Daftar Isi
Kini menulis bukan lagi sesuatu yang sulit dilakukan. Ada banyak sekali aplikasi yang bisa digunakan. Tantangannya sekarang yakni tinggal kemauan saja. Bahkan kini menulis bagi sebagian orang telah dijadikan mata pencarihan alias pekerjaan. Bukan hanya sekedar mengisi waktu kosong dan menyalurkan hobi semata.
Lihat saja sudah banyak bermunculanpenulis-penulis pemula yang tidak kalah hebat dengan penulis yang sudah malang melintang di dunia kepenulisan cukup lama. Mulai dari novel, kumpulan sajak, motivasi, dan masih banyak jenis buku lainnya.
Dari banyaknya penulis-penulis pemula itu ada yang ingin sekali dapat menerbitkan novelnya. Bukan hanya sekedar menulis di aplikasi menulis yang tersedia. Pastinya berbeda saat Anda menulis naskah kemudian diterbitkan menjadi buku. Ya tidak dapat dipungkiri bahwa ada kebanggaan tersendiri jika berhasil menerbitkan novel. Tapi masalahnya tidak semua penulis pemula tau bagaimana caranya dan penerbit mana yang mau menerima naskahnya.
Apalagi masih banyak penulis yang terjebak akan anggapan bahwa menerbitkan tulisan hanya bisa di penerbit besar alias penerbit mayor. Padahal masih banyak penerbit yang mau untuk menerima naskah Anda. Anda bisa menerbitkan buku anda sendiri.
Self-publisher adalah penerbit yang menerima semua karya penulis tanpa terkecuali asal tidak mengandung pornografi, kekerasan dan unsur SARA. Karyamu akan diterbitkan tanpa kendala dan harga pun ditentukan oleh penulis, hal ini juga agar penulis mengetahui keuntungan yang didapat jika buku mereka terjual.
Nah, Penerbit (self-publisher) terkenal yang menerima semua naskah saat ini menggunakan situs sebagai media pengiriman naskah dari penulis ke penerbit. Walaupun terlihat sederhana, Penerbit (self-publisher) ini tidak kalah dari penerbit major, karena mereka juga dapat mencetak buku dengan kualitas super, pelayanan yang sangat baik dan bahkan pengurusan ISBN ke PERPUSDA dan PERPUSNAS.
Sebelum menerbitkan naskah, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan supaya naskah Anda berkualitas. Meski diterbitkan secara pribadi, bukan berarti Anda bisa menulis asal-asalan ya. Berikut ini kami bagikan langkah-langkah awal sebelum menerbitkan naskah buku.
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengumpulkan bahan yang berkaitan dengan tema tulisan. Pengumpulan bahan ini bisa dilakukan dengan metode wawancara, pengamatan, studi pustaka, atau gabungan ketiga cara tersebut. Contohnya jika Anda ingin menulis tentang Kota Jakarta, Anda bisa mencari referensi buku yang tepat mulai dari sejarah hingga perkembangannya. Anda juga bisa datang langsung ke kota Jakarta untuk mengamati. Dari sana Anda dapat menuliskan sesuai dengan pengamatan Anda. Pastikan sebelum berangkat ke tempat itu kumpulkan segala bahan dari buku, internet, brosur, film, dll tentang daerah itu. Sehingga ketika di lokasi kita sudah punya pengetahuan memadai dan tinggal menggali lebih dalam.
Usai mengumpulkan bahan, Anda bisa mulai membuat outline untuk naskah Anda. Outline ini sangat penting mengingat fungsinya supaya kita tidak kehilangan alur dalam menulis. Tidak adanya outline yang jelas seringkali menyebabkan naskah yang kiat tulis terus ditambah ini dan itu, pada akhirnya naskahnya menjadi tidak berujung yang akhirnya tidak jadi–jadi.
Sedikit tips bagaimana membuat outline buku. Salah satu teknik yang bisa Anda gunakan dalam membuat outline buku (khususnya non – fiksi) adalah teknik 3W + 1H.
Teknik 3W + 1H adalah teknik menyusun outline yang terdiri dari Why, What, How, What If.
Why menjelaskan latar belakang dan alasan kenapa buku itu ditulis, masalah apa yang ingin diselesaikan. What menjelaskan apa solusi yang akan dibahas dalam buku untuk menyelesaikan masalah tersebut. How menjelaskan bagaimana pembaca dapat menerapkan solusi dalam kehidupan sehari – hari. What If menjelaskan apa dampak yang akan dirasakan pembaca bila mengikuti atau tidak mengikuti saran yang ada dalam buku tersebut.
Dengan begitu saja, Anda sudah memiliki sebuah outline buku yang lengkap dari awal hingga akhir! Nah, dengan memiliki outline buku yang jelas ini, kita jadi bisa lebih mudah untuk menyelesaikan naskah buku yang ingin kita terbitkan.
Setelah menentukan outline yang sesuai dengan buku Anda, maka selanjutnya berpikirlah susunan kata dalam buki alias bahasa buku. Sehebat apapun materi yang disajikan, tapi penataan bahasanya kacau—tidak memenuhi kaidah-kaidah atau penalaran suatu naskah buku tersebut akan menjadi tidak menarik. Karenanya, bahasa perlu diolah sedemikian rupa agar ketika naskah dibaca, terasa enak, mengalir, mudah dicerna, dan mengasyikkan, serta merangsang nalar.
Untuk membuat sebuah bahasa yang mampu merangsang nalar dan menarik, maka Anda harus memperhatikan beberapa hal ini:
Selanjutnya Anda juga perlu mengemas “daya pikat” pada naskah Anda. Sebuah buku, dikatakan berkualitas, selain karena materinya oke, bahasanya tertata dengan baik, juga karena tampilan bukunya yang memikat. Untuk naskah buku, tak banyak yang bisa diperbuat oleh penulis untuk mengemas daya pikat. Pihak penerbit yang banyak berperan.
Tapi, membuat judul yang “menggigit”, satu dari banyak hal yang bisa dilakukan oleh penulis untuk mendongkrak kualitas naskah buku. Perhatikan buku-buku yang berhasil best seller, judul-judulnya menggigit bukan? Bahkan acapkali judulnya lebih “menggigit” ketimbang isi buku itu sendiri.
Tak jarang untuk membuat judul yang menggigit, penulis memilih judul bukun yang teramat provokatif. Isi buku itu dinilai beda jauh dengan judulnya. Hal tersebut memang bisa menjadi senjata marketing buku Anda nantinya. Meski begitu pikirkan berulang kali apakah Anda akan membuat judul yang kontroversial atau tidak. Judul buku yang “heboh” itu adalah strategi saja. Judul-judul yang “heboh” merupakan strategi agar pesan dakwah sampai ke banyak kalangan.
Menulis judul pun perlu diperhatikan panjang pendeknya. Umumnya para pembaca lebih menyukai judul dengan menggunakan kalimat pendek atau efektif, kalimat jelas dan singkat serta tidak memerlukan banyak kata. Peminat judul pendek biasanya menulis judul tidak lebih dari enam kata. Misalnya seperti, “Mou Dan Matt, Kisah Cinta Dari Sekolah”.
Sebenarnya penulisan judul dapat pula dilakukan dengan memanjangkan kata kata tambahan. Lazimnya kata-kata tambahan diberi tanda kurung. Jadi, penulisan judul boleh pendek, boleh panjang. Disesuaikan, patutkan dengan selera sendiri, redaktur atau pembaca.
Poin ke empat ini memang tidak masuk dalam teknis penulisan. Namun memiliki mentor akan membuat Anda lebih terarah saat Anda bingung menulis apa. Seperti layaknya kita menyusun naskah skripsi, di mana ada pembimbing yang selalu menanyakan progress kerja kita, menulis buku juga memerlukan ‘pembimbing’ seperti itu. Jika ingin naskah buku kita selesai, memiliki mentor atau supervisor yang selalu menanyakan bagaimana kemajuan kita dalam menulis buku akan terus membuat kita terdorong untuk menyelesaikannya.
Meski memiliki mentor bukan berarti Anda bisa seenaknya sendiri. Selalu sediakan ruang untuk menulis setiap hari, ketika kita komitmen menyelesaikan naskah buku. Menulis setiap hari bukan berarti menulisnya harus banyak, tetapi untuk menjaga komitmen bahwa setiap hari naskah buku kita harus memiliki kemajuan.Pokoknya luangkanlah waktu untuk menulis, bukan menulis di waktu luang. Dengan begitu Anda dapat menyelesaikan naskah buku Anda tepat waktu.
Jika sudah selesai, Anda bisa mengirimkan naskah Anda ke penerbit pilihan Anda. Ada banyak penerbit selfpublisher yang bisa Anda ajak kerjasama. Salah satunya yakni Deepublish. Sertakan naskah Anda dan cari tahu apa saja ketentuannya di sini!
Selamat mencoba, selamat menulis!
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. atau Anda bisa langsung Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur berikut ini: KIRIM NASKAH
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang membuat buku, Anda dapat melihat artikel-artikel kami berikut:
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!
Kontributor: Novia Intan
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…