetangga
Jangan suka mengintip atau membicarakan aib tetangga. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa menutupi aib seorang Muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim). - Berbagi Makanan atau Hadiah
Salah satu cara mempererat hubungan dengan tetangga adalah berbagi makanan. Rasulullah SAW bersabda:
“Wahai wanita Muslimah, janganlah meremehkan pemberian kepada tetangganya, walaupun hanya berupa kaki kambing.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya, sekecil apa pun pemberian kita, tetap memiliki nilai dan bisa mempererat hubungan dengan tetangga.
Hadirin yang berbahagia,
Menjaga adab bertetangga bukan hanya akan membawa keberkahan dalam hidup kita, tetapi juga menjadikan lingkungan lebih harmonis. Jika kita ingin mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat, maka mulailah dari hubungan baik dengan tetangga.
Semoga kita semua menjadi hamba Allah yang senantiasa menjaga adab dalam bertetangga dan mendapatkan keberkahan dalam hidup. Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Mau tema kultum yang lain? Anda bisa menggunakan tema serta contoh berikut:
Kultum 3: Adab Menguap dalam Islam
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga hari kiamat.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Hari ini kita akan membahas tentang adab menguap dalam Islam. Menguap adalah hal alami yang dialami setiap manusia. Namun, dalam Islam, ada aturan dan adab yang perlu kita perhatikan agar tetap menjaga kesopanan dan menghindari gangguan setan.
Larangan Menguap dengan Mulut Terbuka
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Jika salah seorang dari kalian menguap, hendaknya ia menahan sebisa mungkin. Jika ia harus menguap, maka jangan sampai setan masuk.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa menguap berlebihan bukanlah hal yang disukai dalam Islam. Setan senang jika seseorang menguap tanpa menutup mulutnya, karena menguap yang tidak terkendali bisa membuat seseorang malas dan lalai dalam ibadah.
Adab Menguap yang Benar
- Menahan Menguap Sebisa Mungkin
Jika kita merasa ingin menguap, hendaknya kita berusaha menahannya agar tidak berlebihan. - Menutup Mulut dengan Tangan
Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila salah seorang di antara kalian menguap, hendaknya ia menutup mulutnya dengan tangannya, karena setan akan masuk.” (HR. Muslim)
Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk menutup mulut dengan tangan kanan atau punggung tangan agar tetap menjaga kesopanan dan menghindari gangguan setan. - Tidak Mengeluarkan Suara Saat Menguap
Menguap dengan suara keras, seperti “haaah” atau sejenisnya, tidak dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda:
“Jika salah seorang dari kalian menguap, maka hendaknya ia menahan suara (jangan bersuara ‘haaah’), karena setan tertawa ketika ia bersuara saat menguap.” (HR. Ahmad) - Mengucapkan Istighfar Setelah Menguap
Sebagian ulama menganjurkan kita untuk membaca istighfar setelah menguap agar tidak lalai dan kembali mengingat Allah.
Hadirin yang berbahagia,
Adab menguap adalah bagian kecil dari ajaran Islam, tetapi menunjukkan bagaimana Islam mengatur segala aspek kehidupan dengan penuh hikmah. Dengan menjaga adab ini, kita menunjukkan kesopanan, menjaga kebersihan, dan menghindari godaan setan.
Semoga kita semua dapat mengamalkan adab menguap yang benar dan senantiasa berusaha meningkatkan akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kultum 4: Adab Berteman dalam Islam
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga hari kiamat.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa hidup sendiri. Kita selalu membutuhkan teman dalam berbagai hal, baik dalam suka maupun duka. Oleh karena itu, Islam mengajarkan adab dalam berteman, agar persahabatan kita membawa kebaikan di dunia dan akhirat.
Pentingnya Memilih Teman yang Baik
Rasulullah SAW bersabda:
“Seseorang itu mengikuti agama (perilaku) temannya. Maka hendaklah salah seorang di antara kalian memperhatikan dengan siapa ia berteman.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Hadis ini mengajarkan bahwa teman memiliki pengaruh besar dalam hidup kita. Jika kita berteman dengan orang baik, maka kita akan terdorong untuk berbuat baik. Sebaliknya, jika kita berteman dengan orang yang buruk, kita bisa terjerumus dalam keburukan.
Adab Berteman dalam Islam
- Memilih Teman yang Baik
Bertemanlah dengan orang yang berakhlak baik, jujur, dan selalu mengingatkan kepada kebaikan. - Saling Menasihati dalam Kebaikan
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Dan tetaplah bersama orang-orang yang menyeru Rabb-nya di pagi dan petang hari dengan mengharap wajah-Nya.” (QS. Al-Kahfi: 28)
Berteman bukan hanya untuk bersenang-senang, tetapi juga untuk saling mengingatkan dalam ibadah dan kebaikan. - Tidak Saling Menyakiti
Rasulullah SAW bersabda:
“Seorang Muslim itu saudara bagi Muslim lainnya. Ia tidak boleh menzalimi dan membiarkannya dalam kesulitan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jangan menyakiti teman dengan perkataan atau perbuatan, baik secara langsung maupun di belakangnya. - Menjaga Rahasia dan Aib Teman
Seorang sahabat sejati adalah yang menjaga rahasia dan aib temannya, bukan menyebarkannya. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa menutupi aib seorang Muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim) - Saling Memaafkan dan Tidak Mendendam
Dalam pertemanan, pasti ada kesalahan dan perselisihan. Islam mengajarkan untuk saling memaafkan dan tidak menyimpan dendam.
Hadirin yang berbahagia,
Islam mengajarkan kita untuk berteman dengan orang yang baik, saling menasihati, menjaga rahasia, dan tidak saling menyakiti. Jika kita memilih teman yang saleh, insyaAllah kita akan mendapatkan keberkahan dalam hidup, dan persahabatan kita akan berlanjut hingga ke surga.
Semoga kita semua diberi teman-teman yang baik, yang selalu mengingatkan dalam kebaikan dan takwa. Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Itulah beberapa kultum singkat tentang adab yang bisa dijadikan referensi dan inspirasi. Selain beberapa contoh tersebut, Anda bisa mencari contoh lain sebagai referensi tambahan.
Jika memiliki pertanyaan, opini, atau ingin sharing pengalaman pribadi berkaitan dengan topik dalam artikel ini. Jangan ragu menuliskannya di kolom komentar. Klik juga tombol Share agar informasi penting dari artikel ini tidak berhenti di Anda saja. Semoga bermanfaat.