Daftar Isi
Aktivitas menulis ternyata tak sekedar menuangkan ide di dalam pikiran ke dalam bentuk tulisan. Ada banyak manfaat menulis bagi akademisi, baik yang bisa dirasakan langsung maupun tidak langsung oleh pelakunya.
Bagi kalangan akademisi, baik dosen maupun mahasiswa, menulis bisa memberi manfaat sangat luas. Tak hanya untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk institusi, dan pengembangan IPTEK di tanah air.
Manfaat menulis memang sangat beragam, beberapa ahli bahkan mengemukakan pendapatnya terkait hal tersebut. Menurut Mohamad Yunus dan Suparno (2009: 1.4), 4 manfaat dalam menulis, yaitu:
Menulis disebut meningkatkan kecerdasan, karena memang dalam prosesnya ada kegiatan belajar. Misalnya mencari referensi, maka referensi ini akan dibaca, dipahami isinya, dan dikutip ke dalam naskah yang tengah disusun.
Semakin banyak membaca referensi semakin banyak hal diketahui, maka kecerdasan penulis akan berkembang seiring dengan kegiatan menulis yang dilakukan. Manfaat besar lainnya tentu akan dirasakan langsung oleh para penulis.
Baca Juga: Seberapa Penting Dosen Menulis Buku? Temukan Jawabannya Disini
Beberapa orang menjadikan aktivitas menulis sebagai hobi, beberapa lagi dijadikan sumber pencaharian. Sah saja memang, karena hal ini sesuai dengan manfaat menulis yang sangat beragam.
Jika ditelusuri secara mendalam maka akan menemukan daftar panjang manfaat aktivitas menulis. Beberapa diantaranya adalah:
Manfaat pertama dari menulis adalah menjadi jembatan komunikasi. Lewat karya tulis, seseorang bisa berkomunikasi dengan pihak lain menyampaikan pendapatnya, idenya, dan lain-lain. Bahkan buku sempat menjadi sarana penulis mengkritik seseorang, lembaga, atau organisasi.
Menulis menjadi proses menuangkan ide dari pikiran ke dalam bentuk tulisan. Dibutuhkan kecakapan dalam menentukan kosakata agar pesan atau makna tulisan tersampaikan ke pembaca. Maka menulis efektif mengasah kemampuan berbahasa.
Apa yang ditulis adalah apa yang dikuasai. Maka bisa jadi tulisan tersebut memberi solusi atas masalah yang dialami pembaca. Manfaat menulis ini tentu sangat besar dampaknya, karena bisa membantu banyak orang mengatasi masalah mereka.
Aktivitas menulis diketahui juga bisa mengasah daya nalar, dimana muncul pemahaman untuk menuliskan sesuatu secara logis. Meskipun fiksi, dibutuhkan kemampuan agar alur cerita logis dan dipahami. Selain itu juga menguatkan daya ingat, karena menulis sama artinya mengingat ulang beberapa hal.
Baca Juga: Pentingnya Menulis Buku Untuk Widyaiswara
Saat menulis, seseorang tidak bisa multitasking dan harus fokus dengan menuangkan ide di pikiran agar tidak terlupa. Ketika sudah terbiasa, maka penulis akan lebih mudah berkonsentrasi dan memaksimalkan apa yang dikerjakan.
Jika membahas mengenai aktivitas menulis, maka tidak akan terlepas dari manfaat ekonomi yang diberikan. Tulisan dalam bentuk apapun ketika dipublikasikan akan memberi penghasilan bagi penulis. Menulis buku menghasilkan royalti, menulis opini menghasilkan fee, dan seterusnya.
Manfaat menulis berikutnya adalah menjadi sarana branding diri dan membantu memperluas jaringan seorang penulis. Semakin populer sebuah tulisan maka semakin dikenal penulis karya tersebut. Sehingga penulis memiliki jaringan semakin luas berkat karyanya.
Menulis juga bermanfaat untuk menjadi sarana aktualisasi diri. Yakni proses mengembangkan dan memanfaatkan potensi yang dimiliki dalam bentuk karya tulis. Dimana karya ini kemudian bermanfaat bagi pembaca.
Apa yang ditulis biasanya adalah apa yang disukai dan dikuasai. Khususnya terkait apa yang dikuasai, karena menulis membutuhkan pemahaman mendalam mengenai suatu topik. Tulisan ini lantas bisa menjadi bukti keahlian agar diketahui dan diakui masyarakat luas.
Menulis juga diketahui bisa membantu mengembangkan diri. Kenapa? Sebab proses menulis didahului dengan riset, membaca referensi, memahami suatu topik, dan baru kemudian menulis. Semakin sering menulis semakin mendalam pemahaman tentang berbagai topik, sehingga penulis bisa terus berkembang.
Manfaat menulis juga sangat kompleks untuk kalangan akademisi, baik dosen maupun mahasiswa. Khususnya bagi dosen, dimana dalam tri dharma aktivitas menulis menjadi sebuah kewajiban.
Meskipun terdengar berat karena dituntut untuk produktif menulis sepanjang karirnya. Namun, manfaat dari aktivitas menulis ini sangat beragam bagi para dosen. Misalnya adalah:
Bagi dosen sendiri, menulis membantu mengasah keterampilan. Apalagi dalam menjalankan tugas-tugas akademik, dosen memiliki kebutuhan untuk terus belajar. Khususnya hal-hal baru, ilmu baru, dan isu-isu baru.
Menulis bisa membantu dosen mengetahui hal-hal baru tersebut karena penting untuk mencari referensi kredibel. Selanjutnya dipahami dan dituangkan ke dalam bentuk tulisan.
Dosen yang diketahui sebagai ahli di suatu bidang keilmuan memiliki kredibilitas tinggi menyusun karya tulis dan isinya dipercaya oleh publik. Menariknya, semua jenis tulisan dosen bisa memberi manfaat ekonomi baik dalam bentuk royalti dari buku, fee dari artikel opini yang ditayangkan koran, dan lain-lain.
Manfaat personal berikutnya dari menulis yang dilakukan para dosen adalah membantu mengembangkan karir akademik. Pasalnya, publikasi tulisan dalam bentuk buku maupun jurnal memberi tambahan angka kredit. Angka kredit ini menjadi salah satu syarat untuk mengajukan kenaikan jabatan fungsional.
Baca Juga: Pedoman Angka Kredit Dosen agar Cepat Naik Jenjang Jabatan
Menulis bagi dosen juga memberi manfaat bagi perguruan tinggi, salah satunya bisa berkontribusi mendorong pengembangannya. Sebab menulis dan publikasi ilmiah meningkatkan reputasi PT tempat dosen bernaung.
Jumlah dan kualitas publikasi ilmiah baik dalam bentuk jurnal, buku, dan prosiding akan mempengaruhi reputasi. Seperti menjadi unsur penilaian dalam pemeringkatan lembaga, akreditasi dari BAn-PT, dan sebagainya.
Apa yang ditulis oleh dosen dan dipublikasikan adalah fakta dan keahlian dosen tersebut yang bisa dijadikan rujukan. Baik rujukan untuk menyusun KTI, melakukan penelitian, maupun media belajar. Sehingga tulisan dosen bermanfaat bagi mahasiswa untuk mendapatkan media belajar yang kredibel.
Manfaat menulis yang dilakukan dosen juga turut dirasakan oleh dunia pendidikan nasional di Indonesia. Pasalnya, apa yang ditulis dosen merupakan ilmu pengetahuan, temuan hasil penelitian, dan sebagainya.
Publikasi terhadap tulisan ini kemudian ikut serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi atau IPTEK. Sehingga pendidikan di Indonesia dikenal publik luas sudah maju dan menghasilkan banyak temuan.
Menulis kemudian diketahui tak hanya memberi manfaat bagi penulis itu sendiri. Akan tetapi memberi manfaat secara lebih luas. Bagi dosen misalnya, aktivitas menulis membantu mengembangkan PT tempatnya bernaung dan menyediakan ilmu bagi masyarakat luas.
Memahami besarnya dan luasnya manfaat menulis, maka penting untuk menulis secara kontinyu. Selain itu, perlu dipublikasikan agar manfaat tersebut bisa dicapai. Memaksimalkan kegiatan menulis, bisa menjadi salah satu penulis di penerbit deepublish. Detailnya bisa mengunjungi laman Daftar Menjadi Penulis Buku.
Baca Juga:
Menerbitkan Buku bagi Dosen : Dapat Poin Kredit Tinggi
Mengenal 4 Sumber Angka Kredit Dosen
Syarat-Syarat yang Dipenuhi Dosen agar Naik Jabatan Akademik
Seorang dosen yang hendak melakukan konversi dari artikel ilmiah menjadi naskah buku ilmiah (buku monograf…
Pernahkah Anda merasa bingung mengenai tata aturan penulisan nama tempat di dalam kalimat? Hal ini…
Perlu mencantumkan tanda tangan di lembar pengesahan karya ilmiah Anda? Copy paste saja tidak cukup…
Dosen atau penulis yang menyusun karya tulis ilmiah di bidang ilmu agama Islam tentunya perlu…
Selain jurnal, ebook atau buku elektronik menjadi salah satu jenis buku yang umum digunakan sebagai…
Pada saat membaca suatu karya tulis, baik dalam media cetak maupun elektronik serta digital, tentunya…